Akhmad H. Mus
Universitas Muhammadiyah Mataram

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMBINAAN KARAKTER MELALUI PELATIHAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA ANGGOTA PRAMUKA SMA NEGERI 5 MATARAM Baiq Desi Milandari; Ahyati Kurniamala N; Roby Mandalika Waluyan; Akhmad H. Mus; Nina Nina
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.3 KB) | DOI: 10.31764/jces.v1i1.74

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai wujud pembinaan kepada masyarakat. Pengabdian ini dilaksanakan pada anggota pramuka di SMA Negeri 5 Mataram. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam rangka melakukan pembinaan materi berbicara di depan umum pada anggota pramuka. Pelatihan berbicara di depan umum ini dimaksudkan agar para anggota pramuka di gugus depan 06.101-06.102 Ambalan Udayana-Ratu Sima, mampu berbicara di depan umum dengan bahasa yang baik dan benar serta menjunjung kesantunan berbahasa, hal ini dimaksudkan untuk membentuk karakter anggota pramuka sejak dini, sehingga di kemudian hari mereka menjadi unggul di masyarakat dalam hal positif. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan dengan rincian: (1) Pertemuan I: Penyampaian materi tentang keterampilan berbicara di depan umum; (2) Pertemuan II: Pelatihan berpidato dan memandu acara; (3) Pertemuan III: Pelatihan berdiskusi dan memimpin rapat; (4) Pertemuan IV: Evaluasi kegiatan.Kata Kunci : Pembinaan, Karakter, Berbicara Abstract:. The community service activities is a activities performed as a form of coaching to the community. This dedication was held on members of Pramuka in Senior High School 5 Mataram. This devotion activities implemented in order doing coaching matter of public speaking on the members of Pramuka. This public speaking training is intended in order for the members of the Pramuka in gugus depan 06.101-06.102 Ambalan Udayana-Ratu Sima, being able to speak in public with proper grammar and correct as well as the respect politeness language, it is intended to forming the character of the members Pramuka since the early. So that later in life they became superior in the community in terms of positive. The activities carried out by as much as 4 times, with details: (1) the first meeting I: delivery of material about public speaking skills; (2) the second meeting II: addressing the hourlong training; (3) the third meeting III  : discuss and lead training; (4) the fourth meeting IV : evaluation activities.Keywords: Development, Character, Speaking.
FOSTERING TRAUMA HEALING THERAPY WITH A LITERARY APPROACH TO STUDENTS AFFECTED BY THE LOMBOK EARTHQUAKE Ilham Ilham; Habiburrahman Habiburrahman; Rudi Arrahman; Akhmad H. Mus; Supratman Supratman
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.5670

Abstract

Abstrak: Bencana alam berupa gempa bumi yang menimpa masyarakat Lombok NTB pada tanggal 29 Juli 2018 dengan kekuatan 6,8 SR kemudian disusul dengan gempa bumi pada tanggal 5 Agustus 2018 dengan kekuatan 7,0 SR. Desa Pohgading merupakan salah satu bagian dari daerah kabupaten Lombok Timur berdekatan dengan desa Batuyang Kecamatan Pringgabaya yang termasuk salah satu desa yang terdampak bencana alam berupa gempa bumi. Hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan psikososial support di Posko SMA Muhammadiyah Pohgading Kecamatan Pringgabaya pada tanggal 18 Oktober 2018 yang dilakukan oleh Tim Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Timur. Pada kegiatan tersebut, Tim memberikan berbagai macam permainan edukasi serta ada kegiatan membaca buku-buku cerita anak sekaligus pembagian hadiah bagi seluruh anak yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Rasa senang dan gembira terpancar dari raut wajah para adik-adik hari itu. Dalam hal ini tim pengabdian UMMAT kembali melakukan pemulihan trauma healing lewat cara-cara yang familiar di mata masyarakat dengan pendekatan sastra. Pendekatan sastra yang diberikan untuk mengungkapkan gejolak jiwa mereka dan mewakili ungkapan hati mereka lewat puisi yang diungkapkan sehingga titik jenuh dari trauma tersebut menjadi hilang. Hal ini sesuai dengan manfaat sastra dalam kehidupan yaitu memperkaya rohani penikmatnya.Abstract: Natural disasters in the form of an earthquake that struck the people of Lombok NTB on July 29, 2018 with a magnitude of 6.8 SR and then followed by an earthquake on August 5, 2018 with a magnitude of 7.0 SR. Pohgading Village is one part of the East Lombok regency area adjacent to Batuyang Village, Pringgabaya District, which is one of the villages affected by natural disasters in the form of earthquakes. This is evidenced by the existence of psychosocial support activities at the Muhammadiyah Pohgading High School Pringgabaya Subdistrict on October 18, 2018 conducted by the East Lombok Regency Library and Archives Service Team. In this activity, the Team provided various educational games and there were activities to read children's story books as well as the distribution of prizes to all children participating in the activity. Joy and joy emanated from the faces of the younger siblings that day. In this case, the UMMAT service team returned to trauma recovery through ways that were familiar to the public with a literary approach. Literary approach to express the turmoil of their souls and represent their heart's expressions through poetry that is expressed so that the saturation point of the trauma disappears. This is in accordance with the benefits of literature in life that is to enrich the spiritual audience.
PELATIHAN PENYUSUNAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA GURU BAHASA INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 LABUAPI Baiq Desi Milandari; Roby Mandalika Waluyan; Akhmad H. Mus; Nurmiwati Nurmiwati; Haifaturrahmah Haifaturrahmah
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 2, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.527 KB) | DOI: 10.31764/jces.v2i2.1722

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai wujud pembinaan kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini terlaksana dalam bentuk pelatihan menyusun PTK (Penelitian Tindakan Kelas) bagi guru, khususnya Guru Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya peningkatan kualitas guru dalam pengembangan proses pembelajaran. Adapun hasil dari kegiatan ini yaitu; 1) penyampaian materi PTK, berisi tentang konsep dasar PTK, tujuan PTK, manfaat PTK, model-model PTK, fokus dan sasaran PTK, cara memilih dan merumuskan masalah PTK, langkah-langkah kegiatan PTK, cara menyusun instrumen PTK, cara menganalisis data penelitian jenis PTK, cara menyusun laporan PTK, artikel ilmiah, 2) menyusun rancangan PTK, 3) melaksanakan penelitian tindakan kelas, dan 4) menyusun artikel PTK. Para Guru Bahasa Indonesia yang menjadi peserta dalam kegiatan ini mampu menghasilkan artikel ilmiah yang dimuat pada jurnal nasional yang ber-ISSN.Abstract: Community devotion is an activity that is done as a form of coaching to the community. This community devotion activity is carried out in the form of training to prepare PTK (class action research) for teachers, especially Indonesian language teachers in Senior High School 1 Labuapi West Lombok Regency. This activity is carried out as an effort to improve teachers ' quality of learning process development. The result of this activity is; 1) Delivery of PTK materials, containing the basic concept of PTK, PTK objectives, PTK benefits, PTK models, focus and PTK objectives, how to select and formulate PTK problems, PTK activities steps, how to compose PTK instruments, how to analyze the research data PTK type, how to compile the PTK report, scientific article, 2) Draft PTK, 3) Conduct class action research, and 4) compose the PTK article. Indonesian teachers who are participants in this activity are able to produce scientific articles that are published in the National Journal of ISSN.
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN DIORAMA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR Haifaturrahmah Haifaturrahmah; Romi Hidayatullah; Yuni Mariyati; Akhmad H. Mus; Arpan Islami Bilal; Zedi Muttaqien
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 2 (2020): JULI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.237 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i2.2215

Abstract

Abstrak: Karakteristik usia siswa sekolah dasar adalah anak sudah mampu berpikir logis, dengan berbantuan benda-benda konkret. Dengan demikian, guru yang merupakan komponen penting dalam proses kegiatan belajar mengajar harus mampu mengembangkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan professional untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satunya melalui penerapan penggunaan media pada proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan agar guru mampu merancang, mendesain, dan mengembangkan media pembelajaran, khususnya media pembelajaran diorama. Media diorama tingkat konkretisitasnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan media visual karena diorama merupakan media tiga dimensi yang dapat menggambarkan keadaan sebenarnya, sehingga dapat membantu siswa belajar memahami materi pelajaran dan hal ini sesuai dengan karakteristik usia siswa sekolah dasar.Abstract: The age characteristic of elementary school students is that the child can think logically, with the assisted concrete objects. Thus, teachers who are important components in the process of learning to teach must be able to develop pedagogic competence, personality, social and professional to improve the quality of learning. One of them through the application of media use in the learning process will be implemented. This dedication activity aims to help teachers to design, design and develop learning media, especially diorama learning media. Diorama media is higher in its concreticient compared to visual media because dioramas are three-dimensional media that can depict the real state, so it can help students learn to understand the subject matter and this is under the age characteristics of the elementary school students.
BENTUK ANTONIM BAHASA MODO PADA MASYARAKAT PULAU KOMODO Ayu Sugita; Akhmad H. Mus
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.862 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i2.1224

Abstract

Abstrak: Peneltitan ini mengkaji tentang bentuk-bentuk antonim bahasa modo pada masyarakat Pulau Komodo Kacamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang bentuk antonim bahasa modo. Mengidetifikasikan makna-makna bentuk antonim bahasa modo. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi, dan teknik rekaman. Ananlisis data mengunakan deskriptif kualitatif dengan tahapan-tahapan yaitu redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang di temukan penelitian terkait bentuk antonim bahasa modo, Hasil penelitian menunjukan bentuk antonim bahasa modo pada masyarakat pulau komodo dapat diklarifikasikan menjadi empat yakni 1) antonim Komplementer, 2) antonim Gradabel, 3) antonim Relasional, 4) antonim Resiprokal. Keempat bentuk antonim bahasa modo masih terdapat makna antonim bahasa modo pada masyarakat pulau komodo, makna bentuk antonim bahasa modo pada masyarakat pulau komodo terdapat lima makna antonim yakni 1) oposisi Mutlak, 2) oposisi Kutub, 3) oposisi Hubungan, 4) oposisi Hierarkial, dan 5) oposisi Majemuk.  Abstract: This Peneltitan examines the form of the form of the antonym language modo on the Komodo Island community of West Manggarai Regency. The research aims to describe the form of the antonym language modo. To idealize the meanings of the form of the antonym language modo. This research uses qualitative methods. The techniques used are observation techniques, interview techniques, Documentation techniques, and recording techniques. Ananlisis data uses qualitative descriptive with the stages of data reducation, data presentation, and withdrawal of conclusions. The results of the research in the research related form of the antonym language Modo, the results showed the form of antonym language modo in Komodo Island community can be clarified into four namely 1) complementary antonym, 2) gradable antonym, 3) Relational antonym, 4) resiprocal antonym. The four forms of antonym language Modo still has the meaning of the antonym language modo on the Komodo Island community, the meaning of the form of antonym language modo on the Komodo Island community there are five meanings of antonym i.e. 1) absolute opposition, 2) polar opposition, 3) opposition relations, 4) of Hierarcial opposition, and 5) the opposition of compound.
Konflik Sosial Penanganan Covid-19 dalam Kajian Kesantunan Habiburrahman Habiburrahman; Akhmad H. Mus; Rudi Arrahman; Siti Lamusiah; Supratman Supratman
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5473

Abstract

Pada hakikatnya, realisasi prinsip kesantunan digunakan untuk menunjukkan citra baik aparatur desa sebagai orang yang santun di tengah masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, aparatur desa mengendalikan percakapan dengan cara mengatur pola tutur, memberikan, mengambil giliran tutur, mengatasi penyimpangan, dan mengatasi kesalahpahaman.  Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunanaan kesantuanan tindak tutur penyelesaian konflik sosial penanganan covid-19. Penelitian kesantunan ini merupakan salah satu penelitian dalam kajian sosiopragmatik. Sesuai dengan pandangan tersebut, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: (1) persiapan pengumpulan data, (2) teknik observasi, dan (3) teknik wawancara. Analisis. Hasil peneltian menunjukkan bahwa aparatur desa bajur merealisasikan enam maksim kesantunan untuk menyelesaikan masalah konflik sosial penanganan covid-19. Keenam maksim tersebut yaitu, yakni maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim permufakatan atau kecocokan, dan maksim kesimpatian. Keenam maksim tersebut sangat erat kaitannya dengan jiwa besar seorang pemimpin yang patut diteladani dan dihormati dalam bertutur sehingga permasalahan dalam masyarakat dapat terselesaikan dengan baik dan pemimpin tersebut dikategorikan sebagai seorang yang santun. Selain itu, keenam maksim tersebut cocok untuk diterapkan di tengah masyarakat pedesaan dalam menciptakan keharmonisasian antar warga masyarakat dan tokoh masyarakat.   In essence, the realization of the principle of politeness is used to show a good image of the village apparatus as a polite person in the community. To achieve this goal, village officials control the conversation by regulating speech patterns, giving, taking turns, overcoming deviations, and overcoming misunderstandings. The purpose of this study is to describe the use of politeness speech acts to resolve social conflicts in the handling of COVID-19. This politeness research is one of the studies in sociopragmatic studies. In accordance with this view, this research is classified as a qualitative descriptive study. The data collection in this study relates to the following matters: (1) preparation of data collection, (2) observation techniques, and (3) interview techniques. Analysis. The results of the study show that the Bajur village apparatus realizes the six maxims of politeness to solve the problem of social conflict in handling COVID-19. The six maxims are the maxim of wisdom, the maxim of generosity, the maxim of appreciation, the maxim of simplicity, the maxim of agreement or compatibility, and the maxim of sympathy. The six maxims are closely related to the great spirit of a leader who should be imitated and respected in speaking so that problems in society can be resolved properly and the leader is categorized as a polite person. In addition, the six maxims are suitable to be applied in rural communities in creating harmony between community members and community leaders.
Warewolf Game: Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Mengoptimalkan Pendidikan Karakter di PKBM Pandawa Syafruddin Muhdar; Nurmiwati Nurmiwati; Akhmad H. Mus
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 5, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.752 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v5i1.1656

Abstract

Abstrak: Pembangunan pendidikan tidak hanya  untuk mengembangkan aspek intektual saja melainkan juga watak, moral, sosial dan fisik peserta didik, atau dengan kata lain menciptakan manusia Indonesia seutuhnya. Mengajar yang baik tentunya membutuhkan strategi yang baik pula. Maksud mengajar disini bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa atau peserta didik semata melainkan memberikan pengalaman dan nilai pada anak . Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah Werewolf Game. Werewolf game merupakan salah satu alternatif Strategi pembelajaran yang mampu mengoptimalkan pendidikan karakter. Penggunaan strategi pembelajaran ini mampu mengkombinasikan antara permainan dan pendidikan terutama pendidikan karakter sehingga siswa mendapatkan pengalaman yang asik dan menarik ketika mengikuti proses pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari penerapan strategi ini adalah: 1. Melalui strategi Pembelajaran werewolf game, motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran khusunya kompetensi berbicara menjadi lebih meningkat, sehingga siswa menjadi lebih aktif, berani berbicara atau memerankan peran yang telah dibagikan didepan kelas pada setiap tahapan kegiatan yang dilaksanakan. 2. Melalui penerapan strategi pembelajaran werewolf game, nilai karakter siswa menjadi meningkat. Hal ini berdampak positif untuk peserta didik ketika berbaur dengan masyarakat. Abstract: Educational development is not only to develop intellectual aspects but also the character, morals, social and physical aspects of students, or in other words to create Indonesian people as a whole. Good teaching certainly requires a good strategy. The purpose of teaching here is not only transferring knowledge to students or students but rather providing experiences and values to children. One strategy that can be applied is Werewolf Game. Werewolf game is one alternative learning strategy that is able to optimize character education. The use of this learning strategy is able to combine games and education, especially character education so that students get a cool and interesting experience when following the learning process. The results obtained from the application of this strategy are: 1. Through the werewolf game Learning strategy, students' motivation to participate in the learning process especially speaking competency becomes more increased, so students become more active, dare to speak or play roles that have been distributed in front of the class at each stage of the activity which is implemented. 2. Through the application of the werewolf game learning strategy, the value of student characters increases. This has a positive impact on students when mingling with the community.