Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA Masita Sari Dewi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 3, No 2: Semester Genap 2014/2015
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia yang dilakukan pada Perum Jasa Tirta I Malang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pencapaian efektivitas fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang, untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian efektivitas dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk peningkatan efektivitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data diperoleh melalui kuisioner, wawancara dan observasi. Proses analisis data menggunakan metode analisis kualitatif dengan membandingkan tiga elemen penting dalam melakukan audit manajemen  yaitu kriteria, sebab dan akibat untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas fungsi sumber daya manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh fungsi sumber daya manusia yang diteliti, enam fungsi telah berjalan efektif. Enam fungsi tersebut antara lain Perencanaan Sumber Daya Manusia, Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi, Penilaian Prestasi Kerja, Pelatihan dan Pengembangan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Pemutusan Hubungan Kerja. Namun salah satu fungsi Manajemen Sistem Kompensasi masih   dianggap   belum   efektif   secara   maksimal.   Berdasarkan   temuan-temuan   dalam penelitian, maka diajukan beberapa saran dan alternatif perbaikan yang mungkin dapat menjadi pertimbangan pihak manajemen Perum Jasa Tirta I Malang untuk memperbaiki dan mengembangkan pengelolaan sumber daya manusia dimasa yang akan datang.   Kata kunci: Audit Manajemen, Efektivitas, Sumber Daya Manusia
EVALUASI KELENGKAPAN KOMPONEN RESEP PASIEN BPJS RAWAT JALAN DI KLINIK MAHASTA CIBINONG PERIODE OKTOBER - DESEMBER 2022 Lita Hasni Fatna Suri; Masita Sari Dewi; La Ode Muhammad Anwar; Salma Hilmy Rusydi Hashim
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 1 (2023): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/30dbfk61

Abstract

Resep harus ditulis dengan jelas untuk menghindari kesalahan medikasi atau medication error (ME). Evaluasi kelengkapan resep dilakukan sebagai bentuk peningkatan mutu pelayanan resep. Penelitian ini ditujukan mengetahui persentase kelengkapan resep dalam hal Inscriptio, Invocatio, Prescriptio, Signatura, Subscriptio dan Pro. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan 400 sampel lembar resep yang akan diteliti, dan diakukan pengamatan satu persatu dengan cara mencatat semua aspek-aspek kelengkapan resep dan dilakukan analisa data hasil. Diketahui jumlah presentase resep yang memenuhi syarat kelengkapan resep adalah 76,25% (305 lembar resep), sedangkan presentase resep yang tidak memenuhi syarat kelengkapan resep adalah 23,75% (95 lembar resep). Kelengkapan resep pasien BPJS di klinik mahasta dalam hal inscriptio 100% lengkap 0% tidak lengkap, dalam hal invocatio 100% lengkap 0% tidak lengkap, dalam hal praescriptio 87% lengkap 13% tidak lengkap, dalam hal subscriptio 97,5% lengkap 2,5% tidak lengkap, dalam hal signatura 100% lengkap 0% tidak lengkap, dan dalam hal pro 83,25% lengkap 16,75% tidak lengkap.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN FARMASI DI APOTEK SIMPANG PURWAKARTA Laela Pazri; Embriana Dinar Pramestyani; Masita Sari Dewi
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 1 (2023): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/kwtvm250

Abstract

Salah satu Apotek yang berada di Purwakarta adalah Apotek Simpang yang memiliki rata-rata jumlah kunjungan pasien setiap harinya kurang lebih 50 pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian dan mengetahui hubungan antara karakteristik dengan tingkat kepuasan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Model penelitian ini adalah servQual yang terdiri dari lima dimensi. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Apotek Simpang Purwakarta menggunakan lima dimensi. Nilai yang paling tinggi adalah parameter empati (emphaty) 92,61%(sangat puas), dan nilai yang paling rendah bukti langsung (tangibles) 86,93%(sangat puas). Untuk hubungan karakteristik dengan tingkat kepuasan tidak ada hubungan karena nilai signifikan > nilai p value.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PASIEN DALAM MENGGUNAKAN OBAT HIPERTENSI DI PUSKESMAS CIKARANG Andini, Nuruz Zakia; Marselina; Masita Sari Dewi; Anom Dwi Prakoso
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/m5n8qm26

Abstract

Kepatuhan dalam penggunaan obat hipertensi merupakan faktor kunci dalam pengelolaan penyakit hipertensi, yang dapat meminimalkan risiko komplikasi seperti gagal jantung, stroke, dan penyakit ginjal. Namun, tingkat kepatuhan pasien sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor karakteristik individu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik pasien, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penyakit penyerta, dengan tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Cikarang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan observasional. Sampel diambil secara accidental sampling sebanyak 98 responden, yang diukur tingkat kepatuhannya menggunakan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Data dianalisis dengan uji korelasi Rank Spearman untuk menentukan hubungan antara variabel. Analisis menunjukkan hubungan signifikan antara jenis kelamin (Sig = 0,005), usia (Sig = 0,003), dan penyakit penyerta (Sig = 0,037) dengan tingkat kepatuhan. Sebaliknya, tingkat pendidikan (Sig = 0,688) dan pekerjaan (Sig = 0,191) tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan kepatuhan penggunaan obat. Faktor jenis kelamin, usia, dan penyakit penyerta merupakan determinan penting dalam kepatuhan penggunaan obat hipertensi. Temuan ini dapat dijadikan dasar untuk pengembangan strategi intervensi yang lebih efektif dalam meningkatkan kepatuhan pasien.
EDUKASI DAN PENYULUHAN PENYAKIT KRONIS DI DESA PASIR GOMBONG Nuzul Gyanata Adiwisastra; Embriana Dinar Pramestyani; Hilmy, Salma; Marselina; Masita Sari Dewi; La Ode Muhammad Anwar; Zuhrah Giatamah
Jurnal Medika Mengabdi Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Medika Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/3w370677

Abstract

Penyakit kronik merupakan penyakit dengan durasi yang lama, serta umumnya perkembangannya lambat. Penyakit kronis dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan lansia, dalam hal ini kesehatan jiwa yaitu kecemasan. Kecemasan merupakan suatu perasaan dimana seseorang merasa tidak aman dan terancam atas suatu hal atau keadaan. Penyakit kronis yang mengalami peningkatan yang pertama  yaitu hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%, diabetes mellitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%, prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9% dan penyakit gagal ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%. edukasi dan penyuluhan penyakit kronis merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat dalam memberikan edukasi dan memberikan perhatian kepada masyarakat yang berada di Desa Pasir Gombong RT.01/RW.05. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan interaksi langsung, melalui pemberian kuesioner berisi pertanyaan, materi presentasi dari narasumber, leaflet dan kuesioner lanjutan setelah peserta menerima edukasi mengenai penyakit kronis. Hasil analisa data nilai pre-test (39.6%) dan post-test (83.4%) telah terjadi meningkatan pemahaman Masyarakat terkait edukasi kesehatan penyakit kronik.  
EDUKASI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG RASIONALITAS PENGOBATAN HIPERTENSI DAN PENYAKIT PENYERTA DIABETES PADA MASYARAKAT DESA KARANG ASIH, CIKARANG UTARA Marselina; Audrie Agustini Widiawati; Fadly Agung Fatah; Aeni Kusno; Antih Puspita Dewi; Evellia Priastuti; Hanifah Ikka Salamah; Cyto Yudha Kurniawan; Eka Ayu Riyanto; Destie Elmi Mufidah; Masita Sari Dewi; Nuzul Gyanata Adiwisastra; La Ode Muhammad Anwar; Salma Hilmy Rusydi Hashim; Ulyati Ulfah; Ike Maya Permanasari; Rosiana; Mohammad Haikhal Ramadani
Jurnal Medika Mengabdi Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Medika Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/00mx9951

Abstract

Hipertensi dan diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis dengan angka kejadian yang tinggi di Indonesia serta berpotensi menimbulkan komplikasi serius apabila tidak ditangani secara tepat. Salah satu faktor utama dalam pengelolaan penyakit ini adalah kepatuhan terhadap terapi pengobatan yang rasional. Namun demikian, pemahaman masyarakat mengenai pentingnya penggunaan obat secara tepat dan berkelanjutan masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai rasionalitas pengobatan hipertensi dan diabetes melitus di Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara. Penelitian menggunakan eksperimen dengan desain pretest-posttest terhadap 30 responden yang dipilih melalui teknik pengambilan sampel secara mudah. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan edukasi kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan setelah diberikan edukasi. Sebelum edukasi dilaksanakan, sebanyak 76,7 % responden berada pada kategori pengetahuan yang rendah. Setelah pelaksanaan edukasi, sebanyak 46,7 % responden memiliki tingkat pengetahuan yang sangat baik, dan 33,3 % berada pada kategori pengetahuan yang baik. Hasil analisis statistik menggunakan uji Paired Samples t-test menunjukkan nilai p lebih kecil dari 0,05, yang menunjukkan bahwa edukasi kesehatan memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah edukasi kesehatan berperan penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pengobatan yang rasional. Oleh karena itu, program edukasi serupa perlu dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai upaya promotif dan preventif dalam pengendalian penyakit kronis.