Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS HUBUNGAN KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP LAMA RAWAT PADA PASIEN COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ANNA MEDIKA PERIODE 2020 Feri Setiadi; Sharfina Maulidayanti; Nuzul Gyanata Adiwisastra; Devi Naibaho
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v7i2.141

Abstract

CAP Community-acquired pneumonia merupakan pneumonia yang menginfeksi pasien di luar rumah sakit atau pada komunitas. Pneumonia adalah adanya inflamasi, pembengkakan atau peradangan pada jaringan parenkim paru yang biasanya dikaitkan dengan pengisian alveoli dengan cairan yang disebabkan oleh mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur dan parasit Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganketepatan antibiotik terhadap lama rawat pasien Community Acquired Pneumonia (CAP) di instalasi rawat inap Rumah Sakit Anna Medika periode 2020. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental secara cross sectional, dan pengambilan data dilakukansecara retrospektif yang berdasarkan catatan data rekam medis. Data yang diperoleh dari rekam medis pasien sebanyak 155 pasien. Hasil penelitian yang dihasilkan bahwa angka kejadian (CAP) terbanyak pada jenis kelamin laki- laki 59,3% dan pada usia 18-60 tahun 74,1%. Golongan antibiotik tunggal yang paling banyak digunakan adalah golongan fluoroquinolon yaitu levofloksasin 33.3 % dan kombinasi levofloksasin dengan seftriaxon 5.6 % Pada penelitian ini didapat penggunaan antibiotik yang tepat sebanyak 46 pasien 85,2%, dan 8 pasien 14,8% penggunaan antibiotik yang tidak tepat, lama rawat pasian 1-7 hari 92.5 % > 7 hari 7.5 %. Berdasarkan dari ketepatan penggunaan antibiotik dari kriteria 4T yaitu, Tepat Pasien 100%, Tepat Obat 100%, Tepat Dosis 85, 2% dan Tepat Indikasi 100%. Hasil dari hubungan antara ketepatan penggunaan antibiotik dengan lama rawat pasien nilai p = 0,008, OR = 0,037, CI = 0,003-0,427. Dengan demikian, terdapat hubungan antara ketepatan penggunaan antibiotik dengan lama rawat pasien.
UPAYA PENINGKATAN KESADARAN AKAN KESEHATAN PADA GENERASI Z UNTUK AKTIF HIDUP SEHAT Iftah Mahfuroh; Masita Sari Dewi; Anisa Arbalia Putri; Elsah Dwiyanti; Nazwa Alaidarahman; Novia Maharani; Nuzul Gyanata Adiwisastra; Salma Hilmy Rusydi Hashim
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sundaram Vol. 2 No. 1 (2024): JPMS
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/jpms.v2i1.32

Abstract

Kesadaran akan kesehatan pada remaja penting untuk mencegah terjadinya penyakit dan masalah kesehatan di masa yang akan datang, namun kesadaran akan kesehatan pada remaja masih cukup rendah terkhususnya di Indonesia. Oleh karena itu, dilakukannya kegiatan sosialisasi penyuluhan tentang kesadaran akan kesehatan yang dilakukan pada siswa/i SMP Islam Al-Amin. Tujuan dilakukan penyuluhan ini untuk meningkatkan pengetahuan pada siswa/i SMP Islam Al-Amin terkait pentingnya kesehatan. Metode yang digunakan berupa peyuluhan dengan cara ceramah merupakan salah satu bentuk metode yang sering digunakan agar terdapat adanya interaksi antara sasaran penyuluhan dengan pemberi informasi. Kegiatan dilaksanakan selama 120 menit dan jumlah peserta yang hadir 30 siswa/i dari SMP Islam Al-Amin. Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan metode pretest sebelum melaksanakan kegiatan nilai rata-rata keseluruhan yang diperoleh oleh para siswa/i sebesar 39,33% dan berdasarkan hasil posttest setelah melaksanakan kegiatan nilai rata-rata keseluruhan yang diperoleh oleh para siswa/i sebesar 81,33%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan peserta yang sangat signifikan.
SOSIALISASI TENTANG BAHAYA MAKANAN CEPAT SAJI DI SMK SENTRA MEDIKA CIKARANG dewi, Masita Sari; Awanda Pramudita Okhanza; Muhammad Farhan Satya Baskoro; Mohammad Fadly; Salma Nabila; Mutiah; Retno Tri Anjani; Elda Nopriyanti; Marselina; Nuzul Gyanata Adiwisastra
Jurnal Medika Mengabdi Vol. 1 No. 2 (2025): Jurnal Medika Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/w691m017

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan yang pesat terjadi pada masa remaja salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu asupan gizi dan nutrisi yang baik, kebiasaan konsumsi makanan yang tidak sehat  mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan. Zaman sekarang yang serba modern, remaja menginginkan segala sesuatunya serba instan bahkan dalam memilih makanan sehingga makanan fast food atau yang dikenal dengan makanan cepat saji masih menjadi makanan yang populer untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan sosialisasi dengan sasaran siswa SMK Sentra Medika Cikarang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi siswa SMK tentang pentingnya menjaga pola hidup, salah satunya dari memilih makanan yang sehat. Metode yang digunakan adalah sosialisasi  langsung dengan menggunakan media presentasi yaitu PowerPoint dan pembagian leaflet kepada peserta sebagai informasi tambahan. Kegiatan berlangsung selama 130 menit dan jumlah peserta sebanyak 30 siswa SMK Sentra Medika Cikarang. Evaluasi terhadap peserta dilakukan sebelum dan sesudah sosialisasi, berdasarkan hasil evaluasi sebelum pemaparan materi diperoleh nilai rata-rata seluruh siswa sebesar 64% dengan kategori cukup baik dan berdasarkan hasil evaluasi setelah sosialisasi  diperoleh nilai rata-rata siswa secara keseluruhan  sebesar 80,7% dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi dapat meningkatkan pengetahuan peserta secara signifikan.
Inhibitor CARDS Toxin sebagai Pengobatan Pnemonia pada Biji Jintan Hitam (Nigella sativa): CARDS Toxin Inhibitor as Pnemonia Treatment in Black Cumin Seed (Nigella sativa) Anwar, La Ode Muhammad; Pramestyani, Embriana Dinar; Adiwisastra, Nuzul Gyanata; Muslih, Hamdan Faisal; Romli, Cindy Junita; Jannah, Zam Zam Zainatul; Harahap, Kurnia Pebriyanti; Okhanza, Awanda Pramudita; Lestari, Sri
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 7 No. 3 (2025): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v7i3.2459

Abstract

CARDS toxin is a protein component that triggers pnemonia. The purpose of this research is to find out what compounds can inhibit CARDS toxin in black cumin seed compounds. CARDS toxin was downloaded on the PDB site with the code 4TLW. The control used is hydroxychloroquine compound. The docking results showed inhibition of CARDS toxin, namely quercetin 3-(6''''-feruloylglucosyl)-(1->2)-galactosyl-(1->2)-glucoside (-16.4 kcal/mol), gramisterol (-10.0 kcal/mol), taraxerol (-9.6 kcal/mol) and quercetin (-9.0 kcal/mol) compared to the control. SwissADME pharmacokinetic values showed that the compounds were lipophilic, namely gramisterol and taraxerol. Absorption values showed that only quercetin 3-(6''''-feruloylglucosyl)-(1->2)-galactosyl-(1->2)-glucoside and quercetin compounds had high absorption values while other compounds were still very low. Only quercetin compound inhibited CYP1A2. Bioavailability values of all compounds were more than 10%. All plant compounds are possible to be synthesized (range score 1-10). Keywords:          CARDS Toxin, Pnemonia, Mycoplasma pneumoniae   Abstrak CARDS toxin merupakan kompenen protein pencetus penyakit pnemonia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa apa saja yang mampu menghambat CARDS toxin pada senyawa biji jintan hitam. CARDS toxin diunduh pada situs PDB dengan kode 4TLW. Kontrol yang digunakan adalah senyawa hydroxychloroquine. Hasil docking menunjukan terdapat penghambatan CARDS toxin yaitu quercetin 3-(6''''-feruloylglucosyl)-(1->2)-galactosyl-(1->2)-glucoside (-16.4 kcal/mol), gramisterol (-10.0 kcal/mol), taraxerol (-9.6 kcal/mol) dan quercetin (-9.0 kcal/mol) dibanding dengan kontrol. Nilai farmakokinenik SwissADME menunjukan senyawa bersifat lipofilik yaitu gramisterol dan taraxerol. Nilai absorbsi menunjukan hanya senyawa quercetin 3-(6''''-feruloylglucosyl)-(1->2)-galactosyl-(1->2)-glucoside dan quercetin memiliki nilai absorbsi yang tinggi sedanggkan senyawa lain masih sangat rendah. Hanya senyawa quercetin yang menghambat CYP1A2. Nilai bioavabilitas semua senyawa lebih dari 10%. Semua senyawa tanaman memungkinkan untuk dapat disintesis (range score 1-10). Kata Kunci:         CARDS Toxin, Pnemonia, Mycoplasma pneumoniae
EDUKASI DAN PENYULUHAN PENYAKIT KRONIS DI DESA PASIR GOMBONG Nuzul Gyanata Adiwisastra; Embriana Dinar Pramestyani; Hilmy, Salma; Marselina; Masita Sari Dewi; La Ode Muhammad Anwar; Zuhrah Giatamah
Jurnal Medika Mengabdi Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Medika Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/3w370677

Abstract

Penyakit kronik merupakan penyakit dengan durasi yang lama, serta umumnya perkembangannya lambat. Penyakit kronis dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan lansia, dalam hal ini kesehatan jiwa yaitu kecemasan. Kecemasan merupakan suatu perasaan dimana seseorang merasa tidak aman dan terancam atas suatu hal atau keadaan. Penyakit kronis yang mengalami peningkatan yang pertama  yaitu hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%, diabetes mellitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%, prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9% dan penyakit gagal ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%. edukasi dan penyuluhan penyakit kronis merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat dalam memberikan edukasi dan memberikan perhatian kepada masyarakat yang berada di Desa Pasir Gombong RT.01/RW.05. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan interaksi langsung, melalui pemberian kuesioner berisi pertanyaan, materi presentasi dari narasumber, leaflet dan kuesioner lanjutan setelah peserta menerima edukasi mengenai penyakit kronis. Hasil analisa data nilai pre-test (39.6%) dan post-test (83.4%) telah terjadi meningkatan pemahaman Masyarakat terkait edukasi kesehatan penyakit kronik.  
EDUKASI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG RASIONALITAS PENGOBATAN HIPERTENSI DAN PENYAKIT PENYERTA DIABETES PADA MASYARAKAT DESA KARANG ASIH, CIKARANG UTARA Marselina; Audrie Agustini Widiawati; Fadly Agung Fatah; Aeni Kusno; Antih Puspita Dewi; Evellia Priastuti; Hanifah Ikka Salamah; Cyto Yudha Kurniawan; Eka Ayu Riyanto; Destie Elmi Mufidah; Masita Sari Dewi; Nuzul Gyanata Adiwisastra; La Ode Muhammad Anwar; Salma Hilmy Rusydi Hashim; Ulyati Ulfah; Ike Maya Permanasari; Rosiana; Mohammad Haikhal Ramadani
Jurnal Medika Mengabdi Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Medika Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/00mx9951

Abstract

Hipertensi dan diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis dengan angka kejadian yang tinggi di Indonesia serta berpotensi menimbulkan komplikasi serius apabila tidak ditangani secara tepat. Salah satu faktor utama dalam pengelolaan penyakit ini adalah kepatuhan terhadap terapi pengobatan yang rasional. Namun demikian, pemahaman masyarakat mengenai pentingnya penggunaan obat secara tepat dan berkelanjutan masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai rasionalitas pengobatan hipertensi dan diabetes melitus di Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara. Penelitian menggunakan eksperimen dengan desain pretest-posttest terhadap 30 responden yang dipilih melalui teknik pengambilan sampel secara mudah. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan edukasi kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan setelah diberikan edukasi. Sebelum edukasi dilaksanakan, sebanyak 76,7 % responden berada pada kategori pengetahuan yang rendah. Setelah pelaksanaan edukasi, sebanyak 46,7 % responden memiliki tingkat pengetahuan yang sangat baik, dan 33,3 % berada pada kategori pengetahuan yang baik. Hasil analisis statistik menggunakan uji Paired Samples t-test menunjukkan nilai p lebih kecil dari 0,05, yang menunjukkan bahwa edukasi kesehatan memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah edukasi kesehatan berperan penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pengobatan yang rasional. Oleh karena itu, program edukasi serupa perlu dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai upaya promotif dan preventif dalam pengendalian penyakit kronis.
Pengaruh Edukasi terhadap Pengetahuan Pasien Tuberkulosis tentang Penyakit Menular dalam Meningkatkan Efektivitas Pengobatan Tuberkulosis di Puskesmas Kabupaten Bekasi Dewi, Masita Sari; Adiwisastra, Nuzul Gyanata; Ulfah, Ulyati
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 5, No 4 (2025): Abdira
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v5i4.962

Abstract

Tuberculosis is one of the most prevalent infectious diseases in Indonesia. Patient knowledge about the disease plays a crucial role in the success of treatment, particularly in improving adherence and the effectiveness of therapy. The duration of treatment is often a source of complaint among patients, leading to irregular medication intake or even forgetting to take medication, which hinders treatment success. The community service activity conducted at the Mekarmukti Health Center is one of the efforts to improve knowledge and adherence to treatment. The activity was attended by 23 participants who were tuberculosis patients and were accompanied by health center cadres. The method used in presenting the material was a lecture using flip charts. The activity was evaluated through the completion of pretest and posttest forms by the participants. The evaluation results showed a significant difference from the pretest score of 75.65% to the posttest score of 88.69%. This improvement in evaluation results serves as a parameter for the success of this activity. It is hoped that this activity will contribute to the success of treatment and also encourage the dissemination of information to the families and communities surrounding tuberculosis patients.