Roby Mandalika Waluyan
Universitas Muhammadiyah Mataram

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMBINAAN KARAKTER MELALUI PELATIHAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA ANGGOTA PRAMUKA SMA NEGERI 5 MATARAM Baiq Desi Milandari; Ahyati Kurniamala N; Roby Mandalika Waluyan; Akhmad H. Mus; Nina Nina
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.3 KB) | DOI: 10.31764/jces.v1i1.74

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai wujud pembinaan kepada masyarakat. Pengabdian ini dilaksanakan pada anggota pramuka di SMA Negeri 5 Mataram. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam rangka melakukan pembinaan materi berbicara di depan umum pada anggota pramuka. Pelatihan berbicara di depan umum ini dimaksudkan agar para anggota pramuka di gugus depan 06.101-06.102 Ambalan Udayana-Ratu Sima, mampu berbicara di depan umum dengan bahasa yang baik dan benar serta menjunjung kesantunan berbahasa, hal ini dimaksudkan untuk membentuk karakter anggota pramuka sejak dini, sehingga di kemudian hari mereka menjadi unggul di masyarakat dalam hal positif. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan dengan rincian: (1) Pertemuan I: Penyampaian materi tentang keterampilan berbicara di depan umum; (2) Pertemuan II: Pelatihan berpidato dan memandu acara; (3) Pertemuan III: Pelatihan berdiskusi dan memimpin rapat; (4) Pertemuan IV: Evaluasi kegiatan.Kata Kunci : Pembinaan, Karakter, Berbicara Abstract:. The community service activities is a activities performed as a form of coaching to the community. This dedication was held on members of Pramuka in Senior High School 5 Mataram. This devotion activities implemented in order doing coaching matter of public speaking on the members of Pramuka. This public speaking training is intended in order for the members of the Pramuka in gugus depan 06.101-06.102 Ambalan Udayana-Ratu Sima, being able to speak in public with proper grammar and correct as well as the respect politeness language, it is intended to forming the character of the members Pramuka since the early. So that later in life they became superior in the community in terms of positive. The activities carried out by as much as 4 times, with details: (1) the first meeting I: delivery of material about public speaking skills; (2) the second meeting II: addressing the hourlong training; (3) the third meeting III  : discuss and lead training; (4) the fourth meeting IV : evaluation activities.Keywords: Development, Character, Speaking.
UTILIZATION OF MADING SCHOOL AS AN EFFORT TO IMPROVE CREATIVE WRITING SKILLS OF HIGH SCHOOL STUDENTS Nurmiwati Nurmiwati; Baiq Desi Milandari; Roby Mandalika Waluyan; Arpan Islami Bilal; I Made Suyasa
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.5657

Abstract

Abstrak: Menulis merupakan salah satu kegiatan yang begitu kompleks. Dengan sifatnya yang kompleks tersebut, banyak siswa yang belum mampu melakukan kegiatan menulis secara baik. Ketidak mampuan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu, kurangnya intensitas kegiatan menulis bagi siswa serta Kurangnya media dalam menyalurkan kreativitas siswa dalam kegiatan tulis menulis. Untuk itu, tim melakukan kegiatan pengabdian berupa pemanfaatan majalah dinding (mading) sekolah sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis kreatif siswa di SMA Negeri 1 Gunungsari. Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini  sebagai berikut: 1) Pada pertemuan I, tim menjelaskan tentang prosedur kegiatan dan apa saja yang akan dilakukan oleh mitra selama kegiatan pengabdian ini berlangsung; 2) pertemuan II, tim menyampaikan materi tentang majalah dinding serta bagaiamana proses memuat majalah dinding; 3) Pertemuan III berisi tentang kegiatan penyiapan serta pengumpulan bahan melaui kegiatan menulis kreatif yang dilakukan oleh siswa; dan 4) pertemuan IV dilakukannya produksi majalah dinding pada etalase-etalase yang ada di lingkungan sekolah.Abstract: Writing is one of the most complex activities. many students have not been able to do writing activities well. The cause is the lack of intensity of writing activities for students and the lack of media in channeling students' writing creativity. Therefore, the team carried out community service activities in the form of using school bulletin boards as an effort to improve students' creative writing skills at SMA Negeri 1 Gunungsari. The results of this service activity are as follows: 1) the first meeting, the team explained about the activity procedure and what the partners would do during this service activity; 2) the second meeting, the team delivered material about school bulletin boards and how the process of loading school bulletin boards was; 3) third meeting contains the preparation and collection of materials through creative writing activities carried out by students; and 4) the fourth meeting, the production of wall magazines was carried out in the windows in the school environment.
TRAINING OF WRITING BIOGRAPHIC TEXTS THROUGH INTERNET-BASED LEARNING FOR CLASS VIII STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL Arpan Islami Bilal; Syafruddin Muhdar; Baiq Desi Milandari; Alihardi Winata; Roby Mandalika Waluyan
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i1.6474

Abstract

Abstrak: Media internet merupakan sarana pelengkap pembelajaran yang tidak bisa diabaikan dan sudah merupakan bagian kesatuan yang sangat bermanfaat bagi siswa. Kehadiran media internet yang positif yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran tentunya akan mewarnai keberhasilan ataupun prestasi yang dicapai oleh siswa. Siswa merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan media internet, karena berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Untuk itu tim melakukan kegiatan pengabdian berupa “pelatihan menulis teks biografi melalui pembelajaran berbasis internet pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah”. Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut: 1) Pada pertemuan I, tim menjelaskan tentang prosedur kegiatan dan apa saja yang akan dilakukan oleh mitra selama kegiatan pengabdian ini berlangsung; 2) pertemuan II, tim menyampaikan materi tentang penyusunan teks biografi serta model teks biografi; 3) Pertemuan III evaluasi tahap I pekerjaan siswa yaitu hasil penyusunan teks biografi; dan 4) pertemuan IV mengevaluasi kembali hasil perbaikan pekerjaan siswa dalam menulis teks biografi.Abstract:  Internet media is a complementary learning tool that cannot be ignored and is an integral part that is very beneficial for students. The presence of positive internet media that can be used as a source of learning will certainly color the success or achievements of students. Students are one of the parties who benefit the most from the emergence of internet media, because various references, journals, and research results published through the internet are available in abundance. For this reason, the team carried out service activities in the form of "training to write biographical texts through internet-based learning for class VIII students of SMP Negeri 5 Praya Timur, Central Lombok Regency". The results of this service activity are as follows: 1) At the first meeting, the team explained the activity procedures and what partners would do during this service activity; 2) meeting II, the team delivered material on the preparation of biographical texts and models of biographical texts; 3) Meeting III of the evaluation of the first stage of student work, namely the results of the preparation of biographical texts; and 4) the fourth meeting re-evaluated the results of improving students' work in writing biographical texts.
PELATIHAN PENYUSUNAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA GURU BAHASA INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 LABUAPI Baiq Desi Milandari; Roby Mandalika Waluyan; Akhmad H. Mus; Nurmiwati Nurmiwati; Haifaturrahmah Haifaturrahmah
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 2, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.527 KB) | DOI: 10.31764/jces.v2i2.1722

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai wujud pembinaan kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini terlaksana dalam bentuk pelatihan menyusun PTK (Penelitian Tindakan Kelas) bagi guru, khususnya Guru Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya peningkatan kualitas guru dalam pengembangan proses pembelajaran. Adapun hasil dari kegiatan ini yaitu; 1) penyampaian materi PTK, berisi tentang konsep dasar PTK, tujuan PTK, manfaat PTK, model-model PTK, fokus dan sasaran PTK, cara memilih dan merumuskan masalah PTK, langkah-langkah kegiatan PTK, cara menyusun instrumen PTK, cara menganalisis data penelitian jenis PTK, cara menyusun laporan PTK, artikel ilmiah, 2) menyusun rancangan PTK, 3) melaksanakan penelitian tindakan kelas, dan 4) menyusun artikel PTK. Para Guru Bahasa Indonesia yang menjadi peserta dalam kegiatan ini mampu menghasilkan artikel ilmiah yang dimuat pada jurnal nasional yang ber-ISSN.Abstract: Community devotion is an activity that is done as a form of coaching to the community. This community devotion activity is carried out in the form of training to prepare PTK (class action research) for teachers, especially Indonesian language teachers in Senior High School 1 Labuapi West Lombok Regency. This activity is carried out as an effort to improve teachers ' quality of learning process development. The result of this activity is; 1) Delivery of PTK materials, containing the basic concept of PTK, PTK objectives, PTK benefits, PTK models, focus and PTK objectives, how to select and formulate PTK problems, PTK activities steps, how to compose PTK instruments, how to analyze the research data PTK type, how to compile the PTK report, scientific article, 2) Draft PTK, 3) Conduct class action research, and 4) compose the PTK article. Indonesian teachers who are participants in this activity are able to produce scientific articles that are published in the National Journal of ISSN.
Kajian Etnolinguistik Proses Ritual Merariq pada Tradisi Budaya Adat Sasak di Desa Pengembur Kecamatan Pujut Kab. Lombok Tengah Roby Mandalika Waluyan; Baiq Desi Milandari
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 5, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.541 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v5i1.1690

Abstract

Abstrak: Etnolinguistik merupakan salah satu bidang kajian bahasa yang memfokuskan bahasan pada kajian tentang seluk-beluk hubungan aneka pemakaian bahasa dengan pola kebudayaan dalam masyarakat tertentu atau ilmu yang mencoba mencari hubungan antara bahasa, penggunaan bahasa dan kebudayaan pada umumnya. Tujuan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan   proses  ritual  merariq   pada   tradisi    budaya    adat    Sasak    di Desa Pengembur Kecamatan Pujut Kab. Lombok Tengah. Makalah ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian jenis kualitatif bertujuan untuk memaparkan data sebagaimana adanya. Dalam makalah ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, data akan dijelaskan atau dipaparkan dan diuraikan sesuai dengan sifat alamiah data tersebut, yaitu dengan cara menuturkan, mengklasifikasi dan  menganalisisnya.  Data  diperoleh melalui  teknik observasi yang dibantu teknik perekaman menggunakan tape recorder. Data penelitian terdiri atas dua jenis, yaitu: (1) data percakapan; dan (2) data catatan lapangan berupa interaksi verbal. Langkah selanjutnya yang ditempuh adalah pengolahan data dan analisis data. mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,  catatan  lapangan,  dan  dokumentasi  dengan  cara  mengorganisasikan  data  ke dalam  kategori,  menjabarkan  ke  dalam  unit-unit,  melakukan  sentesa,  menyusun  ke  dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri  sendiri  maupun  orang  lain. Abstract: Ethnolinguistics is one area of language studies that focuses on the study of the intricacies of the relationship between the use of language with cultural patterns in certain societies or the science that tries to find the relationship between language, language use and culture in general. The purpose of this paper is to describe the process of merariq rituals in the traditional Sasak cultural traditions in the Pengembur Village, Pujut District, Kab. Central Lombok. This paper is classified as a qualitative descriptive study. This type of qualitative research aims to describe the data as it is. In this paper the researcher uses qualitative research methods. With a qualitative descriptive approach, the data will be explained or explained and described in accordance with the nature of the data, namely by telling, classifying and analyzing it. Data obtained through observation techniques assisted by recording techniques using a tape recorder. Research data consists of two types, namely: (1) conversation data; and (2) field notes data in the form of verbal interactions. The next step taken is data processing and data analysis. organize it into a basic pattern, category, and description unit. Data analysis is the process of systematically searching for and compiling data obtained from interviews, field notes, and documentation by organizing data into categories, describing into units, performing centers, organizing into patterns, choosing which ones are important and which are will be studied, and make conclusions so that they are easily understood by themselves and others.
Revitalisasi Nilai Estetis Tembang-Tembang Teks Indarjaya Sasak Terhadap Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Lalu Ahmad Tijani Isnaini; Roby Mandalika Waluyan
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 1: Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i1.7428

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan dalam rangka usaha mencari/menemukan/mengidentifikasi, mengumpulkan dan memaparkan nilai-nilai estetis yang terkandung dalam tembang-tembangteksIndarjaya Sasak, kemudian hasil penelitian ini dapat memaparkan bagaimana revitalisasi nilai estetis tembang-tembang naskah Indarjaya Sasak terhadap pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Etnografi. Etnografi ­yang akan dibahas lebih lanjut dalam tulisan ini – merupakan salah satu metode penelitian kualitatif. Etnografi digunakan untuk meneliti perilaku-perilaku manusia berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi dalam setting sosial dan budaya tertentu. Yang menjadi kajian etnografi adalah unsur kebudayaan suatu masyarakat seperti, bahasa, mata pencaharian, sistem teknologi, organisasi sosial, kesenian, sistem pengetahuan, dan religi. Etnografi juga merupakan sebuah produk dari suatu penelitian, dan outputnya biasanya berbentuk sebuah tulisan yang terangkum dalam sebuah buku. Penganalisisan data pada penelitian ini melalui kajian atau telaah pustaka atau analisis teks. Analisis pada penelitian ini dilakukan secara manual terhadap bentuk data-data yang ada, dalam rangka mencari dan mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung. Data-data hasil identifikasi dibaca secara berulang-ulang dan dihayati dalam rangka mendapatkan data yang tepat dan teliti, yang dijadikan data primer dalam tulisan ini. Abstract: The research aimed to identify, collect, and elaborate esthetic values in SasakIndarjaya text songs. Further the result of this research can elaborate how to revitalization of esthetic values of Sasak Indarjaya text songs to character based learning in Indonesian literature learning. This research applied ethnography method. The ethnography discussed in this research belongs to qualitative research method. Ethnography  is used to research the human attitudes related to technology development, communication in certain social and cultures. The scopes of ethnography discussion are the substances of further, the text alalysis wa conducted manually to the data available in order to find and identify the values. The data of identification result was read cultures in society such as language, jobs, technology system, social organization, arts, knowledge system and religion. Ethnography is also a product of research, whose output is commonly in the form of writing, summarized in a book. The data alalysis, contenously and solemnly to get an accurate and approximate data wich later became a primer data in this writing.  
ANALISIS FUNGSI DAN NILAI-NILAI BUDAYA MITOS EMBUNG PUNTIQ Samsul Hakim; Roby Mandalika Waluyan
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 1: Januari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.176 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i1.1214

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mengkaji tenntang fungsi dan nilai-nilai budayamitos Embung Puntiq pada masyarakat sasak di desa sengkrang Kabupaten Lombok Tengah. Mitos Embung Puntiq adalah sebuah makam yang dikeramatkan oleh masyarakat sasak. Di samping makan tersebut terdapat sebuah sumur masyarakat setempat menyebutnya lingkoq emas. Jadi mitos Embung Puntiq adalah sebuah makam yang dikeramatkan oleh masyarakat sasak karena dipercayai memiliki banyak pengaruh bagi masyarakat. Misalnya; ketika tanaman rusak, warga datang mengambil air di embung atau air sumur yang berada di makam tersebut. Ketika ada warga yang sakit namun tidak kunjung sembuh meski telah berobat ke dokter, juga dating mengambil air sebagai pengobatan Embung Puntiq menunjukan fungsi yang meluputi; 1) sebagai bentuk hiburan 2) sebagai alat pengesahan pernata dan lembaga kebudayaan; 3) sebagai alat pendidikan alat; 4) sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat dipatuhi anggota kolektifnya. Sedangkan hasil analisis nilai-nilaidan budaya meliputi; nilai relig, nilai kebersamaan, nilai social, nilai pendidikan dan nilai ekonomi.Abstract: This study examines the function and values of the budayamitos of the beak Puntiq in Sasak society in the village of central Lombok Regency. The mythical Puntiq myth is a tomb that is sacred to Sasak people. In addition to the meal there is a well local people call Lingkoq gold. So the myth of the bbly Puntiq is a tomb that is sacred to the Sasak people because it is believed to have many influences for society. For example When the plant is damaged, residents come to take water in the bbly or water wells that are in the tomb. When there is a sick citizen but do not heal despite having treatment to the doctor, also dating taking water as a medicine bbly Puntiq shows the function that is in the; 1) as a form of entertainment 2) as a means of ratification of pernata and cultural institutions; 3) As a tool education tool; 4) as a tool of wearers and supervisors so that the norms of society are adhered to by its members of its library. While the results of the analysis of values and culture include; Reliability, value of togetherness, social value, educational value and economic value.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM SESENGGAK SASAK PADA MASYARAKAT PUJUT KAB. LOMBOK TENGAH Roby Mandalika Waluyan; I Made Suyasa; Akhmad H Mus
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i1.3866

Abstract

Sebagai karya masa lampau, sesenggak sasak merupakan salah satu Aspek budaya yang muncul berdasarkan motivasi kreasi ide dan karya masyarakat pendukungnya. Secara harfiah sesenggak sasak belum banyak dikenal orang terutama kalangan generasi muda. Oleh karena itu sesenggak sasak sangat membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak. Hasil penelitian ini di harapkan dapat membantu menyelamatkan sesanggak sasak ( ungkapan tradisional sasak ) dari kepunahan. Teori-teori yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah teori analisis oleh Kerlinger dan sumber lainnya, nilai oleh Schwartz dan sumber lainnya, pendidikan menurut bahasa yunani, moral oleh Nurgiyantoro dan Hornby, Garanby, dan Wake field, ungkapan oleh Cervantes, kegiatan struktural oleh Ali, kajian fungsi oleh Merton, teori semiotik oleh Reffaterre.Lokasi penelitian ini adalah di desa Sengkol, Teruwai, dan desa Gapura di mana penelitian ini banyak dilakukan di desa sengkol mengingat desa sengkol merupakan ibu kota kecamatan Pujut. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi, dan wawancara, dan metode terjemahan yaitu metode penterjemahan semantik ( semantic trasn location ).Data dan sumeber data dalam penelitian ini menggunakan dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data yang sudah terkumpul di analisis menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bagian structural dalam sesenggak ( ungkapan tradisional ) berupa diksi, tipologi, pola kalimat, dan gaya bahasa, diksi menjelaskan tentang kata-kata atau pilihan kata yang digunakan dalam ungkapan tradisional. Tipologi dalam sesenggak sasak kabupaten Lombok tengah terdiri atas 3 macam yaitu tradisi atas 2 kata, 3 kata dan 4 kata. Pola kalimat dalam pembentukan sesenggak sasak kabupaten Lombok tengah terdiri dari 9 pola pembentuk yaitu kata benda – kata benda, kata kerja, kata benda, kata kerja – kata sifat, kata sifat – kata benda – kata benda – kata kerja, kata kerja – kata kerja, kata sifat – kata kerja. Gaya bahasa dalam sesenggak ini terdiri dari 4 gaya bahasa yaitu simile, terdiri dari 2 sesenggak, antithesis 2 sesenggak, ironi 14 sesenggak dan repetisi 4 sesenggak. Sebelum menganalisis nilai-nilai ke pendidikan dalam sesenggak sasak terlebih dahulu yang di lakukan adalah menganlisis makna yang terkandung dalam sesenggak berupa nilai pendidikan moral dan social. Nilai pendidikan tradisional 10 sesenggak, moral terdiri atas 8 sesenggak dan sosial 5 sesenggak.
Gerakan Literasi Melalui Pembelajaran Sastra yang Apresiatif dan Integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Baiq Desi Milandari; Nurmiwati Nurmiwati; Roby Mandalika Waluyan; Sintayana Muhardini
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5476

Abstract

Literasi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam hal menulis dan membaca. Lebih luas lagi, literasi merupakan proses mengintegrasikan kemampuan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berpikir kritis. Salah satu keuntungan dari literasi yaitu dapat melatih diri untuk dapat lebih terbiasa dalam membaca serta juga dapat membiasakan seseorang untuk dapat menyerap informasi yang dibaca dan dirangkum dengan menggunakan bahasa yang dipahaminya. Akan tetapi, pada kenyataannya kemampuan literasi siswa di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini juga disebabkan oleh kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya literasi masih kurang. Oleh karena itu, penanaman gerakan literasi dapat dilakukan melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gerakan literasi melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Gunungsari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data lalu melakukan penyimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa gerakan literasi di SMA Negeri 1 Gunungsari mulai dilaksanakan sejak tahun 2016. Kegiatan tersebut sempat terhenti akibat beberapa kendala seperti gempa bumi pada tahun 2018 dan pandemi covid-19. Pada awal tahun 2021, kegitan literasi kembali dilaksanakanmeski harus dilakukan melalui jarak jauh. Pada proses pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi sastra guru meminta siswa untuk tetap melaksanakan literasi di rumah masing-masing meski masih dalam keadaan pandemi. Literasi yang dilakukan siswa pada materi sastra sebagian besar adalah dengan membaca karya sastra berupa novel atau cerpen. Selain itu juga, guru meminta siswa untuk membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan materi pelajaran seperti ensiklopedia sastra dan lainnya. Peran literasi seperti itu menghasilkan peranan yang positif terhadap hasil belajar dan juga terhadap pemahaman siswa dalam memahami materi sastra yang apresiatif dan juga integratif. Literacy is defined as a person's ability to write and read. More broadly, literacy is a process of integrating listening, speaking, reading, writing, and critical thinking skills. One of the advantages of literacy is that it can train oneself to be more accustomed to reading and can also familiarize a person to be able to absorb information that is read and summarized using the language he understands. However, in reality the literacy ability of students in Indonesia is still very low. This is also due to the lack of awareness and understanding of the importance of literacy. Therefore, the cultivation of the literacy movement can be done through appreciative and integrative literary learning. For this reason, this study aims to determine the literacy movement through appreciative and integrative literary learning at SMA Negeri 1 Gunungsari. The subjects of this study were students of class X SMA Negeri 1 Gunungsari. This type of research is a descriptive qualitative research. Methods of data collection is done by using the interview method and the method of documentation. Data analysis was carried out through the stages of data reduction and then making conclusions. Based on the results of the study, it is known that the literacy movement at SMA Negeri 1 Gunungsari has been implemented since 2016. The activity was stopped due to several obstacles such as the earthquake in 2018 and the covid-19 pandemic. In early 2021, literacy activities will be carried out again, although they must be carried out remotely. In the Indonesian language learning process, especially in literary material, the teacher asks students to continue to carry out literacy at their respective homes even though they are still in a pandemic. Literacy done by students on literary material is mostly by reading literary works in the form of novels or short stories. In addition, the teacher asks students to read other books related to the subject matter such as literary encyclopedias and others. The role of such literacy produces a positive role on learning outcomes and also on students' understanding in understanding literary material that is appreciative and also integrative.
Kelisanan dan Keberaksaraan dalam Bakayat Sasak di Lombok I Made Suyasa; Roby Mandalika Waluyan
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 5, No 2: Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v5i2.2631

Abstract

Bakayat adalah tradisi lisan masyarakat Sasak di Lombok yang berupa pembacaan hikayat/syair dengan cara menembangkan kemudian diikuti terjemahan dan penafsiran secara bergantian oleh penembang dan pengarti (bujangge).Bakayatsebagai bentuk apresiasi masyarakat Sasak terhadap teks-teks sastra tulis yang diterjemahkan dan ditafsirkan dalam bentuk lisan oleh pelaku bakayat secara lebih dalam, filosofis, dan sufistik hingga teks menjadilebih bermakna bagi kehidupan masyarakatnya. Kehadiran bakayat bukan hanya sebagai media dakwah, namun  mampu menyatu dengan kehidupan ritual adat keagamaan masyarakat suku Sasak dan membangun silaturrahmi dalam bentuk berkesenian. Kelisanan dan keberaksaraan masih tetap berkembang dalam masyarakat Indonesia karena keduanya saling mendukung, hal ini menjadikan kebudayaan khirografik mendapat tempat yang baik sebagai panggung apresiasi  teks-teks tradisional. Bakayatsebagai panggung apresiasi berlangsung sepanjang pertunjukan, mereka berusaha mengangkat isu-isu aktual yang terkait dengan teks baik itu isu sosial, politik, ekonomi, budaya, dan juga praktik-praktik kehidupan yang menyimpang dari ajaran Islam. Pendekatan dalam praktik apresiasi seperti dalam bakayat  menekankantentang bagaimana teks digunakan dalam kehidupan keagamaan, sosial, dan budaya. Abstract: Bakayat is the oral tradition of the Sasak people in Lombok in the form of reading saga / poetry by means of development, followed by translation and interpretation alternately by the developer and interpreter. by the perpetrators of bakayat in a deeper, philosophical, and sufistic manner so that the text becomes more meaningful to the lives of its people. The presence of Bakayat is not only as a medium for da'wah, but is able to unite with the religious ritual life of the Sasak people and build silaturrahmi in the form of art. Oral and literacy are still developing in Indonesian society because they both support each other, this makes the Chirographic culture a good place to stage the appreciation of traditional texts. Bakayats As an appreciation stage that takes place throughout the show, they try to raise the actual issues related to the text whether it is social, political, economic, cultural, and also life practices that deviate from Islamic teachings. Approaches in the practice of appreciation as in bakayat emphasize how text is used in religious, social and cultural life.