Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : ALINIER: Journal of Artificial Intelligence

Rancang Bangun Pembangkit Listrik Portable Tenaga Surya dan Angin Dengan Sistem Hybrid Untuk Tempat Pengungsian Bencana Alam Dandi Widhi Ramadhan; Yusuf Ismail Nakhoda; Ni Putu Agustini
ALINIER: Journal of Artificial Intelligence & Applications Vol. 1 No. 2 (2020): ALINIER Journal of Artificial Intelligence & Applications
Publisher : Program Studi Teknik Elektro S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.467 KB) | DOI: 10.36040/alinier.v1i2.2972

Abstract

Beberapa waktu lalu Kota Palu dan sekitarnya mendapat musibah bencana alam yaitu Tsunami. Disaat terjadi Tsunami semua jaringan listrik dan komunikasi rusak dan porakporanda, hasilnya semua listrik, penerangan, dan komunikasi lumpuh atau mati total. Disaat tim SAR (Search and Rescue) melakukan operasi pencarian korban yang terkena bencana sempat mengalami kendala, yaitu minimnya penerangan dan jaringan komunikasi. Sama halnya dengan masyarakat yang mengungsi di pengungsian mengeluhkan kurangnya penerangan, jaringan listrik, serta jaringan komunikasi. Terinspirasi dari hal tersebut penulis meiliki gagasan untuk memanfaatkan Photovoltaic (panel surya) atau yang dikenal dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan dapat dihybrid dengan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang menjadi salah satu solusi disaat terjadi bencana alam dan seluruh pasokan bahan bakar minyak (BBM) ikut terhambat, hingga membutuhkan waktu lama untuk menuju ke lokasi bencana alam.Dengan model portable diharapkan dapat di bawa ke lokasi pengungsian bencana alam serta mudah dioperasikan oleh masyarakat umum sehingga tidak membutuhkan tenaga ahli untuk mengoperasikannya. Sehingga dengan adanya pembangkit listrik ramah lingkungan ini dapat membantu para pengungsi serta tim SAR yang melakukan operasi pencarian korban di tempat bencana.sia
Simulasi Kendali Dan Monitoring Daya Listrik Peralatan Rumah Tangga Berbasis ESP32 Arjun Pratikto Wahyu Hendrawan; Ni Putu Agustini
ALINIER: Journal of Artificial Intelligence & Applications Vol. 3 No. 1 (2022): ALINIER Journal of Artificial Intelligence & Applications
Publisher : Program Studi Teknik Elektro S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/alinier.v3i1.4855

Abstract

Energi listrik telah menjadi salah satu kebutuhan utama manusia karena semua pekerjaan dan sebagian aktifitasmanusia membutuhkan energi listrik. Keteledoran pada manusia dalam menggunakan energi listrik akan menyebabkan konsumtif pada penggunaan energi listrik yang berlebih, sehingga akan menyebabkan melonjaknya tagihan listrik, khususnya pada rumah tangga. Untuk itu tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk membantu pemilik rumah mengendalikan dan memonitoring daya listrik yang terpakai pada alat tersebut saat pemilik rumah berada diluar rumah dengan syarat alat selalu terhubung dengan internet. Dalam penelitian ini Rancangan terdiri dari mikrokontroller NodeMCU ESP32 sebagai pengontrol Modul Relay5v 8 chennel untuk menghidupkan atau mematiakan peralatan listrik, NodeMcuESP32 Juga sebagai pengolah data sensor Tegangam danarus yang dibaca oleh modul PZEEM004T menjadi data Tegangan,arus, daya,energi dan biaya listrik , dan LCD 12 x4 sebagai peampildata Tegamgan arus, daya, energi dan juga akan dikirim ke aplykasi blynk sebagai monitoring pegguna saat berada di luarrumah. Dalam penelitian ini Data alat akan di bandingkan dengan alat ukur yang standart. Setelah didapat data perbamdingan alat dengan alat ukur standart maka diperoleh hasil nilai selisih rata- rata tegangan sebesar 0,1%, error rata- rata arus sebesar 0,02% , selisih rata-rata daya sebesar 3,36%, sedangkan untuk pengujian akurasi konsumsi energi dengan alat ukur Power meter didapatkannilai selisih kwh sebesar 0%. Dengan selisih nilai error yang cukup kecil artinya alat tersebut bekerja dengan cukup baik dan dapat digunakan untuk memonitoring penggunaan energi listrik padarumah tangga.