Abdul Malik
Nonformal Education Department, Universitas Negeri Semarang, 50221, Indonesia

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KEBERHASILAN PROGRAM DESA VOKASI TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA GEMAWANG KABUPATEN SEMARANG Abdul Malik; Siti Irene Astuti Dwiningrum
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 1, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.085 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v1i2.2683

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan keberhasilan program desa vokasi terhadap pemberdayaan masyarakat berkaitan dengan: (1) pelaksanaan; (2) hasil (3) dampak; (4) faktor pendukung dan penghambat program. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah tim pengembang desa vokasi, kepala desa, ketua dan peserta program. Pengumpulan data melalui: wawancara; observasi; dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui: reduksi data; penyajian data; dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan: (1) Pelaksanaan program desa vokasi melalui: seleksi wilayah, sosialisasi dan pembentukan pengurus, identifikasi dan pembentukan kelompok, pemilihan ketua kelompok, pelaksanaan diklat, dan pertemuan antar kelompok; (2) Hasil program berupa peningkatan kecakapan vokasi dan perkembangan kelompok usaha; (3) Dampak program berupa peningkatan ekonomi, status sosial dan perubahan budaya; (4) Faktor pendukung internal adalah tingginya target meningkatkan kualitas hidup, dan faktor pendukung eksternal ialah kuatnya komitmen aparat desa dan adanya pembinaan instansi terkait. Faktor penghambat internal adalah rendahnya motivasi. Faktor penghambat eksternal adalah cuaca, terbatasnya modal serta banyaknya pesaing dalam pemasaran.Kata Kunci: program desa vokasi, pemberdayaan masyarakat. THE SUCCESS OF THE VOCATIONAL PROGRAM FOR COMMUNITY EMPOWERMENT IN GEMAWANG VILLAGE, SEMARANG REGENCYAbstractThis study aims to reveal the perception the success of vocational to community empowerment about: (1) Implementation; (2) Results; (3) The impact; and (3) supporting and inhibiting factors the program.The study employed the qualitative descriptive approach. The research subjects comprised the team developing the vocational village, the village chief, the head of the program. The data were collected through: interviews, observations, documentation. The data were analyzed through the stages of data reduction, data display, and conclusion drawing or verification. The study reveals the following findings: (1) Implementation the Vocational Village Program through several steps including page region selection, socialization, identification and determination of the group, election of the chairman, the implementation of vocational education and training, vocational group; (2) Output rural vocational program consisting of an increase in vocational skills for each member of the group and the development of business groups; (3) Impact of the vocational village program is the increased economic, social status and cultural; (4) Internal supporting factor is the presence of the ideals of the program participants to achieve a better life, and external contributing factors is the strong commitment by village officials, and special group. While the internal limiting factor is the lack of motivation. External limiting factor is the state of the weather, the limited capital and many competitors in marketing.Keywords: vocational village program, community empowerment
Pengelolaan Pembelajaran Soft Skill di UPT BLK Kabupaten Rembang Inggil Wijayatika; Abdul Malik
Lifelong Education Journal Vol 2 No 1 (2022): April
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.754 KB) | DOI: 10.180685/lej.v2i1.41

Abstract

The purpose of this study is to analyze the process of managing soft skills learning at UPT BLK Rembang Regency, and to describe the results of soft skills learning management at UPT BLK Rembang Regency. This study uses a qualitative method. The technique of checking the validity of the data is using source triangulation. Data analysis techniques in this study used data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of research on the management of soft skills learning at UPT BLK Rembang Regency include the process of managing soft skills learning and the results of managing soft skills learning at UPT BLK Rembang Regency. There are three stages in the learning management process, namely: 1) Planning, 2) Implementation, and 3) Evaluation. The results of the management of soft skills learning can support the skills of students from the results of computer vocational training learning with soft skills learning which is a separate added point in improving students' skills for use in the world of work. The future sustainability of the results of the management of soft skills learning can minimize unemployment and open new jobs that have a big impact on the world of work. The existence of soft skills learning can support the learning outcomes of computer materials that affect the knowledge of students' skills. The holding of soft skills learning to increase work productivity as a supporter of competency test certificates owned by graduates.
Perubahan Sosial Masyarakat Pasca Pengalihfungsian Lahan Sawah menjadi Lahan Perikanan: Di Desa Talun Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Juwita Hidayah; Abdul Malik
Lifelong Education Journal Vol 1 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.754 KB) | DOI: 10.180685/lej.v1i2.42

Abstract

This study aims to describe the social changes that occur in the Talun village community, the dynamics of the community's learning process during the land conversion process and the impact it causes. This study uses a qualitative approach with research subjects including the head of POKDAKAN Mina Sejahtera, the head of the culinary field, the head of the fishing service sector, the village secretary, and community leaders. The data validity technique uses data triangulation, while data analysis techniques include data collection, data reduction, data presentation and conclusions. The results showed that the social changes that occurred in the Talun village community were influenced by internal factors and external factors. The social changes of the Talun village community are included in the immanent changes and changes occur at the micro, intermediate, and macro levels. The social changes of the Talun village community include a structural dimension; cultural dimension; and interactional dimensions. The community learning process is through direct practice (learning by doing), group discussions and counseling. The positive impacts include: changes in the social status of the community; the preservation of cultural values; community income increases; increasing community participation in village politics; the people of Talun village have progressed in thinking. While the negative impact caused is social deviation in the form of alcoholic drinks brought in by visitors. Keywords: Community, Social Changes, Learning Process
Pelatihan Ecoprinting Berbasis Participatory Learning and Action upaya Mewujudkan Sustainable Development Goals Mintarsih Arbarini; Ilyas Ilyas; Bagus Kisworo; Abdul Malik; Yudi Siswanto
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 2, No 3 (2022): September
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.2.3.857-866.2022

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya usaha dengan memanfaatkan potensi alam yang mempunyai nilai jual dalam meningkatkan pendapatan di Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati. Target luaran yang diharapkan menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan kualitas diri dan membuka peluang usaha maupun berpartisipasi dalam pembangunan di Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati. Hasil dari program pengabdian masyarakat yang telah dilakukan meliputi antusias positif peserta terlihat dari kesigapan dan berlangsungnya tanya jawab dengan instruktur serta dengan peserta lain apabila ada masalah dalam praktik. Peserta pelatihan memiliki kemampuan untuk membuat ecoprint dengan teknik steaming berbasis motif sederhana dengan variasi warna berdasarkan daun yang digunakan sebagai corak intrumen. Setelah adanya pelatihan peserta sadar untuk berpartisipasi serta mengetahui akan pentingnya usaha dengan memanfaatkan potensi alam yang mempunyai nilai jual dalam meningkatkan pendapatan. Sehingga disarankan untuk meningkatkan kemampuannya dalam membuat produk dengan mengedepankan inovasi guna mempunyai nilai jual.
DINAMIKA KELOMPOK PENGUSAHA WARUNG SATE AYAM KHAS AMBAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN TARAF HIDUP Roviana Roviana; Abdul Malik
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 7, No 2 (2022): Jendela PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jpls.v7i2.5669

Abstract

Desa Ambalresmi mengalami perkembangan yang pesat dengan keberadaan Usaha Sate Ayam Khas Ambal yang semakin banyak dan kemudian membentuk sebuah Paguyuban Keluarga Pengusaha Sate Ayam Khas Ambal. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan dan menganalisis dinamika kelompok pengusaha sate ayam 2) mendeskripsikan dan menganalisis proses belajar pengusaha sate ayam 3) mendeskripsikan dan menganalisis dampak dinamika kelompok dalam peningkatan taraf hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, subyek penelitian ini adalah ketua dan anggota paguyuban sate. Ketua RT dan salah satu warga RT 04/03 sebagai informan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode/teknik. Teknik analisis menggunakan model interaktif Milles Huberman meliputi tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian 1) dinamika paguyuban pengusaha sate ayam berjalan dinamis. Terlihat unsur dinamika seperti pengembangan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok, tekanan kelompok dan keefektifan kelompok sudah berjalan. 2) proses belajar yang dilakukan oleh pengusaha sate dengan mengamati dan menerapkan, belajar sambil bekerja, serta dengan adanya kegiatan bersama paguyuban melalui pertemuan rutin dan adanya bimbingan, sosialisasi serta pelatihan dari dinas terkait. 3) dampak pada peningkatan taraf hidup dengan berkembangnya usaha sate dirasakan oleh pengusaha sate itu sendiri yaitu pendapatan meningkat, memenuhi kebutuhan pokok, mengembangkan usaha, pendidikan anak tercukupi dan transportasi memadai. Sedangkan untuk masyarakat sekitar yaitu masyarakat sekitar membuat usaha yang menunjang usaha sate seperti usaha ketupat, tempe dan penggilingan bumbu.
Peran Kader Posyandu dalam Mencegah Kasus Stunting di Kelurahan Ngijo Nisa Nugraheni; Abdul Malik
Lifelong Education Journal Vol 3 No 1 (2023): April
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59935/lej.v3i1.198

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kader dalam pencegahan kasus stunting di Kelurahan Ngijo, dan mendeskripsikan mengenai hambatan dan solusi dalam pencegahan kasus stunting. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian terdapat beberapa peran kader posyandu berkaitan dengan cara pencegahan kasus stunting di Kelurahan Ngijo. Terdapat empat peran kader posyandu dalam mencegah kasus stunting, yaitu: 1) pelayan kesehatan, 2) penyuluh kesehatan, 3) penggerak dan pemberdayaan masyarakat, dan 4) pemantauan kesehatan. Dalam menjalankan tugas dan peran, kader posyandu didampingi oleh petugas lapangan atau petugas kesehatan dari Puskesmas Sekaran. Kader posyandu diharapkan dapat menjadi ujungtombak dalam pencegahan kasus stunting. Kader posyandu merupakan orang yang dianggap dekat dengan masyarakat, sehingga diharapkan mampu menyampaikan informasi-informasi yang berkaitan dengan stunting. Selain itu, terdapat juga beberapa hambatan dalam pelaksanaan pencegahan kasus stunting, diantaranya adalah kurangnya motivasi kader, kurangnya sarana dan prasarana, dan pendanaan.
Community Empowerment Through Making Iboni Craft to Improve Community Welfare and The Economic Impact Ari Dwi Setyowati; Amin Yusuf; Abdul Malik; Jingduo Wang
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 10, No 1 (2023): March 2023
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppm.v10i1.59436

Abstract

The people of Rowoboni Village have not optimized the potential of water hyacinths in Lake Rawapening. People only work as laborers picking water hyacinths and selling raw to collectors. It does not improve the community’s economy because the selling price of water hyacinths is still lower than that of water hyacinths processed into handicraft products. This study aims to describe the process of water hyacinth Iboni craft community empowerment to improve community welfare and economy. This qualitative approach used in-depth interview techniques with 14 participants consisting of one manager, seven workers, four devices village, one farmer, and one hyacinth collector who are considered to have precise information related to the focus of the research. Data collection techniques in this study used observation, interviews, and documentation. Data validity applied source triangulation techniques, and the data were analyzed through data collection, reduction, presentation, and conclusions. The results of this study show that the empowerment process of Iboni craft consists of 3 stages, namely 1) awareness and behavior formation, 2) knowledge and skills transformation, and 3) intellectual and skills enrichment or improvement. The economic impact of this empowerment program is increasing people’s income and welfare. The conclusion is that the empowerment process of Iboni Craft consists of 3 stages:  1) awareness and behavior formation through Dialogical communication or word of mouth to the public, 2) knowledge and skills transformation through group training, and independent training with the manager of Iboni Craft, 3) intellectual and skills enrichment or improvement where the workforce begins to produce independently following consumer demand. The economic impact of this empowerment program is an increase in family income, which can provide the family with a second source of income.
Perubahan Sosial Masyarakat Pasca Pengalihfungsian Lahan Sawah menjadi Lahan Perikanan: Di Desa Talun Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Juwita Hidayah; Abdul Malik
Lifelong Education Journal Vol 1 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59935/lej.v1i2.42

Abstract

This study aims to describe the social changes that occur in the Talun village community, the dynamics of the community's learning process during the land conversion process and the impact it causes. This study uses a qualitative approach with research subjects including the head of POKDAKAN Mina Sejahtera, the head of the culinary field, the head of the fishing service sector, the village secretary, and community leaders. The data validity technique uses data triangulation, while data analysis techniques include data collection, data reduction, data presentation and conclusions. The results showed that the social changes that occurred in the Talun village community were influenced by internal factors and external factors. The social changes of the Talun village community are included in the immanent changes and changes occur at the micro, intermediate, and macro levels. The social changes of the Talun village community include a structural dimension; cultural dimension; and interactional dimensions. The community learning process is through direct practice (learning by doing), group discussions and counseling. The positive impacts include: changes in the social status of the community; the preservation of cultural values; community income increases; increasing community participation in village politics; the people of Talun village have progressed in thinking. While the negative impact caused is social deviation in the form of alcoholic drinks brought in by visitors. Keywords: Community, Social Changes, Learning Process
Pemberdayaan Masyarakat melalui Produksi Batik Ciprat di Desa Gumiwang Kabupaten Banjarnegara Gentur Ciptaningtyas; Liliek Desmawati; Abdul Malik
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/diklus.v7i1.63049

Abstract

AbstrakJumlah pengangguran di Indonesia masih perlu ditekan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2022) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2022 sebesar 5,97 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2021 mengalami penurunan sebesar 0.63 persen. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan masyarakat melalui produksi batik ciprat di Desa Gumiwang Kabupaten Banjarnegara dan pencapaian pemberdayaannya. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode/teknik. Analisis data menggunakan model analisis Miles and Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan proses pemberdayaan sudah dilaksanakan sesuai tahapan-tahapan pemberdayaan yaitu seleksi lokasi, penyadaran, pelaksanaan pemberdayaan yang meliputi perencanaan, penguatan kapasitas dan pelaksanaan pemberdayaan, selanjutnya tahap pemandirian masyarakat. Adapun terdapat pencapaian pemberdayaan diukur dari bidang sosial ekonomi, politik dan psikologis.  Society Empowerment Through Production of Batik Ciprat in Gumiwang Village Banjarnegara Regency AbstractThe number of unployed in indonesia to be controlled, based on data from the Badan Pusat Statistik/BPS (2022) The Open Unemployment Rate (TPT) in August 2022 was 5.97 percent decrease compared to August 2021 which was 0.63 percent. The aim of this study is to describe the process of society empowerment through the production of Batik Ciprat in Gumiwang Village, Banjarnegara Regency and the achievements of its empowerment. The research method used in this study is descriptive qualitative research. Data collection techniques include interviews, observation and documentation. The data validation technique uses source triangulation and method/technique simulation. Data analysis uses the Miles and Huberman analysis model, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the empowerment process had been carried out according to the empowerment stages as follows, location selection, awareness, empowerment implementation which included planning, capacity building and empowerment implementation, then the society self-reliance stage.
Desain Pelatihan Tata Boga di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pemalang Anifah Widya Indarthi; Abdul Malik; Yudi Siswanto
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 8, No 1 (2023): Jendela PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jpls.v8i1.7390

Abstract

Kurangnya sumber daya manusia berkualitas, termasuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan, adalah salah satu penyebab mendasar kemiskinan di Kabupaten Pemalang. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menyediakan program pelatihan, seperti pelatihan tata boga, guna meningkatkan keterampilan dan daya saing tenaga kerja lokal. Efektifnya program pelatihan merupakan hal yang penting agar bisa memberi dampak positif bagi peserta pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi faktual pelatihan tata boga dan menganalisis desain tahapan pelatihan yang diimplementasikan dimana nantinya dapat diketahui apakah pelatihan tata boga di BLK Kabupaten Pemalang telah menerapkan aspek-aspek penting dalam pelatihan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Triangulasi sumber dan metode digunakan untuk memeriksa keabsahan data. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Hurberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Penelitian menunjukkan bahwa desain pelatihan tata boga di BLK Kabupaten Pemalang dilakukan secara sistematis melalui tahap analisis kebutuhan yang terdiri dari analisis kebutuhan organisasi, pekerjaan dan individu. Perancangan pelatihan dengan menentukan tujuan pelatihan, metode sumber daya pelatihan, jadwal dan lokasi pelatihan. Implementasi pelatihan terdiri atas persiapan pelatihan, pelaksanaan serta monitoring controlling. Evaluasi pelatihan terdiri atas evaluasi awal peserta, evaluasi akhir dan evaluasi penyelenggaraan pelatihan. Dan transfer pelatihan terdiri atas persiapan, implementasi, monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan tersebut dilakukan dengan memperhatikan aspek penting dalam pelatihan yang mengkombinasikan model Mathis and Jackson secara keseluruhan dan Dick and Carey dalam perancangannya.