Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN PEMBUATAN NUGGET IKAN (Fish Nugget) SEBAGAI SALAH SATU USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN DI DESA KARANGAGUNG KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN Yusuf, Muhammad; Munir, Miftachul; Suwardana, Hendra
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 2, No 2 (2020): Edisi Juli 2020
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v2i2.49

Abstract

Salah satu Program pengabdian kepada masyarakat yang kami lakukan di Desa Karangagung kecamatan palang Kabupaten Tuban. Tujuan kegiatan ini untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan cara memberikan sosialisasi dan pelatihan pengolahan ikan menjadi nugget, dalam upaya menaikkan nilai jual sebagai sumber tambahan pendapatan masyarakat. Manfaat yang dapat peroleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan inovasi dalam berwirausaha dengan pengolahan bahan-bahan baku yang mudah didapat untuk menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi, sehingga bisa dijadikan sumber tambahan pendapatan sebagai pengembangan kewirausahaan dan mengurangi angka pengangguran masyarakat. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah ceramah, demontrasi dan pelatihan kepada masyarakat serta melakukan pendampingan mulai pengolahan ikan menjadi nugget yang lezat sampai pengemasan yang memiliki nilai jual. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat telah menyadari begitu pentingnya pengembangan inovasi berwirausaha dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
PENGUATAN TEKNIK BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias sp) SISTEM KOLAM TERPAL BERBASIS PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN DI DESA PATIHAN KECAMATAN WIDANG KABUPATEN TUBAN Munir, Miftachul; Yusuf, Muhammad; Suwardana, Hendra
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 2, No 2 (2020): Edisi Juli 2020
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v2i2.53

Abstract

Budidaya Ikan Lele Clarios bisa dilaksanakan di area sempit dengan metode kolam terpal mampu menjawab penguasaan skill bagi pebudidaya pemula, menambah penghasilan, serta bisa memanfaatkan lahan pekarangan kosong untuk kegiatan ekonomis produktif. Terlebih bagi desa-desa yang secara alami berkelimpahan air, baik dari sungai maupun dari sumber masyarakatnya perlu didorong untuk menguasai teknis budidaya yang bisa menambah manfaat bagi kegiatan ekonomi rumah tangganya. Salah satu budidaya yang mempunyai keunggulan dan bernilai ekonomi adalah Budidaya Lele dengan metode kolam terpal. Agar hal ini bisa dilakukan oleh masyarakat, maka perlu adanya sosialisasi melaui pelatihan dengan pola yang tepat. Selain diberikan pemahaman materi dengan presentasi ceramah, percontohan merupakan langkah tepat untuk menyempurnakan penguasaan skill para pebudidaya pemula. Di samping, didampingi serta dalam evaluasi selama pelaksanaan percotohan itu didiskusikan sehingga baik secara pencerapan pemahaman maupun penguasaan skill akan lebih tersempurnakan. Kegiatan ini memberikan hasil yang baik. Secara kenyataan, hasil panenan dari 3000 benih yang ditabur di kolam terpel tersebut, angka kematiannya 24,4%. FCR 1:1,09 dengan berat hasil panen 2.125 kg menghabiskan pakan 2.200 kg. Dalam satu kilo ikan yang dipanen berisi 10,09 ikan Lele atau dikatan size 10,09.
MEMBANGUN PERISAI PESISIR DENGAN PENANAMAN MANGROVE DI KAWASAN PANTAI DESA MARGOSUKO KECAMATAN BANCAR KABUPATEN TUBAN Musrifah, Sri; Munir, Miftachul
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 2, No 1 (2019): Edisi Januari 2020
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v2i1.43

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Desa Margosuko kecamatan Bancar. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pendidikan dan penyadaran serta praktek penghijauan kawasan pantai melalui penanaman cemara laut dalam upaya membantu pelestarian lingkungan dan perlindungan daerah pesisir pantai. Serta meningkatkan kepekaan masyarakat akan pentingnya berpartisipasi dalam pelestarian alam. Manfaat dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kawasan pantai dalam menyangga ekosistem secara keseluruhan serta menciptakan kawasan pantai yang hijau demi mencegah kerusakan kawasan pantai, baik oleh alam maupun ulah manusia. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dengan pendidikan, pembinaan dan penyadaran kepada masyarakat sasaran. Serta melakukan pendampingan dalam melaksanakan penghijauan kawasan pantai dengan penanaman tanaman cemara laut yang melibatkan dua puluh orang mahasiswa guna meningkatkan jiwa kepedulian sosial. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat telh menyadari betapa pentingnya penghijauan pantai sebagai penyangga ekosistem, sehingga harus ditanami dengan tanaman yang tepat yaitu cemara laut.
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS DOLLAR DI INDONESIA 1979 -1984, SUATU PENDEKATAN MONETER Miftachul Munir
Journal of Indonesian Economy and Business (JIEB) Vol 1, No 1 (1986): September
Publisher : Faculty of Economics and Business, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.027 KB)

Abstract

Ketika devaluasi rupiah pada tanggal 15 Nopember 1978 sebesar 50%diumumkan, banyak yang bertanya-tanya tentang dasar perhitungan yang digunakanPeraerintah dalam menetapkan besarnya devaluasi tersebut. Pemerintah sengajamerahasiakan dasar perhitungan ini agar perhitungan tersebut tidak dijadikanpedoman berspekulasi.1) Akan tetapi banyak ahli ekonomi yang menduga bahwadasar perhitungan yang digunakan adalah teori Purchasing Power Parity (PPP).
Perception of Cantrang Fishermen to the Minister of Marine and Fishery Regulation Number 2 / 2015 Yuyun Suprapti; Rudianto Syamsu Dhuha; Miftachul Munir
ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Vol 5, No 1 (2017): ECSOFiM October 2017
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ecsofim.2017.005.01.10

Abstract

Regulation of the Minister of Marine Affairs and Fisheries No. 2 / 2015 about the prohibition of the use of cantrang in the State Fishery Management Area of the Republic of Indonesia is an effort of the Government to anticipate the destructive fishing, namely environmental damage and decrease of fish resources. The purpose of this research is to know repulsion and acceptability of cantrang fisherman to that Regulation. This descriptive research uses data collection techniques through surveys, interviews and documentation, and using questionnaires. This regulation has an impact on the cantrang fishing vessel should not operate, this causes unemployment for the crew, if the government implements that regulations then every ship does not require many crew. The existence of the prohibition of the use of cantrang nets cause increasing of the unemployment rate, when someone does not work it means that income begins to be hampered. On the other hand, the Regulation has a positive impact for the future in the form of sustainable of marine ecosystem. Keywords: perception, fishermen, fisheries and marine minister regulation no 2/2015, cantrang
PENERAPAN POLITIK HIJAU SEBAGAI GERAKAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN LOKAL DI KABUPATEN TUBAN Sri Musrifah; Miftachul Munir
Journal of Social and Political Science Vol 1 No 2
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In addition to food security, the Government of Indonesia is a major program of economic development and political blue, which focuses on maritime as Indonesia's natural advantages. As an island nation with the longest coastline in the world and 17,508 islands that stretches from Sabang to Merauke, Indonesia holds the potential of marine and coastal outstanding. In the last two decades, erosion and coastal erosion has led to a reduction in the shores shoreline Indonesia and threaten the lives of coastal communities. One is on the north coast of Tuban, which has suffered erosion and sedimentation with an area of ​​approximately 4200 m2. Based on RTRW Tuban known that all along the coast Tuban there are a lot of infrastructure and activity canters, such as ports, warehousing, industrial, residential, tourism and primary arterial road that connects the northern coast of East Java, West Java. One effort to save damage to the north coast of Tuban is the participation of civil society. Mangrove Center Tuban is one form of active participation of civil society in supporting the rescue of the northern coast of Tuban. This study uses the approach of political ecology and qualitative methods with methods of in-depth interviews to collect data from Tuban informants such as local government, management of the foundation, and local residents. This study aimed to describe the political ecology as a social movement performed by Mangrove Center Tuban to save the northern coast Jenu from abrasion. This research is expected to be input for local government policy Tuban in balancing between development and ecosystem. Keywords: Political ecology, local policies, local development
STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR DI KECAMATAN BANCAR KABUPATEN TUBAN Sri Musrifah; Miftachul Munir
Journal of Social and Political Science Vol 2 No 1
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan faktor internal dan eksternal dalam pengelolaan kawasan pesisir di kecamatan Bancar kabupaten Tuban dan merumuskan strategi pengelolaan kawasan pesisir di kecamatan Bancar kabupaten Tuban. Penelitian dilakukan di kecamatan bancar dengan mengambil fokus penelitian pada lima desa yang ada di kecamatan Bancar kabupaten Tuban, yaitu desa Margosuko, Bancar, Bogorejo, Boncong dan Sukolilo. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang menjadi kekuatan dalam pengelolaan kawasan pesisir di kecamatan Bancar yaitu dukungan masyarakat terhadap upaya pengelolaan kawasan pesisir kecamatan Bancar Tuban, Dukungan masyarakat terhadap upaya pengelolaan kawasan pesisir kecamatan Bancar Tuban, dan dukungan LSM lingkungan (Mangrove Center Tuban) dalam kegiatan pengelolaan kawasan pantai kecamatan Bancar. Namun demikian, terdapat juga beberapa kelemahan dari faktor internal, yaitu beberapa tanah di pinggir pantai adalah tanah dengan sertifikat atas nama pribadi, pemukiman yang terlalu dekat dengan pantai, penambangan pasir laut secara ilegal, terbatasnya dana dari pemerintah, beberapa kantor milik pemerintah terletak di pinggir pantai, belum adanya perangat hukum yang membatasi penambahan lahan atau reklamasi oleh penduduk yang tinggal berbatasan dengan laut. Akibat pembangunan dan reklamasi pantai menyebabkan perubahan pola arus dan menyebabkanerosi pada daerah lain, dan ada layanan publik terletak di pinggir pantai (pom bensin). Sedangkan faktor eksternal yang menjadi peluang dalam pengelolaan kawasan pesisir di kecamatan Bancar adalah potensi kawasan yang cukup besar untuk bias mendatangkan wisatawan apabila terkelola dengan baik. Sementara itu, faktor eksternal yang menjadi ancamannya adalah pembuangan limbah sampah rumah tangga ke laut, kepentingan pihak-pihak tertentu dan kemunduran garis pantai dalam kurun waktu tahun 1972-2015 rata-rata sekitar 1000.64 meter. Mengacu pada faktor internal dan eksternal tersebut, strategi yang dapat dilakukan untuk mengelola kawasan pesisir di kecamatan Bancar adalah: (1) melibatkan semua pihak dalam pengelolaan kawasan pesisir di kecamatan Bancar (Masyarakat, pemerintah, LSM, stakeholde r, dll); (2) menyiapkan infrastruktur untuk menunjang pengembangan pariwisata; (3) pengembangan pariwisata yang melibatkan masyarakat local; (4) implementasi dan penegakan aturan yang jelas; (5) pembatasan pembangunan, baik pemukiman, usaha pribadi, infrastruktur yang memberikan dampak pada kawasan pesisir, (6) menggandeng perusahaan-perusahaan yang ada di Tuban (Semen Indonesia, Holcim, TPPI) untuk menyalurkan CSR nya pada program pengelolaan kawasan pesisir Bancar; (7) penyuluhan dan pendidikan lingkungan kepada masyarakat; (8) perencanaan pembangunan yang bersifat strategis; (9) memperbanyak penanaman vegetasi pantai; (10) pengendalian pencemaran lingkungan di wilayah pantai Bancar; dan (11) menggandeng pihak swasta untuk terlibat pada dalam pembangunan penangkis/ pemecah gelombang. Kata kunci: Strategi pengelolaan, pesisir kecamatan Bancar Tuban, analisis SWOT
Fish Plaza as a Centre of Fisheries Product Trading in Tuban Regency, East Java Yuyun Suprapti; Miftachul Munir; Muhammad Zainuddin
AQUASAINS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aqs.v9i1.p869-874

Abstract

The purpose of this research is to find out how Plaza Ikan encourages fish traders to increase their business. One of the efforts of the Tuban Regency Government to increase the added value of fish products is to establish a fish Plaza. The fish plaza is an integrated fish auction place that is packaged in a modern way and integrates with the sale of fresh fish, smoked fish and various processed fish. With the concept of integration, it is hoped that the economy of Tuban fishermen will improve. The research method used a qualitative descriptive method, while the data collection using interviews and questionnaire techniques. Of the 30 respondents who answered everyday trading at the fish plaza, 20 respondents strongly agreed, 7 respondents agreed and 3 respondents were doubtful. A comfortable place to sell, 17 respondents strongly agree, 8 respondents agree, 3 respondents doubt, 2 respondents disagree. Profits are increasing, 5 respondents disagreed, 25 respondents strongly disagreed. The consumers are many and varied, 12 respondents strongly agree, 5 respondents agree, 3 respondents doubt, 4 respondents disagree, 6 respondents strongly disagree
Tourist Perception of Tourism Service Satisfaction (Case Study: Pantai Kelapa Forest Tourism in Tuban) Hendra Suwardana; Miftachul Munir; Muhammad Yusuf
INNOVATION RESEARCH JOURNAL Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/innovation.v2i1.2393

Abstract

Pantai Kelapa forest tourism is one of the marine tourism objects in Tuban Regency which is quite well known outside the region. Pantai Kelapa has several rides that are not in ferior when compared to other beaches on the coast of Tuban. The purpose of this study was to determine the characteristics of tourists, facilities, services, objects, accessibility, the development of tourist attractions in Pantai Kelapa based on tourist responses. The method used is descriptive qualitative, namely research that describes, summarizes various problems, then draws to the surface as a feature or description of certain conditions, situations or variables. Data collection techniques include dat a primary (observation, interview, documentation) and secondary data (study literature).techniques analysis covering data reduction (data reduction), display data presentation), (data conclusion drawing (inference). The results showed that the tourists 're sponses to the satisfaction of Pantai Kelapa tourism services, the satisfaction of Pantai Kelapa tourism services, were good. It was seen from the respondents' answers strongly agree with 51% and 54% agree on the variables questionnaire given. So from the responses given by respondents, it can be concluded that the quality of service to tourists is good. By doing this research, it is hoped that it can provide recommendations for the development of rides according to the needs of tourists to increase tourist attractiveness and maintain naturalness in the Pantai Kelapa tourism area so that tourist satisfaction with services in Pantai Kelapa tourism increases.
Community Empowerment with Training in the Making of Spice Tea Beverages in Banjaragung Village, Tuban District Abdul Khafid Maulana; Muhammad Yusuf; Hendra suwardana; Miftachul Munir; Fiki Andriyan
Kontribusia : Research Dissemination for Community Development Vol 5 No 1 (2022): KONTRIBUSIA
Publisher : OJS Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.921 KB) | DOI: 10.30587/kontribusia.v5i1.3280

Abstract

Community Service is one of the Tri dharmas of Higher Education to be one of the accesses to achieve this vision. The community in Banjaragung Village was chosen as a partner to introduce Health Tea drinks made from pure spices. Through this activity, the author hopes to be able to carry out the mission to realize the learning process in the field of creative economic entrepreneurship with qualities that are relevant to the needs of today's society. Spices and especially sappan wood in Banjaragung Village have not been processed properly and lacked innovation. Considering that today's society needs drinks and food that can increase the body's immune system with spices, community service is made to make training to process secang wood and spices such as red ginger, lemongrass, cinnamon and tea leaves into products that are quickly consumed. by making health tea bags. Secang wood plant or the Latin nameCaesalpinia sappan is one type of spice that can be used for its woody stems or fruit. The components of bioactive compounds contained inwood, namely brazilian, brazilein, 3'-O-methyl braziline, sappansappan, chalcone, sappancalchone are known as antioxidants. Research on sappan wood as an antioxidant and can be used as a natural dye has been a lot. The counseling carried out is expected to provide insight to the community in Banjaragung Village about how to make Health Tea drinks so that they can help improve the economic level of the community.