Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGGUNAAN FUNGSI-FUNGSI TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN BERBAHASA INGGRIS PETUGAS FRONT OFFICE PADA BEBERAPA HOTEL MELATI DI KAWASAN WISATA LOVINA KABUPATEN BULELENG BALI Murdana, I Ketut; Juli Rastitiati, Ni Kade; Surata, I Ketut; Pastini, Ni Wayan; Oka Agustini, Putu; Hardina, Hardina
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 16 No 1 (2017): Kepariwisataan-Maret
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji penggunaan funggsi fungsi tindak tutur dalam tuturan berbahasa Inggris oleh petugas Kantor Depan pada beberapa hotel melati di kawasan wisata Lovina. Data dalam penelitian ini yang berupa tuturan petugas Kantor Depan dikumpulkan melalui teknik rekam. Sampel penelitian ditetapkan dengan purposive sampling dan snowball sampling. Data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif berdasarkan teori pragmatik, yakni teori fungsi Tindak Tutur (Searle, 1983). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima fungsi tindak tutur ,yakni asertif, direktif, ekspresif, komisif dan deklaratif digunakan oleh petugas Kantor Depan di hotel-hotel kecil di kawasan wisata Lovina, Bulelelng- Bali. Hanya saja kelima fungsi tindak tutur tersebut tidak dipakai secara menyeluruh dalam sebuah peristiwa tutur.
PENGGUNAAN FUNGSI-FUNGSI TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN BERBAHASA INGGRIS PETUGAS FRONT OFFICE PADA BEBERAPA HOTEL MELATI DI KAWASAN WISATA LOVINA KABUPATEN BULELENG BALI Murdana, I Ketut; Juli Rastitiati, Ni Kade; Surata, I Ketut; Pastini, Ni Wayan; ., Hardina
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 16 No 1 (2017): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat STP Nusa Dua Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji penggunaan funggsifungsi tindak tutur dalam tuturan berbahasa Inggris oleh petugas Kantor Depan pada beberapa hotel melati di kawasan wisata Lovina. Data dalam penelitian ini yang berupa tuturan petugas Kantor Depan dikumpulkan melalui teknik rekam. Sampel penelitian ditetapkan dengan purposive sampling dan snowball sampling.  Data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif berdasarkan teori pragmatik, yakni teori fungsi Tindak Tutur (Searle, 1983). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima fungsi tindak tutur ,yakni asertif, direktif, ekspresif, komisif dan deklaratif digunakan oleh petugas Kantor Depan di hotel-hotel kecil di kawasan wisata Lovina, Bulelelng- Bali. Hanya saja kelima fungsi tindak tutur tersebuttidak dipakai secara menyeluruh dalam sebuah peristiwa tutur.
EROSI EKOLEKSIKON SUBAK PADAASPEK PALEMAHAN SEBAGAI AKIBAT DAMPAK NEGATIF DARI PERKEMBANGAN PARIWISATA Murdana, I Ketut
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 10 No 1 (2011): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat STP Nusa Dua Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ecolinguistics studies the interrelationships between language and environment. The environment refers to the relationships between both social and physical environment, as well as the relationships between language and culture. The Ecolinguistics and Dialectical theories view that the environment consists of Three Dimensions of Social Praxis, which are: Ideology, Sociology, and Biology Dimensions. The concept of Three Dimensions of Social Praxis is closely related to the concept of balance and harmony in life which is called Tri Hila Karana. This concept consists of three aspects, namely: Parhyangan Aspects (Spiritual Environment), Pawongan Aspects (Social Environment), and Palemahan Aspects (Natural Environment). The rapid development of tourism brings two major impacts to the environment, namely: positive and negative impacts. The negative impact will effect the existence of Subak as an inseparable part of Palemahan Aspect (natural or physical environment). The availability of ricefield or land is getting less and less as a result of land conversion process into tourism facilities, such as hotel, villa, and the like. Consequently, many ecolexicon of Subak will be eroded. In other words, erosion of Subak ecolexicon cannot be avoided.
PENGGUNAAN FUNGSI-FUNGSI TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN BERBAHASA INGGRIS PETUGAS FRONT OFFICE PADA BEBERAPA HOTEL MELATI DI KAWASAN WISATA LOVINA KABUPATEN BULELENG BALI Murdana, I Ketut; Juli Rastitiati, Ni Kade; Surata, I Ketut; Pastini, Ni Wayan; ., Hardina
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 16 No 1 (2017): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji penggunaan funggsifungsi tindak tutur dalam tuturan berbahasa Inggris oleh petugas Kantor Depan pada beberapa hotel melati di kawasan wisata Lovina. Data dalam penelitian ini yang berupa tuturan petugas Kantor Depan dikumpulkan melalui teknik rekam. Sampel penelitian ditetapkan dengan purposive sampling dan snowball sampling. Data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif berdasarkan teori pragmatik, yakni teori fungsi Tindak Tutur (Searle, 1983). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima fungsi tindak tutur ,yakni asertif, direktif, ekspresif, komisif dan deklaratif digunakan oleh petugas Kantor Depan di hotel-hotel kecil di kawasan wisata Lovina, Bulelelng- Bali. Hanya saja kelima fungsi tindak tutur tersebuttidak dipakai secara menyeluruh dalam sebuah peristiwa tutur.
EROSI EKOLEKSIKON SUBAK PADAASPEK PALEMAHAN SEBAGAI AKIBAT DAMPAK NEGATIF DARI PERKEMBANGAN PARIWISATA Murdana, I Ketut
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 10 No 1 (2011): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ecolinguistics studies the interrelationships between language and environment. The environment refers to the relationships between both social and physical environment, as well as the relationships between language and culture. The Ecolinguistics and Dialectical theories view that the environment consists of Three Dimensions of Social Praxis, which are: Ideology, Sociology, and Biology Dimensions. The concept of Three Dimensions of Social Praxis is closely related to the concept of balance and harmony in life which is called Tri Hila Karana. This concept consists of three aspects, namely: Parhyangan Aspects (Spiritual Environment), Pawongan Aspects (Social Environment), and Palemahan Aspects (Natural Environment). The rapid development of tourism brings two major impacts to the environment, namely: positive and negative impacts. The negative impact will effect the existence of Subak as an inseparable part of Palemahan Aspect (natural or physical environment). The availability of ricefield or land is getting less and less as a result of land conversion process into tourism facilities, such as hotel, villa, and the like. Consequently, many ecolexicon of Subak will be eroded. In other words, erosion of Subak ecolexicon cannot be avoided.
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA MASYARAKAT BALI PADA DAERAH TUJUAN WISATA (DTW) JATILUWIH, TABANAN, BALI Murdana, I Ketut
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 18 No 2 (2019): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengkaji atau menelaah kesalahan berbahasa yangdibuat oleh masyarakat Bali pada Daerah Tujan Wisata (DTW) Jatiluwih, Tabanan, Bali dan secarakhusus penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis jenis-jenis kesalahan berbahasayang dibuat oleh masyarakat Bali pada DTW Jatiluwih dalam berkomunikasi dengan wisatawanmancanegara. Data dalam penelitian ini berupa data primer yang diambil langsung dari bahasa atauekspresi berbahasa Inggris para informan atau narasumber masyarakat Bali pada DTW Jatiluwihpada saat mereka berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara. Narasumber data dipilih secarapurposive, snowball dan sampling jenuh yang diambil sebanyak 30 orang sampel masyarakat Baliyang ada di DTW Jatiluwih Tabanan, Bali. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teoriAnalisis kesalahan (error analysis) yang dikemukakan oleh Sridhan (1985) dan Ellis (1986) dalam(Tarigan dan Tarigan, 2011: 63-64).Hasil penelitian ini bahwa kesalahan berbahasa yang dibuat olehmasyarakat Bali pada DTW Jatiluwih Tabanan, Bali dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) kategoribesar, yaitu: (1) kesalahan taksonomi kategori linguistik, yang terdiri dari 2 (dua) jenis kesalahan,yaitu: (a) kesalahan morfologi, (b) kesalahan sintaksis; (2) kesalahan taksonomi siasat permukaan.
SIKAP BERBAHASA INGGRIS MASYARAKAT KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) “WARISAN PUSAKA” DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA WISATAWAN DI DESA WISATA MUNGGU MENGWI BADUNG, BALI Murdana, I Ketut
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengkaji atau menelaah sikap berbahasa Inggris masyarakat kelompok sadar wisata (POKDARWIS) “Warisan Pusaka” dalam Memberikan Layanan kepada Wisatawan di Desa Wisata Munggu Mengwi Badung, Bali. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis sikap berbahasa Inggris yaitu sikap positif, negatif dan netral kelompok sadar wisata (POKDARWIS) “Warisan Pusaka” di Desa Wisata Munggu Mengwi, Badung – Bali. Data dalam penelitian ini berupa data primer yang diambil langsung dari sikap berbahasa Inggris para informan/narasumber/responden pada saat wawancara langsung secara terstruktur dan juga dengan cara pengisian kuesioner penelitian. Informan / narasumber data dipilih secara purposive, snowball dan sampling jenuh yang diambil sebanyak 30 orang sampel masyarakat kelompok sadar wisata (POKDARWIS) di Desa Wisata Munggu, Mengwi, Badung – Bali. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori sikap berbahasa (Language Attitude) yang dikemukakan oleh Holmes (2001) dan Ivan Indrawan Jendra (2010). Hasil penelitian ini bahwa berdasarkan hasil wawancara terstruktur secara umum pada informan yaitu sebesar, 0,88% bersikap positif dalam berbahasa Inggris, ditinjau dari jenis kelamin dari responden baik itu laki-laki maupun perempuan sebanyak 0,76% responden dan sebesar 0,25% responden bersikap positif dalam berbahasa Inggris. Berdasarkan atas pekerjaan sebesar 0,25% responden bersikap positif dalam berbahasa Inggris
Faktor Pendorong (Push Factor) dan Faktor Penarik (Pull Factor) Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Domestik Ke Desa Wisata Sasak Ende Lombok Tengah Oktoraini, Septia; Mahadewi, Ni Made Eka; Murdana, I Ketut
Journal of Mandalika Review Vol. 3 No. 1 (2024): Journal of Mandalika Review
Publisher : Politeknik Pariwisata Lombok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55701/mandalika.v3i1.114

Abstract

Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong dan menarik kunjungan wisatawan domestik ke Desa Wisata Sasak Ende di Lombok Tengah. Wisata pedesaan semakin populer sebagai destinasi alternatif bagi wisatawan domestik yang mencari pengalaman budaya dan alam yang autentik. Desa Wisata Sasak Ende adalah salah satu contoh desa wisata yang berusaha mempromosikan warisan budaya dan lingkungannya. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik yang pernah mengunjungi Desa Wisata Sasak Ende, dengan sumber data menggunakan data primer dan sekunder. Metodologi: Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 250 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Faktor dengan menggunakan program aplikasi Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 26. Temuan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor pendorong dan penarik yang mempengaruhi kunjungan wisatawan domestik ke Desa Wisata Sasak Ende. Faktor-faktor pendorong meliputi keinginan untuk berkunjung ke Desa Wisata Sasak Ende merasakan budaya Sasak yang autentik, menghabiskan waktu bersama teman, keindahan alam, serta keinginan untuk bersosialisasi dengan penduduk setempat. Di sisi lain, faktor-faktor penarik melibatkan indikator infrastruktur pariwisata, fasilitas akomodasi yang berkualitas, aksesibilitas yang baik, dan harga yang terjangkau. Kesimpulan: Hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah, pengelola desa wisata, dan pemangku kepentingan lainnya, untuk meningkatkan pengembangan dan promosi Desa Wisata Sasak Ende sebagai destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan domestik. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi referensi bagi penelitian lebih lanjut tentang pengembangan desa wisata di Indonesia. Keywords: Push Factor, Pull Factor, Sasak
Tindak Tutur Berbahasa Inggris Petugas Kantor Depan pada Hotel Melati di Kawasan Wisata Ubud, Bali Murdana, I Ketut
LACULTOUR: Journal of Language and Cultural Tourism Vol. 1 No. 1 (2022): LACULTOUR: Journal of Language and Cultural Tourism
Publisher : Unit Pelayanan Bahasa, Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.149 KB) | DOI: 10.52352/lacultour.v1i1.738

Abstract

The research entitled “The Use of Speech acts types on the English Speech of the Front Office Staff at Some Small Scaled Hotel in Ubud Tourist Resort Gianyar Regency Bali” discusses one research problem which is the use of speech acts types on English speech of the Front Office staff in communicating with the hotel guests. The theory applied to analyse data is Pragmatic Theory that is speech acts types theory proposed by Searle (1969) and Wijana (2015). The research findings on the use of speech acts types on English speech of the Front Office staff at some small scaled hotel in Ubud Tourist Resort Gianyar Bali is that all those 10 speech acts proposed by Searle (1969) and Wijana (2015) which are: (1) locutionary acts, (2) ilocutionary acts, (3) perlocutionary acts, (4) assertives acts, (5) reformatives acts, (6) verdivtives acts, (7) expressives acts, (8) directives acts, (9) commisives acts, (10) fatice acts have all already been used in English speech of the informants of the Front Office staff eventhough the use are not yet as on the whole of every speech event occurred.
An Error Analysis on the Use of English made by Local Tourism Workers of Jatiluwih Tourism Destination at Tabanan Bali Widhiastuty, Ni Luh Putu Sri; Murdana, I Ketut
LACULTOUR: Journal of Language and Cultural Tourism Vol. 1 No. 2 (2022): LACULTOUR: Journal of Language and Cultural Tourism
Publisher : Unit Pelayanan Bahasa, Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.268 KB) | DOI: 10.52352/lacultour.v1i2.907

Abstract

The research in general aimed on analyzing English language errors made by local tourism workers of Jatiluwih tourism destination in Tabanan, Bali, and specifically it aimed in revealing and analyzing types of errors made by the local tourism workers of Jatiluwih Tourism Destination in using English with foreign tourists. The primary research data are directly collected from the English language expressions used by the local tourism workers as informan of Jatiluwih Tourism Destination during their communication activities with the foreign tourists. The data informan are selected using purposive, snowball and abundant sampling techniques with the total number of 30 samples of the local tourism workers of Jatiluwih Tourism Destination in Tabanan, Bali. The collected data are analyzed using Error Analysis Theory proposed by Tarigan (1985) and Ellis (1986) (cited in Tarigan and Tarigan, 2011:63-64). The research reveal that the English language errors committed by local tourism workers of Jatiluwih Tourism Destination i Tabanan, Bali can be categorized into two major errors, which are: (1) errors of linguistic taxonomy category, which consists of two errors types, such as : (a) morphology errors and, (b) syntactic errors; (2) Errors of surface strategy taxonomy.