Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Produksi Tepache dan Strategi Pemasarannya Nugraeni, Dyah Ayu; Nurhayati, Siti Fatimah
Determinasi: Jurnal Penelitian Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/determinasi.v3i1.389

Abstract

Tepache merupakan minuman tradisional Meksiko yang berbahan dasar buah nanas. Tepache umumnya berbahan dasar nanas yang dicampur dengan gula dan rempah-rempah, kemudian difermentasi selama 3 hari. Hasilnya adalah minuman berkarbonasi dengan rasa segar, manis dan asam. Tepache merupakan salah satu peluang usaha yang dapat membantu mengatasi penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi proses produksi Tepache dan strategi pemasarannya. Identifikasi proses produksi tidak hanya membahas mengenai proses produksi saja, tetapi juga mencakup perhitungan biaya, penentuan harga jual dan perhitungan laba. Penentuan strategi pemasaran mendasarkan pada analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sebesar Rp.2.804.000 diperoleh produksi Tepache sebanyak 200 botol ukuran 240ml, dengan biaya produksi per unit Rp. 5.608. Tepache dijual dengan harga Rp. 7.000, selama periode 19 November sampai 04 Desember 2023 diperoleh laba sebesasr Rp. 1.193.000. Berdasarkan analisis SWOT diketahui bahwa strategi pemasaran yang diterapkan secara online melalui media sosial dan offline melalui event khusus seperti Car Free Day (CFD) serta expo kuliner. Hal ini dilakukan mengingat persaingan yang cukup ketat di bidang minuman fermentasi, namun Tepache mempunyai keunggulan yaitu bahan baku murah dan rasa yang khas disukai banyak orang, sehingga minuman Tepache masih mempunyai peluang eksis dipasaran dengan inovasi varian rasa dan ukuran kemasan.
The Analysis Of Determinants Of Regency/City Minimum Wages In The Pekalongan Residency On 2017-2022 Fitriani, Citra Indah; Nurhayati, Siti Fatimah
International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Vol 8 No 1 (2024): IJEBAR : Vol. 8, Issue 1, March 2024
Publisher : LPPM ITB AAS INDONESIA (d.h STIE AAS Surakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/ijebar.v8i1.12526

Abstract

The minimum wage is a method of achieving a reasonable income for workers by enhancing their well-being while not neglecting increases in productivity, firm progress, and overall economic development. The purpose of this study is to look into the effects of the human development index (HDI), labor force participation rate (TPAK), inflation, and investment on the minimum wage in the Pekalongan Residency's regencies/cities between 2017 and 2022. The study uses secondary data in the form of panel data, which includes cross-sectional data from 7 regencies in the Pekalongan Residency as well as time-series data from 2017 to 2022. The Fixed Effect Model (FEM) serves as the methodological framework. The study's findings revealed that the human development index and investment have a positive and significant influence on minimum wages in the regencies/cities of Pekalongan Residency, refuting the original hypothesis. In contrast, labor force participation and inflation have a negative impact on minimum salaries in the district/city of Pekalongan Residency. The F-test findings corroborate the model's existence, with an R-squared value of 0.9384, showing that HDI, TPAK, Inflation, and Investment account for 93.84% of the variation in the regency/city minimum wage in Pekalongan Residency. The remaining 6.16% is due to other variables not included in the model. Keywords: Regional Minimum Wages, Human Development Index, Labor Force Participation Rate