Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Health Related Quality of Life and Residual Symptoms in Prostatic Surgical Treatment at Bethesda Hospital Yogyakarta: a Retrospective Study Daniel Mahendra Krisna; Hariatmoko Hariatmoko; Rizaldy Taslim Pinzon
Althea Medical Journal Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.415 KB) | DOI: 10.15850/amj.v4n3.968

Abstract

Background: The incidence of Prostate Enlargement (PE) has been increasing over the years. The satisfaction towards the treatment result and life quality (QOL) improvement must be the key point of PE treatment. QOL is affected by many conditions, such as age, socioeconomic status, comorbid disease, and type of surgery. The objective of the study was to assess the QOL in PE patients post surgery, to explore the predictor factor, and to assess the satisfaction related to urinary functionality in the Indonesian context. Methods: A retrospective study was conducted and the subjects were all PE patients who underwent surgical treatment. EQ-5D-5L/EQ-VAS and Index Quality of Life (IQL) were used to assess the patient’s QOL & treatment satisfaction. The subjects were divided into several sub-groups based on age, type of surgery, comorbid condition, type of ward, funding source, histopathological result, and the year of treatment. The collected data wee analyzed using Mann-Whitney test, Kruskal Wallis test, or Chi-square test, Spearman’s rho test and multiple linear regression. Results: All the 149 subjects were at the average age of 69.09 years . There were no significant statistical differences in QOL between age, comorbid conditions, and histopathology result. Health insurance (HI) was significantly associated with QOL. There were improvements of IQL subjects. The most symptoms remaining was frequency (47.4%).Conclusions: Life improvement must be the major purpose of PE therapy. The association between HI with QOL suggests that a better HI in developing countries can ensure a better quality of life outcome.
PENGARUH DIABETES MELLITUS TERHADAP RESISTENSI ASPIRIN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA Hardi Astuti Witasari; Rizaldy Taslim Pinzon; Erna Kristin
Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.866 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v4i2.1572

Abstract

The secondary prevention of ischemic stroke can be implemented by giving aspirin.However, some cases of aspirin resistance have been found. The purpose of this study was toexamine the influence of diabetes mellitus on the risk of aspirin resistance in ischemic strokepatients at Bethesda Hospital Yogyakarta. This study was using a nested case-control studydesign. The Cases group was subjects who resistance to aspirin therapy. The control group wassubjects who response to aspirin therapy. The factors that affect the incidence of aspirinresistance were analyzed by bivariate analysis chi square test. The proportion of diabetesmellitus in resistant group was bigger than the aspirin responsive group. Its odds ratio (OR) was1.605 (95% CI, 0.641 to 4.017) (p=0.155). Conclusion: Ischemic stroke patients at BethesdaHospital Yogyakarta with diabetes mellitus were not proved to have a bigger risk of aspirinresistance than the patients without diabetes mellitus.
Pengaruh infeksi saluran kemih sebagai faktor prognosis stroke iskemik akut di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Vincent Exel Susanto; Rizaldy Taslim Pinzon; Kriswanto Widyo
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Kejadian komplikasi ISK pada pasien stroke masih menjadi urutan pertama dari berbagai komplikasi lainnya. Adanya komplikasi ini tentu akan memperberat luaran klinis pasien, disamping itu juga akan memperpanjang lama rawat inap dan menaikkan biaya perawatan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah ISK berpengaruh terhadap luaran klinis pada pasien stroke iskemik akut. Penelitian ini menggunakan metode kohort retrospektif. Data dikelola dari Stroke Registry dan rekam medis di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada tahun 2011-2015. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat, kemudian dilanjutkan dengan uji chi-square test dan uji-t independen untuk analisis bivariat, serta regresi logistik untuk analisis multivariat. Dari 78 sampel rekam medis terdapat 50 (65.8%)  pasien laki-laki dan 26 (34.2%) pasien perempuan. Dengan jumlah usia terbanyak adalah >70 tahun sebanyak 27 (35.5%) pasien. Pasien dengan luaran klinis baik (mRS<2) sebanyak 31 (40.8%) pasien dan luaran klinis buruk (mRS?2) sebanyak 45 (59.2%) pasien.Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ISK tidak mempengaruhi luaran klinis (RR: 1.04, 95%CI: 0.72-1.51, p:>0.05).Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik didapatkan disfagia sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap buruknya luaran klinis pasien stroke (RR: 2.34, 95%CI: 1.29-4.22, p<0.05) dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Pasien dengan ISK mengalami perpanjangan lama rawat inap (p<0.05) dan biaya rawat inap lebih besar (p<0.05). Kesimpulan peneltiian ini adalah komplikasi ISK pada pasien stroke iskemik akut tidak mempengaruhi luaran klinis pasien, namun memperpanjang lama rawat inap dan memperbesar biaya perawatan.
KEPUASAN PASIEN STROKE PESERTA JKN DI RS LESTARI RAHARJA DAN RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG Eka Ari Wibawa; Tjahjono Kuntjoro; Rizaldy Taslim Pinzon
Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Vol 2, No 1 (2016): BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN DUTA WACANA
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.442 KB) | DOI: 10.21460/bikdw.v2i1.37

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga, setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan fisik maupun mental pada usia lanjut dan produktif. Jumlah penderita stroke di Indonesia semakin bertambah dan diderita oleh semua lapisan masyarakat. Keadaan tersebut harus mendapatkan perhatian, sehingga penanganan penderita stroke diharapkan dilakukan dengan suatu standar yang pasti. Pelayanan yang dilakukan dengan standar akan menghasilkan mutu pelayanan rumah sakit yang dapat dipertanggungjawabkan dan pada akhirnya memunculkan kepuasan pasien. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan kepuasan pasien penderita stroke peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terhadap mutu pelayanan RS Lestari Raharja Magelang dan RSUD Muntilan Kabupaten Magelang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian relational, dengan disain penelitian kombinasi model concurrent embedded. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kusioner tertutup yang telah dipakai oleh peneliti sebelumnya dan pedoman wawancara yang disusun semi struktural, yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan informasi lebih mendalam tentang faktor kepuasan pasien secara umum maupun berdasarkan 5 aspek; penampilan fisik, kemampuan pelayanan yang akurat, daya tanggap, jaminan dan empati kepada pasien/ keluarga pasien penderita stroke di rumah sakit. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 82,4% pasien penderita stroke di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang dan 74,2% pasien penderita stroke di RS Lestari Raharja yang merupakan peserta JKN menyatakan puas terhadap pelayanan rumah sakit. Hasil analisa bivariat hubungan jenis rumah sakit terhadap kepuasan pasien menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan (OR 1,63, 95% CI 0,51-4,90 dan p value 0,33). Hasil analisa multivariat pengaruh jenis rumah sakit terhadap kepuasan pasien menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis rumah sakit terhadap kepuasan pasien (OR 1,38, 95%CI 0,36-5,28 dan p value 0,63). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan kepuasan pasien penderita stroke yang dirawat di RS Lestari Raharja dan RSUD Muntilan Kabupaten Magelang serta tidak ada hubungan antara jenis rumah sakit terhadap kepuasan pasien.
EVALUASI IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY APPENDICITIS ELEKTIF DI RS BETHESDA YOGYAKARTA Caecilia Lelia Rahmawati; Rizaldy Taslim Pinzon; Trisasi Lestari
Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Vol 2, No 3 (2017): BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN DUTA WACANA
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1710.559 KB) | DOI: 10.21460/bikdw.v2i3.70

Abstract

Rumah sakit memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang mengutamakan mutu dan keselamatan pasien. Salah satu upayanya adalah dengan menjalankan clinical pathway. Sebagai sebuah instrumen yang menstandarisasikan proses dan outcome pelayanan, clinical pathway selayaknya mampu menjadi solusi perbaikan manajemen kualitas berkelanjutan. Hingga kini bukti mengenai efektivitas clinical pathway masih diperdebatkan. Untuk mengetahui hasil luaran length of stay, infeksi luka operasi dan penurunan biaya perawatan dalam implementasi clinical pathway appendicitis acuta tanpa komplikasi di RS Bethesda Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cohort retrospective, dimana peneliti mengambil dua kelompok subyek yang berbeda dalam populasi yang sama. Kelompok kasus adalah kelompok pasien yang menjalani perawatan dengan clinical pathway, setelah pemberlakuan clinical pathway, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok pasien yang diidentifikasi sebelum pemberlakuan clinical pathway. Peneliti menilai dampak penerapan clinical pathway terhadap outcome length of stay, infeksi luka operasi saat pemulangan (surgery site infection discharge) dan biaya perawatan.Berdasarkan karakteristik subyek, jumlah wanita (59,3%) lebih banyak daripada pria (40,7%), subyek usia 18-30 (62,7%) merupakan yang terbanyak. Pemberian terapi antibiotika Ceftriaxone dan Non Ceftriaxone, berbeda sebelum dan pasca clinical pathway (p>0,05). Terdapat penurunan yang bermakna (p0,05); terdapat perbedaan yang bermakna biaya rawat inap sebelum dan pasca pemberlakuan clinical pathway (p
FIDELITY CASE MANAGEMENT SYSTEM PADA PASIEN STROKE RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA Novi Zain Alfajri; Rizaldy Taslim Pinzon; Trisasi Lestari
Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Vol 3, No 1 (2018): BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN DUTA WACANA
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/bikdw.v3i1.67

Abstract

Latar Belakang: Koordinasi asuhan pasien masih bermasalah di RS UGM khususnya dalam perencanaan perawatan dan proses transisi. RS UGM menerapkan case management system untuk memperbaiki koordinasi asuhan kasus kompleks salah satunya stroke. Evaluasi dilakukan terhadap sistem baru tersebut. Tujuan: Mengevaluasi fidelity case management pasien stroke rawat inap dan mengidentifikasi faktor-faktor implementasinya Metode: Penelitian implementasi, desain concurrent mixed method, dilaksanakan November 2016 – Januari 2017 di RS UGM. Pengambilan data dengan wawancara mendalam terhadap case manager, diskusi kelompok terarah paramedis, dan observasi proses koordinasi. Fidelity yang dinilai meliputi kepatuhan terhadap cakupan dan konten. Evaluasi luaran dibatasi pada lama hari rawat dan angka kematian. Hasil dan Pembahasan: Kepatuhan konten alur case management masih rendah yaitu sebesar 2%. Alur skrining dan follow up post discharge belum sesuai karena kepatuhan dan pemahaman pelaksana serta belum lengkapnya petunjuk teknis. Ketidaksesuaian skrining mempengaruhi rendahnya cakupan kasus yaitu 19%. Faktor pendukung implementasi adalah ketersediaan panduan, pelatihan, dukungan pimpinan, dan respon tim. Kendala implementasi adalah kurangnya petunjuk teknis, kendala waktu koordinasi, dan kendala sosial edukasi pasien. Evaluasi luaran menunjukkan angka kematian menurun, rerata lama hari rawat memanjang. Responden merasakan manfaat case management dalam memperbaiki koordinasi tim. Kesimpulan dan Saran: Fidelity implementasi case management system di RS UGM rendah ditandai dengan rendahnya kepatuhan konten dan cakupan kasus. Rerata lama hari rawat memanjang, tetapi rentang hari rawat memendek. Angka kematian kasus lebih kecil. Respon partisipan adalah faktor pendukung implementasi tetapi strategi fasilitasi belum dilakukan dengan optimal sehingga mempengaruhi fidelity yang rendah. Strategi fasilitasi perlu ditingkatkan dengan kebijakan dan petunjuk teknis yang komprehensif terutama pada alur skrining dan follow up post discharge, pelatihan case manager, sosialisasi, dan monitoring evaluasi berkelanjutan Kata kunci: fidelity, stroke, case management system
DAMPAK PENGGUNAAN BETAHISTIN MESILATE TERHADAP PERBAIKAN GEJALA VERTIGO PERIFER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA Kristina Reny Indriawati; Rizaldy Taslim Pinzon
Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Vol 2, No 3 (2017): BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN DUTA WACANA
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1710.554 KB) | DOI: 10.21460/bikdw.v2i3.69

Abstract

Vertigo adalah salah satu keluhan yang sering dijumpai dalam praktek yang digambarkan sebagai rasa berputar, pening, tak stabil (giddiness, unsteadiness) atau pusing (dizziness). Penatalaksanaan pasien-pasien vertigo perifer sering kontroversi karena patofisiologi vertigo belum jelas. Beberapa obat ditemukan memiliki aktivitas antivertigo. Betahistin menyerupai histamin untuk terapi gangguan vaskuler dan vasomotor, dipakai untuk pengobatan vertigo, motionsickness, dan gangguan vestibuler sentral atau perifer. Mengetahui dampak penggunaan betahistin mesilate terhadap perbaikan gejala vertigo perifer di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.Non eksperimental menggunakan rancangan case series dan menggunakan data prospektif. Untuk mengidentifikasi perbedaan dampak penggunaan betahistin pada penderita vertigo perifer, dengan perbaikan derajat keluhan vertigo digunakan skala Dizziness Handicap Inventory (DHI). Sebanyak 20 subyek penelitian yang masuk kriteria inklusi dianalisis menggunakan uji repeated ANOVA. Data diperoleh dari 20 pasien dengan vertigo perifer didapatkan rerata total skor DHI pada baseline (awal) adalah 42,95±21,44, 35,20±19,56 pada kunjungan 2, dan 28,40±18,76 pada kunjungan 3 didapatkan signifikansi (p) sebesar 0,000. Rerata skor item DHI pada baseline (awal), kunjungan 2, dan kunjungan 3 pada item fisik (14,30±9,02 versus 13,00±8,14 versus 10,20±6,55), item fungsional (17,55±8,77 versus 13,40±7,43 versus 11,20±7,00), dan item emosional (11,10±8,06 versus 8,80±7,82 versus 7,10±7,77) didapatkan p
DAMPAK PEMBERLAKUAN CLINICAL PATHWAY TERHADAP KUALITAS PELAYANAN STROKE DI RS BETHESDA YOGYAKARTA Tiara Kusumaningtyas; Adi Utarini; Rizaldy Taslim Pinzon
Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Vol 2, No 2 (2017): BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN DUTA WACANA
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.012 KB) | DOI: 10.21460/bikdw.v2i2.60

Abstract

Latar belakang: Stroke masih menjadi masalah kesehatan dunia. Dibutuhkan solusi manajemen klinis yang lebih baik guna mengupayakan pelayanan stroke yang berkualitas. Sebagai sebuah instrumen yang menstandarisasi proses dan outcome pelayanan, clinical pathway selayaknya mampu menjadi solusi perbaikan manajemen kualitas berkelanjutan. Hingga kini bukti mengenai efektivitas clinical pathway masih diperdebatkan. Tujuan: Untuk mengevaluasi dampak clinical pathway terhadap perbaikan kualitas pelayanan stroke berdasarkan indikator proses dan outcome. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode before-after without control group quasi exsperimental, dimana dilakukan penilaian pre dan post implementasi pada dua kelompok tanpa randomisasi. Kelompok intervensi adalah kelompok subyek yang ditatalaksana dengan clinical pathway sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok pasien sebelum pemberlakuan pathway (diambil dari data sekunder rekam medis). Outcome mortalitas sebagai output primer dari penelitian ini akan dibandingkan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Hasil: Karakteristik subyek dalam penelitian ini homogeny dalam hal variabel demografi (kecuali jenis kelamin) dan karakteristik klinis gejala wajah perot, faktor risiko dan komorbiditas. Pemberlakuan clinical pathway tidak memperbaiki outcome mortalitas, meskipun proporsi mortalitas menurun, 14,5% sebelum pemberlakuan dan 17,8% setelah pemberlakuan. Clinical pathway secara signifikan memperbaiki proses pelayanan stroke pada esesmen menelan (p=0,00), esesmen rehabilitasi (p=0,00) dan edukasi saat pasien pulang (p=0,001). Jenis stroke, kondisi kesadaran saat pasien masuk RS, adanya faktor risiko DM dan AF meningkatkan risiko mortalitas pasien stroke, sedangkan pelaksanaan esesmen menelan sesegera mungkin menurunkan risiko mortalitas. Kesimpulan: Pemberlakuan clinical pathway pada pelayanan stroke memperbaiki proses pelayanan meskipun dampaknya terhadap outcome mortalitas tidak berpengaruh.
ESSENTIAL MANUAL OF 24 HOUR BLOOD PRESSURE MANAGEMENT FROM MORNING TO NOCTURAL HYPERTENSION Ivana Purnama Dewi; Rizaldy Taslim Pinzon
Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Vol 2, No 2 (2017): BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN DUTA WACANA
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.322 KB) | DOI: 10.21460/bikdw.v2i2.63

Abstract

Tiap individu mempunyai tekanan darah yang bervariasi dalam 24 jam mengikuti irama sirkadian/ biologis tubuh. Tekanan darah cenderung lebih tinggi selama siang hari dan menjadi lebih rendah pada malam hingga dini hari. Sedangkan saat awal bangun pagi, tekanan darah akan meningkat. Peningkatan tekanan darah di pagi hari ini, telah dibuktikan oleh beberapa evidence penelitian, berkaitan dengan berbagai kejadian penyakit kardioserebrovaskular.
STROKE IN ASIA Ivana Purnama Dewi; Rizaldy Taslim Pinzon
Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Vol 2, No 1 (2016): BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN DUTA WACANA
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.879 KB) | DOI: 10.21460/bikdw.v2i1.44

Abstract

Resensi Buku