Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PKM Pada Kelompok Masyarakat Desa Galesong Baru Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar Tentang Pemanfaatan Obat Tradisional Sitti Rahimah; Sukriani Kursia; Maria Ulfa; Ismail Ismail; Tuti Handayani; Muh. Azwar; Marwati Marwati
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 2, No 2 (2021): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1770.072 KB) | DOI: 10.32382/jpk.v2i2.2380

Abstract

 One area in Takalar district that still uses traditional medicine as an alternative treatment is Galesong Baru village. The use of traditional medicine in this area is based on traditonally principles, or ancestral recipes, customs, beliefs, or local customs. This service activity aims to provide knowledge and skills to the Galesong Baru community about the use of traditional medicine. The Activities are carried out online and offline using lecture methods, discussions, video screenings of traditional medicinal processing and distribution of books on traditional medicinal plants. The counseling materials provided included the definition of traditional medicine, general instructions for the use of traditional medicine and the provision of examples of traditional medicinal ingredients such as Zingiber cassumunar, Kaempferia galanga L, Zingiber officinale Rosc, Zingiber officinale varietas rubrum, Andrographis paniculata and Piper betle. The results of community service activities have provided increased knowledge and skills from the community on how to utilisation of traditional plants.Keywords : Traditional medicine, Dedicated to Community, Galesong BaruSalah satu wilayah di kabupaten Takalar yang masih memanfaatkan obat tradisional sebagai alternative pengobatan adalah desa Galesong Baru. Penggunaan obat tradisional di wilayah ini berdasarkan prinsip turun temurun, atau resep nenek moyang , adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat Galesong Baru tentang penggunaan obat tradisional. Kegiatan dilakukan secara daring maupun luring dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, pemutaran video pengolahan obat tradisional serta pembagian buku tanaman obat tradisional. Materi penyuluhan yang diberikan meliputi pengertian obat tradisional, petunjuk umum penggunaan obat tradisional dan pemberian contoh ramuan obat tradisional seperti bangle, kencur, jahe merah, jahe, sambiloto dan sirih. Hasil Kegiatan pengabdian telah memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari masyarakat tentang cara pemamfaatan tanaman tradisional.Kata Kunci : Pengobatan tradisional, Pengabdian kepada masyarakat
Uji Iritasi Krim Dari Liofilisat Limbah Air Kokon Ulat Sutera (Bombyx mori L.) Sebagai Pelembab Suwahyuni Mus; Maria Ulfa; Putri Dewi Angriani
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32814/jpms.v5i1.114

Abstract

Sediaan krim selain stabil secara fisik dan memiliki efektivitas kelembaban yang bagus, harus melalui uji keamanan salah satunya yaitu uji iritasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya efek iritasi yang ditimbulkan berupa eritema dan edema dari krim limbah air kokon ulat sutera konsentrasi 1%. Pada penelitian ini menggunakan metode uji tempel terbuka dan tertutup dengan 16 sukarelawan yang sebelumnya dioleskan krim liofilisat limbah air kokon ulat sutera dan basis pada lengan bagian atas, kemudian diamati selama 24, 48, dan 72 jam dan dihitung indeks iritasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks iritasi yang diperoleh baik pada uji tempel terbuka dan uji tempel tertutup yaitu 0 yang menandakan bahwa tidak ada sukarelawan yang mengalami iritasi setelah pemakaian krim liofilisat limbah air kokon ulat sutera.
EYESHADOW DARI LIOFILISAT MESOKARP BUAH NAGA MERAH DAN MESOKARP BUAH MANGGIS Maria Ulfa; Besse Hardianti
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 5 No 4 (2017): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v5i4.4468

Abstract

Eyeshadow is a decorative cosmetic whose active ingredient is dyestuff. The dye consists of synthetic dyes and natural dyes. Synthetic substances in the long term can disrupt the respiratory organs, liver and are carcinogenic, so the selection of natural dyes is more profitable. Natural dyes can be taken from plants, minerals and animals. The purpose of this research is to utilize the skin waste of mesokarp part of red dragon fruit and mangosteen fruit skin with anthocyanin content which can be used as a dye in cosmetics. First stage The mesocarp sample of dragon fruit skin and mangosteen peel is extracted with aquadest solvent and citrate buffer with a ratio of 5: 1, then concentrated and in freeze drying until lyophilisate is obtained. The second stage is made by adding lyophilisate and other additives to produce Eyeshadow formula. The final stages are stability evaluation such as accelerated storage test, organoleptis, homogeneity, adhesion, dispersion, viscosity, pH, color dispersion test and then test irritation. The results showed that extract of mesokarp liofilisiat super red dragon fruit and liofilisat of mangosteen produce dye from anthocyanin which can be formulated into Eyeshadow, the higher the concentration of extract hence the sharper the resulting color. Eyeshadow produced from super red dragon fruit mesokarp and mangosteen produce an irritation index of 0.04-0.99
UJI AKTIVITAS EKSTRAK AIR LIMBAH KOKON ULAT SUTERA (Bombyx mori L.) SEBAGAI PELEMBAB Maria Ulfa
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 10 No 2 (2021): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v10i2.66

Abstract

Salah-satu masalah kulit yang sering dikeluhkan oleh masyarakat adalah kulit kering. Pelembab dapat meningkatkan hidrasi kulit dan dapat berfungsi sebagai perawat tambahan dalam kondisi dermatologis. Protein kokon ulat sutera (Bombyx mori L.) terutama serisin telah diketahui memiliki efek sebagai pelembab kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak air limbah kokon ulat sutera sebagai pelembab yang diperoleh melalui teknik rebusan dan mengevaluasi keamanan penggunaannya terhadap efek iritasi pada kulit. Uji aktivitas dilakukan terhadap 15 sukarelawan yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok ekstrak kokon, kelompok gliserin (kontrol positif) dan kelompok tanpa perlakuan (kontrol negatif) dengan pengamatan pada menit ke-0 hingga menit ke-30 selama 7 hari. Hasil uji aktivitas kelembaban menunjukkan bahwa ekstrak kokon dan gliserin dapat meningkatkan kelembaban kulit dengan nilai persentase kadar 44-53% untuk ekstrak kokon dan gliserin 52-54% serta kontrol negatif 33-40%. Ekstrak air limbah kokon ulat sutera yang diperoleh melalui teknik rebusan memiliki aktivitas sebagai pelembab kulit dan tidak menyebabkan reaksi iritasi kulit.
PKM Pada Masyarakat Kawasan Aditarina Makassar: Jajanan Sehat Maria Ulfa; Reny Syahruni; Suwahyuni Suwahyuni; Michrun Nisa; Tuti Handayani; Wahyu Hendrarti; Lukman Muslimin; Andi Paluseri; Yuri Pratiwi; Nur Khairi
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 3, No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v3i1.2829

Abstract

Dedicated to Community in The Aditarina Makassar: Clean and Healthy Living BehaviorThe area of Aditarania Mosque, Manggala District, Makassar City is an area dominated by the lower middle level community with scavenger professions, there are many school-aged children with low levels of parental knowledge and children on clean and healthy snacks. This service activity aims to provide knowledge and information to the people of the Aditarina region on the importance of consuming healthy snacks. Activities are conducted both offline and audaciously with the lecture and discussion methods. The advice material provided includes the characteristics of healthy snacks, all the harmful ingredients that are often added to snacks, and how to choose healthy snacks. The results of service activities provide the community with increased knowledge about healthy, clean, and safe services.Keywords: Aditarania, snacks, hazardous materials.Kawasan mesjid aditarania Kecamatan Manggala Kota Makassar merupakan kawasan yang didominasi oleh masyarakat tingkat ekonomi menengah kebawah dengan profesi pemulun, terdapat banyak anak-anak usia sekolah dengan tingkat pengetahuan orang tua dan anak yang rendah terhadap jajanan yang bersih dan sehat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat kawasan Aditarina tentang pentingnya mengkonsumsi jajanan yang sehat. Kegiatan yang dilakukan secara hybrid gabunganluring maupun daring dengan metode ceramah, dan diskusi. Materi penyuluhan yang diberikan meliputi cirri-ciri jajanan yang sehat,bahan-bahan berbahaya apasaja yang sering ditambahakan pada jajanan serta cara memilih jajanan yang sehat. Hasil Kegiatan pengabdian telah memberikan peningkatan pengetahuan kepada masyarakat tentang jajanan yang sehat,bersih dan aman.Kata Kunci : Aditarania,jajanan,bahan berbahaya.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK ETANOL DAUN ADAM HAWA (Rhoeo discolor L.Her) TERHADAP Propionibacterium Acnes, Staphylococcus Aureus DAN Staphylococcus Epidermidis Maria Ulfa; Sukriani Kursia; Mardayani Novita Sari
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 12 No 1 (2023): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v12i1.173

Abstract

Tanaman adam hawa ( Rhoeo discolor L. Her) merupakan tanaman hias yang sering kita jumpai di berbagai taman maupun pekarangan. Adapun yang menjadi ciri khas dari tanaman adam hawa ( Rhoeo discolor L. Her) ditandai dengan adanya warna pigmen merah dan pigmen hijau yang dihasilkan dari senyawa flavonoid yaitu antosianin. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa antosianin dapat digunakan sebagai agen antimikroba.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun adam hawa ( Rhoeo discolor L.Her) terhadap beberapa bakteri. Daun adam hawa ( Rhoeo discolorL.Her) diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Selanjutnya ekstrak diuji aktivitas antibakterinya menggunakan variasi konsentrasi 15%, 20% dan 25% untuk bakteri Propionibacterium acnes. Untuk bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis menggunakan variasi konsentrasi 1%, 5% dan 10%. Hasil pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes diperoleh rata-rata diameter zona hambat sebesar 6,78 mm, 7,13 mm dan 7,21 mm sedangkan pada bakteri Staphylococcus aureus sebesar 6,63 mm, 6,65 mm dan 6,94 mm dan pada bakteri Staphylococcus epidermidissebesar 6,58 mm, 6,64 mm dan 6,98 mm. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun adam hawa ( Rhoeo discolor L. Her) termasuk dalam kategori sedang.
FORMULASI MASKER CLAY EKSTRAK KULIT BUAH PISANG MULI (Musa acuminata L.) Tuti Handayani Zainal; Maria Ulfa; Michrun Nisa; Trisna Junianti Pawarrangan
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia Vol 12 No 1 (2023): JPFI
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51887/jpfi.v12i1.1760

Abstract

Masker Clay banyak digunakan karena mampu meremajakan kulit, mampu mengangkat kotoran, mendetoksifikasi kulit wajah dan dapat menyerap debu yang terdapat pada wajah. Kulit pisang muli (Musa acuminata L.) kaya akan antioksidan alami yang mengandung metabolit sekunder yang sangat kompleks antara lain flavonoid, fenolik, tanin, saponin, steroid, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan menguji stabilitas masker clay dari ekstrak etanol kulit buah pisang murni. Pengolahan sampel kulit pisang muli diekstrak dengan metode refluks menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak etanol kulit pisang muli diformulasikan dalam bentuk masker clay dengan berbagai bahan dasar kaolin yaitu 25%, 30%, 35%. Hasil pengujian organoleptik, uji sifat fisik dan stabilitas sediaan masker clay menunjukkan bahwa tidak ada formula yang mengalami perubahan warna, bau, maupun bentuk selama proses penyimpanan. Semua preparat homogen, menunjukkan komposisi yang seragam dengan pH rata-rata 5,67-6,67. Nilai viskositas rata-rata yang dihasilkan adalah 23416-31000 cps, daya sebar rata-rata yang dihasilkan adalah 3,06-4,9 cm., daya lekat rata-rata yang dihasilkan adalah 0,77-4,81 detik, dan waktu rata-rata sediaan kering yang dihasilkan 15,00-18,83 menit. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kulit pisang muli dapat diformulasikan sebagai masker clay dan stabil selama penyimpanan. Clay face masks are widely used because they are able to rejuvenate the skin, are able to remove dirt, detoxify facial skin and can absorb dust found on the face. Muli banana peel (Musa acuminata L.) is rich in natural antioxidants which contain very complex secondary metabolites including flavonoids, phenolics, tannins, saponins, steroids, and terpenoids. This study aims to formulate and test the stability of clay masks from ethanol extract of fruit peels pure banana. Processing of muli banana peel samples extracted by reflux method using 96% ethanol solvent. The ethanol extract of muli banana peel is formulated in the form of a clay mask with various kaolin bases, namely 25%, 30%, 35%. The results of organoleptic testing, physical properties and stability tests of clay mask preparations showed that none of the formulas changed color, smell, or shape during the storage process. All preparations were homogeneous, showing a uniform composition with an average pH of 5.67-6.67. The resulting average viscosity values are 23416-31000 cps, the resulting average spreading power is 3.06-4.90 cm., the resulting average adhesion is 0.77-4.81 seconds, and the average time the resulting dry preparation 15.00-18.83 minutes. The conclusion in this study is that muli banana peels can be formulated as clay masks and are stable during storage.
Uji Efektivitas Sediaan Gel Biji Muda Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Radhia Riski; Ismail Ismail; Harlyanti Muthma'innah Mashar; Nurfahmi Ruslan; Michrun Nisa; Maria Ulfa; Sitti Rahimah; Dwi Anggara Putri Usman
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.282

Abstract

Biji muda pepaya (Carica papaya L.) diketahui memiliki khasiat sebagai antibakteri terhadap bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dengan adanya kandungan terpenoid, karpain, dan flavonoid sehingga dapat diformulasi menjadi sediaan gel antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan gel ekstrak biji muda pepaya sebagai antibakteri terhadap bakteri MRSA. Ekstrak biji muda pepaya diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri ekstrak dibuat dalam 3 seri konsentrasi yaitu 7,5%, 10% dan 15%, kemudian diujikan pada bakteri MRSA. Ekstrak dengan konsentrasi 10% dengan diameter zona hambat 12,1 mm kemudian diformulasi dalam bentuk sediaan gel dengan menggunakan variasi konsentrasi gelling agent, FI (Carbopol 0.5%), FII (Carbopol 1%) dan FIII (Carbopol 2%). Berdasarkan hasil penelitian formula II sebagai formula stabil diuji efektivitasnya sebagai sediaan gel terhadap Methicillin-resistant Staphylococcus aureus dengan hasil diameter zona hambat sebesar 11,34 mm.
Edukasi Penerapan DAGUSIBU pada Kelompok Mayarakat Galesong Baru Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar Sitti Rahimah; Sukriani Kursia; Tuti Handayani; Muhammad Azwar; Maria Ulfa; Ismail Ismail; Michrun Michrun; Marwati Marwati
Jurnal Abdi Masyarakat Kita Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Abdi Masyarakat Kita
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/asta.v3i2.415

Abstract

DAGUSIBU is an educational program that invites the public to know how to get, use, store and dispose of drugs properly. The Galesong Baru community in Takalar district are used to using modern medicines and traditional medicines in treating diseases, but they do not understand how to manage the medicines they keep at home. The purpose of this extension activity is to increase the community's knowledge about the correct medicinal drugs. Activities are carried out online using the Zoom Meeting application and offline by using lecture and discussion methods. The counseling material consisted of an introduction to the meaning of DAGUSIBU, drug classification, how to use several drug dosage forms, how to store drugs and how to properly dispose of drugs. Results Outreach activities on DAGUSIBU drug education to the Galesong Baru Village community group have provided additional community knowledge about how to properly manage drugs.