Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TINJAUAN KEHILANGAN AIR PADA SALURAN PRIMER IRIGASI KAMPILI KABUPATEN GOWA Muhammad Yunus Ali; Nurjannah Nurjannah; Santi Santi
TEKNIK HIDRO Vol 12, No 1 (2019): TEKNIK HIDRO Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.53 KB) | DOI: 10.26618/th.v12i1.2475

Abstract

Efisiensi irigasi didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah air yang diberikan dikurangi kehilangan air dengan jumlah yang diberikan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehilangan air di saluran primer daerah irigasi kampili, serta menghitung nilai efisiensi penyaluran air pada saluran primer. Dengan menggunakan metode kuantitatif jenis penelitian secara langsung di lokasai dengan mengambil data yang di perlukan.  Kehilangan air irigasi yang terjadi selama pemberian air disebabkan terutama oleh perembesan (seepage) di penampang basah saluran, evaporasi umumnya relatif kecil dan kehilangan operasional (operational losses) yang tergantung pada sistem pengelolaan air irigasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh rata-rata nilai efisiensi sebesar 81,06 % untuk saluran sepanjang 2.900 meter di Saluran Primer Kiri dan rata-rata sebesar 89,91 % untuk saluran sepanjang 900 meter di Saluran Sekunder, rata-rata sebesar 89,55 % untuk saluran sepanjang 900 meter di Saluran Sekunder Kampili. Berdasarkan studi ini efisiensi Jaringan Irigasi Kampili perlu ditingkatkan agar mencapai efisiensi yang ditetapkan dalam Kriteria Perencanaan Irigasi yaitu untuk Saluran Primer Efisiensinya 90 % dan di Saluran Sekunder efisensinya 90 %. Kata Kunci : Efisiensi, perembesan, evaporasi, kehilangan air 
Analsis Biaya dan Pendapatan Pedagang Ikan yang Membuka Lapak di Pinggir Jalan di Kota Makassar Amir Amir; Buyung Romadhoni; Akhmad Akhmad; Muhammad Yunus Ali
YUME : Journal of Management Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/yum.v4i2.971

Abstract

Abstrak Kehadiran pedagang informal khususnya pedagang ikan di Kota Makassar, telah berdampak positif terutama telah membuka lapangan kerja, meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan pedagang ikan. Namun di sisi lain, pedagang ikan juga telah menimbulkan kesemrawutan arus lalu lintas sehingga dapat membahayakan orang lain di jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh pedagang ikan. Penelitian ini menggunakan data cross section para pedagang ikan yang membuka lapak di pinggir jalan di Kota Makassar. Jumlah sampel yang terpilih sebanyak 40 pedagang ikan yang tersebar di dua kecamatan yaitu kecamatan Tamalate mewakili pintu masuk Kota Makassar di bagian selatan dan Kecamatan Tamalanrea, mewakili pintu masuk Kota Makassar bagian Utara. Masing-masing kecamatan dipilih secara acak 20 orang. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis pendapatan, analisis impas, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjual ikan yang membuka lapak di pinngir jalan rata-rata memeproleh keuntungan per hari sebesar Rp 159.700,-. Hasil analisis break event point juga menunjukkan angka sebesar 12,74 kg atau Rp. 764.334. Hal ini menunjukkan bahwa apabila para pedagang ikan menjual dalam vulume di atas 12,74 maka mereka sudah memperoleh keuntungan, sementara jika mereka menjual ikan kurang dari 12,74 kg maka mereka akan menderita kerugian. Kata Kunci: Pedagang ikan, Pendapatan, Break Event Ponit
ANALISIS GERUSAN DI SEKITAR PILAR JEMPATAN SUNGAI PAPPA’ AKIBAT PERUBAHAN KECEPATAN ALIRAN Kasmawati Kasmawati; Muhammad Yunus Ali; Doni Pradana; Nur Afifah Khumairah
HEXAGON Vol 6, No 2 (2021): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v6i2.6093

Abstract

Morfologi sungai merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam proses terjadinya gerusan. Proses penggerusan yang terjadi dapat diakibatkan karena kondisi morfologi sungai dan adanya bangunan sungai seperti pilar jembatan yang menghalangi aliran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan aliran terhadap gerusan di sekitar pilar jembatan. Penelitian ini menggunakan metode empiris dilakukan untuk mengetahui besarnya kedalaman gerusan. Bentuk pilar yang dianalisis adalah pilar lenticular atau pilar kapsul dengan lebar pilar 1 m. Hasi penelitian pengaruh kecepatan aliran terhadap gerusan lokal dengan perhitungan menggunakan metode empiris yang untuk kedalaman gerusan (ds) : metode Laursen dan Toch = 1,56 m, dan metode Colorado State University (CSU) = 1,95 m.
PEMETAAN INDEKS KUALITAS AIR TANAH UNTUK IRIGASI (STUDI KASUS DAERAH IRIGASI AIR TANAH LIMBUNG KAB. GOWA) Fadil Septian Gunawan Rum; Muhammad Sukri; Darwis Panguriseng; Muhammad Yunus Ali
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 4 (2023): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kjst.v1i4.148

Abstract

Irigasi merupakan pemberian air pada wilayah yang kering memerlukan air dengan cara pembuangan air lebih (drainase). Penelitian ini bertujuan Memetakan penyebaran dan kualitas air tanah sesuai dengan nilai indeks kualitas air tanah pada irigasi air tanah di Desa Limbung dan juga Memetakan kesesuaian indeks kualitas air tanah untuk air dengan jenis tanaman pada daerah irigasi air tanah di Desa Limbung. Penelitian ini memakai Metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif menggunakan data sekunder yang bersifat kuantitatif yang tersedia data dalam bentuk angka sebagai alat untuk menghitung data secara akurat. peneliti akan berpatokan pada teori - teori untuk menemukan masalah penelitian yang kemudian akan di analisa menggunakan persamaan. Sedangkan penelitian kualitatif menggunakan data primer yang akan diambil sendiri secara langsung dengan menggunakan Teknik merawas, sehingga data berupa data mentah. Hasil dari perhitungan nilai indeks kualitas air tanah untuk irigasi yaitu, Daya Hantar Listrik (DHL), konsentrasi kation dalam air tanah yaitu Natrium (Na2+), Kalsium (Ca2+), dan Magnesium(Mg2+), konsentrasi anion dalam air yaitu Bikarbonat (HCO3-), dan Clorine (C1-). Dari keseluruhan sumur produksi yang menjadi objek penilitian ini memiliki nilai indeks kualitas air tanah untuk irigasi yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan kuantitas garam terlarut didalamnya
Urgensi Uji Pemompaan (Pumping Test) pada Kawasan Pertanian Rakyat di Kabupaten Takalar Panguriseng, Darwis; Lahming, Lahming; Ali, Muhammad Yunus
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 24 No. 1 (2024): Ecosystem Vol. 24 No 1, Januari - April Tahun 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v24i1.4282

Abstract

Dalam sudut pandang keberlanjutan lingkungan sebelum cadangan dalam akuifer dieksploitasi seharusnya dilakukan pumping test, sehingga tindakan pengambilan air tanah tidak akan memberikan dampak negatif terhadap ekosistem. Akan tetapi di kalangan petani tradisional, mereka mengambil air tanah dilakukan kapan dan dimana saja sesuai kebutuhannya dan umumnya pengambilan air tanah dilakukan secara tak terkendali, tanpa mempertimbangkan kapasitas akuifer yang ada. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi akuifer air tanah dangkal yang diekploitasi oleh petani rakyat di Kabupaten Takalar, khususnya di Kecamatan Galesong. Dari pumping test yang dilakukan terhadap 5 unit sumur petani, kesemuanya menunjukkan indikasi bahwa volume air tanah yang mereka ambil sudah melampaui kapasitas akuifer air tanah dangkal di kawasan tersebut. Pembiaran tindakan petani di kawasan tersebut secara drastic telah menurunkan elevasi muka air tanah yang signifikan, yang mana muka air tanah pada awal tahun 1990-an (sebelum eksploitasi akuifer) masih berada pada elevasi –1,00 s/d –2,00 meter, sedangkan kondisi sekarang – 4 s/d – 6 meter di bawah permukaan tanah. Kondisi ini sudah pada taraf kritis, dan telah membutuhkan kehadiran pemerintah daerah untuk mengatur letak dan volume pengambilan air tanah yang berwawasan lingkungan. From an environmental sustainability point of view, before the reserves in the aquifer are exploited, a pumping test should be carried out, so that groundwater extraction will not have a negative impact on the ecosystem. However, among traditional farmers, they extract groundwater whenever and wherever according to their needs and generally groundwater extraction is carried out uncontrolled, without considering the capacity of the existing aquifer. Therefore, this research aims to evaluate the condition of shallow groundwater aquifers exploited by smallholder farmers in Takalar Regency, especially in Galesong District. From pumping tests carried out on 5 farmers' well units, all of them showed indications that the volume of groundwater they extracted had exceeded the capacity of the shallow groundwater aquifer in the area. The inaction of farmers in this area has drastically reduced the groundwater level significantly, where the groundwater level in the early 1990s (before aquifer exploitation) was still at an elevation of –1.00 to –2.00 meters, while the current conditions are – 4 to – 6 meters below the ground surface. This condition is at a critical level, and requires the presence of local governments to regulate the location and volume of groundwater extraction in an environmentally sound manner.
Studi Karakteristik Aliran melalui Bangunan Hidraulis dengan Bentuk yang Berbeda Rahmasari, St.; Putri, Adriani; Ali, Muhammad Yunus; Kuba, Muhammad Syafaat S.
Arus Jurnal Sains dan Teknologi Vol 2 No 1: April (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajst.v2i1.417

Abstract

Aliran adalah gambaran spesifik aliran yang dipengaruhi oleh kondisi topografi, tanah, geologi, vegetasi, penggunaan lahan, hidrologi, dan manusia. Aliran dengan permukaan yang bebas disebut aliran pada saluran terbuka. Permukaan yang bebas itu terdiri dari pertemuan dua fluida yang memiliki kerapatan yang berbeda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dari setiap aliran melalui bangunan hidraulis dengan bentuk-bentuk yang berbeda.Penelitian di laksanakan di Laboratorium Hidraulika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar. Selama dua bulan yaitu pada bulan November– Desember 2023 dengan tujuan untuk mengetahui perebedaan dari setiap aliran hidrolis dengan bentuk berbeda. Model yang di gunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dimana seluruh penelitian diamati secara langsung terhadap objek yang diteliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum perubahan aliran pada bangunan hidraulis akan mengubah ketinggian aliran air dimana Q1=0,0134 m3/dtk Q2=0,0143 m3/dtk dan Q3=0,0159 m3/dtk.Perubahan karakteristik aliran dipengaruhi oleh bentuk-bentuk saluran pelimpah. Dimana pada bentuk trapesium menghasilkan debit aliran yang lebih besar sedangkan pada bentuk segitiga debitnya lebih kecil.
STUDI PENDAPATAN NELAYAN TRADISIONAL DI PESISIR PANTAI KABUPATEN TAKALAR Amir, Amir; Romadhoni, Buyung; Rasulong, Ismail; Akhmad, Akhmad; Ali, Muhammad Yunus
Patria Artha Journal of Accounting dan Financial Reporting Vol 4, No 2 (2020): Patria Artha Journal of Accounting dan Financial Reporting
Publisher : Universitas Patria Artha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33857/jafr.v4i2.359

Abstract

Traditional fishermen are characterized as poor people with low quality of food and housing, low savings and investment and low standards of living. The income of fishermen's fishing business is very different from that of traders and farmers. If traders can calculate their profit every month, as well as farmers can predict their yields, this is not the case with fishermen whose activities are full of uncertainty and are speculative and volatile. When compared to farmers, fishermen's non-fishing income is less varied because farmers have more time to work outside of agriculture. This study aims to determine the amount of income of traditional fishermen in the Coastal Coast of Takalar Regency. This research was conducted in the Coastal Coast of Takalar Regency. The population in this study were all fishermen who use outboard motor fleets in fishing business on the coast of Takalar Regency. Sampling was done by random sampling method and selected 58 fishermen respondents who are considered to represent all populations. The data obtained were then analyzed using descriptive analysis and Break Event Points. The results showed that the average amount of profit obtained by fishermen in one fishing trip was Rp. 288,900. Meanwhile, the results of the break even point analysis show that the fishermen are at the main point of return when they catch 11.11 kg of fish caught for one time fishing.