Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Salingka Abdimas

SIAP FISIK DAN PSIKOLOGIS MENGHADAPI MASA PUBERTAS Irma Fidora; Sisca Oktarini; Rezi Prima
Jurnal Salingka Abdimas Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Salingka Abdimas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.105 KB)

Abstract

Masa remaja adalah masa terjadinya perubahan fisik dan mental yang dikenal dengan pubertas. Menarch merupakan salah satu tanda bahwa mereka sudah memasuki masa pubertas. Remaja yang tinggal di panti asuhan cenderung memiliki pengalaman yang berbeda ketika menghadapi masa pubertas terutama menjelang menarch dibandingkan remaja yang tinggal bersama orang tua. Informasi yang diperoleh mengenai pubertas terbatas. Perubahan pada masa pubertas bisa menyebabkan kecemasan dan ketakutan. Pemberian paket belajar kesehatan perlu sebagai upaya meningkatkan kesiapan remaja menghadapi masa pubertas. Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi merupakan panti sosial dengan jumlah anak asuh yang terbanyak dan belum mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan mengukur pengetahuan dan kesiapan remaja secara fisik dan psikis dalam menghadapi pubertas kemuadian memberikan pendidikan kesehatan. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan kesiapan remaja yang ikut dalam kegiatan rendah. Setelah diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan dan kesiapan remaja Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi meningkat.Kata kunci: remaja, pubertas, remaja panti asuhan
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG DAMPAK PERMASALAHAN PSIKOSOSIAL TERHADAP REMAJA MASA KINI DI SMP NEGERI 02 KOTA BUKITTINGGI Yuli Permata Sari; Rezi Prima; Sisca Oktarini
Jurnal Salingka Abdimas Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Salingka Abdimas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.144 KB)

Abstract

Masa remaja adalah masa perkembangan setelah masa anak-anak dan menuju masa dewasa, yang meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosi, sosial, moral dan kesadaran beragama. Perkembangan ilmu tekologi yang semakin maju pada zaman ini sangat mempengaruhi kelompok perilaku kalangan generasi muda anak remaja yang menyebabkan remaja banyak terjerumus dengan permasalahan psikososial terkait identitas dan eksistensi diri remaja sehingga mudahnya remaja melakukan perilaku yang negatif. Pencegahan dampak psikososial pada remaja dapat dilakukan dengan melakukan penyuluhan kesehatan. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang dampak psikososial yang akan terjadi pada masa remaja. Metode yang digunakan dengan penyuluhan kesehatan kepada siswa/ siswa di SMP 02 Bukittinggi. Hasil penyuluhan kesehatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan tentang defenisi remaja, pertumbuhan dan perkembangan remaja, mampu menjelaskan permasalahan yang sering terjadi pada anak remaja dan mengetahui dan menyebutkan dampak permasalahan psikososial terhadap remaja masa kini. Sehingga pentingnya penerapan penyuluhan kesehatan sebagai pencegahan dampak psikososial pada remaja.Kata kunci: penyuluhan kesehatan, psikososial, remaja.
PROGRAM PELATIHAN SENAM ERGONOMIS UNTUK PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI Prima, Rezi; Oktarini, Sisca
Jurnal Salingka Abdimas Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v3i2.4707

Abstract

Senam ergonomis adalah salah satu jenis usaha non farmakologi yang dipercaya mampu mencegah hipertensi, setiap pelaksanaan senam ergonomis yang dilakukan dengan benar maka akan menurunkan sekitar 60 kalori / 30 menit, memang terasa tidak terlalu tinggi penurun kalori nya namun senam ini disetiap gerakannya memancing sirkulasi oksigen dan peredaran darah diseluruh tubuh sehingga  efektif menurunkan tekanan darah lansia  (Riqiyatiningsih dkk, 2014). Hal inilah yang melatari pelaksanaan Program pengapdian pada masyarakat dengan judul program pelatihan senam ergonomis untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi kegiatan ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi lansia untuk pencegahan resiko yang ditimbulkan dari penyakit hipertensi, kegiatan telah dilaksanakan selama 2 kali dalam seminggu dalam rentang waktu 2 minggu pelaksanaan dengan total 4 kali kegiatan dampingan, peserta kegiatan ini adalah sekitar 15 orang lansia hipertensi yang tekanan darah nya berkisar antara  140-160/90 mmhg dan memenuhi criteria untuk pelaksanaan kegiatan, rentang tersebut adalah rentang tekanan darah yang tidak memerlukan urgensi penggunaan obat farmakologis, dengan dilaksanakannya secara regular program latihan senam ergonomis ini maka sangat memungkinkan untuk menurunkan dan mencegah angka hipertensi pada lansia,hal ini terbukti dengan pengukuran tekanan darah rerata 1 bulan terakhir ini yaitu September- oktober dengan penurunan rerata 10-20 mmhg,  pelaksanaan program dan sekaligus pelatihan pada petugas kesehatan dipanti sosial tresna werdha sangat diperlukan agar menjadi program rutin mingguan bagi lansia hipertensi dan yang beresiko hipertensi, dengan pelaksanaan dan pemberian pelatihan tentu akan menjadi dampak yang luar biasa pada kontribusi dunia perawatan terutama gerontik yang merupakan cabang ilmu keperawatan lansia, kualitas hidup lansia dapat lebih baik dan menjadi insan yang produktif dan mandiri dimasa tua
PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA REMAJA PUTRI PANTI ASUHAN AISYIAH PAYAKUMBUH prima, Rezi; Asmaret, Desi; Halim, Syaflin; Anggraini, Yuliza; Alvira, Selsa; Irfianda, Irfianda
Jurnal Salingka Abdimas Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v4i2.5925

Abstract

Kesehatan reproduksi menjadi bagian tak terpisahkan dari jaminan hak atas kesehatan negara, Anak-anak Panti Asuhan ‘Aisyiyah perempuan yang berusia remaja belum pernah dibekali dengan pengetahuan tentang hak-hak reproduksi perempuan. Oleh sebab itu, perlu peningkatan kemandirian kesehatan dan kesadaran tentang hak-hak reproduksi dengan program berkelanjutan, Secara umum PKM ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan memberdayakan anak-anak panti melalui proses peningkatan pengetahuan yang membawa perubahan (transformatif) nilai-nilai sosial dan kemasyarakatan serta mandiri menjaga dan memelihara kesehatan reproduksinya; tumbuhnya semangat untuk mengenal hak-hak azasi manusia, memperoleh informasi, mencapai standar tertinggi kesehatan seksual dan reproduksi, serta membuat keputusan yang tepat mengenai diri yang bebas dari diskriminasi, untuk itu langkah efektif yang kami lakukan adalah melakukan serangkaian kegiatan peningkatan pengetahuan salah satunya kegiatan penyuluhan mengenai penyakit menular seksual untuk meningkatkan pengetahuan siswa panti asuhan aisyiyah payakumbuh.
PEMBERIAN TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK (TKT) UNTUK MENINGKATKAN STIMULASI MOTIVASI ANAK DALAM BELAJAR DI SANGGAR BINAAN PCIA MALAYSIA Sari, Yuli Permata; Utami, Anisa Sri; Bachri, Yasherly; Oktarini, Sisca; prima, rezi; Wahyuni, Aria; Putri, Marizki; Nora, Rista; Ningsih, Ropika
Jurnal Salingka Abdimas Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v5i1.6774

Abstract

Siswa siswi sekolah dasar menghadapi permasalahan tumbuh kembang yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan sekolah. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menstimulasi tumbuh kembang anak usia sekolah dari berbagai aspek. Lokasi kegiatan pengabdian dilakukan di Sekolah Dasar, Sanggar Bimbingan Aisyiyah Kampung Pandan, Kuala Lumpur Malaysia. Adapun waktu pelaksanaannya pada tanggal 3 Oktober 2024. Sasaran adalah murid Sekolah Dasar kelas II-VI. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari 7 sesi. Teknik pelaksanaan meliputi describing, modelling, role playing, feedback, dan transfering. Kegiatan TKT sesi 1 yaitu penjelasan ciri- ciri pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah, sesi 2-6 yaitu stimulasi aspek motorik, aspek kognitif dan bahasa, aspek emosi dan kepribadian, aspek moral dan spiritual, dan stimulasi aspek psikososial. Sedangkan sesi 7 adalah stimulasi dari semua aspek (sesi 1-6). Dampak yang dihasilkan adalah anak mengetahui tugas dan perkembangan anak usia sekolah, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam menjalin hubungan pertemanan dengan teman sebaya dan dapat meningkatkan kemampuan dan motivasi anak dalam menerimaan  pelajaran di sekolah