Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DESCRIPTION OF DISEASES SUFFERED BY MOTHERS AND CHILDREN AT THE AGE OF 0-3 YEARS WITH HEARING LOSS AT MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO HOSPITAL Fahrizal, Eky Danu; Kusdaryanto, Wahyu Dwi; Nafiisah, Nafiisah; Agustina, Nenden Nursyamsi; Darmawan, Anton Budhi
Mandala Of Health Vol 17 No 1 (2024): Mandala of Health
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mandala.2024.17.1.7908

Abstract

Hearing loss is difficult to detect in infants and children. It can inhibit cognitive, emotional, language, and communication development. Therefore, hearing loss needs to be immediately examined to minimize its impacts. It is essential to recognize the disease suffered by infants and children, especially those with a history of hearing loss during the pranatal, perinatal, and postnatal periods for early examinations. This study aimed to evaluate diseases characteristic suffered by children with hearing loss aged 0-3 years at RSUD Margono Soekarjo, Purwokerto. This research was descriptive, using secondary data. The analysis used was univariate. Hearing loss in children during; the pranatal (15.4%) could be caused by a family history of the disease, TORCH infection, and preeclampsia; during the perinatal (70,3%) could be caused by low birth weight, prematurity, hyperbilirubinemia, and neonatal asphyxia, and; during the postnatal period (14.3%) could be caused by the use of mechanical ventilators and febrile seizures. The disease character in children aged 0-3 years with hearing loss at RSUD Margono Soekarjo Purwokerto are disease during pranatal, perinatal, and postnatal periods
Pelatihan Pengukuran Antropometri pada Balita sebagai Skrining Awal Stunting Widhi, Anriani Puspita Karunia Ning; Agustina, Nenden Nursyamsi; Krisniawati, Nia; Nur Hestiyani, Rani Afifah; Sulastri, Sulastri
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2023.1.1.9363

Abstract

Fase penting tumbuh kembang anak terjadi pada lima tahun pertama, atau saat anak mencapai usia batita dan balita. Pada usia ini anak membutuhkan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Jika gizi tidak tercukupi maka akan sangat rentan terhadap gangguan kesehatan berupa malnutrisi. Pengukuran antropometri berperan penting dalam menentukan status gizi anak. Kesalaham yang terjadi pada pengukuran akan menyebabkan perbedaan interpretasi data. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kader Posyandu dalam melakukan pengukuran antropometri serta menginterpretasi hasil pengukuran. Metode kegiatan ini dilaksanakan melalui pelatihan, diskusi dan berbagi pengalaman seputar kegiatan posyandu yang telah dilaksakan oleh para kader. Khalayak sasaran kegiatan ini yaitu kader Posyandu Mugi Lestari 13 Desa Kedung Bunder Kecamatan Kalibagor Banyumas. Metode evaluasi untuk mengetahui dampak positif kegiatan ini yaitu dengan melakukan monitoring kegiatan Posyandu terkait keterampilan kader dalam melakukan pengukuran antropometri pada balita.
Bersinergi Menurunkan Angka Stunting Kabupaten Banyumas Melalui Pendampingan Keluarga Santosa, Qodri; Hapsari, Ariadne Tiara; Oliviany, Windy; Agustina, Nenden Nursyamsi; Muntafiah, Alfi; Windiya, Fajar; Syamsiedi, Naluri Widyaningsih; Susilarto, Aris Dwi
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2023.1.1.9382

Abstract

Keluarga sebagai lingkungan utama tumbuh kembang anak, memiliki peran sentral dalam memberikan dukungan dan perawatan optimal bagi anak. Dalam pelaksanaannya, keluarga seringkali menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan yang berpotensi mempengaruhi status gizi dan kesehatannya sehingga terjadi stunting. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pendampingan kepada keluarga stunting. Melalui pendampingan langsung, tim pengabdi dapat lebih mendalam memahami tantangan dan kebutuhan keluarga. Metode kegiatan dilakukan dengan pendekatan holistik dan berbasis partisipatif, yang melibatkan interaksi langsung dengan sejumlah 187 keluarga stunting di wilayah Puskesmas Purwokerto Timur I, II dan kembaran I. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan dalam mengatasi stunting Kegiatan meliputi kunjungan rumah, pemeriksaan fisik, Tes Deteksi Dini (TDD), Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), dan pemeriksaan Denver II. Kegiatan diakhiri dengan pemberian rekomendasi untuk mengarahkan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Melalui kegiatan ini, keluarga diharapkan mendapatkan dukungan yang efektif dalam meningkatkan status gizi dan perkembangan anaknya.
Pelatihan Manajemen ASI Perah dan Pembuatan MP-ASI Sebagai Pemenuhan Gizi di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Widhi, Anriani Puspita Karunia Ning; Krisniawati, Nia; Nur Hestiyani, Rani Afifah; Agustina, Nenden Nursyamsi; Burkon, Lily Kusumasita; Sulastri, Sulastri
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2024.1.2.10180

Abstract

Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak pada periode emas ini. ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI yang tepat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 1000 HPK. Namun, kurangnya pengetahuan ibu tentang manajemen ASI perah dan MP-ASI serta faktor eksternal memengaruhi keberhasilan pelaksanaan. Data RISKESDAS menunjukkan rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia. Pelatihan di Posyandu Mugi Lestari berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu tentang manajemen ASI perah dan pembuatan MP-ASI. Hal ini dapat meningkatkan asupan gizi bayi selama 1000 HPK, mencegah stunting, dan mendukung pertumbuhan anak. Inisiatif semacam ini perlu dilakukan secara rutin untuk edukasi ibu dan pencegahan stunting di periode emas 1000 HPK anak.
Penilaian Dampak Pengelolaan Antimikroba terhadap Rasionalitas Antibiotik di Rumah Sakit Tersier Agustina, Nenden Nursyamsi; Fitrianto, Agus; Santosa, Qodri; Naufalin, Rafa; Maulena, Ufik; Anjarwati, Dwi Utami
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 73 No 6 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47830/jinma-vol.73.6-2024-821

Abstract

Introduction: Irrational use of antibiotics can lead to antibiotics resistance, necessitating efforts for prevention. The implementation of an Antimicrobial Stewardship Program aims to mitigate inapproriate antimicrobial prescribing. This study aims to compare antibiotic rationality based on quantity, quality, and total cost of antimicrobial utilization following the Antimicrobial Stewardship Program in a tertiary hospital setting.Methods: This was a cross-sectional study. Data were obtained from the medical record of 120 patients hospitalized in the pediatrics ward and classified into two groups: post-program and control. The quantity of antibiotic utilization was measured using Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD). Antibiotic rationality was assessed using Gyssens modified category. Normality was evaluated using the Kolmogorov-Smirnov test and analyzed with an independent t-test.Results: There was 10% increase of prudent antibiotic use and a 30.61% reduction in total cost in the post-program study group. However, there was no significant difference in the quantity of antimicrobial utilization in both groups (p=0.06).Conclusion: The program improves the rationality of prudent antibiotic prescription and reduces the total cost of antimicrobial utilization.