Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Perawat Dalam Penerapan Surgical Safety Checklist Di Instalasi Bedah Sentral Risanti, Rahmah Dyla; Purwanti, Ery; Novyriana, Eka
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol. 14 No. 2 (2021): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bik.v14i2.14268

Abstract

Angka terjadinya kasus kecelakaan di kamar bedah sangat tinggi, karena dalam pelaksanaannya tidak memperhatikan pasien, dan prosedur operasi. Hal ini dapat dicegah dengan diterapkannya Surgical Safety Checklist, dimana tim bedah harus patuh melaksanakan setiap poin di dalam checklist sehingga dapat meminimalkan setiap risiko yang tidak diinginkan. Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat terhadap penerapan Surgical Safety Checklist di Instalasi Bedah Sentral RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo. Penelitian ini menggunakan jenis analitik korelatif dengan pendekatan cross- sectional, dengan sampel 24 orang, teknik total sampling dan dilaksanakan pada tanggal 24-30 Juni 2019. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan Chi-square untuk analisis bivariat. Terdapat hubungan yang signifikan (nilai p <0,05) antara usia (p = 0,005), pendidikan (p = 0,028), masa kerja (p = 0,039), motivasi (p = 0,000), sikap (p = 0,005), dan pengetahuan (p = 0,026) dengan kepatuhan perawat dalam penerapan Surgical Safety Checklist. Sedangkan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kepatuhan perawat dalam penerapan Surgical Safety Checklist (p = 0,808). Ada hubungan antara usia, pendidikan, masa kerja, motivasi, sikap, dan pengetahuan dengan kepatuhan perawat terhadap penerapan Surgical Safety Checklist di Instalasi Bedah Sentral RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo, serta tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepatuhan perawat terhadap penerapan Surgical Safety Checklist di Instalasi Bedah Sentral RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo. Perawat diharapkan lebih meningkatkan pendidikan, motivasi, sikap, dan pengetahuan tentang kepatuhan terhadap penerapan Surgical Safety Checklist.
PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN MENGGUNAKAN DDST KEPADA GURU PAUD Indrayani, Eni; Novyriana, Eka
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih sering dikenal dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (Muarsih, 2006). Istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun) (sutomo & anggraeni, 2010). Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang karena itu sering disebut golden age atau masa kecemasan. Perkembangan (development) menurut Depkes RI (2010) adalah bertambahnya struktur tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pemantauan perkembangan perlu dilakukan untuk menentukan apakah normal atau tidak baik dari segi medis maupun statistic (Depkes RI, 2005). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memantau dan mengukur perkembangan anak adalah DDST, yaitu skrining terhadap kelainan perkembangan anak. PAUD menampung anak usia 3-5 tahun, sehingga guru PAUD perlu mendapatkan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelayanan kebidanan berupa pelatihan kepada guru PAUD sehingga guru PAUD dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak terhadap anak didiknya dengan menggunakan formulir DDST. Metode : Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pre-test, ceramah, diskusi, demonstrasi dan post test. Materi yang diberikan meliputi pengertian tumbuh kembang, faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, tahap perkembangan pada balita dan DDST. Jumlah peserta sebanyak 72 orang guru PAUD yang ada di Kecamatan Adimulyo di mana mereka belum mengetahui tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Media yang digunakan berupa power point, leaflet dan form DDST. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak dengan menggunakan DDST. Latar Belakang : Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih sering dikenal dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (Muarsih, 2006). Istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun) (sutomo & anggraeni, 2010). Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang karena itu sering disebut golden age atau masa kecemasan. Perkembangan (development) menurut Depkes RI (2010) adalah bertambahnya struktur tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pemantauan perkembangan perlu dilakukan untuk menentukan apakah normal atau tidak baik dari segi medis maupun statistic (Depkes RI, 2005). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memantau dan mengukur perkembangan anak adalah DDST, yaitu skrining terhadap kelainan perkembangan anak. PAUD menampung anak usia 3-5 tahun, sehingga guru PAUD perlu mendapatkan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelayanan kebidanan berupa pelatihan kepada guru PAUD sehingga guru PAUD dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak terhadap anak didiknya dengan menggunakan formulir DDST. Metode : Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pre-test, ceramah, diskusi, demonstrasi dan post test. Materi yang diberikan meliputi pengertian tumbuh kembang, faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, tahap perkembangan pada balita dan DDST. Jumlah peserta sebanyak 72 orang guru PAUD yang ada di Kecamatan Adimulyo di mana mereka belum mengetahui tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Media yang digunakan berupa power point, leaflet dan form DDST. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak dengan menggunakan DDST. Latar Belakang : Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih sering dikenal dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (Muarsih, 2006). Istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun) (sutomo & anggraeni, 2010). Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang karena itu sering disebut golden age atau masa kecemasan. Perkembangan (development) menurut Depkes RI (2010) adalah bertambahnya struktur tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pemantauan perkembangan perlu dilakukan untuk menentukan apakah normal atau tidak baik dari segi medis maupun statistic (Depkes RI, 2005). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memantau dan mengukur perkembangan anak adalah DDST, yaitu skrining terhadap kelainan perkembangan anak. PAUD menampung anak usia 3-5 tahun, sehingga guru PAUD perlu mendapatkan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelayanan kebidanan berupa pelatihan kepada guru PAUD sehingga guru PAUD dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak terhadap anak didiknya dengan menggunakan formulir DDST. Metode : Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pre-test, ceramah, diskusi, demonstrasi dan post test. Materi yang diberikan meliputi pengertian tumbuh kembang, faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, tahap perkembangan pada balita dan DDST. Jumlah peserta sebanyak 72 orang guru PAUD yang ada di Kecamatan Adimulyo di mana mereka belum mengetahui tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Media yang digunakan berupa power point, leaflet dan form DDST. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak dengan menggunakan DDST.
TEKNIK AROMATERAPI LAVENDER UNTUK MENGURANGI KECEMASAN IBU HAMIL MENGHADAPI PERSALINAN Miarso, Chondrosuro; Novyriana, Eka; Muthoharoh, Siti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan adalah kondisi dimana seseorang mengalami ketidaknyamanan karena ketidakpastian tentang sesuatu yang akan terjadi. Ini menjadi respon yang tidak menyenangkan dan menantang, pemikiran yang tidak jelas tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Prevalensi kecemasan ibu hamil di Indonesia adalah 28,7%. Terapi non-farmakologis dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan dengan memberikan aromaterapi lavender. Lavender adalah bunga yang memiliki bau khas dan lembut dengan unsur senyawa utama linalil acetat dan linalool yang berfungsi untuk mengurangi kecemasan. Ini juga dapat mengembalikan mood sehingga membuat seseorang rileks sambil menghirup aroma lavender. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap kecemasan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus pada5 ibu hamil trimester III yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, studi literatur dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan pemberian aromaterapi lavender, terjadi penurunan tingkat kecemasan pada seluruh partisipan, 4 partisipan mengalami penurunan skor dan kriteria kecemasan dari kriteria kecemasan ringan sedang menjadi tidak ada kecemasan dan 1 orang partisipan mengalami penurunan skor kecemasan meskipun masih berada pada kriteria yang sama yaitu tingkat kecemasan ringan sedang. Hal ini menunjukkan bahwa aromaterapi lavender terbukti efektif dan dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
Penerapan Pemberian Tablet Zat Besi Ditambah Papaya (Carica Papaya Linn) terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Anemia Anindita, Amelia Ramadhanty; Novyriana, Eka
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Indonesia is one of ASEAN countries with the highest number of anemia, that is 70%. In Kebumen there were 98.8 % of anemia by mostly being given Fe tablets. Anemia may have negative impact on pregnant mothers and their babies. Consuming Fe tablets and additional food containing vitamin C (like carica papaya) can overcome anemia. Carica Papaya as much as 110 grams contains vitamin C (8,3 mg) that can play an important role in the process of iron substance absorption by changing ferric iron (Fe3+) to be ferro (Fe2+), so that it is easily absorbed in intestine. Objective: To know the increase of hemoglobin level of pregnant mothers with anemia. Method: This study is an analytical descriptive with a case study approach. The participants were 5 pregnant mothers in trimester III with anemia Result: After having application of iron substance tablets and papaya ( carica papaya l) there was . an increase in hemoglobin level of all participants i.e. 1- 2 g / dL. Conclusion: Iron substance tablet plus papaya ( carica papaya l) can increase hemoglobin level.
Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat terhadap Kepuasan Pasien Pre Operasi di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong Chabibi, Mochamad; Purwanti, Ery; Novyriana, Eka
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Komunikasi merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh perawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Perawat yang memiliki keterampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan pasien, serta dapat memberikan kepuasan professional dalam pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan serta citra rumah sakit. Oleh karena itu pengukuran kepuasan pasien terhadap komunikasi perawat akan bermanfaat dalam memonitor dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Tujuan: Mengetahui Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat terhadap Kepuasan Pasien Pre Operasi Di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 163 responden, sampel yang diambil menggunakan accidental sampling. Analisa data meliputi analisis univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan uji statistik Korelasi Kendal Tau. Menggunakan kuisioner komunikasi terapeutik perawat dengan 24 item pertanyaan dan kepuasan pasien dengan 3 item pertanyaan. Hasil penelitian: Tingkat komunikasi terapeutik perawat dan kepuasan pasien mayoritas cukup. Hasil analisis menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien pre operasi di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong (P = 0,000 ; P <0,05). Koefisien korelasi r = .0587. Kesimpulan: Ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien pre operasi di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong. Rekomendasi: RS PKU Muhammadiyah gombong untuk mengadakan inhouse training tentang komunikasi terapeutik pada pasien untuk para pegawai khususnya perawat. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti di ruang keperawatan lain.
Pemberian Jus Tomat terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Bonorowo Kebumen Novyriana, Eka; Caesarani, Monika Rahayu
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia during pregnancy may be caused by lack of food supply in the beginning of pregnancy or because of anemia that a mother suffer from before pregnancy. To overcome this, the government provide blood-boosting tablets. The combination of blood boosting tablets and vitamin C is good to help absorb iron. Most pregnant mothers do not like drug of vitamin C. The writer is interested in providing tomato juice instead of drugs to increase hemoglobin level of trimester III pregnant mothers. To know the result of midwifery care for anemic pregnant mothers by giving tomato juice to increase hemoglobin level of trimester III pregnant mothers. It is an analytical descriptive with a case study approach. The samples are trimester III pregnant mothers suffering from anemia. Data were collected through interview and observations, literary study and documentation. After being given tomato juice for 28 days, there was an increase in hemoglobin level, i.e. 10.1 g/dL to 13 g/dL (participant 1), 10.1 g/dL to 13.2 g/dL (participan 2), 9.3 g/dL to 12.4 gr/dL (participant 3), 10.1 g/dL to 11.4 g/dL (participant 4), 10.8 g/dL to 11.5 g/dL (participant 5). Tomato juice can increase hemoglobin level of participants.
Peningkatan Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Peer Group Educator Novyriana, Eka; Qomar, Umi Laelatul
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja sebagai periode yang penting dimana pada fase ini terjadi perubahan fisik, psikis, dan social. Perubahan ini yang kemudian dapat memicu masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku seksual berisiko. Situasi kesehatan reproduksi remaja di Indonesia sangat mengkhawatirkan, hal tersebut dikarenakan minimnya pengetahuan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi serta kegiatan pelayanan kesehatan reproduksi remaja yang belum berjalan optimal. Peranan teman sebaya, guru, dan petugas kesehatan berpotensi untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja. Karenanya dukungan dan optimalisasi peer educator harus terus dilaksanakan. Metode Pelaksanaan Pengabdian masyarakat meliputi Tahap pertama dilakukan pemilihan edukator kesehatan reproduksi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Selanjutnya dilakukan pelatihan educator. Evaluasi pelatihan edukator dilakukan dengan membandingkan nilai pre test dan post test menggunakan kuesioner. Setiap satu educator akan mendampingi 10 siswa dalam kelasnya untuk berdiskusi terkait masalah kesehatan reproduksi dengan media ular tangga. Evaluasi terhadap peserta dilakukan dengan membandingkan nilai pre test dan post test menggunakan kuesioner Hasil pengetahuan educator sangat baik dengan nilai rata rata 95 dan penilaian obserasi educator menunjukkan bahwa 1 edukator menjalankan tugasnya dengan baik sekali sedang 3 edukator baik dan tidak ada yang cukup. Hal ini menunjukkan keberhasilan pelatihan educator. Pengetahuan remaja menunjukan jumlah nilai rata-rata sebelum dilakukan diskusi grup 6857.25 dan setelah dilakukan edukasi 83 dari rentang nilai 0-100 atau meningkat sebesar 25.75 point. Kesimpulan program Pengabdian masyarakat ini yaitu terbentuk edukator kesehatan reproduksi remaja sebanyak 4 orang. Edukator mampu memimpin diskusi dalam diskusi grup menggunakan media ular tangga yang kemudian dapat meningkatkan pengetahuan masing masing kelompok diskusinya terkait kesehatan reproduksi.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Tentang Memilih Jajanan Sehat di TPQ Assuhada Desa Peniron Kabupaten Kebumen Qomar, Umi Laeatul; Novyriana, Eka
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jajanan identik dengan anak sekolah. Pada masa sekarang perkembangan jajanan sangat pesat. Hasil Penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan yang melibatkan 4.500 sekolah di indonesia membuktikan bahwa 45% jajanan anak berbahaya karena mnggunakan bahan kimia berbahaya. Banyaknya makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya di pasaran, kantin-kantin, dan penjual makanan disekitar sekolah siswa mengkonsumsi makanan tidak sehat. Metode pengabdian masyarakat menggunakan pendekatan penyuluhan tentang jajanan sehat. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan santri tentang jajanan yang sehat sehingga santri dapat memilih jajanan yang sehat. Jumlah responden sebanyak 30 responden yang merupakan santri TPQ Assuhada yang berusia lebih dari 7 tahun. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan santri tentang jajanan yang sehat. Sebelum diberikan penyuluhan rata-rata pengetahuannya adalah 6,8 dan meningkat menjadi 8,1. Kesimpulannya penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan santriwan santriwati dalam mengetahui jajanan yang sehat.
Pencegahan Komplikasi Persalinan melalui Pendampingan Gerakan Membaca Buku KIA Sehari Satu Lembar Mutoharoh, Siti; Qomar, Umi Laelatul; Novyriana, Eka
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan dan menjadi salah satu komponen indeks pembangunan. Angka Kematian di Indonesia pada tahun 2015 mencapai angka yang tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu secara tidak langsung berupa keterlambatan, salah satunya adalah terlambat mengambil keputusan dan mengenali tanda bahaya. Buku KIA, adalah buku pegangan yang diberikan pada semua ibu hamil oleh pemerintah yang berisi semua informasi terkait kehamilan, persalinan, nifas, kb dan bayi serta balita. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu tentang isi buku KIA meliputi kehamilan, persalinan, nifas, kb dan bayi serta balita melalui gerakan membaca buku KIA sehari satu lembar untuk mencegah terjadinya komplikasi pada persalinan. Metode kegiatan ini adalah melakukan pendampingan pada ibu hamil untuk membaca buku KIA secara keseluruhan yang dilakukan satu hari satu lembar. Ibu hamil sebanyak 30 orang dipantau kegiatannya melalui kelas ibu hamil dan group WA. Pengukuran pengetahuan dilakukan melalui pre dan post test. Gerakan pendampingan dilakukan secara bertahap pada saat kelas ibu hamil sebanyak 3 kali pertemuan. Setiap hari, ibu hamil dipantau melalui group WA untuk meminimalisir faktor lupa. Semua peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang isi buku KIA. Tingkat pengetahuan ibu hamil pada saat pre test mayoritas adalah cukup (60%), sedangkan pada saat post test mayoritas adalah baik (70%). Kesimpulan kegiatan ini pengabdian masyarakat melalui pendampingan gerakan membaca buku KIA sehari satu lembar dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang isi buku KIA sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya komplikasi pada saat persalinan melalui pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dan tepat.
UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN TERAPI ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA PASIEN DENGAN HIV/AIDS Rahmadhani, Wulan; Novyriana, Eka; Sofiana, Juni; Na’mah, Lutfia Uli
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data Kementrian Kesehatan, dilaporkan bahwa masalah HIV/AIDS adalah masalah besar di Indonesia, setiap tahunnya ada peningkatan kasus. Orang dengan HIV menjalani terapi Antiretroviral (ARV) jangka panjang yang berpengaruh terhadap pengobatan dan status kesehatannya. Metode yang di gunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah koordinasi dengan mitra, kemudian dilakukan penjariangan pasien dengan HIV/AIDS yang tidak mengkonsumsi ARV, kemudian tim pengabdian membuat grup Whatsapp untuk mempermudah pemantauan dan yang terakhir evaluasi. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah grup Whatsapp sudah di bentuk dan sudah di buat terdapat sekitar 60 orang di dalamnya dan di dalam grup berisi informasi berupa pengobatan ARV, manfaat dari mengkonsumsi obat ARV, bagaimana mengkonsumsinya, bagaimana cara mendapatkan obat ARV dan pengetahuan lainnya seputar HIV/AIDS. Kesimpulannya Kepatuhan penggunaan obat ARV memberikan dampak positif bagi kesehatan individu. Hal ini disebabkan semakin banyak Orang dengan HIV AIDS (ODHA) yang diobati, maka manfaatnya dalam menuju “3 zero”, yaitu zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS, zero stigma dan diskriminasi semakin besar.