Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Optimalisasi Peran orang Tua dalam Membentuk Anak Yang Tangguh di Era 5.0 Aprilia Tina Lidyasari; Sekar Purbarini K; Firmansyah; Anwar Senen; Mujinem
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v5i1.157

Abstract

Era society 5.0 membawa dampak sekaligus tantangan dalam kehidupan termasuk pendidikan dalam keluarga. Keluarga merupakan pendidik pertama kali dalam kehidupan, sehingga perannya penting. Namun realitanya stimulasi yang diberikan orang tua untuk anak belum maksimal, cenderung memanjakan dengan memberikan gawai sebagai teman momong anak di rumah sehingga menyebabkan anak malas bersosial keluar akhirnya menjadi anak mama yang kurang tangguh. Fenomeda ini terjadi juga pada keluarga di kecamatan Panjatan Kulonprogo. Oleh karena itu perlu adanya pendampingan pada orang tua dalam mendidik anak yang tangguh di era R.I 5.0 dengan materi 1) Membangun Self Confidence anak 2) Co-ordination, 3) Sense of Control, 4) Compusure 5) Perseverance. Pendampingan dilaksanakan berpa parenting dengan metode secara ceramah, demonstrasi dan praktek dengan pelaksanaan 6 bulan dimulai Maret sampai dengan September 2023 secara periodic. Hasil dari pendampingan ini yaitu orang tua memiliki pemahaman tentang era society, peran orang tua dan materi mendidik anak tangguh.
Implementation of Deep Learning in the Digital Age through Training and Mentoring Programs in Cluster IV Minomartani Kawuryan, Sekar Purbarini; Adi, Banu Setyo; Mujinem, Mujinem; Rochmah, Evy Nur; Kurniawati, Kurniawati; Wismoko Putri, Raudya Setya
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 5, No 4 (2025): Abdira, Oktober
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v5i4.1171

Abstract

Basic education in Indonesia still faces challenges, particularly in literacy, numeracy, and higher-order thinking skills. One-way learning, dominated by teachers as sources of information, is one of the causes of low student understanding. This community service program aims to improve the quality of learning through the implementation of a deep learning approach based on the principles of mindful, meaningful, and joyful learning. The target group is elementary school teachers in Cluster IV Minomartani, Sleman. The methods used include training, mentoring in the development of technology-based teaching materials, and reflection on learning implementation. The training and mentoring activities for the implementation of deep learning in the digital era carried out in Cluster IV Minomartani, Sleman, demonstrated an increase in teachers' understanding and skills in designing and implementing learning based on critical, collaborative, creative thinking, and effective communication. Based on initial and final evaluations, there was an average increase of 35% in understanding of deep learning concepts. In addition, 90% of participants were able to integrate digital technology into the learning process more innovatively, such as using interactive platforms, digital media, and project-based learning strategies.
NILAI-NILAI KEHIDUPAN SOSIAL DALAM PERMAINAN TRADISIONAL ANAK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA ERA GLOBALISASI Mujinem, Mujinem
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol. 10 No. 1 (2010): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v10i1.21000

Abstract

Globalisasi seperti sekarang ini, di mana teknologi maju pesat, ternyata telah mengubah perilaku kehidupan sosial di masyarakat, khususnya anak. Permainan tradisional yang dulu melekat pada dunia anak di daerah pedesaan, sekarang sangat sulit ditemukan apalagi di daerah perkotaan. Sebagai pengganti, anak-anak bermain play station, game boy, tamiya, dan lain-lain pada saat ini. Pada hal permainan tradisional anak, seperti Jamuran, Mul-mulan, Jeg-jegan banyak mengandung nilai-nilai kehidupan sosial yang mencerminkan kearifan  budaya suatu daerah. Adapun nilai-nilai permainan tradisional anak tersebut adalah adanya persamaan status, kebersamaan, ketaatan terhadap aturan, berpikir strategis dan kreatif, kecerdasan, kompetisi, kepekaan sosial, tanggung jawab, sikap lapang dada, dorongan untuk berprestasi, dan belajar untuk menyesuaikan diri.Untuk melestarikan  permainan tradisional anak yang nyaris hilang ditelan perkembangan zaman, perlu adanya upaya dalam bentuk statis (identifikasi dan pendokumentasian) maupun  dinamis (mengajarkan untuk dimainkan). Pengajaran tentang permainan tradisional ini perlu kepedulian dari berbagai pihak yaitu keluarga, sekolah, maupun masyarakat.  Di era globalisasi ini permainan tradisional anak tetap masih relevan untuk dilestarikan, karena  bermanfaat sebagai tempat sosialisasi nilai-nilai luhur dalam kehidupan sosial.
EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN NILAI DANKETERAMPILAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SEKOLAH DASAR Sekar Purbarini Kawuryan, Mujinem &
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2013): September-November
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.005 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v6i2.4792

Abstract

Penelitian bertujuan menguji keefektifan metode permainan untuk meningkatkanhasil belajar pendidikan nilai dan hasil belajar keterampilan yang terintegrasi dalampembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penelitian ini menggunakan metode praeksperimental dengan one group pre test-post design. Hasil penelitian menunjukkanbahwa: (1) implementasi metode permainan dalam pembelajaran IPS dilakukan dengancara bermain TTS, picture and picture, wordsquare, dan scramble, (2) hasil belajar pendidikannilai (kejujuran, kesabaran, dan ketaatan beribadah) dengan menggunakan metodepermainan untuk kategori sedang 4 orang (13,7%), tinggi 21 orang (73%), dan sangattinggi 3 orang (10,2%), (2) hasil belajar keterampilan sosial kelompok (tanggung jawab,kerjasama, dan toleransi) dengan menggunakan metode permainan dengan kategoritinggi sebanyak 15 orang (53,6%) dan sangat tinggi 13 orang (43%).Kata kunci: metode permainan, pendidikan nilai, keterampilan