Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIACNE NANOPARTIKEL KITOSAN – EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana) Rismana, Eriawan; Kusumaningrum, Susi; Bunga, Olivia; Nizar, Nizar; Marhamah, Marhamah
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 24, No 1 Mar (2014)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.469 KB)

Abstract

AbstrakUji aktivitas antiacne dari pasta dan bubuk nanopartikel kitosan – ekstrak kulit manggis telah diamati terhadap daya hambat pertumbuhan Propionibacterium acnes. Bahan pasta nanopartikel kitosan – ekstrak manggis dibuat melalui reaksi gelasi ionik dengan cara mencampurkan larutan kitosan 0,2 % (dalam asam asetat) dengan ekstrak etanol 70 %kulit buah manggis yang kemudian direaksikan dengan natrium tripolifosfat 0,1 %. Sedangkan bahan bubuk nanopartikel kitosan – ekstrak manggis diproduksi melalui metode freeze drying dari bahan pasta nanopartikel. Hasil pengujian antiacne dari bahan pasta dan bubuk nanopartikel kitosan – ekstrak manggis menunjukkan bahwa kedua bahan dapat menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes yang baik dengan konsentrasi terendah 0.15 %.Kata kunci : antiacne, pasta, kitosan, nanopartikel, ekstrak etanol 70 % kulit buah manggisAbstractThe antiacne activity of paste and powder of chitosan – Garcinia mangostana extract nanoparticles were observed that it’s against of Propionibacterium acnes. The paste of nanoparticles has been prepared by ionic gelation reaction by mixture 0.2 % chitosan solution in acetic acid with Garcinia mangostana 70 % ethanol extract and it’s continued byreaction process with 0.1 % sodium tripolyphosphate. Meanwhile the powder of nanoparticles was produced by freeze drying process of a paste of the nanoparticles. The results of antiacne activity of paste and powder of nanoparticles were showed that it’s could against Propionibacterium acnes with the lowest concentration about 0.15 %.Keywords : antiacnes, paste, chitosan, nanoparticles, Garcinia mangostana 70 % ethanol extract
Implementasi Teori Keputusan Penentuan Penerimaan Beasiswa Bagi Mahasiswa FMIPA Universitas Sulawesi Barat Rahman, Hirman; Nizar, Nizar
Jurnal Saintifik Vol 3, No 1 (2017): VOLUME 3 NOMOR 1 JANUARI 2017
Publisher : Fakultas MIPA UNSULBAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/saintifik.v3i1.106

Abstract

Saat ini pengelolah lembaga masih menggunakan cara manual untuk menentukanmahasiswa yang berhak menerima beasiswa sehingga pengelolaan data kurang efektif,membutuhkan waktu yang relatif lama dan sering terjadi subjektifitas dari para pengambilkeputusan. Untuk mempermudah para pengelolah tersebut dalam menentukan mahasiswa yangberhak menerima beasiswa, maka perlu adanya suatu sistem rekomendasi yang berfungsi untukmembantu melakukan seleksi bagi para calon penerima beasiswa. Penelitian ini terkaitpengaplikasian teori pengambilan keputusan yang dibangun dalam suatu sistem denganmenggunakan kombinasi metode Analitical Hierarcy Process (AHP) dan Technique OrderPreference by Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). AHP digunakan untuk member bobotpenilaian pada kriteria yang dikumpulkan dari hasil kajian pustaka dan hasil wawancara danTOPSIS digunakan dalam proses perangkingan keputusan yang akan diambil sebagai dasarpenentuan keputusan. Penelitian ini yang akan diterapkan pada penentuan penerima beasiswamahasiswa di lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas SulawesiBaratKata kunci : Analitical Hierarcy Process (AHP), Technique Order Preference by Similarity ToIdeal Solution (TOPSIS), Beasiswa FMIPA Unsulbar
PEMIKIRAN ETIKA IBNU MISKAWAIH Nizar, Nizar; Barsihannor, Barsihannor; Amri, Muhammad
Kuriositas: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan Vol 10 No 1 (2017): Kuriositas: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan
Publisher : P3M STAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibnu Miskawaih dijuluki sebagai bapak etika Islam. Ia telah mampu merumuskan dasar-dasar etika di dalam kitabnya Tahdzib al Akhlaq wa Thathir al A‘raq (PendidikanBudi dan Pembersihan Akhlak ). Sumber filsafat etika Ibnu Miskawaih berasal dari fisafat Yunani, peradaban Persia, ajaran syariat Islam dan pengalaman pribadi. Dalam pemikirannya mengenai etika, ia memulainya dengan menyelami jiwa manusia. Ia memandang bahwa ilmu jiwa memiliki keutamaan sendiri dibandingkan dengan ilmu-ilmu jiwa lainnya. Ajaran etika Ibnu Miskawaih berpangkal pada teori jalang tengah. Intinya menyebutkan bahwa keutamaan akhlak secara umum diartikan sebagai posisi tengah ekstrem kelebihan dan ekstrem kekurangan masing-masing jiwa manusia. Dengan demikian, menurut Ibnu Miskawaih bahwa akhlak merupakan keadaan jiwa yang mengajak sesorang untuk melakukan perbuatan tanpa dipikirkan dan diperhitungkan sebelumnya. Sehingga akhlak dapat dijadikan fitrah manusia dengan melakukan latihan-latihan yang terus menerus hingga menjadi sifat diri yang melahirkan akhlak yang baik.
PEMIKIRAN ETIKA IBNU MISKAWAIH Nizar, Nizar; Barsihannor, Barsihannor; Amri, Muhammad
KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Keagamaan Vol 10 No 1 (2017): Pemikiran Islam dan Hubungannya dengan Budaya Nusantara
Publisher : LPPM IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.656 KB) | DOI: 10.35905/kur.v10i1.584

Abstract

Ibnu Miskawaih dijuluki sebagai bapak etika Islam. Ia telah mampu merumuskan dasar-dasar etika di dalam kitabnya Tahdzib al Akhlaq wa Thathir al A‘raq (PendidikanBudi dan Pembersihan Akhlak ). Sumber filsafat etika Ibnu Miskawaih berasal dari fisafat Yunani, peradaban Persia, ajaran syariat Islam dan pengalaman pribadi. Dalam pemikirannya mengenai etika, ia memulainya dengan menyelami jiwa manusia. Ia memandang bahwa ilmu jiwa memiliki keutamaan sendiri dibandingkan dengan ilmu-ilmu jiwa lainnya. Ajaran etika Ibnu Miskawaih berpangkal pada teori jalang tengah. Intinya menyebutkan bahwa keutamaan akhlak secara umum diartikan sebagai posisi tengah ekstrem kelebihan dan ekstrem kekurangan masing-masing jiwa manusia. Dengan demikian, menurut Ibnu Miskawaih bahwa akhlak merupakan keadaan jiwa yang mengajak sesorang untuk melakukan perbuatan tanpa dipikirkan dan diperhitungkan sebelumnya. Sehingga akhlak dapat dijadikan fitrah manusia dengan melakukan latihan-latihan yang terus menerus hingga menjadi sifat diri yang melahirkan akhlak yang baik.
PEMIKIRAN ETIKA IBNU MISKAWAIH Nizar, Nizar; Barsihannor, Barsihannor; Amri, Muhammad
KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Keagamaan Vol 10 No 1 (2017): Pemikiran Islam dan Hubungannya dengan Budaya Nusantara
Publisher : LPPM IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.656 KB) | DOI: 10.35905/kur.v10i1.584

Abstract

Ibnu Miskawaih dijuluki sebagai bapak etika Islam. Ia telah mampu merumuskan dasar-dasar etika di dalam kitabnya Tahdzib al Akhlaq wa Thathir al A?raq (PendidikanBudi dan Pembersihan Akhlak ). Sumber filsafat etika Ibnu Miskawaih berasal dari fisafat Yunani, peradaban Persia, ajaran syariat Islam dan pengalaman pribadi. Dalam pemikirannya mengenai etika, ia memulainya dengan menyelami jiwa manusia. Ia memandang bahwa ilmu jiwa memiliki keutamaan sendiri dibandingkan dengan ilmu-ilmu jiwa lainnya. Ajaran etika Ibnu Miskawaih berpangkal pada teori jalang tengah. Intinya menyebutkan bahwa keutamaan akhlak secara umum diartikan sebagai posisi tengah ekstrem kelebihan dan ekstrem kekurangan masing-masing jiwa manusia. Dengan demikian, menurut Ibnu Miskawaih bahwa akhlak merupakan keadaan jiwa yang mengajak sesorang untuk melakukan perbuatan tanpa dipikirkan dan diperhitungkan sebelumnya. Sehingga akhlak dapat dijadikan fitrah manusia dengan melakukan latihan-latihan yang terus menerus hingga menjadi sifat diri yang melahirkan akhlak yang baik.
Orientasi Politik Panggulang Pada Pemilihan Kepala Desa Karama Asriani; Nizar, Nizar
Jurnal Fase Kemajuan Sosial dan Politik: Faksi Vol. 9 No. 3 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/jf.v9i3.2972

Abstract

This research aims to find out and describe the orientation of the Pelgang in giving their right to vote in the Village Head Election in Karama. The type of research used is qualitative research with a descriptive type. The author determined the informants purposively. The author collected data through interviews and literature review. The results of the research show that Pelgang's political orientation in the election of the Karama Village Head is reflected in Cognitive Orientation, Affective Orientation and Evaluative Orientation.
Uji Toksisitas Subkronik Kombinasi Ekstrak Daun Uncaria gambir dan Caesalpinia sappan Ningsih, Sri; Agustini, Kurnia; Nizar, Nizar; Damayanti, Rini
Jurnal Kefarmasian Indonesia VOLUME 7, NOMOR 1, FEBRUARI 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jki.v7i1.3483

Abstract

Hiperuresemia prevalence tends to increase in society. A combined extract of Uncaria gambir (gambir) and Caesalinia sappan (secang), had been proven to reduce blood uric acid level in vivo. This study aimed to evaluate the subchronic toxicity of this combination in male and female Sprague Dawley rat strain. Animals were randomly grouped into four groups, namely, DOSE-1 (75 mg/kg bw), DOSE-2 (300 mg/kg bw), DOSE-3 (1200 mg/kg bw) and control group gavaged with carrier. The tested sample was given for 7 weeks orally. The result of blood biochemical parameters were not different significantly compared to control (p> 0.05), as well as the results of hematology analysis. However, the NEUT level of female of DOSIS-2 showed lower and significantly different compared to control (p 0,05). Furthermore, this dose did not influence feed intake and body weight of animals in each sex. From this study, it could be concluded that the combination administrated at the dose of 75 mg/kg bw for 7 consecutive weeks did not affect blood biochemistry and hematology and also organ histopathology of kidney, liver, heart, small intestine, and stomach
The Aim of Religious Moderation is to Overcome Identity Conflicts Anwar, Saiful; Alwalid, Mohammed Alghiffar; Nizar, Nizar
International Journal of Law and Society Vol 3 No 1 (2024): International Journal of Law and Society (IJLS)
Publisher : NAJAHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59683/ijls.v3i1.68

Abstract

This research explains religious moderation in overcoming identity conflicts and creating religious harmony. Identity conflicts occur very often, both on a national and international scale. This research was conducted using a qualitative approach. This type of research is library research. Data analysis uses data reduction, presentation, and conclusion drawing/verification steps. This research found several ways to overcome identity conflicts and create religious harmony, respecting the worship rituals of other religions, implementing noble morals between religious communities, and building cooperation between religious communities. Conflict occurs not only in differences or misunderstandings within a group, but more in identity conflict at the cognitive and emotional level of the individual. Conflict reflects the gap between the values, beliefs, norms, and demands inherent in individual and group identities. So then moderate Islam with the concept of wasathiyah became the dividing line and resolved identity conflicts.
Diskursus Hermeneutika Dalam Studi Al-Qur’an Arah Baru Cara Menalar Wahyu Tuhan Mukhtar, Mukhtar; Suriana, Suriana; Nizar, Nizar
JPPI (Jurnal Pendidikan Islam Pendekatan Interdisipliner) Vol 7 No 1 (2023): JPPI Volume 7 Nomor 1 Juni 2023
Publisher : UI DDI AGH AD Polewali Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36915/jppi.v7i1.127

Abstract

Riset ini adalah studi sebuah tawaran dalam mendinamisasika studi Islam khususunya studi al-Qur’an dalam pendekatan ilmu sosial humaniora yang disebut dengan hermeneutika. Riset ini akan mencoba mempermasalahkan sampai dimana janji hermeneutika sebagai mitra keraj dalam studi Islam khusunya dalam studi al-Qur’an. Di mana perjumapaan hermeneutika dengan studi al-Qur’an Adakah hermeneutika memberi konstribusi terhadap dinamisasi perkembangan al-Qur’an. Metode yang digunakan adalah mertode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan yang relevan dalam riset ini antara lain: Pendekatan post modern, dan pendekatan ilmu tafsir. Cara mengumpulan data melalui kepustakaan (Library Research), dan diskusi. Data-data yang didapatkan akan dikumpulkan, dideskripsikan, disistematisir, Sementara untuk analisis data, dengan menggunakan analisis diskriptif kualitatif yang bersifat analitis dengan menggunakan beberapa metode analisa yang bersifat deduktif dan induktif Pendekatan hermeneneutika dalam memahami al-Qur’an, membawa arah baru dalam memahami diskursus keagamaan khusunya al-Qur’an. Implikasi dari penerapan hermeneutika dalam memahami disskursus keagamaan, dirasa memberi kontribusi dalam mendinamisasilakn studi al-Qur’an walaupun pada sisi lain juga memberi dampak yang cukup riskan khususnya bagi yang tidak senang semangat pembaharuan dalam memahami wacana keagamaan. Hermeneutika sebagai kajian teks dan al-Qur’an juga sebagai teks linguistik, maka hermeneutika dan teks al-Qur’an menjadi relevan dalam memproduksi makna-makna al-Qur’an. Dalam kajian hermeneutika juga mempersoalkan tiga unsur penting dalam memhamai teks yaitu pengarang teks, teks dan pembaca teks, sehingga jika digiring dalam memehami teks al-Qur’an yang juga bisa dilihat dari ketiga unsur tadi yaitu pembuat teks yaitu Allah, teks yakni teks-teks al-Quran yang sudah termaktub dalam sebuah mushaf, dan pembaca teks yakni mufassir.
The Epistemology of Sufi Healing in the Book Miftāḥ al-Ṣudūr by Pangersa Abah Anom Hayat, Teten Jalaludin; Amin, Nasihun; Nizar, Nizar
Teosofia: Indonesian Journal of Islamic Mysticism Vol. 13 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Humaniora - UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/tos.v13i2.21941

Abstract

This study examines the epistemology of Sufi healing as presented in Miftāḥ al-Ṣudūr by Pangersa Abah Anom. Employing a descriptive qualitative methodology and the Miles and Huberman analysis model, the research explores how classical Sufi concepts—such as tazkiyyah, takhliyyah, and tanfiyyah—are integrated with modern empirical insights from psychology and neuroscience to form a holistic framework for self-healing. The study highlights that the practices of dhikr (specifically dhikr jahr) and tawajjuh meditation serve as instruments for inner purification and as catalysts for emotional regulation and neuroplasticity. Additionally, the research underscores the critical role of authentic spiritual guidance (talqīn) in ensuring that these practices yield transformative spiritual and psychological benefits. The findings suggest that Sufi healing offers a robust interdisciplinary paradigm that can address contemporary mental health challenges while reinforcing the enduring relevance of the Sufi tradition. Contribution: The epistemology of Sufi healing presented in Miftāḥ al-Ṣudūr contributes a novel insight by showing that, in addition to the traditional practice of talqīn, the healing process can also be initiated and understood through an epistemological awareness of mind defilements (muḥaddaṡāt), as indicated by the occurrence of automatically wandering minds (gaflah).