Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

THE RELATIONSHIP OF GRADING AND HISTOPATHOLOGY WITH RESULTS OF HER-2 PATIENTS' IMMUNOHISTOCHEMICAL EXAMINATION BREAST CANCER AT DR PIRNGADI MEDAN REGIONAL GENERAL HOSPITAL IN 2018-2019 Mustika, Suryani Eka; Pangestuti, Dewi
Medicina Biomedica Journal Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Medicina Biomedica Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/mbj.v1i1.8086

Abstract

Basic Health Research Data 2019 explains that breast cancer prevalence that occurs in Indonesia is the second malignancy phenomenon that often afflicts women with a percentage of 0.5%, and ranked first cervical cancer as much as 0.8%. To choose and predict the prognosis, immunohistochemical examination becomes part of the mandatory examination effort. The general purpose of this study is to test the relationship of grading histopathology and histopathology types with the results of the HER-2 immunohistochemical examination of breast cancer patients at Dr. Pirngadi Medan Hospital in 2018-2019. This type of research is observational analytics conducted using the Cross- Sectional method. Secondary research data in the form of breast cancer patients in the Anatomical Pathology section of Dr. Pirngadi Medan Hospital year 2018-2019. How to take a sample by total sampling method. The statistical test used in the study is the Chi-square test. The study found 66 cases. Breast cancer cases are most common in the age range between 40 to 49 years (43.9%). The most common stages are in stage III (53.0%). This type of histopathology is found in invasive ductal carcinoma (84.8%). The most histopathological grading was grade II (63.6%). HER-2 test results found that the majority of patients had HER-2 +3 (positive 3) (59.1%). As for the Chi-Square test, if p ≤ 0.05 found a significant association and if p ≥ 0.05 did not have a significant association. There is no significant association between the type of histopathology and the results of HER-2 immunohistochemical examination (p = 0.208) and there is no significant association between grading histopathology results of HER-2 immunohistochemical examination (p = 0.492).
ABNORMALITAS SELULER DAN MOLEKULER PADA RETT SYNDROME YANG DIPENGARUHI MUTASI GEN MeCP2: CELLULAR AND MOLECULAR ABNORMALITIES IN RETT SYNDROME INFLUENCED BY MUTATION IN THE MeCP2 GENE Lestari, Ira Cinta; Suryani Eka Mustika
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 8 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/stm.v8i1.763

Abstract

Rett Syndrome (RTT) is a postnatal neurological developmental disorder linked to the X chromosome, caused by mutations in the gene encoding methyl-CpG binding protein 2 (MeCP2). MeCP2 acts as a transcription regulator, functioning both as a repressor and an activator of its target genes, playing a crucial role in maintaining cellular homeostasis in the nervous system. Dysfunction in MeCP2 leads to various neuropsychiatric abnormalities, including developmental, motor, and cognitive impairments characteristic of RTT. Studies suggest that MeCP2 defects are not permanent, presenting opportunities to restore normal function through targeted therapeutic strategies. Molecular-level interventions aim to correct gene expression and related protein functions, thereby improving nervous system function and the quality of life for patients. This article reviews the molecular mechanisms underlying RTT, including abnormalities in neuronal structure and function, as well as recent therapeutic advancements such as gene therapy, epigenetic modulation, and pharmacological approaches to mitigate the effects of MeCP2 dysfunction. These studies offer new hope for the development of personalized therapies for RTT patients. AbstrakRett Syndrome (RTT) adalah gangguan perkembangan neurologis pasca kelahiran yang terkait dengan kromosom X, disebabkan oleh mutasi pada gen yang mengkode methyl-CpG binding protein 2 (MeCP2). MeCP2 berfungsi sebagai regulator transkripsi, baik sebagai penghambat maupun aktivator gen targetnya, sehingga memiliki peran penting dalam menjaga homeostasis fungsi seluler di sistem saraf. Disfungsi MeCP2 mengarah pada berbagai abnormalitas neuropsikiatrik, termasuk gangguan perkembangan, motorik, dan kognitif yang menjadi ciri khas RTT. Berbagai studi menunjukkan bahwa defek pada MeCP2 tidak bersifat permanen, memberikan peluang untuk mengembalikan fungsi normal melalui strategi terapi yang ditargetkan. Intervensi pada tingkat molekuler bertujuan memperbaiki ekspresi gen dan fungsi protein terkait, sehingga meningkatkan fungsi sistem saraf dan kualitas hidup pasien. Artikel ini meninjau mekanisme molekuler yang mendasari RTT, termasuk abnormalitas pada struktur dan fungsi neuron, serta upaya terapi terbaru, seperti penggunaan terapi gen, modulasi epigenetik, dan pendekatan farmakologis untuk memitigasi dampak gangguan MeCP2. Studi-studi ini membuka harapan baru dalam pengembangan terapi personal untuk penderita RTT.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN KANKER KOLOREKTAL DI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2019 -2020: THE RELATIONSHIP BETWEEN BODY MASS INDEX AND THE INCIDENCE OF COLORECTAL CANCER AT DR PIRNGADI HOSPITAL MEDAN IN 2019-2020 Roma Halomoan Siregar; Mustika, Suryani Eka
Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis Vol. 13 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jkin.v13i1.639

Abstract

Kanker kolorektal suatu tumor maligna yang muncul dari jaringan epitel colon atau rektum. KKR ditujukan pada tumor ganas yang ditemukan di colon dan rektum. Menurut WHO Kanker Kolorektal (KKR) merupakan keganasan ke lima terbanyak di dunia dan penyebab kematian kedua terbanyak seluruh dunia. Di Indonesia, KKR merupakan jenis kanker ketiga terbanyak. Obesitas meningkatkan risiko terkena dan meninggal akibat Kanker Kolorektal. Obesitas meningkatkan risiko kanker colon dan rektum pada pria dan wanita, tetapi kaitannya tampaknya lebih kuat pada pria. Menurut American Society of Clinical Oncology, pasien kanker kolorektal mengalami penurunan berat badan pasca operasi yang menyebabkan penurunan indeks massa tubuh (IMT). Untuk Mengetahui Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Kanker Kolorektal Di Rsud Dr Pirngadi Medan Tahun 2019-2020. Penelitian ini bersifat analitik, desain cross sectional untuk mengetahui Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kejadian Kanker Kolorektal Di Rsud Dr Pirngadi Medan Tahun 2019-2020 dengan sampel 75 orang dengan metode Total Sampling kriteria peneliti sendiri dengan uji analisa data Uji korelasi Eta. Hasil uji Uji korelasi Eta antara Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Kanker kolorektal didapatkan hubungan signifikan antara Indeks Massa Tubuh dengan kejadian Kanker Kolorektal dengan nilai Fhitung (3,304) > Ftabel(2,73).
HIPOXIA-INDUCIBLE FACTOR 1 (HIF-1) DAN ANGIOGENESIS TUMOR: MEKANISME, IMPLIKASI KLINIS, DAN POTENSI TERAPI: HIPOXIA-INDUCIBLE FACTOR 1 (HIF-1) AND TUMOR ANGIOGENESIS: MECHANISMS, CLINICAL IMPLICATIONS, AND THERAPEUTIC POTENTIAL Lestari, Ira Cinta; Bestari, Ramadhan; Pangestuti, Dewi; Mustika, Suryani Eka
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 8 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/stm.v8i2.855

Abstract

Hypoxia plays a crucial role in tumor development and progression by inducing angiogenesis. One of the key mediators in the hypoxic response is Hypoxia-Inducible Factor-1 (HIF-1), which regulates the expression of pro-angiogenic genes such as vascular endothelial growth factor (VEGF). HIF-1 activation, whether through hypoxic conditions or genetic mutations, contributes to the formation of new blood vessels that support tumor growth and metastasis. This article is a narrative review aimed at summarizing the molecular mechanisms of HIF-1 in tumor angiogenesis and exploring its potential as a target for cancer therapy. The discussion includes HIF-1 regulation under normoxic and hypoxic conditions, its impact on the structure of tumor vasculature, and the development of therapies targeting the HIF-1 pathway, such as HIF-1α inhibitors, dimerization blockers, and degradation-inducing agents. By understanding the central role of HIF-1 in angiogenesis and tumor progression, this article aims to contribute a scientific foundation for the development of anti-angiogenic therapies and future research in the field of molecular oncology. AbstrakHipoksia merupakan kondisi yang berperan penting dalam perkembangan dan progresi tumor melalui induksi angiogenesis. Salah satu mediator utama dalam respons hipoksia adalah Hypoxia-Inducible Factor-1 (HIF-1), yang berperan sebagai regulator utama homeostasis oksigen. HIF-1 mengatur ekspresi berbagai gen yang terlibat dalam angiogenesis, termasuk vascular endothelial growth factor (VEGF), angiopoietin, dan faktor pertumbuhan lainnya. Dalam kondisi hipoksia, HIF-1α tidak mengalami degradasi, sehingga terjadi peningkatan ekspresi VEGF yang memicu pembentukan pembuluh darah baru guna memenuhi kebutuhan oksigen sel tumor. Selain itu, mutasi pada onkogen dan tumor suppressor genes dapat menyebabkan aktivasi HIF-1 yang tidak tergantung pada hipoksia, sehingga semakin meningkatkan angiogenesis tumor. Pemahaman lebih lanjut tentang peran HIF-1 dalam angiogenesis telah membuka peluang untuk pengembangan terapi target kanker yang menghambat jalur HIF-1. Terapi ini mencakup inhibisi ekspresi HIF-1α, pencegahan dimerisasi dengan HIF-1β, serta penghambatan interaksi dengan DNA. Dengan demikian, modulasi jalur HIF-1 dapat menjadi pendekatan yang menjanjikan dalam terapi kanker berbasis anti-angiogenesis.
EDUKASI INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG KANKER PARU: KKN TEMATIK DI DESA PEMATANG KASIH: INTERACTIVE EDUCATION IN ENHANCING COMMUNITY KNOWLEDGE ABOUT LUNGCANCER: A THEMATIC KKN IN PEMATANG KASIHVILLAGE Mustika, Suryani Eka; Ira Cinta Lestari; Dwi Rita Anggraini; Pasaribu, Saadatur Rizqillah; Caesar, Fahrezi
Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis Vol. 14 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jkin.v14i1.748

Abstract

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara pada tahun 2024 berlokasi di Desa Pematang Kasih, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Kegiatan ini dimulai dengan proses observasi desa untuk mengetahui kondisi dan potensi desa yang akan menjadi sasaran utama dalam pelaksanaan KKN. Program-program dirancang secara sistematis, dimulai dari diskusi antara anggota kelompok KKN, perangkat desa, serta masyarakat setempat, khususnya mengenai program-program yang telah dirancang. Pelaksanaan program KKN mencakup kegiatan seperti program tenda sehat dan pengisian kuesioner, yang mungkin jarang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari warga desa. Program posyandu untuk lansia dirancang agar mereka dapat terhindar dari berbagai macam penyakit. Selain itu, dilakukan sosialisasi mengenai faktor risiko kanker paru-paru, sehingga masyarakat setempat dapat menghindari faktor-faktor pencetus penyakit tersebut.
Hubungan Riwayat Konsumsi Alkohol Terhadap Kejadian Kanker Kolorektal Di RSUP H. Adam Malik Medan Pada Tahun 2020-2022 Sabrina Mutiara; Suryani Eka Mustika; Julahir Hodmatua Siregar; Irma Yanti Rangkuti
Jurnal Kesehatan Republik Indonesia Vol 2 No 9 (2025): JKRI - Agustus 2025
Publisher : PT. INOVASI TEKNOLOGI KOMPUTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, KKR merupakan jenis kanker ketiga terbanyak di dunia menurut data Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) dan keempat tertinggi di Indonesia. Estimasi peningkatan jumlah kematian akibat penyakit ini lebih besar, sebesar 69% menjadi sekitar 1,6 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2040. Salah satu penyebab KKR disebabkan oleh konsumsi alkohol yang tinggi. Metabolit reaktif dalam alkohol, asetaldehida, memiliki sifat karsinogenik. Mengetahui hubungan antara riwayat konsumsi alkohol dengan kejadian KKR di RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara pasien dan data sekunder diambil melalui rekam medis. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan data hasil pemeriksaan poli bedah digestif di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2020 – 2022 yang berjumlah 78 pasien (46 pasien KKR dan 32 pasien non KKR). Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 46 pasien yang didiagnosis KKR berdasarkan usia, jumlah tertinggi adalah usia 53-61 tahun (26,9%) dan jumlah tertinggi berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki (37,2%). Pada 33 pasien poli bedah digestif, sebanyak 21,7% mengonsumsi alkohol selama 15-17 tahun dan sebanyak 90,9% mengonsumsi alkohol golongan A. Terdapat hubungan antara riwayat konsumsi alkohol dengan kejadian KKR dengan nilai p = 0,010