Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat

Sosialisasi Mental Toughness pada Atlet Panahan Kabupaten Bantul dalam Upaya Peningkatan Prestasi Tri Iwandana, Dody; Ardhika Falaahudin; Zaki Mubarok
Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang kegiatan ini adalah atlet panahan Kabupaten Bantul belum mendapatkan pembinaan untuk peningkatan prestasi secara signifikan dalam proses persiapannya untuk menghadapi Porda DIY. Selain itu, diketahui bahwa kekuatan fisik dan penguasaan teknik dipengaruhi dengan adanya peran mental toughness seorang atlet. Tujuan kegiatan ini untuk mendapatkan data empirik mental toughness pada atlet berprestasi panahan, serta tujuannya untuk memperoleh gambaran data empirik mental toughness pada atlet panahan berprestasi dalam upaya peningkatan prestasi. Metode dalam program ini adalah menganalisis gambaran data empirik mental toughness pada atlet panahan dengan metode survei. Sedangkan indikator keberhasilan dalam pelaksanaan program pengabdian ini adalah adanya data empirik mental toughness pada atlet panahan dengan motivasi yang dilakukan melalui sosialisasi webinar. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa atlit panahan Kab. Bantul sering mengalami penurunan mental toughness sebelum bertanding. Adapun faktor yang mempengaruhi mental toughness (ketangguhan mental) pada atlit panahan di Kab. Bantul yaitu: Faktor berkaitan dengan cedera yang dialami dan proses rehabilitasi sehingga menyebabkan perubahan rutinitas dan membuat penyesuaian yang dibutuhkan oleh atlet, Faktor berkaitan dengan latihan dan kompetisi guna melakukan kegiatan lebih baik di atas rata-rata orang lain dengan kemampuan terbaik. Faktor berkaitan dengan performa individu maupun tim, baik pada saat keadaan unggul maupun keadaan buruk atau tertinggal dari lawan. Faktor yang berkaitan dengan teman dan lingkungan sosial sehingga memungkinkan atlet kehilangan kontrol atas dirinya dan olahraga yang ditekuni. Faktor yang berkaitan dengan keadaan lingkungan dan kondisi saat pertandingan berlangsung, misalnya bermain sebagai tim tamu, cuaca, keputusan wasit, dan lain sebagainya.
Pelatihan Mental Training Atlet untuk Menghadapi Pertandingan Porda DIY Ardhika Falaahudin; Tri Iwandana, Dody; Aditya Rachman
Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menyiapkan atlet agar matang menghadapi pertandingan perlu dilakukan sedini mungkin, melalui prosedur dan proses latihan mental yang sistematik dan memakan waktu cukup panjang. Tujuan dari latihan adalah pencapaian prestasi. Untuk bisa mencapai prestasi maksimal dibutuhkan kemampuan fisik, teknik, taktik,dan mental. Keempat elemen itu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Terkadang atlet sudah memiliki kondisi fisik, teknik dan taktik yang baik, akan tetapi saat bertanding mengalami penurunan pada mentalnya. Melihat fenomena yang terjadi tersebut, penting sekiranya deterapkan sebuah latihan mental dalam menghadapi pertandingan. Latihan mental mempunyai peranan yang penting bagi atlet yang berguna untuk mempersiapkan kesiapan mental yang kuat terlebih dalam menghadapi pertandingan. Latihan mental merupakan latihan yang melibatkan keseluruhan aspek kejiwaan dalam menghadapi berbagai macam tekanan saat pertandingan. Ada tiga teknik mental training yang perlu diperhatikan secara khusus sesuai dengan kebutuhan praktis dalam pembinaan atlet menghadapi pertandingan diperlukan Latihan mental yang tepat untuk dapat meningkatkan kualitas mental yang baik bagi atlet. Diharapkan dengan diberikannya latihan mental ini atlet dapat meraih prestasi terbaik. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa mental juara merupakan suatu kecakapan yang dimiliki oleh seseorang, dimana kecakapan tersebut bukan didapat atau dibawa sejak lahir, namun terbentuk karena pengaruh lingkungan sekitar dan kemauan dalam diri olahragawan. Dapat disimpulkan bahwa latihan mental mempunyai peranan yang penting bagi atlet yang berguna untuk mempersiapkan kesiapan mental yang kuat terlebih dalam menghadapi pertandingan
Sosialisasi Circulo Massage Untuk Menjaga Kebugaran Bagi Atlit Kabupaten Bantul Dalam Persiapan Porda DIY 2022 Dody Tri Iwandana; Ardhika Falaahudin; Muhammad Romadhoni
Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jbpkm.v3i1.667

Abstract

Pijat melingkar adalah salah satu pijat yang tujuan utamanya adalah melancarkan peredaran darah dan kelenjar getah bening melalui teknologi gesekan. Tujuan dari pijatan melingkar adalah untuk memulihkan diri dari kelelahan dan menjadi bugar. Pijat melingkar menghasilkan endorfin, yang diperoleh melalui teknik gerakan gesekan. Hormon endorfin bertindak sebagai obat penenang dan pijatan melingkar juga menghasilkan hormon tiroksin yang cenderung mempercepat metabolisme tubuh. Hormon tiroksin diperoleh dengan teknik gerakan effleurage dan tapotement, hormon adrenalin juga dihasilkan dengan massage sirkular menggunakan teknik tapotement yang bertujuan untuk merangsang saraf simpatis. Pilar dasar dari teknik pijat melingkar adalah gesekan dengan gerakan berputar, tapotement dirancang untuk memaksimalkan hasil gesekan dan effleurage yang tenang. Pada awal pemijatan, gesekan sengaja diterapkan segera untuk menimbulkan syok dan merangsang pelepasan endorfin, yang berfungsi sebagai obat penenang.Dalam pijatan melingkar ini, seluruh tubuh digerakkan dari telapak kaki ke kepala, saling menghormati. struktur pijatan. Otot dan cara kerja organ. Oleh karena itu, tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan informasi tentang cara melakukan pijat melingkar untuk menjaga kebugaran atlet Kabupaten Bantul dalam rangka persiapan event Porda DIY 2022. Secara teori, kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di lapangan. bidang olah raga, dan dalam pelaksanaannya diharapkan dapat memberikan informasi kepada atlet dan pelatih khususnya tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan pijat sirkular bagi atlet di Kabupaten Bantul, um untuk mempertahankannya. fitness persiapan acara Porda DIY 2022.
Sosialisasi Pentingnya Meningkatkan Performa Atlit Melalui Tes Kardiorespiratori Tri Iwandana, Dody; Zubaida, Ida; Nugroho, Wildan Alfia; Utami, Danarstuti
Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jbpkm.v4i2.1771

Abstract

Kondisi fisik merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan baik dalam peningkatan dan pemeliharaanya. Setiap komponen kondisi fisik saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga apabila dalam upaya membentuk dan meningkatkan status kondisi fisik maka seluruh komponen harus dikembangkan. Komponen kondisi fisik yang dibutuhkan dalam kemampuan sesuai dengan prediksi melalui analisis kebutuhan fisik meliputi daya tahan kardiovaskular, kecepatan, fleksibilitas, kelincahan, dan daya ledak (power). Untuk meningkatkan kondisi fisik harus terprogram secara baik dan sistematis, lalu dilakukan secara cermat, berulang-ulang dan makin lama makin ditingkatkan baik jumlahnya maupun intensitas latihannya serta program latihan harus tertata dan direncanakan sebaik mungkin agar dapat mewujudkan peningkatan kesegaran jasmani dan peningkatan kemampuan biomotorik yang dibutuhkan. Sehingga memungkinkan gerakannya menjadi terampil, kuat, cepat dan efisien. Selain hal tersebut, dengan membaiknya kualitas kondisi fisik dapat juga memberi pengaruh terhadap aspek psikologis. Daya tahan merupakan kondisi ataupun keadaan tubuh yang bisa untuk menjalankan aktivitas pada durasi waktu yang panjang dengan tidak merasakan rasa lelah yang berlebihan sesudah melakukan penyelesaian aktivitas yang dilakukan. Daya tahan ini disebut dengan daya tahan sirkulasi-respiratori (circulatory- respiratory endurance), atau cardiovascular endurance. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk memberikan sosialisasi pentingnya meningkatkan performa atlit melalui tes kardiorespiratori. Metode dalam program ini adalah memberikan pelatihan langsung kepada para atlit dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan (teori dan praktik). Sedangkan indikator keberhasilan dalam pelaksanaan program pengabdian ini adalah atlit dan pelatih bisa mengetahui pentingnya meningkatkan performa atlit melalui tes kardiorespiratori. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Seseorang yang memiliki VO2 max dengan jumlah besar atau tinggi tidak hanya dapat menjalankan aktivitas daya tahan secara baik namun lebih dari hal itu mereka bakal bisa menjalankan pemulihan keadaan fisik yang lebih singkat dibanding dengan individu yang mempunyai VO2max yang kecil. Oleh karena itu kemampuan atlet itu dalam menjalankan aktivitas selanjutnya lebih singkat serta bisa bertahan pada durasi waktu yang lebih panjang. Apabila VO2max mempunyai nilai yang semakin tinggi, maka atlet itu bakal mempunyai daya tahan yang lebih baik serta bisa meminimalisir adanya rasa lelah yang dialami atlet.