Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

RUANG PUBLIK PENDIDIKAN SEBAGAI RELASI ETNIK DAN AGAMA Adam Latuconsina
Jurnal Studi Islam Vol 9, No 1 (2020): JULI
Publisher : Pascasarjana IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.745 KB) | DOI: 10.3347/jsi.v9i1.2061

Abstract

When Arab traders traveled to the archipelago, followed by the Portuguese and Dutch in the 16th century and the presence of Arab traders brought religion. Islam. Conflicts in various places including in Maluku, which have an impact on the pattern of inter-religious and ethnic relations. This phenomenon has an impact on relations in the public sphere, especially in universities, so that a good education pattern is needed for the formation of community character. This research is a qualitative descriptive study. The purpose of this research is to analyze the role of public education spaces in establishing ethnic and religious relations. The type of research is field research where data collection is done through observation, interviews, and documentation techniques, then analyzed through the stages of data reduction, data display, data interpretation and conclusion drawing. Research result; 1. Educational institutions are effective public spaces for the creation of ethnic and religious relations. This is possible because there are at least three main elements that are always involved in interactions or reciprocal relationships in the education public sphere, namely educators, students and parents. Through the interaction and assimilation of various elements in the education public sphere, everyone knows each other and learns from the diversity they have, individuals are expected to be able to transform themselves to find self-perception in encounters with other groups outside themselves, so as to form better inter-religious and ethnic relations. 2. Strategic educational institutions are used as media to form the character of the community (students) because the essence of education is to humanize humans.
MODEL PEMBELAJARAN AGAMA DALAM MEMBANGUN TOLERANSI DI RUANG PUBLIK SEKOLAH Adam Latuconsina
al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1, No 1 (2016): al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/alt.v1i1.181

Abstract

Tulisan ini melihat model pembelajaran agama sebagai salah satu strategi pengajaran pendidikan agama di sekolah yang dapat memberi masukan bagi konstruksi pembelajaran agama yang inklusif, humanis dan toleran. Fenomena kehidupan keagamaan di Indoneisa dengan sistem pendidikan yang lebih menekankan pada aspek intelektual semata telah memberi dampak pada merosotnya sikap prilakusiswa. Sebagai contoh dapat dilihat kekerasan dan intoleransi yang terjadi dikalangan siswa, maupun antar sekolah, Melalui penelusuran konseptual model pembelajaran agama diharapkan dapat memberi konstribusi terhadap sikap toleransi siswa.Artikel ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman terhadap pentingnya penggunaan model pembelajaranmodel beyond the wall menjadi pilihan yang cocok dengan sekolah yang plural.Model ini tidak hanya memberi ruang bagi hubungan dialogis dan mengajak siswa beda agama membangun perdamain,dan menghargai perbedaan di ruang publik sekolah
POLA KOMUNIKASI GURU DI RUANG PUBLIK SEKOLAH Adam Latuconsina
al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2019): PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.498 KB) | DOI: 10.33477/alt.v4i2.1008

Abstract

The communication of teachers in the public room is one of the strategies for transferring the lesson material to the participants. Done through forms of communication so that students are motivated to build dialogue and interaction as part of the learning process. The results of this research show that the teacher's community pattern in the school public room has been effectively and intensely: [1] Process of communication of teachers conducted through observations of behavioral students to know the ins and outs of psychology every learner. Then the teacher seeks to establish good communication with the aim of attracting sympathy. This is done because some learners who are less eager in the learning process, such as: not focused on learning, can not memorize in front of the class, and pay less attention to school assignments. [2] Teacher communication patterns used in learning are: personal and group communication patterns include; [a] Such verbal communication, delivering the material directly to the learners. [b] Non-verbal, such as: demonstrated behavior, neat dressing style, style of speech and the way of dialogue with teachers when delivering material. [3] Media such as: using books relating to the material being taught. With this teacher's communication pattern gives a positive impact on learners so that they can be motivated to follow the subject matter. Keywords: teacher communication pattern, student motivation
Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa MTs Al-Anshor Ambon melalui Penggunaan Media Pembelajaran Digital Interaktif berbasis Audio Visual Siti Husna Ahmad; Adam Latuconsina; Nurwafiah Marda
Al-Alam: Islamic Science Education Journal Vol 1, No 2 (2022): (Edisi Juli) Model dan Media Pembelajaran Sains
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.821 KB) | DOI: 10.33477/al-alam.v1i2.3157

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mendeskripsikan aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan media digital interaktif berbasis audio visual. 2) mendeskripsikan hasil belajar siswa terhadap penerapan media pembelajaran digital interaktif berbasis audio visual. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini berlangsung selama 1 bulan di kelas VIII MTs Al-Anshor Ambon dengan jumlah siswa 15 anak. Analisis data dengan menggunakan uji presentase kemudian disesuaikan dengan penilaian acuan patokan (PAP). Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan media digital interaktif berbasis audio visual sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa hal ini dapat dibuktikan pada peningkatan hasil belajar siswa yang di peroleh dari siklus 1 yang menunjukan 6 siswa (40%) memperoleh nilai baik sekali, dan 9 siswa (60%) memperoleh nilai baik.Kata kunci:Media Pembelajaran Digital Interaktif, Audio Visual, Hasil Belajar
URGENSI PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PAI DI SD NEGERI 5 NAMLEA KABUPATEN BURU Wa Djamulia; Adam Latuconsina; Hasan Lauselang
Jurnal Studi Islam Vol 11, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/jsi.v11i2.3349

Abstract

The purpose of the study was to determine the implementation of the principal's academic supervision in improving the professionalism of PAI teachers at SD Negeri 5 Namlea and to determine the supporting and inhibiting factors in the implementation of the principal's academic supervision in improving the professionalism of PAI teachers at SD Negeri 5 Namlea, Buru Regency. This type of research is descriptive qualitative. The research took place at SD Negeri 5 Namlea, Buru Regency. The informants in this research consisted of 6 informants. Data analysis uses data reduction, data assessment and data conclusions. The results of the study concluded that the implementation of principal supervision in improving the professionalism of PAI teachers at SD Negeri 5 Namlea had been carried out through the planning stage, implementation stage, evaluation/follow-up stage gave a good effect on increasing the professionalism of PAI teachers. The impact of supervision of SD Negeri 5 on the improvement of the PAI teacher profession, namely teachers can carry out learning with various methods, learning models, learning media according to the material being taught.Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dalam  meningkatkan profesionalisme guru PAI di SD Negeri 5 Namlea  dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI di SD Negeri 5 Namlea Kabupaten Buru. Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian bertempat di SD Negeri 5 Namlea  Kabupaten Buru. Informan dalam penelitan ini terdiri dari 6 orang informan. Analisis data menggunakan tahap reduksi data, pengkajian data dan kesimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI di SD Negeri 5 telah dilakukan melalui tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi/tindak lanjut memberikan efek baik terhadap peningkatan profesionalis guru PAI. Dampak supervisi SD Negeri 5  terhadap peningkatan profesionalisme guru PAI yakni guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan berbagai metode, model pembelajaran, media pembelajaran sesuai materi yang diajarkan. Faktor kendala adalah waktu, kesiapan guru, implementasi RTL dan  keterbatasan  interaksi kepala sekolah dengan guru.
Urgensi Kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge Personality (Tpack-P) Pendidik Di Era Revolusi Industri 4.0 Ilham Kamaruddin; Adam Latuconsina; Susatyo Adhi Pramono; Petrus Jacob Pattiasina; Abdul Wahab
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7195

Abstract

Revolusi industri 4.0 menuntut semua pendidik untuk mampu beradaptasi dengan kebutuhan serta tuntunan zaman. TPACK termasuk satu dari beberapa skill penting yang wajib dimiliki oleh para pendidik di era 4.0. pada masa revolusi industri 4.0 pendidik didorong untuk mengkonstruksi aktivitas belajar mengajar yang dilakukan dengan mengunakan bantuan teknologi. Jenis Penelitian ini adalah penelitian studi pustaka dengan pendekatan filosofis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan 4.0 mendorong para pendidik untuk bisa menguasai teknologi supaya bisa diintegrasikan ke dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan para pendidik dalam memahami serta menguasai teknologi di bidang pendidikan bisa ditinjau melalui TPaCK “technological pedagogical content knowledge” yang ada pada diri pendidik. TPaCK termasuk kerangka teoritis guna menjalankan integrasi pada teknologi, pedagogik serta materi pelajaran yang terdapat dalam aktivitas belajar mengajar. Artikel ini menganalisa mengenai urgensi kemampuan TPacK pendiddik serta interaksi yang ada pada berbagai unsur TPack dan hubungannya dengan revolusi industri 4.0. Kata kunci: TPaCK, Pendidik, Revolusi Industri 4.0
Are the Final Semester Examination Questions for Basic Science Concepts Made by Lecturers Have the Quality According to the Rasch Model? Anasufi Banawi; Muhammad Irfan Rumasoreng; Irawati Basta; Adam Latuconsina
Jurnal Prima Edukasia Vol 11, No 1 (2023): January 2023
Publisher : Asosiasi Dosen PGSD dan Dikdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpe.v11i1.53633

Abstract

Analysis of Final semester examination items in the Basic Science Concepts course using the Rasch model has not been widely carried out, even though analyzing subject matter test items is a reflection of education and a noble task that can be carried out by educators in order to perfect and improve the quality of the tests they make themselves. The Rasch model is chosen so that the quality of the items does not depend on the test taker's ability to respond to answers. This study aims to describe the quality of the items from the Final Semester Examination on Basic Science Concepts course using the Rasch model. In this research used descriptive method. Data were collected through a documented study of 10 multiple choice questions in the form of answer sheets from 42 (6 male; 36 female) students of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI) at a state university in Ambon. The Rasch model with the help of the Winstep software program is used in analyzing the items. The results showed that a number of items according to the Rasch model with test reliability were in the high category. Existing results can be used by lecturers as diagnostic material for achieving student knowledge competence and improving lectures.
Pengaruh Penggunaan Media Video Animasi Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VIII SMPN 14 Ambon Novi Susanti; Adam Latuconsina; Siti Mutiaraningsih Asshagab; Enggal Mursalin
Al-Alam: Islamic Science Education Journal Vol 2, No 1 (2023): (Edisi Januari) Metode dan Media Pembelajaran Sains
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/al-alam.v2i1.4293

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada-tidaknya pengaruh penggunaan media video animasi pembelajaran IPA melalui materi sistem pencernaan manusia terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIII SMPN 14 Kota Ambon. Penelitian ini menggunakan tipe kuantitatif melalui rancangan pre-eksperimen “one group pretest-posttest design” dengan tujuh kelas VIII tahun ajaran 2021-2022 sebagai populasi 223 orang pada sampel 31 orang dengan kelas VIII-E berdasarkan “random sampling” secara acak dengan metode undian. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan partisipan dan test dengan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Hasil temuan menjelaskan penerimaan hipotesis alternatif dengan nilai rata-rata posttest 75.32 dan hasil nilai dari pretest hanya sebesar 53.06 dengan nilai sig (2-tailed) = 0,023 < 0,05 yang diperoleh dari data variabel bebas 47.60% dan variabel terikat 53.40%, sehingga “ada pengaruh” penggunaan media video animasi pembelajaran IPA melalui materi sistem pencernaan manusia terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIII SMPN 14 Kota Ambon.
Pengaruh Skema Religius dan Empati terhadap Perilaku Toleransi Masyarakat Ambon di Maluku Adam Latuconsina; Muhammad Kashai Ramdhani Pelupessy; Ainun Diana Lating
Jurnal Dialog Vol 46 No 1 (2023): Dialog
Publisher : Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/dialog.v46i1.689

Abstract

Abstrak Ekstrimisme beragama merupakan suatu sikap panafsiran atas agama yang dilakukan secara tekstual tanpa melibatkan konteks pluralitas pandangan keagamaan lainnya. Sikap beragama seperti ini kerap melahirkan gesekan sosial hingga mengarah pada konflik horizontal. Olehnya itu, butuh paradigma moderasi beragama guna mengantisipasi hal tersebut. Di dalam paradigma moderasi beragama terdapat perilaku toleransi sebagai indikatornya. Secara teoritik, perilaku toleransi dipengaruhi dua faktor psikologis yakni skema religius dan empati. Penelitian ini hendak membuktikan sekaligus menjelaskan skema religius dan empati terhadap perilaku toleransi pada masyarakat Ambon di Maluku yang pernah mengalami konflik horizontal tahun 1999-2002. Studi ini merupakan ex-post facto research pada subjek sebanyak 72 orang yang beragama Kristen Protestan (22,2%) dan Islam (77,8%) bertempat tinggal di Ambon. Berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh skema religius dan empati terhadap perilaku toleransi (p = 0,000; p<0,05). Artinya, skema religius dan empati secara simultan dapat mendorong individu berperilaku toleransi terhadap orang lain. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi rekomendasi bagi para pengambil kebijakan bahwa untuk membentuk perilaku toleransi dapat melalui pembentukan skema religius dan empati terhadap orang lain sejak dini. Abstract Religious extremism is an attitude of interpretation of religion that is carried out textually without involving the context of a plurality of other religious views. Religious attitudes like this often give birth to social friction that leads to horizontal conflict. Therefore, a paradigm of religious moderation is needed to anticipate this. In the paradigm of religious moderation, there is tolerance behavior as an indicator. Theoretically, tolerance behavior is influenced by two psychological factors: religious schemes and empathy. This research aims to prove and explain religious schemes and empathy for tolerant behavior in the Ambonese community in Maluku which experienced horizontal conflict in 1999-2002. This study is an ex-post facto research on 72 subjects who are Protestant Christians (22.2%) and Muslims (77.8%) living in Ambon. Based on multiple linear regression analysis, it shows that there is an influence of religious schemas and empathy on tolerance behavior (p = 0.000; p <0.05). That is, religious schemes and empathy can simultaneously encourage individuals to behave intolerant towards others. The results of this study are expected to become recommendations for policymakers that form tolerant behavior can be done through the formation of religious schemes and empathy for others from an early age.
PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN SELF ESTEEM PESERTA DIDIK DI MAN 1 DAN MAN 2 MALUKU TENGAH Nakir Tomagola Tomagola; Adam Latuconsina Latuconsina; Muhajir Abd Rahman
Jurnal Studi Islam Vol 12, No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/jsi.v12i1.4210

Abstract

The problem in this study is how the role of counseling guidance teachers in increasing self-esteem of students in MAN 1 and MAN 2 Central Maluku, Central Maluku district. And what are the factors that support and inhibit the role of counseling guidance teachers in increasing  self-esteem of students in MAN 1 and MAN 2 Central Maluku. This type of qualitative descriptive research. This research was conducted from 6 June to 6 July 2022 in MAN 1 and MAN 2 Central Maluku. The informants in MAN 1 consist of 1 BK teacher and 4 students and in MAN 2 there are 1 BK teacher and 4 students. Collecting data through observation, interviews and documentation, analyzed data using data reduction, data assessment and drawing conclusions. The role of BK teachers in increasing self-esteem of students in MAN 1 includes: 1. Build a positive mindset in students, 2. Recognize the weaknesses and strengths of students, 3. Increase the competitive spirit of students, 4. Provide training to students to increase self-esteem, and 5. Ask each student to appear in front of the class, b. Supporting factors include: 1. Factors the role of teachers and homeroom teachers), 2. Cooperation with parents of students, 3. BK room facilities and infrastructure, 4. Support from the school and the school environment, and 5 Personality of guidance and counseling teacher,c. Inhibiting factors, including: 1. Internal factors (from students), 2). External factors (association in the community). Meanwhile, the role of BK teachers in increasing and self-esteem of students at MAN 2 Maluku includes; 1. Directing students to do good, 2. Look for the uniqueness (weaknesses and strengths) of students to be used as examples, 3. Creating student competition, 4. Train students, b. Supporting factors include; 1. School element factors, 2. Parental cooperation, 3. BK room facilities, 4. The authority of the BK teacher, c. Inhibiting factors: 1. Internal factors from students and 2. External factors, community environment.Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran guru bimbingan konseling dalam meningkatkan self esteem peserta didik di MAN 1 dan MAN 2 Maluku Tengah dan menguraikan faktor pendukung dan penghambat peran guru bimbingan konseling dalam meningkatkan self esteem peserta didik di MAN 1 dan MAN 2 Maluku Tengah. Tipe penelitian deskriptif kualitatif, Informan di MAN 1terdiri dari 1 orang guru BK dan 4 orang peserta didik dan di MAN 2 terdiri dari 1 orang guru BK dan 4 peserta didik. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, analisis data menggunakan reduksi data, pengkajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian, yaitu peran guru BK dalam meningkatkan self esteem terdiri dari 1. Membangun pola pikir positif pada peserta didik, 2. Mengenali kekurangan dan kelebihan peserta didik, 3.Meningkatkan semangat kompetitif peserta didik, 4. Memberikan pelatihan meningkatkan rasa harga diri, dan 5) Meminta setiap peserta didik tampil di depan kelas b. Faktor pendukung : 1) Peran guru dan wali kelas, 2) Kerjasama dengan orang tua, 3) Sarana dan prasana ruang BK, 4) Dukungan pihak sekolah dan lingkungan, dan 5) Kepribadian guru bimbingan dan konseling, c. Faktor penghambat: 1. Faktor internal peserta didik, 2). Faktor eksternal: pergaulan di lingkungan masyarakat. Sedangkan peran guru BK dalam meningkatkan self esteem peserta didik di MAN 2 Maluku Tengah meliputi; 1) Mengarahkan siswa untuk berbuat baik, 2) Mencari keunikan (kekurangan dan kelebihan) siswa untuk dicontoh, 3) Menciptakan persaingan siswa, 4) Melatih siswa, b. Faktor pendukung; 1. Faktor elemen sekolah, 2. Kerjasama orang tua, 3. Fasilitas ruang BK, 4. Kewibawaan guru BK, c. Faktor penghambat: 1. Faktor internal dari peserta didik dan 2. Faktor eksternal: lingkungan masyarakat.