Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Plantropica: Journal of Agricultural Science

Toleransi Beberapa Varietas Anggur (Vitis Spp.) Terhadap Cekaman Kekeringan Diana Rizky Amalia; Anis Andrini; Darmawan Saptadi
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.423 KB) | DOI: 10.21776/ub.jpt.2019.004.2.4

Abstract

Anggur merupakan tanaman buah tahunan yang memiliki ciri merambat. Anggur membutuhkan ketersediaan air yang cukup. Jika ketersediaan air tidak mencukupi maka akan menyebabkan kekeringan. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menanam tanaman yang toleran dengan kondisi kekeringan dengan cara menguji beberapa varietas. Dalam pengujian tersebut, perlu dilakukan penanaman tanaman anggur dengan kondisi tercekam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui toleransi beberapa varietas anggur terhadap cekaman kekeringan. Penelitian dilaksanakan di screen house kebun percobaan Banjarsari, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO), Probolinggo. pada bulan Februari sampai Juni 2018, dan disusun menggunakan Rancangan petak tersarang. dengan dua faktor. Faktor pertama berupa interval penyiraman dengan 2 level. Sedangkan faktor kedua berupa varietas anggur dengan 5 level dan dilakukan 3 kali ulangan. Penelitian ini menggunakan metode perhitungan intensitas cekaman (IC) untuk memperoleh varietas yang toleran kekeringan. Berdasarkan hasil penelitian, Varietas Jestro Ag45 memiliki nilai intensitas cekaman yang paling tinggi berdasarkan variabel panjang tunas, berat kering akar dan panjang akar sehingga dapat diketahui bahwa Varietas Jestro Ag45 toleran terhadap cekaman kekeringan, sedangkan Jestro Ag5 yang menunjukkan bahwa varietas tersebut rentan terhadap cekaman kekeringan yang diberikan.
Penampilan Karakter Agronomi Genotipe Potensial Buncis Polong Kuning (Phaseoulus vulgaris L.) Pada Ketinggian Tempat yang Berbeda Lazuardi Pramadio; Darmawan Saptadi; Andy Soegianto
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.884 KB)

Abstract

Permintaan masyarakat untuk komoditas buncis tiap tahunnya meningkat tetapi tidak diikuti dengan hasil produksi yang signifikan. Tanaman buncis di Indonesia masih banyak dibudidayakan di dataran medium dan tinggi dimana di dataran tinggi sering terjadi kerusakan menyebabkan hasil dari tanaman buncis menurun. Untuk itu dilakukan pengembangan varietas buncis baru yang mampu tumbuh berproduksi baik pada ketinggian tempat berbeda. Pada penelitian ini dilakukan uji penampilan karakter agronomi dan uji stabilitas dan adaptabilitas genotip potensial buncis di ketinggian tempat yang berbeda. Penelitian berlokasi di tiga tempat, Desa Jatikerto ±330 mdpl, Kelurahan Jatimulyo ±460 mdpl dan Kecamatan Pujon ±1100 mdpl yang dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2017. Bahan yang digunakan 4 genotip yaitu CSxGI 63-0-24, CSxGK 50-0-24, Cherooke Sun, dan Lebat 3. Rancangan yang digunakan analisis gabungan dengan RAK pada 3 lokasi dan dilanjutkan dengan uji stabilitas dan adaptabilitas. Hasil penelitian menunjukkan pada ketinggian tempat berbeda semua karakter agronomi terjadi interaksi dan uji stabilitas dan adaptabilitas semua genotip stabil dan genotip CS adaptif pada lahan marginal, genotip Lebat 3 dan CSxGK 50-0-24 memiliki adaptif yang luas dan genotip CSxGI 63-0-24 adaptif pada lahan yang optimal.
KONFIRMASI GEN YANG MENCIRIKAN EKSPRESI ANTOSIANIN PADA BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) Freta Kirana Balladona; Darmawan Saptadi; Andy Soegianto
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.62 KB)

Abstract

Peningkatan permintaan buncis dari luar negeri membuat beberapa varietas lokal tersisih karena varietas introduksi yang berasal dari luar negeri tersebut memiliki kandungan gizi lebih banyak dari varietas lokal. Salah satu cara meningkatkan kualitas buncis lokal adalah persilangan antara varietas lokal dan varietas introduksi Namun identifikasi secara fenotipik memiliki beberapa kelemahan. Maka dari itu, perlu dilakukan identifikasi molekuler pada tetua dan hasil persilangan buncis tersebut. Tujuan: mengonfirmasi keberadaan gen antosianin pada beberapa aksesi buncis berdasarkan penanda gen antosianin melalui pendekatan tetua dengan keturunan berikutnya. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 isolat DNA buncis persilangan lokal dan introduksi dan 3 primer SSR (MdMYB9, MdMYB12 dan MdMYB17). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2015 di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Berdasarkan hasil amplifikasi terlihat bahwa ketiga primer tersebut bersifat polimorfis. Hal ini membuktikan bahwa primer spesifik antosianin tersebut dikonfirmasi pada buncis. Berdasarkan panjang pita DNA yang ditinjau pada Purple Queen dan Gogo Kuning (tertua,) sama dengan keturunannya GK x PQ, PQ x GK, PQ x GI, GI x PQ dan GK x CS.
Co-Authors Adil Balada Nusantara Adimas Pamuji Adiredjo, Afifuddin Latif Agus Sutanto Ainurrasjid Ainurrasjid Alif Maulana Ramadhan Andy Soegianto Anis Andrini Aprilia Antika Dewi Aries Setiyawan Arifin Noor Sugiharto Baiq Dina Mariana BAMBANG HELIYANTO Bayu Subekti Yuanasari Brando Renzo Marganda Purba Budi Waluyo Candraning Dwi Sukmasari Chaireni Martasari Chaireni Martasari Damanhuri Damanhuri Dani Adi Saputra Daniyatul Auliya Dea Rosalia Descha Giatri Cahyaningrum Devita Aprilia Wati Dhiya Nabilla Ardhani Diana Rizky Amalia Dita Agisimanto Erliza Rizki Firdaos Fadli Heriyansyah Fahma Sariahta Berutu Farida Yulianti Fendy Bayu Firmansyah Fitriani Rohmatun Nufus Freta Kirana Balladona Gita Novita Sari Guruh Febriandaru Helmi Kurniawan I Made Tasma Ika Roostika Ika Roostika Indah Purnama Sari Indra Karra Setiawan Innez Candri Gilang Purnama Intan Erika Julianti Izmi Yuliana Izmi Yulianah Jeany Eka Wulandari Kristianto Nugroho Kristianto Nugroho Kuswanto Kuswanto Kuswanto Kuswanto Kuswanto Kuswanto Laila Nur Fatimah Laili Niswatun Azizah Laili Surur Indrawati Lazuardi Pramadio Lina Wahyu Hapsari Lita Soetopo M. Jaenun Muhammad Yasin Naala Fathan Nadia Della Savitri Ayu Ningrum Nana Rahmadhini Nanik Supriatun NH. Dias Prayudha Bakti Ni Made Dwi Hastuti Niken Kendarini Nimas Ayu Kinasih Noer Rahmi Ardiarini, Noer Rahmi Noer Zein Hidayati Novi Liana Nur Basuki Nurwidyaningsih Nurwidyaningsih Phubby Wilisaberta Prihanti Panditia Kamukten Puji Lestari Puji Lestari Putra Pratama Putri Devita Widyatama R.R. SRI HARTATI Rayhanah Azzahra Rembang Enggar Puspita Sari Rerenstradika T. Terryana Rerenstradika Tizar Terryana Respatijari Respatijarti Respatijarti Respatijarti Saifullah Abdurrahman Sanda Aditya Pratama Sandra Wicaksono Saptowo Jumali Pardal Setiawan, Asep S Siti Nurul Hikmah Sri Rejeki Utami SUDARSONO SUDARSONO Sumeru Ashari Syafrilia Rahma Putri Yustiana Yustiana Yustiana Yustiana Zahrotun Nisak Laila Eka Farida