Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH EKSTRAK DAUN KELADI TIKUS (Typhonium flagelliforme) TERHADAP AKTIVITAS ANTIMUTAGENIK PADA MENCIT (Mus musculus) DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIKRONUKLEUS ASSAY Syafruddin Syafruddin; Suriani Suriani; Nahdawati Nahdawati; Sesilia Rante Pakadang
Media Farmasi XXX Vol 14, No 1 (2018): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.767 KB) | DOI: 10.32382/mf.v14i1.141

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak daun keladi tikus (Typhoniumflagelliforme) terhadap aktivitas antimutagenik  pada  mencit (Musmusculus) dan menentukan pada konsentrasi berapa ekstrak daun keladi tikus memberikan aktivitas antimutagenik paling baik. Uji antimutagenik dilakukan dengan metode uji mikronukleus (MN) dengan melihat penurunan jumlah mikronukleus pada 200 seleritrositpolikromatik (PCE) sumsum tulang paha mencit yang telah diinduksi larutan siklofosfamid 50 mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun keladi tikus (Typhoniumflagelliforme) dengan dosis 0,5 mg/kgBB, 1 mg/kgBB, dan 1,5 mg/kgBB yang diberikan selama 7 hari secara oral mampu menurunkan jumlah persentase seleritrositpolikromatik (PCE) yang bermikronukleus yang diamati melalui preparat apusan sumsum tulang paha mencit. konsentrasi yang paling efektif yaitu pada dosis 1,5 mg/kgBB dengan persentase penurunan MNPCE sebesar  92%, ,dan rerata peresentasi penurunan mikronukleus sebesar  80%.
Implementasi Siaga Covid 19 Di Kelurahan Sambung Jawa Kota Makassar Sesilia Rante Pakadang; Sisilia Teresia Rosmaladewi; St Ratnah; Alfrida Monica Salasa; Djuniasti Karim; Dwi Rachmawati Daswi; Arisanty Arisanty; Asmawati Asmawati; Jumain Jumain; Ahmad Murad
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 3, No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v3i1.2730

Abstract

Covid 19 (coronavirus disease 2019) is a type of disease caused by the SARS-CoV-2 coronavirus which causes an acute respiratory infection with a very fast and massive spread. The recommended prevention methods are increasing immunity, wearing masks, keeping a distance and washing hands. Products that can be used to prevent COVID-19 are hand sanitizers, disinfectants and imun boosters (food supplements). The purpose of Community Service is to provide counseling on how to prevent Covid 19 and provide training on how to make natural product products for the prevention of Covid 19, namely hand sanitizers, disinfectants and imun boosters (food supplements). Method Service of counseling and training. The implementation of stage 1 has 60 participants (Connect Jawa village team, community representatives, PKK cadres and posyandu). Phase 2 participants 30 people (PKK cadres, posyandu cadres and housewives) The results of community service, the achievement of the counseling target was an increase in knowledge by 28% (hand sanitizer products); 48% (disinfectant product) and 42% (imun booster product). There was a technology transfer process after training on the manufacture of hand sanitizer, disinfectant and imun booster products (food supplements). Outcomes achieved are Natural Disinfectant Pocket Book and Food Supplement Imun Booster Pocket Book Herbal Candy which are published and registered as copyright, publication in Fajar newspaper, community service articles, community service implementation videos. Conclusion. The activity went smoothly, the target achievement was achieved 100%, namely there was an increase in knowledge and technology transfer in the training and the output of 2 books with ISBN, IPR book copyrights and training products.Keywords: training, hand sanitizer, disinfectant, imun booster, Covid 19Covid 19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh coronavirus jenis SARS-CoV-2 yang menyebabkan infeksi saluran napas akut dengan penyebaran yang sangat cepat dan massif. Cara pencegahan yang dianjurkan adalah meningkatkan imunitas, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Produk yang dapat digunakan untuk pencegahan Covid 19 berupa hand sanitizer, desinfektan dan imun booster (food suplemen). Tujuan Kegiatan memberikan penyuluhan tentang cara pencegahan Covid 19 dan memberikan pelatihan cara pembuatan produk bahan alam untuk pencegahan Covid 19 yaitu hand sanitizer, desinfektan dan imun booster (food suplemen).  Metode Pengabdian penyuluhan dan pelatihan. Pelaksanaan  tahap 1 peserta 60 orang (tim kelurahan Sambung Jawa, perwakilan masyarakat, kader PKK dan posyandu). Tahap 2 peserta 30 orang (kader PKK, kader posyandu dan ibu rumah tangga) Hasil kegiatan, capaian target penyuluhan terjadi   peningkatan pengetahuan sebesar 28% (produk hand sanitizer); 48% (produk desinfektan) dan 42% (produk imun booster). Terjadi proses alih teknologi setelah pelatihan pembuatan produk hand sanitizer, desinfektan dan imun booster (food suplemen). Luaran yang dicapai adalah Buku Saku Desinfektan Alami dan Buku Saku Food Supplement Imun Booster Permen Herbal yang diterbitkan dan terdaftar sebagai hak cipta, publikasi pada koran Fajar, artikel kegiatan, video pelaksanaan kegiatan. Kesimpulan. Kegiatan berjalan lancar, capaian target tercapai 100% yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dan alih teknologi dalam pelatihan dan luaran   2 buku ber ISBN, HKI hak cipta buku dan produk pelatihan.Kata Kunci:  pelatihan, hand sanitizer, desinfektan, imun booster, Covid 19
Respon Streptococcus pneumonia Terhadap Senyawa Fitokimia Ekstrak Etanol dan n-Heksan Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight) Sesilia Rante Pakadang; Nur Hikmah Hasrul; St Ratnah; Alfrida Monica Salasa; Djuniasti Karim; Andi Muhammad Farid; Asmawati Asmawati
Media Farmasi XXX Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v18i2.2974

Abstract

Response Of Streptococcus pneumonia To Photochemical Compounds Of Ethanol and n-Hexane Extract Of Salam Leaf (Syzygium polyanthum Wight)Pneumonia due to pneumococcal bacteria is generally caused by Streptococcus pneumonia. Pneumonia cases in Indonesia in 2019 reached 400 thousand and increased due to the impact of Covid-19 on children. The response of bacteria to chemical compounds is scientific proof of the antibacterial properties of a plant extract that is polar or non-polar based on the type of solvent used in the extraction process. Method. Identification of active compounds in extracts based on phytochemical screening. The antibacterial potential was determined based on the ability of the active compound to inhibit the growth of Streptococcus pneumoniae by agar diffusion. The test materials were ethanol extract and n-hexane of salam leaf (Syzygium polyanthum Wight). The results showed that the ethanol extract contained alkaloids, phenols, tannins, flavonoids, glycosides, saponins, and phlobatanins. Hexane extract contains alkaloids, glycosides, and saponins. It was concluded that Streptococcus pneumonia responded to ethanol extract of salam leaves and cephalosporins but did not respond to hexane extract from salam leaves. Ethanol extracts 1,3 and 5% were bacteriostatic but hexane extracts with the same concentration did not inhibit the growth of Streptococcus pneumonia.Keywords:  Syzygium polyanthum Wight; Antibacteria;, Streptococcus pneumoniaePneumonia akibat bakteri pneumokokus umumnya disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae. Kasus pneumonia di Indonesia tahun 2019 mencapai 400 ribu dan  meningkat akibat dampak Covid-19 pada anak. Respon bakteri terhadap senyawa kimia adalah pembuktian ilmiah sifat antibakteri dari suatu ekstrak tanaman yang bersifat polar atau non polar berdasarkan jenis pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi. Metode. Identifikasi senyawa aktif dalam ekstrak berdasarkan skrining fitokimia. Potensi antibakteri ditentukan berdasarkan kemampuan senyawa aktif menghambat pertumbuhan Streptococcus pneumoniae secara difusi agar. Bahan uji ekstrak etanol dan n-heksan daun salam (Syzygium polyanthum Wight). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol 96% mengandung alkaloid, fenol, tannin, flavonoid, glikosida, saponin dan phlobatanin. Ekstrak heksan mengandung alkaloid, glikosida dan saponin. Disimpulkan  Streptococcus pneumoniae memberikan respon terhadap ekstrak etanol daun salam dan cefalosforin  namun tidak memberikan respon terhadap ekstrak heksan daun salam.  Ekstrak etanol 1,3 dan 5% bersifat bakteriostatik namun ekstrak heksan dengan konsentrasi yang sama tidak menghambat pertumbuhan Streptococcus pneumoniae.Kata kunci :  Syzygium polyanthum Wight; Antibakteri;  Streptococcus pneumoniae
Pelatihan Serbuk Instan Dan Teh Sachet Herbal Sebagai Upaya Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Cendrawasih Kota Makassar Sesilia Rante Pakadang; Sisilia Teresia Rosmaladewi; St Ratnah; Alfrida Monica Salasa
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kefarmasian
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v3i2.3097

Abstract

Training Instant Powder And Herbal Sachets Tea As A Promotional And Preventive Effort In Cendrawasih Puskesmas City Of MakassarTraditional health services at the Public health center are training for conventional healers and herbal-based traditional medicine. The Traditional Health Independent Care Group is directly fostered by the pharmacist as the head of the pharmaceutical installation. This activity aims to increase participant's knowledge and provide training in making instant powders and herbal tea sachets. counseling on the function of herbs for promotive and preventive diseases and training on making instant powders for hypertension and tea sachets for tuberculosis. Participants in community service activities were 30 people, namely 20 cadres of traditional health self-care groups, and 10 perpetrators of herbal medicine carrying. There was an increase in participant knowledge of 42.86% as measured by a questionnaire. The success of the training is evidenced by direct practical activities from the participants after being given a training demo. Outputs: pack guidebook, guidebook intellectual property rights, instant powder products, and tea sachets in labeled packaging, 3 videos of packaging implementation online on YouTube, and packer articles. The results of the activity can be concluded that there is an increase in the knowledge and skills of the participants.Keywords: herbs, counseling, training, instant powder, tea sachets, herbsPelayanan kesehatan tradisional di puskesmas adalah pembinaan kepada pelaku pengobat konvensional dan pengobatan tradisional berbasis herbal. Kelompok Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional  dibina langsung oleh apoteker sebagai kepala instalasi farmasi.  Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta dan memberikan pelatihan pembuatan serbuk instan dan teh sachet herbal. penyuluhan tentang fungsi herbal untuk promotif dan preventif penyakit dan pelatihan pembuatan serbuk instan untuk hipertensi dan teh sachet untuk tuberkulosis. Peserta kegiatan pengmas 30 orang yaitu 20 kader kelompok     asuhan mandiri kesehatan tradisional, 10 pelaku jamu gendong  Terjadi  peningkatan pengetahuan peserta sebesar 42,86% yang diukur dengan kuesioner. Keberhasilan pelatihan dibuktikan dengan kegiatan  praktik langsung dari peserta setelah diberikan demo pelatihan.  Luaran: buku panduan pengmas, HaKI (hak cipta)  buku panduan, produk serbuk instan dan teh sachet dalam kemasan berlabel,  3 video pelaksanaan pengmas yang telah Online pada Youtube dan artikel pengmas. Hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta.Kata kunci : herbal, penyuluhan, pelatihan, serbuk instan, teh sachet, herbal 
Uji Aktifitas Perasan Bawang Putih (Allium sativum) Asal Kabupaten Gowa Terhadap Pertumbuhan Candida Albicans - Sesilia Rante Pakadang; - Rusmin; - Nur Annisa
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.1 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian aktivitas perasan bawang putih ( Allium sativum L) asal kabupaten gowa terhadap pertumbuhan candida albicans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat bawang putih dengan metode difusi pda. Hasil yang diperoleh menghasilkan zona hambatan disekitar paper disk dengan diameter yang berbeda-beda pada setiap bahan uji. Diameter hambatan rata-rata yang diperoleh dari masing-masing bahan uji bawang putih dengan konsentrasi 50% v/v : 9,66 mm, 75% v/v : 12,66 mm dan 100% v/v : 15 mm dan untuk control negatif dengan aquadest yaitu 6 mm. Hasil analisa statistik dengan menggunakan anlisis varian (Anova) dan uji lanjut dengan Mann Whitney menunjukkan perbedaan yang bermakna antara perasan bawang putih dengan konsentrasi 50%, 75% dan 100% dengan control Negatif (-).Kata kunci : Daya Hambat, Bawang Putih, Candida albicans.
Potensi Antibakteri Air Kelapa Muda Hijau Dan Merah (Cocos Nucifera L) Terhadap Escherichia Coli Dan Streptococcus Pyogenes Sri Lestari Ramahdani; St Ratnah; Sesilia Rante Pakadang
An-Najat Vol. 1 No. 2 (2023): MEI : An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v1i2.199

Abstract

Infeksi saluran pencernaan merupakan masalah yang terjadi diakibatkan oleh Escherichia coli dan Streptococcus pyogenes. Air Kelapa Muda memiliki senyawa aktif tanin yang bertindak sebagai antidotum serta antibakteri yang akan menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi antibakteri air kelapa muda yang berwarna hijau dan merah terhadap Escherichia coli dan Streptococcus pyogenes berdasarkan diameter zona hambat. Metode kerja yang digunakan yaitu skrining fitokimia, pengujian aktivitas antibakteri dengan metode Difusi agar cakram (disc diffusion), sumuran (Cup-plate technique), Metode dilusi cair (broth dilution). Hasil penelitian menunjukkan Air Kelapa Muda tidak mengandung metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, steroid dan terpenoid. Pada hasil uji daya hambat menunjukkan bahwa Air Kelapa Muda tidak dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Streptococcus pyogenes.
Aktivitas Vermisida Ekstrak Daun Miana Terhadap Ascaris Lumbricoides dengan Metode Real Time Sesilia Rante Pakadang; St. Ratnah; Alfrida Monica Salasa; Djuniasti Karim
Media Farmasi Vol 19 No 2 (2023): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Poltekkes kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v19i2.168

Abstract

Soiled Transmitted Helminth (STH) is an infectious disease caused by earthworms. The type of worm identified as the cause of STH is dominated by Ascaris lumbricoides and 3 other types. Many studies have been carried out to monitor the results of worm death. This study aimed to determine the profile of vermicides including onset of action, duration, and effectiveness of miana leaf extract compared to the drug pyrantel pamoat. The research method is to gradually start preparing miana leaf extract using a maceration process with continuous stirring, preparing the extract, and treating worms. The worms are placed in a sterile cup, then the test material is added and observed every hour. Worm death profiles such as paralysis, death, and life were observed for each worm subject. The results showed the death profile of worms after administration of miana leaf extract concentrations of 10, 20, and 40 mg/ml and pyrantel pamoat 2.5 mg/ml gave onset of action data for 4, 3, 2, and 1 hour respectively. The working duration of the test material is 5, 5, 3, and 1 hour respectively.  The effective dose is generated by a concentration of 40 mg/ml which can kill worms starting 2 hours after administration of the test material, with a duration of 1 hour  Soiled Transmitted Helminth (STH) adalah salah satu penyakit infeksi akibat cacing tanah. Jenis cacing yang teridentifikasi sebagai penyebab STH didominasi oleh Ascaris lumbricoides dan 3 jenis lainnya, penelitian telah banyak dilakukan dengan memantau hasil akhir kematian cacing. Tujuan penelitian ini mengetahui profil vermisida meliputi onset of action, durasi dan efektivitas ekstrak daun miana yang dibandingkan dengan obat pyrantel pamoat. Metode penelitian secara bertahap mulai penyiapan ekstrak daun miana dengan proses maserasi dengan pengadukan kontinu, penyiapan ekstrak dan perlakuan terhadap cacing. Cacing dimasukkan dalam cawan steril, kemudian ditambahkan bahan uji dan diamati setiap jam. Profil kematian cacing seperti paralisis, mati dan hidup diamati setiap subyek cacing. Hasil penelitian menunjukkan profil kematian cacing setelah pemberian ekstrak daun miana konsentrasi 10, 20 dan 40 mg/ml dan pyrantel pamoat 2,5 mg/ml memberikan data onset of action berturut 4, 3, 2 dan 1 jam. Durasi kerja bahan uji berturut 5, 5, 3 dan 1 jam. Dosis efektif dihasilkan oleh konsentrasi 40 mg/ml yang dapat mematikan cacing mulai 2 jam setelah pemberian bahan uji, durasi 1 jam.
Potensi Antibakteri Fungi Endofit Daun Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli dan Salmonella typhi Nur Aisyiah; St. Ratnah; Sesilia Rante Pakadang; Nurhasmi Nurhasmi
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik No 1 (2024): JIFFK Special Edition Suppl. 2
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jiffk.v2i1.8634

Abstract

Daun Alpukat (Persea americana Mill.) merupakan tanaman yang memiliki beragam potensi farmakologis, termasuk sebagai sumber antioksidan, agen antihipertensi, antidiabetik, antikanker, dan memiliki aktivitas antibakteri. Di dalam Daun Alpukat terkandung senyawa bioaktif berupa flavonoid, alkaloid, tanin, serta saponin yang berpotensi sebagai agen antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat Fungi Endofit dari daun Alpukat (Persea americana Mill.) yang memiliki potensi dalam menghasilkan senyawa antibakteri terhadap Escherichia coli dan Salmonella typhi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Metode yang diterapkan untuk menguji efek antibakteri dari fungi endofit terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Salmonella typhi adalah dengan menggunakan metode difusi agar menggunakan paper disc. Hasil penelitian diperoleh 5 isolat fungi endofit, diantaranya Isolat DAT1 diduga fungi Fusarium sp., isolat DAT2 diduga fungi Fusarium sp., isolat DAT3 diduga fungi Aureobasidium pullulans, isolat DAT4 diduga fungi Fusarium oxysporum, dan isolat DAT5 diduga fungi Penicilium sp. Uji aktivitas antibakteri menunjukan bahwa ketiga isolat fungi endofit dari Daun Alpukat mampu memberikan zona hambatan terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Salmonella typhi.
Antibacterial Activity of Endophytic Fungus Isolates of Mangrove Fruit (Sonneratia alba) Against Staphylococcus aureus and Esherichia coli Sesilia Rante Pakadang; Ismat Marsus; Ihsanawati Ihsanawati
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 19 No 1 (2021): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol19.Iss1.416

Abstract

Endophytic fungi live and associate in plant tissues and have a mutualistic relationship. Endophytic fungi produce various compounds such as steroids, terpenoids, phenolics, alkaloids which are the same as secondary metabolites from their host plants. The objective of this study is to isolate and identify endophytic fungi from mangrove fruit (Sonneratia alba) and to determine the antibacterial activity of endophytic fungi isolates against the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The type of research is pre-experimental design, one shoot case study. The methods used are isolation, identification and agar diffusion. The pieces of mangrove fruit were disinfected and then cultured on SDA media to grow endophytic fungi isolates. The isolates were cultured repeatedly until pure isolates were obtained. The test of isolate activity against antibacterial was determined by the agar diffusion method with the test material of 2 isolates of endophytic fungi on Nutrient Agar (NA) media. The results showed that the mangrove fruit (Sonneratia alba) produced two isolates of endophytic fungi that could inhibit the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli. It was concluded that the mangrove fruit culture produced 2 isolates, which are isolate 1 Aspergillus niger and isolate 2 Aspergillus flavus. Isolate 1 and isolate 2 had the potential as antibacterial against the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Isolate 2 was more effective than isolate 1 in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus. It is recommended to test the pharmacological and microbiological activity of the findings of isolates 1 and 2 in vivo.