Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

IMPACT OF MATERNAL WEIGHT GAIN AND INFLAMMATORY MARKERS ON NEONATAL IRON DEFICIENCY: A CROSS-SECTIONAL STUDY FROM A PEDIATRIC PERSPECTIVE Santosa, Qodri; Oliviany, Windy; Hafiidhaturrahmah, Hafiidhaturrahmah; Pratidina, Wening Gelar; Hapsari, Ariadne Tiara; Priyanto, Edy; Muntafiah, Alfi
Medical and Health Journal Vol 4 No 2 (2025): February
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mhj.2025.4.2.14481

Abstract

Background: Maternal health during pregnancy is crucial for neonatal outcomes, particularly regarding iron status. This study investigates the impact of maternal weight gain and inflammatory markers on neonatal iron deficiency in a cohort of mothers and their newborns. Methods: A cross-sectional study was conducted involving spontaneously delivered infants from single, full-term pregnancies, with Apgar scores ≥7 at the first minute and normal birth weights (≥2,500 to <4,000 grams). Maternal weight gain was categorized as "appropriate" or "inappropriate" based on the 2009 Institute of Medicine (IOM) recommendations. Maternal blood samples were collected during the third trimester, and infant iron status was assessed through hematological parameters and serum iron levels. Statistical analyses included the Mann-Whitney test and independent t-tests, with significance set at p < 0.05. Results: A total of 59.5% of mothers did not achieve appropriate weight gain, and 57.1% exhibited positive CRP levels, indicating inflammation. Infants born to mothers with appropriate weight gain had significantly better hematological parameters, including higher erythrocyte counts, hemoglobin, and hematocrit levels (p < 0.05). Conversely, infants of mothers with positive CRP levels demonstrated lower erythrocyte counts and hemoglobin levels, indicating a potential negative impact of maternal inflammation on iron transfer (p < 0.05). No significant differences in neonatal iron status were observed between infants born to anemic and non-anemic mothers. Discussion: The findings underscore the importance of monitoring maternal nutritional status and inflammatory markers during pregnancy. Adequate weight gain according to IOM guidelines is associated with improved neonatal iron status, while maternal inflammation negatively impacts iron transfer to the fetus. These results highlight the need for targeted interventions, including nutritional education and management of inflammatory conditions, to enhance maternal and neonatal health outcomes. Conclusion: This study contributes to the understanding of the relationships between maternal weight gain, inflammatory markers, and neonatal iron status. By addressing these factors, healthcare providers can improve outcomes for mothers and their newborns, ultimately promoting healthier populations.
Pemanfaatan Leaflet dan Poster sebagai Media Pendukung Penyuluhan PJK (Penyakit Jantung Koroner) Fadlilah, Synta Haqqul; De Silva, Ghea; Muntafiah, Alfi; Amalia, Ary Nahdiyani; Inayati, Nor Sri; Besari, Arwise Rahman; Untari, Athaya Helia; Aqila, Raghda Aisy
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2025): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2025.2.2.13872

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia, termasuk di Indonesia. Faktor risiko seperti hipertensi, dislipidemia, dan gaya hidup tidak sehat menjadi kontributor utama peningkatan prevalensi PJK. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai PJK melalui penyuluhan kesehatan yang menggunakan leaflet dan poster sebagai media pendukung. Kegiatan dilakukan di Desa Ledug, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, dengan melibatkan 34 peserta yang berusia ≥45 tahun dan memiliki riwayat tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gula darah tinggi, atau obesitas. Metode yang digunakan mencakup pre-test dan post-test untuk mengevaluasi perubahan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah edukasi. Penyuluhan dilakukan melalui ceramah oleh dokter spesialis penyakit dalam, didukung distribusi leaflet dan pemasangan poster di lokasi strategis. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan rata-rata pengetahuan dari nilai pre-test (59,12) ke post-test (68,82) dengan p=0,000. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi leaflet dan poster sebagai media edukasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan peserta mengenai faktor risiko dan pencegahan PJK.
POTENSI CINNAMOMUM CASSIA (KAYU MANIS) SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER DIABETES MELITUS Norinkha, Eksava Khalda’ Putri; Norinkha, Putri; Ramadhanti, Nadia Zahra Nursetya; Denastyo, M. Ravindra Patria; Azani, Arafiudin; Omnia, Omnia; Hasyim, Naila Nururridha; Muntafiah, Alfi
Mandala Of Health Vol 17 No 1 (2024): Mandala of Health
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mandala.2024.17.1.10899

Abstract

Pendahuluan: Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis multi etiologi yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Di samping terapi medis, saat ini telah berkembang banyak pilihan terapi komplementer untuk membantu mengatasi permasalahan DM. Kayu manis merupakan salah satu pilihan terapi komplementer dari penyakit diabetes. Terdapat berbagai bioaktif dalam kayu manis yang berperan dalam diabetes yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada DM. Oleh karena itu, fokus utama dalam literature review ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari berbagai kandungan kayu manis (Cinnamomum cassia) sebagai terapi komplementer penurun glukosa darah pada penderita DM. Metode: Desain yang digunakan adalah literature review didasarkan pada Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) guideline yang meliputi population, intervention, comparators, dan outcome (PICO). Artikel dikumpulkan dengan menggunakan database online yang valid, yaitu Pubmed dan Google Scholar. Kriteria artikel yang digunakan adalah diterbitkan tahun 2019-2023, fulltext, dan experimental study. Pencarian dilakukan dengan keywords (Cinnamomum cassia OR Kayu Manis) AND (Diabetes Mellitus OR Anti Diabetik OR Anti Diabetic). Hasil: Data dianalisis dari 15 jurnal ilmiah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kesimpulan: Keberhasilan kayu manis dalam menurunkan kadar glukosa darah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi lingkungan pertumbuhan, cara pengolahan, penyimpanan, spesies, bentuk ekstrak atau suplemen, dosis, serta cara konsumsi. Oleh karena itu, masih diperlukan lebih banyak studi praklinis dan klinis mengenai kayu manis sebagai terapi komplementer DM.
Relationship Between Results of The Gajah Mada Stroke Algorithm Assessment and Type of Stroke Based On Non Contrast Head CT-Scan Results at Wijayakusuma Purwokerto Hospital Rasyida, Azra Ar; Fakih, Mohamad; Pratama, Tisna Sendy; Setiawan, Agus Budi; Muntafiah, Alfi; Setyanto, Muhamad Rifqy
Medical and Health Journal Vol 5 No 1 (2025): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mhj.2025.5.1.14824

Abstract

Background: Stroke is a neurological deficit condition that often results in serious consequences dan requires rapid dan accurate diagnosis. Objective: This study aims to determine the relationship between the results of the Gajah Mada Stroke Algorithm assessment dan the type of stroke detected through non-contrast head CT scans at RST Wijayakusuma Purwokerto. Methodology: The research employed an observational approach, collecting data from 32 patients presenting with acute stroke symptoms from June to July 2024. Data were gathered through patient anamnesis, physical examinations, dan non-contrast head CT-scan results. Results: The findings indicate that ischemic stroke is the most prevalent type, accounting for 84.4% of cases based on non-contrast head CT scans. The Gajah Mada Stroke Algorithm also identified the majority of cases as ischemic stroke, with 59.4% of cases. Bivariate analysis using Fisher's Exact Test revealed a p-value of 0.006, demonstrating a significant relationship between the Gajah Mada Stroke Algorithm assessment dan CT-scan results. Conclusion: The Gajah Mada Stroke Algorithm has proven effeCTive in distinguishing between types of stroke. This study supports the use of the algorithm as a clinical diagnostic tool in stroke management.
Iron Given, Iron Denied: Neonatal Hematologic Alterations in Obese Pregnancies Despite Universal Supplementation Santosa, Qodri; Priyanto, Edy; Muntafiah, Alfi
Medical and Health Journal Vol 5 No 1 (2025): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mhj.2025.5.1.17102

Abstract

Background: Maternal obesity, a pro-inflammatory state now highly prevalent among women of reproductive age in Indonesia, may undermine the effectiveness of antenatal iron supplementation. Neonatal iron deficiency remains a public health concern, with maternal inflammation potentially disrupting fetal iron transfer. Objective: To investigate the association between maternal third-trimester Body Mass Index (BMI) and neonatal hematologic and iron parameters, within the context of standardized antenatal iron supplementation. Methods: This hospital-based cross-sectional study in Central Java, Indonesia, enrolled84 full-term neonates whose mothers received iron supplementation. Subjects were stratified by maternal BMI into non-obese (<25 kg/m²) and obese (≥25 kg/m²) groups. Cord blood was analyzed for hematologic indices (hemoglobin, Mean Corpuscular Volume [MCV], Mentzer Index) and iron biomarkers (ferritin and hepcidin). Results: Neonates from obese pregnancies exhibited significantly higher MCV (103.4 ± 5.1 fL vs. 100.1 ± 4.9 fL, p=0.004) and Mentzer Index (21.8 ± 4.7 vs. 21.3 ± 2.9, p=0.040) compared to the non-obese group. These findings suggest macrocytic shifts and possible ineffective erythropoiesis. No significantdifferences were observed in hemoglobin, ferritin, or hepcidin levels between groups. Conclusion: Maternal obesity during late pregnancy is associated with altered neonatal hematologic profiles, despite standardized iron supplementation. These results underscore a potential inflammation-mediated disruption in placental iron transfer and erythropoiesis, reinforcing the need for tailored antenatal strategies that incorporate maternal metabolic screening and functional hematologic monitoring for atrisk infants.
Bersinergi Menurunkan Angka Stunting Kabupaten Banyumas Melalui Pendampingan Keluarga Santosa, Qodri; Hapsari, Ariadne Tiara; Oliviany, Windy; Agustina, Nenden Nursyamsi; Muntafiah, Alfi; Windiya, Fajar; Syamsiedi, Naluri Widyaningsih; Susilarto, Aris Dwi
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2023.1.1.9382

Abstract

Keluarga sebagai lingkungan utama tumbuh kembang anak, memiliki peran sentral dalam memberikan dukungan dan perawatan optimal bagi anak. Dalam pelaksanaannya, keluarga seringkali menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan yang berpotensi mempengaruhi status gizi dan kesehatannya sehingga terjadi stunting. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pendampingan kepada keluarga stunting. Melalui pendampingan langsung, tim pengabdi dapat lebih mendalam memahami tantangan dan kebutuhan keluarga. Metode kegiatan dilakukan dengan pendekatan holistik dan berbasis partisipatif, yang melibatkan interaksi langsung dengan sejumlah 187 keluarga stunting di wilayah Puskesmas Purwokerto Timur I, II dan kembaran I. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan dalam mengatasi stunting Kegiatan meliputi kunjungan rumah, pemeriksaan fisik, Tes Deteksi Dini (TDD), Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), dan pemeriksaan Denver II. Kegiatan diakhiri dengan pemberian rekomendasi untuk mengarahkan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Melalui kegiatan ini, keluarga diharapkan mendapatkan dukungan yang efektif dalam meningkatkan status gizi dan perkembangan anaknya.
Pemberdayaan Kader Posyandu Untuk Gencarkan Imunisasi Wujudkan Desa Zero Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Muntafiah, Alfi; Inayati, Nor Sri; Fadlilah, Synta Haqqul; Oliviany, Windy; Santosa, Qodri
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2024.1.2.9800

Abstract

Imunisasi merupakan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit paling cost effective melalui pemberian kekebalan tubuh. Upaya ini perlu dilaksanakan kontinyu, menyeluruh, dan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memotong rantai penularan. Hasil penelitian melalui kuesioner dan wawancara terhadap kader di desa binaan didapatkan adanya hambatan kader dalam imunisasi di Posyandu diantaranya masalah acceptance publik mengenai imunisasi. Masih banyak ibu balita yang tidak mau anaknya diimunisasi karena berbagai alasan. Hal ini dikhawatirkan dapat menurunkan cakupan imunisasi dan memunculkan kerawanan KLB di masa mendatang. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mengenai imunisasi juga dialami kader. Kegiatan ini dilakukan dengan sasaran kader Linggasari. Metode kegiatan: 1) Edukasi imunisasi; 2) Pelatihan skill konseling imunisasi. Hasil edukasi menunjukkan peningkatan signifikan hasil pre-post test, yang menjadi bukti bahwa kegiatan ini berhasil mencapai tujuan dalam meningkatkan pengetahuan kader. Melalui kegiatan pelatihan konseling, kader diharapkan dapat membantu masyarakat memahami manfaat imunisasi dan mengatasi kekhawatiran dan keraguan masyarakat.
Edukasi Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping-ASI) yang Tepat Untuk Mencegah Malnutrisi Pada Balita di Desa Linggasari Fadlilah, Synta Haqqul; Muntafiah, Alfi; Inayati, Nor Sri; Hapsari, Ariadne Tiara; Fatchurrohmah, Wiwiek
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2024.1.2.10147

Abstract

Malnutrisi adalah kekurangan atau kelebihan asupan, ketidakseimbangan maupun gangguan pemanfaatan nutrien atau zat gizi. Beban ganda malnutrisi terdiri atas gizi kurang maupun gizi lebih. Berdasarkan laporan data dari Puskesmas kembaran I tahun 2023, jumlah anak malnutrisi di desa Linggasari yang merupakan Desa Binaan FK UNSOED masih cukup tinggi. Jumlah balita gizi kurang (stunting) sebanyak 28 anak, 25 anak berperawakan pendek dan 3 anak berperawakan sangat pendek. Sementara gizi lebih berjumlah 12 anak, 8 anak overweight dan 4 anak obesitas. Salah satu upaya untuk mencegah malnutrisi pada balita adalah dengan cara menyiapkan MPASI dengan tepat dan gizi seimbang. Bentuk utama kegiatan ini adalah edukasi/ penyuluhan dengan metode ceramah. Khalayak sasaran yaitu para kader posyandu. Hasil evaluasi menunjukkan nilai post-test (78,61) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pre-test (65,28) atau terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 13,33%. Hasil analisis uji Wilcoxon menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan peserta sebelum dan sesudah edukasi (p= 0,000). Para kader posyandu sebagai perantara pelayanan kesehatan di desa diharapkan dapat mentransfer ilmu yang telah diperoleh kepada ibu-ibu balita.