Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGAJARAN BAHASA DAN VISI DUNIA: SEBAGAI KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA Nadeak, Parlindungan
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 6, No 2 (2008): JCK September 2008
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.977 KB)

Abstract

Suatu bahasa mengandung klasifikasi pengalaman implisit. Sistem bahasa itu secara keseluruhan mengandung suatu visi dunia yang oleh penuturnya diterimanya dan diproyeksikan ke dalam realitas. Bahasa tidaklah membuat penuturnya buta terhadap fakta-fakta dunia nyata, tetapi malah mengisyaratkan adanya hubungan-hubungan. Kebudayaan sebetul-nya merupakan bagian integral dan interaksi bahasa dan pikiran. Pola-pola budaya, adat, dan cara hidup diekspresikan dalam bahasa, dan culture-spesific worldviews tercermin dalam bahasa. Kata Kunci: bahasa, pikiran, budaya, visi dunia
NILAI BUDAYA KOMUNITAS BISSU DALAM NOVEL CALABAI, PEREMPUAN DALAM TUBUH LELAKI KARYA PEPI AL-BAYQUNIE Aulia, Aulia; Nadeak, Parlindungan; Wartiningsih, Agus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 7, No 7 (2018): Juli 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.912 KB)

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to describe cultural values of the Bissu community in novel Calabai, Perempuan dalam Tubuh Lelaki by Pepi Al-Bayqunie. This research can be useful for enriching  the development of science and language studies and to be used as teaching materials for Indonesian language?s teacher. The method in this research is descriptive method with qualitative research. The approach in this research is literature anthropology approach. The source of data in this research is novel Calabai, Perempuan dalam Tubuh Lelaki by Pepi Al-Bayqunie published by Javanica. The primary data of this research reflected through the quotation of words, phrases, clauses, or sentences in the novel Calabai, Perempuan dalam Tubuh Lelaki. The technique of data collecting is using documentary study. The result of the research are: 1) cultural values from relationship between human and God, 2) relationship between human and nature, and relationship between human and another human. Keywords:  Cultural values, Bissu community, Novel
NILAI-NILAI YANG TERCERMIN DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE Wandira, Ayu; Martono, Martono; Nadeak, Parlindungan
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 9 (2013): September 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul Nilai-nilai yang Tercermin dalam Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai yang tercermin dalam Novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye yang ditinjau dari hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi karya sastra. Berdasarkan analisis data, penelitian ini menghasilkan: 1) hubungan manusia dengan Tuhan antara lain nilai Aqidah (iman) meliputi iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab Allah, iman kepada rasul, dan iman kepada takdir, sedangkan syariah (ibadah) meliputi perintah mengerjakan shalat dan berdoa kepada Allah. 2) Hubungan manusia dengan manusia antara lain tolong menolong, kasih sayang, kepedulian terhadap sesama, pengorbanan, dan gotong royong. 3) hubungan manusia dengan alam antara lain manusia menjaga kelestarian alam dan manusia tidak menjaga kelestarian alam.Kata kunci: nilai-nilai, novel, sosiologi. Abstract: This research was entitiled Nilai-nilai yang Tercermin dalam Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye. The purposed of this research was to describe the values reflected in the novel of Hafalan Shalat Delisa by Tere Liye that considered from the relationship between human to the God, between human to human, and human to the nature. This research used the method of qualitative descriptive with the approach of literature sociology. Based on the data analysis, this research found : 1) the relationship between human to the God, among other are faith (believe), believe to Allah, believe to the angle, believe to Alquran, believe to messenger sent by Allah, and believe to destiny, meanwhile the worship, it includes precept to do the prays to Allah. 2) the relationship between human to human, among other are helpful, love, careness to another, and cooperation. 3) relationship between human to the nature, among other are human keeps the preservation of nature.Keywords : values, novel, sociology.
PERILAKU TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA YUSUF BILYARTA MANGUNWIJAYA F11110055, Sugiyono; Syam, Christanto; Nadeak, Parlindungan
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyebab frustasi, wujud frustasi, dan bentuk penyesuaian diri tokoh utama dalam novel Burung-burung Manyar karya Yusuf Bilyarta Mangunwijaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, berbentuk kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data penyebab frustasi tokoh utama dalam yaitu: (1) rintangan yang bukan berasal dari orang (meliputi status keluarga, lingkungan sosial, dan sistem birokrasi), rintangan yang berasal dari orang (meliputi rintangan yang berasal dari keluarga, teman atau kekasih, dan musuh), pertentangan motif positif dalam diri tokoh utama, yakni pertentangan motif antara menerima kekalahan atau memperjuangkan harga diri, pertentangan motif positif-negatif dalam diri tokoh utama, yakni pertentangan motif antara mencintai atau membenci ibunya;  (2) wujud frustasi tokoh utama yaitu agresi (meliputi scape goating, free floating anger, dan suicide), mengundurkan diri atau menghindar (terdiri atas represi dan regresi), reaksi melakukan kompromi (meliputi sublimasi, reaksi formasi, proyeksi, dan rasionalisasi tipe anggur masam); (3) wujud frustasi tokoh utama, meliputi fantasi, kompensasi, dan pemindahan obyek. Kata Kunci : Novel, Frustasi, Psikologi Behavioristik   Abstract: The purpose of this research is to describe the causes of the frustration, kind of frustration, and adaptation from the main character in the novel of Burung- Burung Manyar created by Yusuf Bilyarta Mangunwijaya. The method used in this research is descriptive method in form of qualitative. Based on the result of data analysis, the cause of frustration of the main character is that (1) the obstacle faced is not from others (included family condition, social environment, and bureaucracy system), people (included family, friend or lover, and enemy) but from the positive motive of him (the main character) namely a motive to accept the loss or struggle himself, the contradictory between positive and negative motives; loving or hating his mother; (2) The frustration of the main character is kind of aggresse (included scapegoating, free floating anger, and suicide or blaming himself), reaction of declining (included repression and regression) and reaction of compromising (included sublimation, formation, and rationalization type of sour grapes); (3) The adaptation of the main character is implemented in fantasy, compensatory (hiding the weaknesses) and object changing. Keywords: Novel, Frustration, Behavioristic Psychology
TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL “SURAT KECIL UNTUK TUHAN” KARYA AGNES DAVONAR Fatmawati, Yulinda; Priyadi, A Totok; Nadeak, Parlindungan
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 11 (2015): Nopember 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui watak tokoh utama, penokohan tokoh tambahan, dan latar atau setting yang terdapat dalam novel ”Surat Kecil untuk Tuhan” karya Agnes Davonar. Metode penelitian yang digunakan metode deskripsi, berbentuk kualitatif dan menggunakan pendekatan struktural. Hasil analisis struktural sebagai berikut watak tokoh utama Gita Sesa Wanda Cantika (Keke)  yaitu polos, penuh cinta kasih, ulet, kerja keras, dan tabah. Penokohan tokoh tambahan yaitu Ayah, Pak Iyus, Andi, Kak Chika, Kak Kiki, Sahabat Keke (Fadha, Shifa, Maya, Idha, Andhini, dan Adhinda), Ibu, dan  Prof. Mukhlis. Watak-watak tokoh dalam cerita ini adalah demokrasi, bijaksana, penyayang, perhatian, sabar, penuh tanggung jawab, pantang menyerah, berkeinginan kuat, tulus, bersahabat, pengertian, humoris, bersikap tenang, sigap, setia, ikhlas, mandiri, baik hati, pintar, percaya diri, tomboy, mudah terpancing emosi, pemalu, dan panik. Latar tempat, latar waktu, latar sosial (suatu wilayah atau daerah, kebiasaan hidup, hubungan sosial)   Kata Kunci: Tokoh, Penokohan, Novel, Struktural Abstrac: This study aims to determine the nature of the main character, characterizations additional figures, and setting or settings contained in the novel Surat Kecil untuk Tuhan work Agnes Davonar. The method used descriptive method, the form of qualitative and structural approach. Results of structural analysis os follows nature of the main character Gita Sesa Wanda Cantika (Keke) are innocent, loving, tenacious, hard working, and resilient. Characterizations additional figures are Ayah, Pak Iyus, Andi, Kak Chika, Kak Kiki, Sahabat Keke (Fadha, Shifa, Maya, Idha, Andini, dan Adhinda), Ibu and Prof. Mukhlis. Characters figure  in the story is a democratic, wise, loving the attetion, patience, responsibility, never give up, to want a stong, sincere, friendly, understanding,  humorous, calm, alert, loyal, honest, independent, kind, intelligent, confident, tomboy, easily provoked emotions, shy, panic, and disposal. Place setting, time setting, social background (a region or area, living habits, social relations)   Keywords: Store, Characterization, Novel, Structural
STRUKTUR DAN FUNGSI BAMANG BABOIS DAN BAMANG BATIBAS MASYARAKAT DAYAK SALAKO DI DESA PAJINTAN Elofhia, Loriya; Effendy, Chairil; Nadeak, Parlindungan
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 7, No 7 (2018): Juli 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis research is motivated by the lack of conservation effort toward oral literature of Salako Dayaknese. General issues are the structure and function of the bamang Babois and bamang Batibas. The purpose of this research is to describe and analyze the issues discussed. This research uses descriptive method with qualitative research form and structural approach. Sources of data in this research are bamang Babois and bamang Batibas text. Data in this research are in the quote that belong to the category of diction, imagery, concrete words, sounds, and function. The results of the analysis showed that bamang Babois and bamang Batibas structure consisted of almost identical dictions, imageries, concrete words, rhythms and rhymes. The function of both bamang Babois and bamang Batibas are as a projection system, as a tool of cultural validation, as a tool of children's education, and as a tool of coercion and controller of social norms. Keywords:  Structure, Function, Bamang Babois, Bamang Batibas                                               
KEDUDUKAN TOKOH MINKE DALAM NOVEL RUMAH KACA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER Munawara, Siti; Effendy, Chairil; Nadeak, Parlindungan
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 6 (2015): JUNI 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini berfokus pada tokoh Minke sebagai salah satu tokoh utama dalam serial terakhir Tetralogi Buru. Penelitian ini menerapkan teori strukturalisme murni dalam membahas kedudukan Minke. Tujuan penelitian ialah mendeskripsikan kedudukan tokoh Minke dalam novel Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan struktural. Sumber data penelitian adalah novel Rumah Kaca dengan data berupa kutipan kalimat atau paragraf sesuai masalah. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik analisis dokumenter. Hasil penelitian kedudukan tokoh Minke sebagai berikut (1) Minke sebagai aktivis (2) Minke sebagai suami (3) Minke sebagai tahanan politik (4) Minke sebagai pendiri S.D.I  (5) Minke sebagai jurnalis (6) Minke sebagai pengarang (7) Minke sebagai tokoh masyarakat (8) Minke sebagai pemimpin redaksi Medan (9) Minke sebagai bekas tahanan politik (10) Minke sebagai anak angkat Sanikem Le Boucq. Kata kunci: Kedudukan tokoh, Minke.   Abstract: This study focuses on Minke figures as one of the main characters in the series last Buru Quartet. This research applies the theory of pure structuralism in discussing the position of Minke .The purpose of this study was to describe the position of Minke character in the novel Rumah Kaca Pramoedya Ananta Toer. This study used a qualitative descriptive method and structural approach. The data source is a novel Rumah Kaca  study with the data in the form of quotations sentence or paragraph, as the issue. Data collection techniques used is a documentary analysis techniques. Minke character notch research results as follows (1) Minke as activists (2) Minke as husbands (3) Minke as political prisoners (4) Minke as the founder of SDI (5) Minke as a journalist (6) Minke as an author (7) Minke as community leaders (8) Minke as chief editor of Medan (9) Minke as a former political prisoner (10) Minke as a foster child Sanikem Le Boucq. Keywords: Character position, Minke.
ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERING KARYA IWAN SIMATUPANG (F11108024), Veronika; Effendy, Chairil; Nadeak, Parlindungan
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 9 (2013): September 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan untuk mengetahui watak tokoh utama yang terdapat dalam novel. Adapun alasan memilih watak tokoh utama karena dengan mengetahui berbagai kejiwaan dan tingkah laku, maka pembaca dapat melihat gambaran psikologis watak dari masing-masing tokoh yang baik dan buruk, sehingga dapat dijadikan contoh dalam menjalani kehidupan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, berbentuk kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi behavioristik. Sumber data penelitian ini adalah novel Kering karya Iwan Simatupang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi dokumenter. Alat pengumpul data utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Berdasarkan analisis data, penelitian ini menghasilkan suatu simpulan sebagai berikut. (1) Dilihat dari pikiran, tokoh utama memiliki watak tidak pernah mengeluh, tidak putus asa, pasrah dengan keadaan, pantang menyerah, ingin hidup bebas tanpa terikat, dan pasrah pada takdir Tuhan; (2) Dilihat dari perilaku, tokoh utama memiliki watak tetap pada pendirian, pekerja keras, pasrah, setia kawan, pemberani, dan periang. Kata kunci: psikologi, tokoh utama, novel Abstract: The background of this research is the anxiety to find out any main character that exist in the novel. The reason of main character because by knowing a variety of psychiatric and behavior, then the reader can see the picture of the psychological character of each character is good and bad, so it can be used as an example in life. This research uses descriptive and method qualitative. The approach used in this study is psychology behavioristic approach. The source of data is novel Kering by Iwan Simatupang. The technique of data collecting uses documentary study. This study used documentary technique and the main instrument is a researcher. Based on the results of data analysis, this researcher produced the following conclusions. (1) Seen from the mind, the main character have character swho never complained, never give up, resigned to the situation, dont give up, want to live free without being bound, and surrender to Gods destiny; (2) Seen from the behavior, the main character has a firm stance character, hard working, resigned, esprit de corps, intrepid, and cheerful. Keywords: psychology, main character, novel.
Analisis Perwatakan Tokoh Utama dalam Dwilogi Novel Blues Merbabu dan 65 Karya Gitanyali ., Sumarni; Effendy, Chairil; Nadeak, Parlindungan
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 9 (2014): September 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah aspek perwatakan dan perkembangan watak tokoh utama dalam dwilogi novel Blues Merbabu dan 65 karya Gitanyali yang menceritakan tentang pengaruh sejarah G 30 S PKI pada perkembangan mental dan perjalanan hidup tokoh utama. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan pendekatan psikologi behavioristik. Sumber data penelitian ini adalah dwilogi novel Blues Merbabu dan 65 karya Gitanyali. Penelitian ini menggunakan teknik studi dokumenter, dengan menelaah karya sastra. Penelaahan dilakukan dengan cara mengklasifikasikan bagian-bagian yang menjadi objek penelitian, khususnya watak dan perkembangan watak tokoh utama. Hasil analisis data menunjukkan bahwa watak tokoh utama digambarkan tidak suka dikekang dengan aturan-aturan yang mengikat kebebasannya, tokoh utama merupakan pribadi yang mudah bergaul, pintar dan perduli terhadap sesama dalam lingkungan sosialnya, penyayang orangtua, selektif dalam menentukan sikap, cenderung tegas dan membatasi diri terhadap hal yang menurutnya membahayakan gerak-geriknya sebagai anak seorang kader PKI, hasil dari perkembangan wataknya adalah tokoh utama memiliki sifat yang santai dalam menjalani hidup namun memiliki tujuan untuk terus menjadi yang terbaik dengan menambah wawasan dan belajar dari pengalaman masalalu.   Kata kunci : Perwatakan, tokoh utama, novel. Abstract: This research aims to describe the aspects character and the development of the main figure in twology novel Blues Merbabu and 65 Gitanyali paper, tells about the influence history G 30 S PKI in mental growth and life's journey main figure. Research method used in this research is descriptive qualitative research, with the approach behavioristik psychology. Data Source or is twology novel Blues Merbabu and 65 Gitanyali paper. This research study techniques documentary, with analyze literature. Be done in such a way review classify the parts that became an object or, especially the nature and the development of the main figure. Analysis of data showed that the characters page described did not like the policy is a binding freedom, main character is someone who sociable, smart and care for each other in the environment charitable activities, merciful parents, selective in determining the attitudes, tend to be emphasized, limiting himself to do any harm to his movements as son of a cadre PKI, the result of his character development is leading the characteristics in their daily life fun but have a reason to continue to be the best by adding some insights and learning from experience the past.   Keywords: Character, main figure, the novels.
Nilai-Nilai Budaya Cerita Rakyat Inik Kebayan Pada Masyarakat Dayak Seberuang, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang Yoga, Stephanus; Nadeak, Parlindungan; Syahrani, Agus
Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Vol. 2 No. 2 (2023): September - Oktober
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jishs.v2i2.1305

Abstract

Inik Kebayan folklore is a story that lives in the midst of the Dayak Seburuang community. This story involves three main characters, namely Sekling and Kumang as husband and wife, and Grandmother Kebayan. There is also a side character named Temprung, who is Sekling's brother. In addition, there are several supporting characters who only appear once in the story, such as a woodcutter, a rubber cutter, a man who burns the fields, a rice harvester, a grass puller, a rice pounder, and a person who cooks new rice, which gives Kumang directions about Sekling's whereabouts. Inik Kebayan folklore includes three main cultural elements, namely man's relationship with God, man's relationship with nature, and man's relationship with man. Man's relationship with God is reflected in the piety and devotion shown by Kumang, who faithfully follows the instructions of Nenek Kebayan, a figure who is clearly not human. The relationship between humans and nature is seen in the wise way humans utilize natural resources as a form of gratitude to God. Man's relationship with man in this story is shown through the attitude of helping, harmony, wisdom, and compassion. Throughout the story, Inik Kebayan tells of the cultural values upheld by the Seburuang Dayak community, including piety to God, wisdom in utilizing natural resources, as well as helpfulness, harmony, wisdom, and compassion between people. The story provides a deep understanding of life and the values held by the Seburuang Dayak community.