Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EVALUASI KEGIATAN PENGENALAN TEKNIK BUDIDAYA BAWANG MERAH DI DESA BATU AMPAR KECAMATAN MERIGI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU Nyayu Neti Arianti; Mimi Sutrawati; Marlin Marlin
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.65 KB) | DOI: 10.25077/logista.4.1.15-24.2020

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura strategis dan bernilai ekonomi tinggi. Ketersediaan bawang merah dipengaruhi oleh luas lahan budidaya dan kendala organisme pengganggu tanaman. Saat ini Kementerian Pertanian menetapkan perluasan daerah budidaya bawang merah di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya adalah Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu. Petani membutuhkan informasi teknik budidaya yang tepat. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk memperkenalkan teknik budidaya bawang merah dan kemudian dilanjutkan dengan melakukan evaluasi sehingga diperoleh persepsi petani tentang budidaya bawang merah yang diperkenalkan. Petani antusias mengikuti kegiatan penyuluhan serta pengamatan di lapangan, Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar petani memberikan persepsi yang baik terhadap teknologi budidaya bawang merah yang diperkenalkan. Kata kunci: Bawang Merah, Pengenalan, Budidaya, Evaluasi ABSTRACT Shallots are one of the strategic horticultural commodities and have high economic value. The availability of shallots is influenced by the area of cultivated land and the constraints of plant-disturbing organisms. At present the Ministry of Agriculture is establishing expansion of shallot cultivation areas in various regions in Indonesia, one of which is Rejang Lebong Regency and Kepahiang Regency in Bengkulu Province. Farmers need information on proper cultivation techniques. This activity was carried out aiming to introduce the technique of shallot cultivation and then proceed with an evaluation to obtain farmers' perceptions about the cultivation of shallots that were introduced. Farmers were enthusiastic in participating in the extension activities as well as observations in the field. The results of the evaluation showed that most farmers gave a good perception of the shallot cultivation technology introduced. Keywords: Shallot, Introducing, Farming, Evaluation
PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L. Var. Aggregatum) AKIBAT PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TUSUK KONDE (Wedelia trilobata L.) Sonti Purwasi; Uswatun Nurjanah; Marlin Marlin
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 2 No 1 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pucuk.v2i1.59

Abstract

Peningkatan produksi bawang merah dapat dilakukan dengan menggunakan benih dari varitas yang sesuai dengan lingkungan tumbuh serta perlakuan pemupukan dengan dosis yang tepat. Pemanfaatan gulma Wedelia trilobata sebagai pupuk organik cair dapat menyuplai unsur hara yang dibutuhkan selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan interaksi pupuk organik cair (POC) tusuk konde pada tiga varietas bawang merah, menentukan varietas bawang merah yang memberikan respon terbaik terhadap POC, dan mendapatkan konsentrasi optimum POC pada bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di green house Laboratorium Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu dari bulan Januari - April 2019. Rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor perlakuan dan tiga ulangan, satu unit perlakuan ada dua pot tanaman. Faktor pertama perlakuan konsentrasi POC yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0 V/V, 25 V/V, 50 V/V, 75 V/V, 100 V/V dan faktor kedua yaitu varietas bawang merah meliputi Bima Brebes, Batu Ijo, dan Thailand. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analysis of Varian (ANAVA) pada taraf 5%, Polynomial Orthogonal untuk menjelaskan interaksi dan konsentrasi, dan BNT untuk menentukan varietas. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat interaksi POC tusuk konde terhadap panjang tajuk tanaman bawang merah. Varietas Thailand yang diberi 100 V/V POC tusuk konde menghasilkan panjang tajuk terpanjang (28.5 cm). Varietas Batu ijo lebih responsif dibandingkan dengan varietas Bima dan Thailand . Hal ini dapat dilihat dari variabel penting yaitu bobot kering umbi yang diikuti variabel lainnya yaitu jumlah umbi. Pemberian POC W. trilobata L. belum mendapatkan konsentrasi yang optimum. Pada konsentrasi 100 V/V menghasilkan panjang tajuk terpanjang (23 cm), bobot segar dan bobot kering umbi terberat (16.20 g dan 14.44 g).
Inisiasi Wirausaha Oleh-oleh Tanaman Hias di Wisata Air Terjun bagi Karang Taruna Andalas Jaya Desa Tapak Gedung Marlin Marlin; Nyayu Neti Arianti; Sipriyadi Sipriyadi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i4.6116

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk menginisiasi wirausaha oleh-oleh tanaman hias di lokasi wisata air terjun Curug Embun bagi pemuda Karang Taruna Andalas Jaya Desa   Tapak Gedung, yang meliputi : 1) Transfer pengetahuan dan keterampilan tentang  budidaya tanaman hias (Vinca, Begonia dan Anggrek) menjadi tanaman hias oleh-oleh, 2) Mengenalterapkan pengetahuan dan keterampilan penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) tanaman hias yang dihasilkan, dan 3) Mengetahui persepsi atau penilaian khalayak sasaran tentang aspek-aspek inovasi atau ide wirausaha oleh-oleh tanaman hias di daerah wisata air terjun Curug Embun Desa Tapak Gedung.  Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilaksanakan pada bulan Juli hingga Oktober 2022. Kegiatan transfer dan pengenalterapan pengetahuan dan keterampilan dilakukan dengan metode penyuluhan dan praktek atau belajar sambil mengerjakan (learning by doing), sementara untuk evaluasi penilaian khalayak sasaran terhadap aspek-aspek inovasi wirausaha (keuntungan relatif, tingkat kesesuaian, tingkat kemudahan, dapat dicoba dan dapat diamati hasilnya) dilakukan dengan pengisian kuesioner dan jawaban responden diukur dengan skor.  Penilaian atau persepsi responden kemudian dibagi menjadi dua kategori dengan cara membandingkan total skor responden dengan total skor rata-rata.   Kegiatan dihadiri oleh 25 orang yang mengikuti semua kegiatan dengan antusias.  Ide baru (inovasi) wirasusaha oleh-oleh tanaman hias di lokasi wisata air terjun Curug Embun Desa Tapak Gedung secara umum dinilai positif oleh para pemuda Karang Taruna Andalas Jaya,  baik pada masing-masing aspek maupun terhadap semua aspek secara keseluruhan.  Dengan demikian diharapkan dengan penilaian yang positif dari peserta akan mempercepat penerapan inovasi wirausaha oleh-oleh tanaman hias tersebut secara mandiri oleh pemuda Karang Taruna Andalas Jaya.The purpose of this community service activity is to initiate entrepreneurship of ornamental plant souvenirs at the Curug Embun waterfall for the youth of Karang Taruna Andalas Jaya Tapak Gedung Village as the target audience, which includes: 1) Transfer of knowledge and skills about ornamental plant cultivation (Vinca, Begonia, and Orchids) become souvenirs, 2) Introducing knowledge and skills in determining the Harga Pokok Produksi (HPP) of ornamental plants produced, and 3) Knowing the perceptions or assessments of the target audience about aspects of innovation or entrepreneurial ideas for ornamental plant souvenirs in Curug Embun waterfall Tapak Gedung Village. The transfer and application of knowledge and skills are carried out using counselling methods and practice or learning by doing while evaluating the target audience's assessment of aspects of entrepreneurial innovation (relative advantage, level of suitability, level of convenience, can be tried and can be observed) is done by filling out the questionnaire, and scores measure respondents' answers. The respondent's assessment is divided into two categories by comparing the total and average scores. The activity was attended by 25 people who participated in all activities enthusiastically. The new idea (innovation) of ornamental plants and souvenir entrepreneurship at the Curug Embun waterfall Tapak Gedung Village is generally considered positive by the youth of Karang Taruna Andalas Jaya, both in each aspect and in all aspects as a whole. Thus, a positive assessment from the participants will accelerate the implementation of entrepreneurial innovations for ornamental plant souvenirs by the youth of Karang Taruna Andalas Jaya.
Uji Enam Racikan Nutrisi Hidroponik pada Tanaman Pakchoy (Brassica rapa L.) sebagai Pengganti Larutan AB-Mix Usman Kris Joko Suharjo; Wenyta Lasputri Siburian; Marlin Marlin
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 5 (2023): Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Perikanan
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pspfs.v5i.730

Abstract

Pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan jenis sayur yang mempunyai kandugan nilai gizi tinggi. Salah satu cara meningkatkan produksinya memenfaatkan sistem hidroponik. Larutan AB-mix telah diketahui bahwa harga nya tidak ekonomis jika digunakan dalam skala besar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula nutrisi pengganti AB-Mix pada tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) yang ditanam secara hidroponik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu AB-Mix 5 ml/l, NPK 1 gram/l + POC 5 ml/l, NPK 1 gram/l + POC 10 ml/l, NPK 1 gram/l + POC 15 ml/l, NPK 1,5 gram/l + POC 5 ml/l, NPK 1,5 gram/l + POC 10 ml/l, NPK 1,5 gram/l + POC 15 ml/l. Dari faktor tunggal didapat 7 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan, sehingga didapatkan 21 satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians (ANAVA) pada taraf 5% dan diuji lanjut dengan uji Duncan Multiple Tange Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk NPK dan POC tidak dapat menggantikan pupuk AB-Mix.
PENGENALTERAPAN WIRAUSAHA BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK DAN EVALUASINYA DI DESA WISATA TAPAK GEDUNG KECAMATAN TEBAT KARAI KABUPATEN KEPAHIANG Marlin Marlin; Nyayu Neti Arianti
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 9 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i9.3339-3347

Abstract

Kegiatan pengenalterapan atau inisiasi wirausaha anggrek di Desa Tapak Gedung Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang ditujukan untuk khalayak sasaran ibu-ibu anggota PKK.  Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok sasaran dalam wirausaha budidaya tanaman anggrek. Pengenalterapan IPTEKS wirausaha anggrek dilakukan dengan metode penyuluhan dan belajar sambil mengerjakan (learning by doing).  Kegiatan pengenalterapan budidaya dan wirausaha anggrek ini disambut antusias oleh khalayak sasaran yang terlihat dari partisipasi aktifnya dalam setiap tahapan kegiatan.  Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa seluruh peserta (100%) menyatakan bahwa  IPTEKS yang dikenalterapkan akan menguntungkan, sesuai dengan kebutuhan serta kondisi sosial, ekonomi dan dukungan sumberdaya lingkungan,  dapat segera dicoba dan langsung dapat diamati hasilnya. Hanya untuk aspek kompleksitas, sebanyak 80% peserta menyatakan wirausaha anggrek tidak rumit dan selebihnya (20%) yang menilai agak rumit dari sisi perolehan bibit, pot sabut dan pemasaran.  Dengan demikian dapat disarankan bahwa pemanfaatan sistem pemesanan bibit dan pot serta pemasara produk secara online dapat menjadi solusi.
PELATIHAN PEMBUATAN MINUMAN HERBAL BERBASIS TANAMAN CURCUMA DI DESA PANCAMUKTI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Marlin Marlin; Hesti Pujiwati; Entang Inoriah
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v5i2.2317

Abstract

Keragaman hayati jenis tanaman obat di Indonesia perlu dimanfaatkan secara optimal. Sebagian besar masyarakat belum menyadari pentingnya pemanfaatan dan khasiat tanaman obat untuk meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh, seperti tanaman Curcuma. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang minuman herbal yang berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di desa Panca Mukti kecamatan Pondok Kelapa kabupaten Bengkulu Tengah. Khalayak sasaran dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi PKK. Kegiatan pelatihan ini diberikan penyuluhan tentang manfaat tanaman sebagai minuman herbal dan dilakukan praktek pembuatan minuman herbal.  Pada kegiatan penyuluhan diberikan materi tentang peluang usaha yang dapat dilakukan dengan membuat olahan makanan dan minuman berbahan tanaman rempah berkhaisiat obat.  Pada kegiatan praktek, khalayak sasaran melakukan secara bersama-sama pembuatan minuman herbal dengan bimbingan tim pengabdi. Khalayak sasaran melakukan kegiatan penyuluhan dan praktek dengan antusias yang diikuti dengan tanya jawab tentang khasiat minuman herbal bagi kesehatan. Pada saat kegiatan pelatihan dilakukan juga proses pengemasan minuman herbal ke dalam botol siap minum disertai pemasangan label dan keterangan produk.
STIMULASI PERTUMBUHAN BIBIT TEH (Camellia sinensis) DENGAN PEMBERIAN URIN SAPI DAN PENGGUNAAN BAHAN STEK YANG BERBEDA Noni Fatmala; Hermansyah Hermansyah; Marlin Marlin
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia Vol 22 No 1 (2020)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jipi.22.1.52-57

Abstract

[STIMULATION EFFECTS OF BIOURINE CONCENTRATION AND THE STEM SEGMENT OF CUTTINGS ON  GROWTH OF TEA (Camellia sinensis) SEEDLINGS]. Tea seedlings can be prepared by the stem segment cutting and provide treatment to stimulate the growth of cuttings. This study aims to determine the optimal tea seedlings growth from different material of stem segment and biourine concentration. The experiment was conducted in February to June 2020 at PT. Sarana Mandiri Mukti Kelurahan Tangsi Baru, Kabawetan District, Kepahiang Regency, Bengkulu Province. This research uses factorial completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor, biourine concentration consisting of 5 levels including 0%, 25%, 50%, 75%, 100%. The second factor, the stem segment of cuttings consisting of 3, 4, and 5 segments. The treatment was repeated 3 times, with 5 plants sample in each treatment. There was totally  225 plants. The results showed that biourine concentration of 100% has significantly different from the variable roots number and root length. The stem segment of the tea cuttings has no significantly difference  effect on all variables. The interaction between biourine concentration and stem segment of the tea cuttings has significantly different in variables of shoot length and seedlings fresh weight. The optimum growth of tea seedling was obtained in stem cutting of 3 segment and application of biourine concentration of 100%.
PENAMPILAN HASIL DAN MUTU HASIL 12 GENOTIPE PADI RAWA PADA SAWAH LEBAK DAN SAWAH IRIGASI JS Antromega Pratama; Mohammad Chozin; Marlin; Sumardi
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia Vol 26 No 2 (2024)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jipi.26.2.80-88

Abstract

[YIELD AND YIELD QUALITY PERFORMANCES OF 12 SWAMP RICE GENOTYPES ON LOWLANDSWAMPLAND AND IRRIGATED RICE FIELDS]. Development of rice varieties better adapted on swampland ecosystems is motivated by the increasing demand for staple food which has so far relied on irrigated paddy fields that are gradually decreased due to land conversion, while a vast available swampland has not been utilized optimally. The present study was conducted to compare the grain yield and milled grain qualities of twelve rice genotypes as grown on shallow lowland swampland and irrigated rice fields. A randomize complete block design with three replications was used in each agroecosystem to allocate ten rice elite lines (UBPR 1, UBPR 2, UBPR 3, UBPR 4, UBPR 6, UBPR 7, UBPR 8, UBPR 9, UBPR 10, UBPR 11) and two check swamp rice varieties (Inpara 4 and Inpara 6) on the experimental plots. The results showed that the grain yield and its contributing traits of the evaluated genotypes were generally lower when grown on lowland swampland rice field than those on irrigated rice field. Among the elite lines, UBPR 1, UBPR 2, UBPR 3, UBPR 4, UBPR 8, and UBPR 10 could serve as the alternative for the check varieties for lowland swampland production by having comparable performance in grain yield and its contributing traits, as well as the physical and chemical quality of the milled grains.