Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION STRATEGY FOR SME (SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES) OF TRADITIONAL HERBAL AND BEVERAGES Rani Sukma Ayu Suteja; Liestianingsih Dwi Dayanti; Angga Prawadika Aji; Santi Isnaini; Yayan Sakti Suryandaru; Titik Puji Rahayu; Andria Saptyasari; Irfan Wahyudi; Ratih Puspa; Nurul Ratna Sari; Dina Septiani; Nisa Kurnia Illahiati
Darmabakti Cendekia: Journal of Community Service and Engagements Vol. 3 No. 2 (2021): DECEMBER 2021
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1803.426 KB) | DOI: 10.20473/dc.V3.I2.2021.49-54

Abstract

Background: This program begins with observation on SME of traditional herbal and beverages in Kampung Genteng Candirejo Surabaya. Early observation shows difficulties faced by SME to market their products. Objective: This program is expected to provide information and education about marketing communication strategies for SME of traditional herbal and beverages in Kampung Herbal Candirejo Surabaya. Method: Early observation is to find problems, conducting seminar and workshop, and also evaluating community empowerment. Results: Audiences understand about the impotances of marketing communication and innovation. They also improve their skills in using integrated marketing communication to sell their products to customers. Conclusion: This community service program has achieved its goals.
PELATIHAN KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI MENTE DESA SOKET LAOK, KABUPATEN BANGKALAN, MADURA Rani Sukma Ayu Suteja; Santi Isnaini; Liestianingsih Dwi Dayanti; Yayan Sakti Suryandaru; Yuyun Wahyu Izzati Surya; Andria Saptyasari; Titik Puji Rahayu; Dina Septiani; Nisa Kurnia Illahiati; Angga Prawadika Aji; Igak Satrya Wibawa
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 4 No. 2 (2020): JURNAL LAYANAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jlm.v4i2.2020.312-317

Abstract

Desa Soket Laok adalah desa yang berada di Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan Madura yang memiliki sekitar 4173 jiwa penduduk. Desa Soket Laok masih dapat dibilang daerah yang tertinggal dan belum dapat memaksimalkan potensi desa untuk kesejahteraan warganya. Potensi besar dari desa Soket Laok adalah mente. Akan tetapi, petani mentenya sendiri kurang paham bagaimana mengolah dan menjual mente tersebut ke luar wilayah Soket Laok. Selain itu, kurangnya pemahaman dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga menjadi salah satu permasalahan. Oleh karena itu, Departemen Komunikasi FISIP UNAIR melaksanakan kegiatan pengadian masyarakat berjudul Pelatihan Komunikasi Pemasaran dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Petani Mente Desa Soket Laok, Kabupaten Bangkalan, Madura. Pelatihan ini meningkatkan pemahaman para peserta kegiatan tentang pentingnya komunikasi pemasaran.
DISKURSUS IDENTITAS PEREMPUAN DALAM MAJALAH PEREMPUAN MUSLIM INDONESIA Nisa Kurnia Illahiati
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 45, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.07 KB)

Abstract

This study aims to critically analyze the female identity discourse articulated by the Indonesian Muslim Women’s magazine. Preceded by the emergence of a significant problem during the process of modernization, Indonesia has experienced the transformation of religious values from ideology toward commercialization of spirituality reflected in their lifestyle. The constellation of media discourse creates a meaning transformation on how identity is performed and how a Moslem is in contemporary Indonesia. This study applies a discourse analysis perspective by Michael Foucault. The data were gathered from a collection of visual and textual discourse obtained from three Moslem women’s magazine, Alia, Ummi and Noor. The data analyzed include pictures, words, and phrases as a marker of female identity as a Moslem. The results of this study indicate that the female identity as a Moslem in Indonesia is not an absolute thing. Even though the teaching is from the same scripture, the interpretation of female identity, its nature and its realm becomes plural as there was a lot of discussion and arguments Permalink/DOI: dx.doi.org/10.17977/um015v45i12017p086 
Pengalaman Spiritual dan Kecerdasan Emosional dalam Menghadapi Stres dan Beban Caregiver Skizofrenia Rindayati, Rindayati; Nasir, Abd; Illahiati, Nisa Kurnia
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 9, No 3 (2024): August
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.98928

Abstract

Latar   Belakang:    Perawatan penderita skizofrenia merupakan tugas yang menantang dan seringkali membebani secara fisik, emosional, dan mental bagi para caregiver. Pengalaman spiritual dapat memberikan rasa tenang dan meringankan tekanan emosional yang dirasakan. Adapun kecerdasan emosional bermanfaat untuk mengelola emosi dalam menghadapi stres dan bebanTujuan:     Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman spiritual dan kecerdasan emosionaldalam menghadapi stres dan beban pada caregiver yang merawat penderita skizofrenia.Metode:  Desain penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling untuk pemilihan caregiver yang merawat penderita skizofrenia di kabupaten Gresik dengan jumlah sebanyak dua puluh lima partisipan. Wawancara secara semi terstruktur dengan melakukan indhept interview menggunakan hand phone, observasi dicatat dengan file note, dan analisis data menggunakan interpretative phenomenology analysis.Hasil:  Tema yang ditemukan mewakili spiritual dan kecerdasan emosional dalam menghadapi stres dan beban yang dilakukan caregiver adalah 1) perilaku penderita skizofrenia menyebabkan beban dan stres, 2) spiritual memberikan ketenangan dan motivasi, 3) kecerdasan emosional membantu mengelola stres dan beban.Kesimpulan:     Hasil penelitian ini menekankan pentingnya intervensi spiritual dan edukasi kecerdasan emosional bagi caregiver dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas perawatan pada penderita skizofrenia.
Gotong Royong in Political Unrest: Reclaiming Solidarity Through the Warga Jaga Warga Movement Illahiati, Nisa Kurnia
Jurnal Media dan Komunikasi Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Media dan Komunikasi (MEDKOM) No 1 Volume 6 2025
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/medkom.v6i1.81710

Abstract

This article examines the emergence of the Warga Jaga Warga movement during Indonesia’s 2025 wave of student-led demonstrations and political unrest. Originating as a digital slogan circulated on social media platforms, Warga Jaga Warga rapidly expanded into offline practices such as neighborhood patrols, vigilance posts, and community deliberations. Using a qualitative case study approach, the research draws on policy documents, media reports, and secondary literature to analyze how the movement mobilized civic participation through digital and cultural repertoires. The study situates Warga Jaga Warga within social movement theory and media activism frameworks, emphasizing the role of framing processes in linking online slogans with offline practices. The findings reveal that the cultural philosophy of gotong royong, which highlights Indonesia’s ethic of mutual cooperation, served as the reflective framework that legitimized and sustained the movement. By invoking gotong royong, participants understood their actions not as exceptional but as continuations of deeply rooted traditions of solidarity. This cultural grounding enabled the digital slogan to resonate widely, translating connective action into enduring collective practices. At the same time, the movement demonstrated ambivalence; while reinforcing stability and relieving state burdens, it risked co-optation by local authorities and raised questions about balancing civic order with democratic protest rights. The paper concludes that Warga Jaga Warga illustrates how cultural philosophies can anchor digital activism, offering a distinctive contribution to the study of grassroots solidarity in Indonesia’s democratic landscape.