Boy Riza Juanda
Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Samudra, Langsa

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

The Effect of Expiry time and Soaking Duration in Coconut Water on Watermelon Seed Invigoration (Citurullus lunatus Thunb. Matsum. et Nankai) Boy Riza Juanda; Cut Mulyani; sofiyana sofiyana
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine the effect of expiry time and soaking duration in coconut water on watermelon seed invigoration and the interaction of the two treatments to invigorate watermelon seed. The results showed that the expiration treatment had a very significant effect on the observation parameter of sprout height but did not significantly affect other parameters. The best treatment was found on the 1 month expiration M1. The soaking of duration treatment in coconut water ZPT had a significant effect on growth potential, germination, growth rate, vigor index but no significant effect on the height of sprout and root length. The best treatment was found at a concentration of 250 cc / liter of water. The interaction of the two treatments had no significant effect on all observed parameters observed. Based on the results of the research, the seeds of expired watermelon can still be increased germination provided that expiry time used does not exceed 1 month, other than that the soaking of duration in coconut water as much as 250 cc / liter of water done separately can also increase the germination of expired watermelon.
ANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM MELALUI PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERTANAMAN UNTUK PRODUKSI DAN KETAHANAN PANGAN BERKELANJUTAN Boy Riza Juanda
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 2 No 2 (2015): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan dan anomali telah berdampak besar terhadap ketahanan pangan nasional. Sektor pertanian selain penyumbang efek GRK, tetapi juga sektor yang paling terpangaruh oleh perubahan dan anomali iklim. Ketersediaan pangan saat ini telah melebihi standar kecukupan energi dan protein nasional, tetapi angka kecukupannya belum seideal pemenuhan kecukupan konsumsi di tingkat rumah tangga atau individu. Selain itu, produksi pangan terus mengalami pelandaian dan statgnasi bahkan peluang untuk terjadi penurunan produksi juga cukup tinggi. Oleh karena itu diperlukan strategi penanganan dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Selain itu, antisipasi perubahan iklim perlu juga arahan dari berbagai aspek, antara lain adaptasi perubahan iklim, diversifikasi produksi pangan, pembinaan kehidupan sosial dan budaya masyarakat, penguatan ekonomi dan kelembagaan petani, serta kebijakan yang berpihak pada pertanian
PENINGKATAN PRODUKSI PADI MELALUI POTENSI DAN PENGEMBANGAN WILAYAH PRODUKSI BENIH UNGGUL DI PROPINSI ACEH Boy Riza Juanda
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Varietas unggul memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan produksi padi. Sumbangan penggunaan varietas unggul terhadap peningkatan produksi padi nasional mencapai 56%, sementara interaksi antara air irigasi, varietas unggul, dan pemupukan terhadap laju kenaikan produksi padi memberikan kontribusi hingga 75%. Penggunaan varietas unggul juga berkontribusi terhadap penurunan penggunaan pestisida. Namun, penggunaan varietas unggul di tingkat petani masih rendah. Beberapa faktor yang menghambat pengembangan varietas unggul ialah anggapan bahwa keunggulan varietas baru tidak sebanding dengan varietas yang ada, industri benih belum berminat mengembangkan varietas unggul, dan terbatasnya benih sumber untuk perbanyakan benih secara komersial. Laju peningkatan produksi padi di Aceh mengalami penurunan dan peningkatan. Pada tahun 2004, 2005 dan 2006 terjadi penurunan hal ini diakibatkan karena pengaruh berbagai faktor terutama kurang tersedianya benih yang terjamin mutunya. Dengan demikian sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara signifikan, sehingga petani pada beberapa tahun tersebut dibeberapa wilayah kabupaten khususnya di daerah sentra- sentra produksi padi mengalami penurunan padi. BPTP Aceh merupakan salah satu lembaga pelayanan teknis dibawah Litbang Pertanian yang turut berperan dalam menghasilkan inovasi teknologi sekaligus berfungsi sebagai penyebar informasi teknologi hasil pengkajian kepada pengguna melalui kegiatan diseminasi. Perbanyakan benih padi telah dilaksanakan di propinsi Aceh di lima kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Timur, Aceh Barat dan Aceh Barat Daya.
POTENSI PENINGKATAN PRODUKSI PADI DENGAN MENINGKATKAN IP (Indek Panen) MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI PADI SALIBU Boy Riza Juanda
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 3 No 1 (2016): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketahanan pangan adalah pertahanan negara, ketika ketahanan pangan suatu negara terancam, maka kelangsungan hidup suatu bangsa dipertaruhkan. Pandangan ini cukup menjelaskan mengapa ketahanan pangan selalu menjadi perhatian besar di banyak negara di dunia. Pencapaian ketahanan pangan yang kuat dan tangguh dipercaya mampu memainkan peran sangat penting dalam pembangunan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan. Pertumbuhan penduduk akan meningkatkan kebutuhan beras nasional. Sementra konversi sawah produktif ke sektor non pertanian sulit untuk dihentikan, hal ini sangat berpengaruh terhadap produksi beras nasional. Strategi peningkatan produksi beras nasional diantaranya: 1) perluasan areal tanam dengan mencetak sawah baru, 2) peningkatan produktivitas lahan dan 3) perluasan areal panen melalui peningkatan IP (indek panen) salah satunya adalah budidaya padi salibu. Budidaya padi salibu adalah salah satu inovasi teknologi untuk memacu produktivitas/peningkatan produksi.
PEMETAAN STATUS KESUBURAN DAN REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAH SAWAH DI KOTA LANGSA Iwan Saputra; Boy Riza Juanda
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat status kesuburan tanah, sebaran peta status kesuburan, faktor-faktor yang mempengaruhi status kesuburan, serta merekomendasikan dosis pemupukkan yang tepat pada tanah sawah di Kota Langsa. Penelitian dilakukan di tanah sawah yang ada di Kota Langsa yang berlangsung dari Bulan Juni hingga September 2017. Penelitian ini menggunakan metode survai deskriptif. Satuan lahan homogen (SLH) yang terbentuk di lokasi penelitian terdiri dari 2 SLH dengan luas total SLH secara keseluruhan yaitu 1492,21 ha. Hasil peneitian menunjukkan bahwa setiap satuan SLH mempunyai karakteristik lahan yang hampir sama. Jenis tanah yang terdapat dimasing-masing SLH yaitu Ordo Inceptisol dan Ultisol, dengan bentuk wilayah datar (0-3%) dan penggunaan lahan merupakan lahan sawah baik yang telah ditanami padi maupun yang masih semak belukar serta didominasi oleh padang rumput. SLH yang terbentuk di lokasi penelitian terdiri dari dua SLH dengan 22 titik pengambilan sampel yang tersebar disemua SLH. Karakteritik lahan lokasi penelitian yaitu drainase permukaan jelek sampai dengan tergenang, kelas tekstur agak halus sampai halus pH lapang 5,00-5,80 warna tanah 10 YR dengan nilai value dan chroma yang bervariasi, kedalaman efektif > 100 cm, konsistensi agak lekat sampai sangat lekat. Status kesuburan tanah yaitu sangat rendah sampai rendah. Rekomendasi pemupukan tanah sawah di lokasi penelitian yaitu urea 242-360 kg/ha, SP36 yaitu 73-195 kg/ha, dan KCl yaitu 0-227 kg/ha.
PENGARUH JENIS BIOCHAR DAN PUPUK ZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) Syamsul Bahri; Boy Riza Juanda; Husna Maulida
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis biochar dan pupuk ZA terhadap pertumbuhan dan produksi tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Penelitian ini menggunakan RAK pola faktorial yang terdiri dari dua faktor: (1) faktor jenis biochar dengan notasi (B) yang terdiri dari 3 taraf (B1=Biochar Tempurung Kelapa, B2= Biochar Sekam, B3= Biochar Serbuk Gergaji dan (2) faktor dosis pupuk ZA dengan notasi (D) yang terdiri dari 3 taraf (D0= 0 kg/ha, D1= 125 kg/ha, dan D2= 250 kg/ha. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman umur 15 HST, 30 HST dan 45 HST, diameter batang umur 15 HST, 30 HST dan 45 HST, jumlah cabang produktif, jumlah buah pertanaman dan berat buah perplot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis biochar berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi umur 45 HST, diameter batang umur 45 HST, jumlah cabang produktif, jumlah buah pertanaman dan berat buah perplot. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan B1 (biochar tempurung kelapa). Pemberian pupuk ZA berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi umur 45 HST, diameter batang umur 30 dan 45 HST, jumlah cabang produktif, jumlah buah pertanaman dan berat buah perplot. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan D2 (pupuk ZA dengan dosis 250 kg/ha). Interaksi antara jenis biochar dan pemberian pupuk ZA berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah cabang produktif, jumlah buah pertanaman dan berat buah perplot. Kombinasi terbaik dijumpai pada perlakuan B1D2 (biochar tempurung kelapa dan pupuk ZA dengan dosis 250 kg/ha).
Uji Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru Pada Sistem Tanam Legowo Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Padi Di Kota Langsa Boy Riza Juanda; Iwan Saputra
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penampilan dan produktivitas Varietas Unggul Baru padi sawah pada sistem tanam legowo yang berbeda, mengetahui Varietas Unggul Baru produksi tinggi (= 7 t/ha) dan adaptif pada lingkungan spesifik untuk dikembangkan pada sistem tanam legowo yang berbeda dan Memberikan alternatif pilihan Varietas Unggul Baru selain varietas ciherang bagi petani di Kota Langsa. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial. Parameter yang diamati yaitu : (1) tinggi tanaman, (2) jumlah anakan maksimun, (3) jumlah anakan produktif, dan (4) pengamatan reproduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan uji beberapa varietas unggul baru berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 4 dan 8 MST, jumlah anakan, jumlah anakan maksimum dan berat gabah kering, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan produktif. Perlakuan sistem tanam legowo berpengaruh nyata terhadap berat gabah kering, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 4 dan 8 MST, jumlah anakan maksimum dan jumlah anakan produktif. Interaksi perlakuan sistem tanam legowo pada berbagai varietas unggul baru berpengaruh nyata terhadap berat gabah kering.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Melalui Keterampilan Beternak Ayam Ras Petelur di Desa Bate Puteh Kecamaatan Langsa Lama Kota Langsa Rozalina Rozalina; Boy Riza Juanda; Kiagus M Zain Basriwijaya; Liza Agnesta Krista
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 2 No. 4 (2023): November
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/js.v2i4.165

Abstract

Program yang diajukan adalah Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Melalui Keterampilan Beternak Ayam Ras Petelur di Desa Bate Puteh Kecamaatan Langsa Lama Kota Langsa. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat agr mampu melakukan budidaya ayam petelur dengan persyaratan teknis produksi ayam yang baik, sehingga memberikan nilai ekonomis yang lebih tinggi dan selanjutnya akan mensejahterakan masyarakat setempat. Usaha ayam ras petelur merupakan salah satu jenis usaha yang sangat potensial dikembangkan. Hal ini tidak terlepas dari berbagai keunggulan yang dimilikinya antara lain masa produksi yang relatif pendek kurang lebih 32-35 hari, produktivitasnya tinggi, harga yang relatif murah, dan permintaan yang semakin meningkat. Melalui program Badan Restorasi Peternakan, dilakukan upaya revitalisasi ekonomi masyarakat peternakan di Desa Bate Puteh dengan pelatihan dan pendampingan usaha intensifikasi budidaya ayam petelur. Kegiatan pelatihan diawali dengan sosialisasi kegiatan, penandatanganan, pelatihan teknis perkandangan, pelatihan teknis bibit ayam petelur, kegiatan budidaya pemeliharaan ayam petelur selama 31 hari (panen), pendampingan teknis vaksinasi dan pendampingan pemasaran. Peserta program sebanyak 25 orang. Paket program yang diberikan adalah berupa bibit pullet ayam 1 boks atau 100 ekor, pakan 7 sak atau 350 kg, peralatan pakan dan peralatan minum serta pemanas otomatis (gas solek) serta vaksin dan obat-obatan. Juga dilakukan pendampingan selama budidaya pemeliharaan ayam petelur yaitu pendampingan teknis budidaya, teknis vaksinasi dan pendampingan pemasaran Respons peserta selama kegiatan dan perangkat desa sangat posistif dan semangat diberikan pelatihan dan permodalan dalam bentuk kandang, bibit, pakan dan vaksin. Monev dan pendampingan terhadap mereka tetap dilakukan hingga semua kegiatan yang dilakukan peserta (kelompok) dapat berhasil mengembangkan kegiatan budidaya ayam petelur dan dapat melaksanakan kegiatan secara mandiri setelah kegiatan berakhir.
Development of Milkfish (Chanos chanos) Cracker Start-up Business in the Home Industry "Poklahsar Usaha Bunda" Boy Riza Juanda; Iwan Saputra; Hanisah
Eumpang Breuh : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2022): EUMPANG BREUH : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuala Langsa is a village located in the District of West Langsa, Langsa City, which has a large potential for fishing. One of the activities carried out in fish processing at this time is the processing of milk fish into kerupuk ikan bandeng products which is carried out on a home industry scale. Kerupuk ikan bandeng industry is currently the only fish cracker industry in Langsa City and is start up business that has just been carried out by a home industry in the Langsa village, namely "Poklahsar Bunda Usaha" so that the kerupuk ikan bandeng business has potential great to be able to develop. Program Kemitraan Masyarakat Stimulus was designed as a form of response to the problem of the availability of inadequate production facilities and poor business management. Program Kemitraan Masyarakat Stimulus is implemented with a pattern of education and training and mentoring. With Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS), now home industri Poklahsar Usaha Bunda already has a unit of flour dough mixer for making milk fish crackers, has a P-IRT certificate, has a more attractive packaging label and is able to expand its network and the marketing area for milkfish crackers.
PENGARUH BERBAGAI JENIS MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEMBANG KOL (Brassica oleracea var. Botrytis L) VARIETAS PM 126 F1 Boy Riza Juanda; Syukri Risyad; Asna Dewi Hasibuan
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jupas.v9i2.6788

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil kembang kol varietas PM 126 F1. Untuk mengetahui efektivitas berbagai mulsa dibandingkan MPHP terhadap pertumbuhan dan hasil kembang kol varietas PM 126 F1. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Samudra Kota Langsa Provinsi Aceh dengan ketinggian ± 10 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2022. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial. Faktor yang diamati adalah beberapa jenis mulsa yang terdiri dari 13 mulsa dengan 1 buah kembang kol varietas PM 126 F1 yang diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, bobot brangkasan tanaman, diameter bunga, bobot tanaman bunga dan produksi per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis mulsa berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 20 HST, jumlah daun umur 20 HST dan berat tanaman brangkasan basah saat panen. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter diameter bunga dan bobot bunga tanaman serta produksi per hektar pada saat panen. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan M6 (tandan kelapa sawit kosong), M1 (MPHP), namun sama baiknya dengan perlakuan M10 (bata pecah) dan M11 (kain bekas). Untuk budidaya tanaman kembang kol disarankan menggunakan mulsa tandan kosong kelapa sawit, MPHP, pecahan batu bata atau kain bekas.