Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

STRUKTUR POPULASI DAN PERFORMANS REPRODUKSI TERNAK KAMBING PADA PETERNAKAN RAKYAT DI DESA KUTA KECAMATAN KANATANG Febriani Danga Wily; Alexander Kaka; Denisius Umbu Pati
JURNAL PETERNAKAN SABANA Vol 1 No 1 (2022): Edisi Januari-April 2022
Publisher : Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.163 KB) | DOI: 10.58300/jps.v1i1.228

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur populasi dan performans reproduksi ternak Kambing di Desa Kuta, Kecamatan Kanatang yang dilakukan pada bulan Februari-Maret 2022, menggunakan metode deskriptif. Pengambilan data penelitian dilakukan melalui kegiatan survey, wawancara yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan kuisioner langsung terhadap 26 orang responden. Data dianalisis menggunakan pendekatan statistik deskriptif dengan melihat tabel frekuensi dari setiap indikator variabel yang di ukur meliputi struktur populasi jantan dan betina yaitu anak (< 1 tahun), muda (1-2 tahun), dewasa ( ˃ 3 tahun). Performans Reproduksi Ternak Kambing yaitu meliputi angka kebuntingan, tingkat kebuntingan, litter size, jumlah sapih, angka mortalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur populasi ternak kambing didominasikan oleh ternak betina dan jantan secara berurutan yaitu anak 54,31: 45,69%, muda 63,33:36,67%, dewasa 97,86: 2,16%. Performans reproduksi ternak kambing yakni angka kebuntingan 50,49%, little size 2 ekor serta mortalitas 11,23%. Dari hasil penelitian ini menunjukkan Performans reproduksi induk ternak kambing tergolong dalam kategori rendah
PENGARUH KARAKTERISTIK PETERNAK TERHADAP ADOPSI TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN PADA TERNAK BABI DI KELURAHAN MATAWAI KECAMATAN KOTA WAINGAPU Kristian Takanjanji; Alexander Kaka
JURNAL PETERNAKAN SABANA Vol 1 No 2 (2022): Edisi Mei-Agustus 2022
Publisher : Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.417 KB) | DOI: 10.58300/jps.v1i2.264

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik peternak terhadap adopsi teknologi inseminasi buatan pada ternak babi di kelurahan matawai kecamatan kota waingapu. Penelitian menggunakan metode sensus dimana setiap anggota populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dimasukan sebagai sampel. Materi dalam penelitian ini yaitu peternak babi yang ada di kecamatan kota Waingapu. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Observasi dan wawancara dengan mengunakan kuisoner. Parameter meliputi umur peternak, pengalaman peternak dan pendidikan peternak. Data yang telah di dikumpulkan, dikelompokkan dan ditabulasi menurut data yang diperoleh dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa umur peternak terbagi 4 klasifikasi tingkat usia yaitu 32- 40 dengan persentase 25,5% umur 41-49 persentase 26%, 50-58 persentasenya 32,2% sedangkan umur 59-67 tahun sebanyak 19,3%. Pengalaman peternak terbagi dalam 3 klasifikasi yaitu 3-8 sebanyak 48,3%, 9-14 tahun sebanyak 39% sedangkan 15-20 tahun sebanyak 13%. Pendidikan responden dibagi 4 klasifikasi yaitu SD sebanyak 16,1 %, SMP 6,4 %, SMA 42% sedangkan sarjana 35,5%. Kesimpulan, secara persial umur tidak berpengaruh signifikan terhadap adopsi teknologi inseminasi buatan sedangkan pengalaman dan pendidikan berpengaruh signifikan terhadap adopsi teknologi inseminasi buatan.
KARAKTERISTIK DAN KUALITAS SEMEN KAMBING KACANG DALAM PENGENCER TRIS KUNING TELUR YANG DISUPLEMENTASI DENGAN DAUN KELOR (Moringa Oleifera) Olanto Umbu Tunggujama; Alexander Kaka; Denisius Umbu Pati
JURNAL PETERNAKAN SABANA Vol 1 No 2 (2022): Edisi Mei-Agustus 2022
Publisher : Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.787 KB) | DOI: 10.58300/jps.v1i2.265

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan kualitas semen kambing kacang dalam pengencer tris kuning telur yang disuplementasi dengan daun kelor (Moringa oleifera). Materi yang digunakan adalah semen pejantan yang bersumber dari 1 ekor kambing yang telah terlatih untuk diambil semennya. Semen yang di hasilkan di tampung dengan metode vagina buatan yang dilakukan setiap hari penampungan. Sedangkan rancangan percobaan dalam penelitian terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga diperoleh 20 unit percobaan, antara lain P0 = 100% TKT, P1 = 95% TKT + 5% KDK, P2 = 90% TKT +10% KDK, P3 = 85% TKT +15 % KDK. Adapun variabel dalam penelitian ini meliputi variabel makroskopis yakni volume, warna, konsistensi, pH bau). Adapun variabel dalam penelitian ini meliputi variabel makroskopis yakni volume, warna, konsistensi, pH bau). Sedangkan variabel mikroskopis yakni motilitas, individu dan viabilitas. Semua data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis of variance dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kelor yang ditambahkan dalam pengencer tris kuning telur efektif dalam mempertahankan motilitas dan viabilitas semen beku kambing kacang selama 3 jam penyimpanan dan konsentrasi P2 ekstrak daun kelor merupakan konsentrasi terbaik untuk digunakan dalam proses pengenceran semen.
STRUKTUR POPULASI DAN KINERJA REPRODUKSI KAMBING KACANG DI DESA KUTA KECAMATAN KANATANG KABUPATEN SUMBA TIMUR Deby Day Mbana; Alexander Kaka
JURNAL PETERNAKAN SABANA Vol 1 No 2 (2022): Edisi Mei-Agustus 2022
Publisher : Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.788 KB) | DOI: 10.58300/jps.v1i2.266

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur populasi dan kinerja reproduksi Kambing Kacang di Desa Kuta, Kecamatan Kanatang yang dilakukan pada bulan April-Mei 2022, menggunakan metode deskriptif. Pengambilan data penelitian dilakukan melalui kegiatan survei, wawancara yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan kuesioner langsung terhadap 26 orang responden. Data dianalisis menggunakan pendekatan statistik deskriptif dengan melihat tabel frekuensi dari setiap indikator variabel yang di ukur meliputi struktur populasi jantan dan betina yaitu anak (< 1 tahun), muda (1-2 tahun), dewasa ( ˃ 3 tahun). Struktur populasi ternak kambing di dominasi ternak betina jika dibandingkan ternak jantan. Berdasarkan umur ternak kambing di Desa Kuta tersebut secara berurutan ternak betina yang berumur 0-1 tahun berjumlah 43 ekor (56,58%), umur 1-2 tahun berjumlah 51 ekor (61,45%), dan umur diatas 3 tahun terdapat 134 ekor (87,58%). Struktur populasi ternak jantan yang berumur 0-1 tahun berjumlah 33 ekor (43, 42%, umur 1-2 tahun berjumlah 32 ekor (38, 55%), dan umur diatas 3 tahun terdapat 19 ekor %. Angka mortalitas pada penelitian ini sangat tinggi pada (Tabel 6), menunjukkan bahwa dari 40 ekor ternak, yang terdiri dari 14 ekor anak dari induk umur 1 tahun (4 ekor anak jantan dan 3 ekor anak betina) atau 35% dari sampel, dan 26 ekor dari induk umur 2 tahun (6 ekor anak jantan dan 7 ekor anak betina) atau 65% dari jumlah sampel, yaitu tercatat 26 ekor anak yang persentase kematiannya adalah 65%.