Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Physical Condition Comparison between Female Athlete Indoor Hockey of East Java Team and National Team Fitry Nachamory Oemar; Irmantara Subagio; Hayuris Kinandita Setiawan; Purwo Sri Rejeki
Folia Medica Indonesiana Vol. 57 No. 1 (2021): March
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.402 KB) | DOI: 10.20473/fmi.v57i1.16209

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this research is to describe the physical condition differences between female athletes indoor hockey of East Java Team and National Team. Data sampling is taken from 12 female athletes indoor hockey of PON 2016 with age range 17-28 years old and 12 athletes of indoor hockey of Indonesia’s National Team at SEA Games 2017 with age range 19-28 years old for comparison. Physical condition that measured is VO2max to represent endurance, abdominal muscle strength, speed and flexibility. Obtained data is then analyzed using SPSS. VO2max of East Java Team is (39.54±4.18) ml/kg/minute and for National Team is (43.43±7.59) ml/kg/minute (ρ=0.14).  For abdominal muscle strength, East Java Team has (41.50±7.01) kg and National Team has (51.83±3.32) kg (ρ=0.00). For Speed, East Java Team has (3.59±0.30) second and National Team has (3.94±0.38) second (ρ=0.51). For Flexibility, East Java Team has (23.75±5.10) cm and National Team has (29.50±4.91) cm (ρ=0.01). From these data we can conclude that East Java Team physical condition is under National Team and it has significant differences at flexibility and abdominal muscle strength. Furthermore, optimal interventions are needed to improve both of those physical conditions.Keywords: hockey, endurance, flexibility, strength, speed
The Effect of High Intensity Interval Exercise on Changes in Basal Rate and Vo2max Moh. Amrullah Albaitomi; Ali Maksum; Irmantara Subagio; Achmad Widodo
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 2 (2022): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i2.4756

Abstract

Football is an achievement sport that has special characteristics and physical characteristics for players. A good Vo2max endurance capacity can give an advantage to the athlete's performance when competing on the field. Football in Indonesia tends to have an average Vo2max which is still below the standard. One of the reasons is when adolescent athletes are never used to doing intensive physical exercise so that the training age is still small and it will take a long time to improve. In addition to increasing Vo2max, physical exercise also affects changes in suppressing the pulse. Because when someone with a low resting pulse rate, the endurance to carry out an activity, high-intensity exercise and competition will last longer. The purpose of this study is to find out and compare the effectiveness of the HIIT training method with two different forms or variants with a design according to the principle of load training on basal pulse and Vo2max. This study used a quasi-experimental design with Randomized Control Group Pretest-Posttest Design with a sample of 30 divided into 3 groups consisting of 10 athletes in the Shuttle run experimental group, 10 athletes in the around rectangle group and 10 athletes in the control group. Treatment is given within 8 weeks with 3 meetings per week using a Polar H10 device to control exercise intensity. Data analysis using (MANOVA) with the help of the SPSS statistical program. The results showed that the two exercises had a significant effect in improving the pulse p-value 0.001 < 0, 05 in the Shuttle run exercise and Vo2max 0.000 < 0.05, from Around rectangle on pulse p-value 0.000 < 0.05 and Vo2max 0.000 < 0.05. Meanwhile, the effectiveness of the two exercises is the same as the p-value 1,000 > 0.05. Therefore, HIIT is not based on its form but on its duration and intensity which is monitored using a heat rate check for each exercise.
PENGARUH LATIHAN KONVENSIONAL DEADLIFT DAN STIFF LEG DEADLIFT TERHADAP KEKUATAN OTOT HAMSTRING DAN POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN SEPAK BOLA PUTRA Meftahudin; Abdul Aziz Hakim; Irmantara Subagio; Lutfhi Abdil Khuddus
Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olahraga (KEJAORA) Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani dan Olah Raga)
Publisher : Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/kejaora.v8i2.3052

Abstract

Penelitian tentang Pengaruh Latihan Konvensional Deadlift dan Stiff Leg Deadlift mempengaruhi Kekuatan Otot Hamstring dan Power Otot Tungkai Pada Pemain Sepakbola Putra. Hasil pengujian dan survey lapangan melalui observasi pada tes pengukuran olah raga, realitas Latihan Konvensional Deadlift dan Stiff Leg Deadlift memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan Kekuatan Otot Hamstring dan Power Otot Tungkai. Berdasarkan data empiris yang berbentuk data kuantitatif, diketahui bahwa latihan Konvensional Deadlift dan Stiff Leg Deadlift secara signifikan memberi kontribusi terhadap peningkatan kekuatan Otot Hamstring dan Power Otot Tungkai pada Pemain Sepakbola Putra. Hasil analisis Koefisisen Determinasi bahwa variabel antara Latihan Konvensional Deadlift dan Stiff Leg Deadlift dengan Kekuatan Otot Hamstring dan Power Otot Tungkai didapat nilai R sebesar 0,913 dan nilai R square sebesar 0,834. Artinya sumbangan antara Pengaruh Latihan Konvensional Deadlift dan Stiff Leg Deadlift terhadap Kekuatan Otot Hamstring dan Power Otot Tungkai sebesar 83,4% dan sisanya 16,6% dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PJOK PADA MATERI KEBUGARAN JASMANI MELALUI SPORT DRAGON LADDER Yuniar Anggraini; Abdul Rachman Syam Tuasikal; Irmantara Subagio
Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olahraga (KEJAORA) Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani dan Olah Raga)
Publisher : Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/kejaora.v8i2.3217

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji media pembelajaran Sport Dragon Ladder yang meliputi (1) memberikan kontribusi aplikatif yang menarik bagi siswa dalam pembelajaran PJOK (2) meningkatkan intensitas aktivitas fisik siswa dalam pembelajaran PJOK. Model penelitian digunakan Research and Development dengan menggunakan ADDIE sebagai model penelitian pengembangan. Uji coba kelompok kecil dilakukan pada kelas VII SMPN 1 Krian dengan jumlah siswa 35 orang. Sedangkan untuk uji coba kelompok besar dilakukan pada kelas VII SMPN 1 Krian dengan jumlah siswa sebanyak 100 orang. Instrumen penelitian, antara lain: instrumen ahli materi, instrumen ahli media, instrumen kelayakan untuk guru PJOK, dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan skala 1-5 menggunakan skala likert. Pengujian kelompok kecil aspek tampilan skor 61,9, kemudian aspek materi dan isi mendapatkan skor 69,8 dan aspek kebermanfaatan mendapatkan skor 61,3. Pengujian kelompok besar terkait aspek kualitas tampilan skor 62,6, aspek materi dan isi mendapatkan nilai 68,2 dan aspek kebermanfaatan mendapatkan skor 59,1. Hasil penelitian menyatakan bahwa ketiga aspek diatas masuk ke dalam kategori sangat baik. Kesimpulan bahwa media pembelajaran sport dragon ladder memberikan kontribusi aplikatif yang menarik bagi siswa dan meningkatkan intensitasi fisik siswa dalam pelajaran PJOK.
PENERAPAN SPORT SCIENCE DALAM TES DAN PENGUKURAN OLAHRAGA DI PULAU BAWEAN Samudra, Fajar Eka; Irmantara Subagio; Ika Jayadi; Rini Ismalasari; Afif Rusdiawan; Aghus Sifaq
PROFICIO Vol. 6 No. 2 (2025): PROFICIO : Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v6i2.4562

Abstract

Tes dan pengukuran atlet sangat penting dalam persiapan kejuaraan tingkat provinsi. Faktor-faktor seperti jenis olahraga, tahapan persiapan, ketersediaan sarana dan fasilitas, serta sumber daya mempengaruhi jenis tes dan pengukuran yang dibutuhkan. Tes dan pengukuran ini membantu tim pelatih untuk mengembangkan program latihan yang lebih efektif. Kabupaten Ponorogo perlu melakukan tes dan pengukuran atlet secara terus-menerus untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam Porprov. Ada beberapa masalah yang dihadapi oleh atlet Pulau Bawean dalam persiapan Porprov, termasuk keterbatasan sarana dan fasilitas, sumber daya yang terbatas, kurangnya pemahaman tentang jenis tes dan pengukuran yang diperlukan, serta program latihan yang kurang terarah dan efektif. Solusinya adalah dengan meningkatkan sarana dan fasilitas, menyediakan sumber daya yang memadai, meningkatkan pemahaman tentang tes dan pengukuran yang dibutuhkan, dan mengembangkan program latihan yang lebih terarah dan efektif. Tes dan pengukuran atlet di pulau bawean dapat membantu mencapai tujuan tersebut, serta edukasi untuk tim pelatih agar memberikan pengalaman baru bagi atlet dan pelatih cabang olahraga. Diharapkan atlet pulau bawean dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam persiapan Porprov melalui upaya-upaya tersebut.
Pengaruh Latihan Pliometrik Standing Jump Over Barrier dan Squat Depth Jump Terhadap Kemampuan Rebound Bola Basket Ragil Ar Rasyid; Dwi Cahyo Kartiko; Himawan Wismanadi; Achmad Widodo; Irmantara Subagio; Catur Supriyanto
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol. 12 No. 3 (2024): October
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v12i3.80292

Abstract

Rendahnya kemampuan rebound dalam permainan bola basket mempengaruhi tingkat performa dan prestasi yang ada dalam cabang olahraga basket. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh data yang signifikan dan perbedaan hasil tentang pengaruh latihan Pliometrik Standing Jump Over Barrier dan Squat Depth Jump terhadap kemampuan rebound dan vertical jump dalam bola basket. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, pengambilan data dilakukan melalui pengamatan secara langsung dan pelatihan di lapangan untuk mengetahui beberapa faktor-faktor penting guna menunjang ketahap selanjutnya. Populasi dalam penelitian ini adalah 20 atlet putra. Kelompok 1 berjumlah 10 atlet dan kelompok 2 berjumlah 10 atlet. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa test. Dalam penelitian ini nilai suatu tes dari dua kelompok eksperimen yang sudah dipasangkankan pada masing-masing individunya, maka dalam ujinya menggunakan t-test dengan rumus pendek (short methode). Hasil dari penelitian ini pelatihan Standing Jump Over Barrier dan pelatihan Squat Depth Jump memberikan pengaruh yang signifikan. Pada Uji Anava F hitung tidak ada perbedaan yang signifikan di antara Standing Jump Over Barrier dengan Squat Depth Jump. Tetapi Standing Jump Over Barrier lebih baik dari Squat Depth Jump.