Angka terjadinya kasus kecelakaan di kamar bedah sangat tinggi, karena dalam pelaksanaannya tidak memperhatikan pasien, dan prosedur operasi. Hal ini dapat dicegah dengan diterapkannya Surgical Safety Checklist, dimana tim bedah harus patuh melaksanakan setiap poin di dalam checklist sehingga dapat meminimalkan setiap risiko yang tidak diinginkan. Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat terhadap penerapan Surgical Safety Checklist di Instalasi Bedah Sentral RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo. Penelitian ini menggunakan jenis analitik korelatif dengan pendekatan cross- sectional, dengan sampel 24 orang, teknik total sampling dan dilaksanakan pada tanggal 24-30 Juni 2019. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan Chi-square untuk analisis bivariat. Terdapat hubungan yang signifikan (nilai p <0,05) antara usia (p = 0,005), pendidikan (p = 0,028), masa kerja (p = 0,039), motivasi (p = 0,000), sikap (p = 0,005), dan pengetahuan (p = 0,026) dengan kepatuhan perawat dalam penerapan Surgical Safety Checklist. Sedangkan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kepatuhan perawat dalam penerapan Surgical Safety Checklist (p = 0,808). Ada hubungan antara usia, pendidikan, masa kerja, motivasi, sikap, dan pengetahuan dengan kepatuhan perawat terhadap penerapan Surgical Safety Checklist di Instalasi Bedah Sentral RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo, serta tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepatuhan perawat terhadap penerapan Surgical Safety Checklist di Instalasi Bedah Sentral RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo. Perawat diharapkan lebih meningkatkan pendidikan, motivasi, sikap, dan pengetahuan tentang kepatuhan terhadap penerapan Surgical Safety Checklist.