Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Formulasi Spray Gel Antioksidan Kombinasi Ekstrak Daun Jambu Air dan Ekstrak Daun Mangga Salma Hilmy Rusydi; Teti Indrawati; Ratna Djamil
Majalah Farmasetika Vol 7, No 2 (2022): Vol. 7, No. 2, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i2.36871

Abstract

Daun jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f) Alston) dan daun mangga (Mangifera indica L.) mengandung senyawa polifenol dan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan yang menjadi alternative untuk mencegah penuaan dini kulit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan optimum melalui kombinasi kedua ekstrak serta menghasilkan sediaan spray gel dengan aktivitas antioksidan optimum dan stabil. Penelitian ini dilakukan meliputi tahap pembuatan ekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, uji aktivitas antioksidan ekstrak daun jambu air, ekstrak daun mangga tunggal serta kombinasinya perbandingan 1:1; 2:1; 1:2 dengan metode DPPH, dikembangkan dalam formula spray gel berdasarkan hasil IC50 kombinasi ekstrak dengan aktivitas antioksidan optimum atau terbaik sebesar 100xIC50; 150xIC50; 200xIC50 dan dievaluasi. Hasil penelitian menunjukan semua perbandingan kombinasi ekstrak daun jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f) Alston) dan ekstrak daun mangga (Mangifera indica L.) memiliki aktivitas antioksidan lebih besar dibandingkan ekstrak tunggalnya antara 5,35-6,45µg/mL dengan aktivitas optimum diberikan oleh perbandingan 1:2 dengan nilai IC50 5,35 µg/mL. Aktivitas antioksidan optimum spray gel dihasilkan oleh formula dengan 200xIC50 yang mengandung 0,10% kombinasi ekstrak daun jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f) Alston) dan ekstrak daun mangga (Mangifera indica L.) 1:2 dengan nilai IC50 27,92 µg/mL. Formula dengan 200xIC50 yang memiliki aktivitas antioksidan optimum dengan konsentrasi 0,107% kombinasi ekstrak daun jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f) Alston) dan ekstrak daun mangga (Mangifera indica L.) 1:2 stabil dalam penyimpanan suhu 4°±2°C dan 25°±2°C.
EVALUASI PENYIMPANAN OBAT DAN BA EVALUASI PENYIMPANAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI DI UPTD PUSKESMAS CIASEM SUBANG : EVALUASI PENYIMPANAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI DI UPTD PUSKESMAS CIASEM SUBANG Tiara Mustika; Ike Maya Permanasari; Salma Hilmy Rusydi Hashim
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.26

Abstract

Menurut Permenkes RI No. 74 Tahun 2016, Terdapat dua standar dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian puskesmas, yaitu: pengelolaan sediaan farmasi BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) dan standar pelayanan farmasi Puskesmas. Pengelolaan sediaan farmasi BMHP merupakan hal yang sangat penting. Karena, penyimpanan yang baik dan benar dapat memastikan mutu dan kestabilan obat, mencegah kerusakan fisik dan kimiawi, serta memastikan obat tersedia dengan aman dan terjamin mutunya. Dalam studi sebelumnya yang dilakukan di gudang dan di apotek UPTD Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu dan Puskesmas Kecamatan Wara Utara Kota menunjukan belum semua unit fasilitas kesehatan menerapkan standar penyimpanan obat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sistem penyimpanan obat dan BMHP di UPTD Puskesmas Ciasem Subang. Dengan mengacu kepada Permenkes yang sudah ditetapkan peneliti melakukan observasi dengan teknik Purposive sampling. Beberapa hal yang diperhatikan dalam indikator penilaian meliputi kondisi ruangan, penyimpanan, dan temperatur. Adapun hasil presentase yang diperoleh dari observasi tersebut dengan indikator penilaian kondisi ruangan adalah 72,72%, Pada indikator penilaian penyimpanan memiliki presentase 88,23%, dan pada indikator penilaian temperatur memiliki presentase sebesar 60%. Ketiga indikator tersebut menunjukan bahwa penyimpanan obat dan BMHP yang ada di gudang penyimpanan UPTD Puskesmas Ciasem Subang sudah cukup baik. Kata Kunci: UPTD Puskesmas Ciasem Subang, BMHP, Standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas
EFEKTIVITAS BIAYA OBAT ANTIDIABETIK ORAL PASIEN DMT 2 DI RS X KOTA BOGOR PERIODE JULI-DESEMBER 2022 Rizki Istiqomah Sulistyowati; Embriana Dinar Pramestyani; Salma Hilmy Rusydi Hashim
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v8i2.257

Abstract

Tingginya jumlah pasien diabetes melitus tipe 2 menimbulkan beban biaya yang sangat besar. Berdasarkan data laporan tahunan Rumah Sakit X, diabetes melitus tipe 2 termasuk dalam 10 besar penyakit terbanyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas biaya dan terapi pasien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit X pada periode Juli-Desember 2022. Metode analisis data dengan menghitung nilai ACER dan ICER berdasarkan kelompok terapi obat antidiabetes oral yaitu kelompok A terapi tunggal, kelompok B terapi kombinasi 2 obat, kelompok C terapi kombinasi 3 obat. Nilai ACER atau nilai biaya terendah pada kelompok A sebesar Rp 15.115 untuk terapi obat glimepirid, kelompok B sebesar Rp 28.561 untuk terapi obat kombinasi metformin dan glimepirid, kelompok C sebesar Rp 9.233 untuk terapi obat kombinasi metformin dan glimepirid dan piglitazon. Nilai ICER atau biaya yang dibutuhkan untuk mengganti terapi obat yang lebih baik pada kelompok A sebesar Rp 4.173 untuk terapi obat gliquidon, kelompok B sebesar Rp 27.488 untuk terapi obat kombinasi metformin dan pioglitazon, kelompok C sebesar Rp 16.662 untuk terapi obat kombinasi metformin dan gliquidon dan pioglitazon. Nilai ACER terendah didapatkan pada kelompok C sebesar Rp 9.233 dengan terapi kombinasi obat metformin dan glimepird dan piglitazon, nilai ICER terendah pada kelompok A dengan terapi obat gliquidon.
Formulasi Lip balm dan Penetapan SPF (Sun Protection Factor) Ekstrak Daun Mangga Cahyani, Siti; Rusydi Hashim, Salma Hilmy; Pramestyani, Embriana Dinar
Majalah Farmasetika Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i2.50148

Abstract

Gangguan pada bibir seperti kering, pecah-pecah dan kusam salah satu faktornya adalah paparan sinar UV matahari yang dapat dicegah dengan penggunaan lip balm. Mangiferin sebagai antioksidan pada daun mangga (Mangifera indica L) dapat dimanfaatkan sebagai fotoprotektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai SPF (Sun Protection Factor) pada ekstrak daun mangga dan karakteristik fisika kimia sediaan lip balm yang mengandung ekstrak daun mangga meliputi organoleptis, pH, daya oles dan homogenitas. Ekstrak daun mangga diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, kemudian diuji nilai SPF dengan Spektrofotometer pada konsentrasi 1000 ppm, 5000 ppm, 10.000 ppm dan diformulasikan dalam bentuk sediaan lip balm. Hasil nilai SPF (Sun Protection Factor) ekstrak daun mangga berturut-turut sebesar 3.57, 14.82 dan 37.10 dan karakteristik fisika kimia lip balm berbentuk semi padat, berwarna kuning dan bau khas oleum cacao, pH berada pada rentang 5 (sesuai pH kulit), dapat dioles, F1, F2 tidak homogen dan F3 homogen. Nilai SPF (Sun Protection Factor) ekstrak daun mangga (Mangifera indica L) antara 3,57 – 37,10 dengan nilai SPF terbaik pada konsentrasi 10.000 ppm sebesar 37,10 masuk dalam kategori proteksi level tinggi dan memiliki karakteristik fisika kimia terbaik pada sediaan F3.
Uji antimikroba salep ekstrak daun pisang ambon (musa paradisiaca var. Sapientum) untuk luka mencit diabetik yang terinfeksi bakteri staphylococcus epidermidis Armi, Armi; Marselina, Marselina; Hashim, Salma Hilmy Rusydi; Anwar, La Ode Muhammad; Dewi, Masita Sari
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 4 No 1 (2023): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v4i1.958

Abstract

Latar Belakang: Ekstrak daun pisang ambon terdapat adanya senyawa flavonoid dan saponin, steroid yang berfungsi sebagai antimikroba dan mempercepat proses penyembuhan ulkus diabetikum dengan infeksi bakteri Staphylococcus epidermidis. Staphylococcus epidermidis termasuk jenis bakteri gram positif menjadi penyebab timbulnya ulkus pada luka diabetes. Tujuan penelitian menilai kemampuan anti-bakteri yang dimiliki daun pisang ambon terhadap Staphylococcus epidermidis dan mencari konsentrasi yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri tersebut.Metode: Jenis penelitian eksperimental secara kuantitatif dengan populasi dan sampel meliputi koloni Staphylococcus epidermidis. Pengujian bakteri dilakukan dengan menerapkan metode disc diffusion dengan cara ekstraksi tanaman, purifikasi ektrak, skrining fitokimia, dan uji aktivitas antibakteri.Hasil: uji Konsentrasi 15% salep ektrak daun pisang ambon menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi 10% dan 20%.Kesimpulan: Salep ekstrak daun pisang ambon 15% dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis.dengan zona hambat 2,33 mm. Memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi zona hambat seperti pembuatan media, inkubasi bakteri, agar hasilnya lebih baik lagi dalam melakukan uji antimikroba.
PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) KEPADA WARGA KAMPUNG SEMPU RT 004/RW 004 CIKARANG, BEKASI. Lita Hasni Fatna Suri; salma Hilmy Rusydi Hashim
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sundaram Vol. 1 No. 1 (2023): JPMS
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/jpms.v1i1.6

Abstract

Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan tanaman berkhasiat yang ditanam diperkarangan rumah. Pemanfaatan TOGA merupakan upaya pencegahan penyakit dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan. Tujuan dilakukannya kegiatan untuk meningkatkan pemahaman pemanfaatan TOGA dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini dilaksanakan di Kp. Sempu Rt 04/Rw 04 Desa Pasir Gombong. Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Program ini dilakukan secara observatif dan kegiatan dilakukan selama satu bulan, mahasiswa KKN Universitas Medika Suherman melakukan penyuluhan tanaman obat keluarga (TOGA) Rebusan Akar Manis (Glycyrrhiza glabra Linn) sebagai obat batuk, Daun Kencur (Kaempferia Galanga) sebagai obat sakit kepala sebelah, Bawang Putih (Allium sativum L.) sebagai penurun tekanan darah tinggi, Infuse Water Jahe (Zingiber Officinale) sebagai obat pegal-pegal, Ramuan Daun Sirih (Piper Betle Linn) sebagai obat sakit tenggorokan dan Ramuan Jahe (Zingiber officinale) sebagai obat masuk angin. Hasil menunjukkan penilaian umum masyarakat tentang TOGA semakin meningkat setelah di lakukan kegiatan penyuluhan. Kegiatan ini diharapkan membawa dampak positif kepada masyarakat untuk mulai memahami dan mencegah penyakit dengan tanaman obat keluarga.
UPAYA PENINGKATAN KESADARAN AKAN KESEHATAN PADA GENERASI Z UNTUK AKTIF HIDUP SEHAT Iftah Mahfuroh; Masita Sari Dewi; Anisa Arbalia Putri; Elsah Dwiyanti; Nazwa Alaidarahman; Novia Maharani; Nuzul Gyanata Adiwisastra; Salma Hilmy Rusydi Hashim
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sundaram Vol. 2 No. 1 (2024): JPMS
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/jpms.v2i1.32

Abstract

Kesadaran akan kesehatan pada remaja penting untuk mencegah terjadinya penyakit dan masalah kesehatan di masa yang akan datang, namun kesadaran akan kesehatan pada remaja masih cukup rendah terkhususnya di Indonesia. Oleh karena itu, dilakukannya kegiatan sosialisasi penyuluhan tentang kesadaran akan kesehatan yang dilakukan pada siswa/i SMP Islam Al-Amin. Tujuan dilakukan penyuluhan ini untuk meningkatkan pengetahuan pada siswa/i SMP Islam Al-Amin terkait pentingnya kesehatan. Metode yang digunakan berupa peyuluhan dengan cara ceramah merupakan salah satu bentuk metode yang sering digunakan agar terdapat adanya interaksi antara sasaran penyuluhan dengan pemberi informasi. Kegiatan dilaksanakan selama 120 menit dan jumlah peserta yang hadir 30 siswa/i dari SMP Islam Al-Amin. Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan metode pretest sebelum melaksanakan kegiatan nilai rata-rata keseluruhan yang diperoleh oleh para siswa/i sebesar 39,33% dan berdasarkan hasil posttest setelah melaksanakan kegiatan nilai rata-rata keseluruhan yang diperoleh oleh para siswa/i sebesar 81,33%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan peserta yang sangat signifikan.
EVALUASI KELENGKAPAN KOMPONEN RESEP PASIEN BPJS RAWAT JALAN DI KLINIK MAHASTA CIBINONG PERIODE OKTOBER - DESEMBER 2022 Lita Hasni Fatna Suri; Masita Sari Dewi; La Ode Muhammad Anwar; Salma Hilmy Rusydi Hashim
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 1 (2023): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/30dbfk61

Abstract

Resep harus ditulis dengan jelas untuk menghindari kesalahan medikasi atau medication error (ME). Evaluasi kelengkapan resep dilakukan sebagai bentuk peningkatan mutu pelayanan resep. Penelitian ini ditujukan mengetahui persentase kelengkapan resep dalam hal Inscriptio, Invocatio, Prescriptio, Signatura, Subscriptio dan Pro. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan 400 sampel lembar resep yang akan diteliti, dan diakukan pengamatan satu persatu dengan cara mencatat semua aspek-aspek kelengkapan resep dan dilakukan analisa data hasil. Diketahui jumlah presentase resep yang memenuhi syarat kelengkapan resep adalah 76,25% (305 lembar resep), sedangkan presentase resep yang tidak memenuhi syarat kelengkapan resep adalah 23,75% (95 lembar resep). Kelengkapan resep pasien BPJS di klinik mahasta dalam hal inscriptio 100% lengkap 0% tidak lengkap, dalam hal invocatio 100% lengkap 0% tidak lengkap, dalam hal praescriptio 87% lengkap 13% tidak lengkap, dalam hal subscriptio 97,5% lengkap 2,5% tidak lengkap, dalam hal signatura 100% lengkap 0% tidak lengkap, dan dalam hal pro 83,25% lengkap 16,75% tidak lengkap.
Modulatory Effects of Noni (Morinda citrifolia L.) Fruit Polysaccharide Syrup on IgG Production and T Cell Activity Anwar, La Ode Muhammad; Sasmito, Ediati; Rasydy, La Ode Akbar; Ismoyowati, Tri Wahyuni; Hashim, Salma Hilmy Rusydi; Siregar, Rohani; Hutagaol, Emmelia Kristina; Bratajaya, Cicilia Nony Ayuningsih; Sartika, Aprilina; Sanjaya, Dandi; Rohmah, Hajar Nur Fathur; Ximenes, Joao Manuel Correia
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol. 17 No. 2 (2025): August 2025
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v17i2.26258

Abstract

Noni fruit containing polysaccharides, has the potential to be developed into pharmaceutical products such as SPF syrup. The content of noni fruit polysaccharides is known to increase the proliferation of T lymphocyte cells, the regulation of the immune system molecularly, especially with regard to antibodies (IgG), CD4+, and CD8+, is still not widely studied. The aim of this study was to assess the impact of SPF syrup on the modulation of immunoglobulin G (IgG) and T lymphocytes. The study was conducted on female Wistar rats aged 8-9 months, which were given SPF syrup orally at doses of 25, 50, and 100 mg/kgBB for 31 days. Mice were vaccinated against hepatitis B every week. Blood samples were taken on day 31 to measure IgG levels by the ELISA method and T cells (CD4+ and CD8+) by flow cytometry. The results showed that SPF administration had a significant effect on IgG levels (p<0.05), and there were no significant changes in T lymphocyte cells (CD4+, CD8+) (p>0.05). Histopathological examination showed that long-term induction of hepatitis B caused damage to the liver and kidney, but SPF did not affect the condition of these organs. SPF that contains polysaccharides can be an innovative component in immunostimulant formulations.
EDUKASI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG RASIONALITAS PENGOBATAN HIPERTENSI DAN PENYAKIT PENYERTA DIABETES PADA MASYARAKAT DESA KARANG ASIH, CIKARANG UTARA Marselina; Audrie Agustini Widiawati; Fadly Agung Fatah; Aeni Kusno; Antih Puspita Dewi; Evellia Priastuti; Hanifah Ikka Salamah; Cyto Yudha Kurniawan; Eka Ayu Riyanto; Destie Elmi Mufidah; Masita Sari Dewi; Nuzul Gyanata Adiwisastra; La Ode Muhammad Anwar; Salma Hilmy Rusydi Hashim; Ulyati Ulfah; Ike Maya Permanasari; Rosiana; Mohammad Haikhal Ramadani
Jurnal Medika Mengabdi Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Medika Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/00mx9951

Abstract

Hipertensi dan diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis dengan angka kejadian yang tinggi di Indonesia serta berpotensi menimbulkan komplikasi serius apabila tidak ditangani secara tepat. Salah satu faktor utama dalam pengelolaan penyakit ini adalah kepatuhan terhadap terapi pengobatan yang rasional. Namun demikian, pemahaman masyarakat mengenai pentingnya penggunaan obat secara tepat dan berkelanjutan masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai rasionalitas pengobatan hipertensi dan diabetes melitus di Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara. Penelitian menggunakan eksperimen dengan desain pretest-posttest terhadap 30 responden yang dipilih melalui teknik pengambilan sampel secara mudah. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan edukasi kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan setelah diberikan edukasi. Sebelum edukasi dilaksanakan, sebanyak 76,7 % responden berada pada kategori pengetahuan yang rendah. Setelah pelaksanaan edukasi, sebanyak 46,7 % responden memiliki tingkat pengetahuan yang sangat baik, dan 33,3 % berada pada kategori pengetahuan yang baik. Hasil analisis statistik menggunakan uji Paired Samples t-test menunjukkan nilai p lebih kecil dari 0,05, yang menunjukkan bahwa edukasi kesehatan memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah edukasi kesehatan berperan penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pengobatan yang rasional. Oleh karena itu, program edukasi serupa perlu dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai upaya promotif dan preventif dalam pengendalian penyakit kronis.