Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PROFIL KOMPETENSI SISWA MENYELESAIKAN TES BERFIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SMPN 3 NGLEGOK BLITAR NURIL MAULIDA FAUZIAH, AN; SUBEKTI, HASAN
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 19, No 2 (2012): Vol. 19, No. 2, Desember 2012
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sains adalah studi sistematik tentang alam dan bagaimana alam itu mempengaruhi kehidupan dan lingkungan kita. Mengacu Permendiknas, Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Sebagian SKL yang secara eksplisit berkait dengan kemampuan berfikir peserta didik untuk seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dan menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu perlunya siswa dibiasakan dengan tes berfikir tingkat tinggi dalam Pembelajaran Sains yang untuk mengasah kemampuan siswa pada jenjang SMP. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-B  SMPN 3 Nglegok Blitar sebanyak 15 orang. Instumen penelitian ini berupa tes terkait solving problems and investigating the natural world dikembangkan oleh Tim USAID pada Tahun 2012. Simpulan dari penelitian ini, yaitu: Kompetensi Siswa Menyelesaikan Tes Berfikir Tingkat Tinggi dalam Pembelajaran Sains di SMPN 3 Nglegok Blitar berkategori kurang (retata skor klasikal 55,3). Hal ini berdasarkan analisis data menunjukkan 1 siswa (6.7%) berkategori sangat baik; 0 siswa (0.0%) berkategori baik (b); 3 siswa  (26.7 %) berkategori cukup; 4 siswa (26.7 %) berkategori kurang; dan 6 (40.0 %) berkategori sangat kurang (e). Namun demikian, keterampilan siswa untuk menyelesaikan Tes Berfikir Tingkat Tinggi berpotensi besar dapat dicapai siswa. Hal ini terbukti ada siswa yang mampu mencapai skor 93 (sangat baik). Kata Kunci: tes, solving problems, berfikir tingkat tinggi, sains Science is the systematic study of nature and how it affects the life of nature and our environment. Reference number 23 Permendiknas 2006 standard of Competency graduates (SKL) to units of primary and secondary education is used as a guide in determining graduation assessment of learners. Some SKL explicitly relates to the ability of learners to think the whole level of primary and secondary education is showing the ability of logical thinking, critical, creative, and innovative and demonstrates the ability to analyze and solve problems in daily life. To that end the need for students familiarized with test higher-order thinking in the Learning of science to hone students ability in the secondary. The subject of this research is grade VII-B  Junior High School 3 Nglegok Blitar as much as 15 people. This research instrument in the form of tests related to solving problems and investigating the natural world developed by the USAID Team in 2012. Summary of the research Competences, namely: Students complete the test high level Thinking in Science Learning at the Junior High School 3 Nglegok Blitar categories less (rate score of classical 55,3). It is based on an analysis of data showed 1 student (6.7%) categories are very good; 0 (0.0%) students are categorized well (b); 3 students (26.7%) categories enough; 4 students (26.7%) categories were less; and 6 (40.0%) categories are less (e). However, the skills of the students to complete the test potentially high levels of Thinking big is a student. It is evident there are students who are able to achieve a score of 93 (very good).  Key words: test, solving problems, thinking high level science  
KEEFEKTIFAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL TES KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII An Nuril Maulida Fauziah; Tutut Nurita; Deviana Eka Ratna Saftri
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.952 KB) | DOI: 10.30738/sosio.v3i1.1514

Abstract

This research aims to describe the effectiveness of worksheet based on a scientific approach on the vibration and wave materials based on activity and science process skill test. This research uses Pre-Experimental design form with One Group Pretest Posttest Design research design. The subjects of this research are students of 8th grade SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo 2016/2017 school year totaling 26 students. Data collection in this research using the method of observation and test, using student activity sheet instrument and science process skill test sheets. The result of research for student activity has percentage of 85,10%. Classic completeness can be achieved with the percentage of 80.77% and students can improve the science process skills with n-Gain score of 0.80 which belongs to high category.Keywords : effectiveness, scientific approach, science process skill
ANALISIS PERUBAHAN VISUAL FASE BULAN PADA MATAKULIAH PENGETAHUAN BUMI ANTARIKSA Cindy Kharisma Dewi; Rafli Bagus Ramadhan; Zabrina Aulia Wardani; An Nuril Maulida Fauziah
BIOCHEPHY: Journal of Science Education Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : MO.RI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52562/biochephy.v4i1.1060

Abstract

Fase Bulan merupakan perubahan penampakan Bulan yang terlihat dari Bumi seiring waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan secara rinci perubahan fase Bulan dalam mata kuliah Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan model deskriptif. Pengamatan fase Bulan dilakukan melalui observasi secara langsung, baik dengan mata telanjang maupun menggunakan alat seperti handphone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap fase Bulan memiliki waktu terbit dan terbenam yang khas dalam siklus sinodik sekitar 29,5 hari. Pengamatan dari tanggal 16 Mei 2024 hingga 22 Mei 2024 menunjukkan perubahan fase dari kuartal pertama, melalui fase cembung pertama, hingga mendekati purnama. Perubahan ini dipengaruhi oleh posisi relatif Bulan terhadap Bumi dan Matahari, serta faktor-faktor seperti rotasi Bumi, lokasi pengamatan, dan kondisi atmosfer. Penelitian ini memberikan kontribusi pada peningkatan pengetahuan dengan menyediakan analisis rinci mengenai dinamika fase Bulan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
ANALISIS HUBUNGAN FREKUENSI-MAGNITUDO PADA GEMPA BUMI YANG BERTITIK DI KABUPATEN TUBAN DAN SEKITARNYA Yulia Kuttayyibatun Nisa’; An Nuril Maulida Fauziah; Mayang Chris Mahajeng; Diah Nanda Nur Kumairoh
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 6 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v3i6.3572

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan kepemilikan gempa bumi aktif yang masih tinggi hingga kini. Gempa bumi yang baru-baru ini terjadi berpusat di Pulau Jawa daerah Kabupaten Tuban dan sekitarnya. Adapun cara supaya dapat memahami karakteristik dari gempa bumi di wilayah Kabupaten Tuban adalah melalui analisis hubungan frekuensi-magnitudo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara frekuensi dan magnitudo pada gempa bumi di Kabupaten Tuban dan sekitarnya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yakni studi literatur dan data gempa yang didapat melalui katalog dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta sumber-sumber lain yang relevan. Frekuensi gempa yang terjadi di Tuban dirasakan sebanyak 3 kali kemudian gempa susulan sebanyak 32 kali pada hari yang sama dengan kekuatan gempa sebesar 6,5 SR. Menandakan bahwa gempa tuban termasuk ke dalam peristiwa alam yang signifikan dengan potensi kerusakan dan korban jiwa yang tinggi.
EKSPLORASI DAN PENEMUAN TATA SURYA BAGI MAHASISWA DALAM ILMU ASTRONOMI Kamelia Fernanda Putri; Intan Aulia Rahma; Septiany Aufa Hanifawaty; An Nuril Maulida Fauziah
Trigonometri: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 2 No. 3 (2024): Trigonometri: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3483/trigonometri.v2i3.3691

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pembelajaran sains dengan fokus pada sistem tata surya serta memahami pentingnya astronomi dalam pendidikan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi pustaka dari berbagai jurnal dan sumber perpustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran tentang sistem tata surya dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengeksplorasi dan memahami fenomena alam secara ilmiah serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya astronomi dalam berbagai aspek kehidupan seperti navigasi, agrikultur, dan perhitungan waktu. Astronomi adalah salah satu ilmu pengetahuan tertua, akan tetapi di Indonesia masih terdapat kesulitan dalam memahaminya serta keterbatasan sumber informasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan astronomi yang lebih baik dan sumber informasi yang memadai sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan minat peserta didik terhadap ilmu ini.
Implementasi Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik SMP Pada Materi IPA: Implementation of Guided Inquiry to Enhance Junior High School Student’s Critical Thinking Skills in Science Salamah, Ummu; An Nuril Maulida Fauziah
Edu-Sains: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 14 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jmpmipa.v14i1.40217

Abstract

Pendidikan abad ke 21 menuntut peserta didik memiliki beberapa keterampilan, salah satu keterampilan tersebut adalah keterampilan berpikir kritis. Akan tetapi, meskipun keterampilan berpikir kritis penting untuk dikuasai, ternyata keterampilan berpikir kritis peserta didik saat ini masih berada pada kategori rendah. Keterampilan berpikir kritis peserta didik yang masih rendah dapat diatasi dengan penerapan model pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Model pembelajaran tersebut adalah inkuiri terbimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi IPA yang dilakukan di SMP Negeri 2 Jetis tahun ajaran 2024/2025. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data menggunakan tes keterampilan berpikir kritis yang dilakukan dua kali yaitu pretest dan posttest, serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang diisi oleh tiga observer. Hasil tes kemudian dianalisis menggunakan N-Gain. Rata-rata nilai N-Gain peserta didik adalah sebesar 0,71 dengan kriteria peningkatan tinggi. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan uji wilcoxon dengan hasil akhir nilai Asym. Sig yang diperoleh mendapat skor <0,000, artinya terdapat perbedaan antara nilai pretest dengan nilai posttest. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis peserta didik meningkat setelah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi IPA.
STUDENTS' RESPONSES TOWARDS THE IMPLEMENTATION OF GAME BASED LEARNING WITH DOMINO CARDS ON THE BLOOD CIRCULATORY SYSTEM MATERIAL: RESPON SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI GAME BASED LEARNING DENGAN MEDIA KARTU DOMINO PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH Aida Hanun Shofiyah; An Nuril Maulida Fauziah
PENSA E-JURNAL: PENDIDIKAN SAINS Vol. 13 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/pensa.v13i2.70428

Abstract

This study aims to determine students' responses to the implementation of game-based learning (GBL) using domino card media on the topic of the circulatory system. The study uses qualitative research using literature review method. The research instrument used student response questionnaire distributed to 24 junior high school students. Data collection was carried out through the distribution of questionnaires regarding students’ responses to the implementation of GBL with domino card media on the circulatory system topic. The collected data will be analyzed by calculating the percentage of each statement in the student response questionnaire to determine the proportion of positive and negative responses. The results of the study show that the number of positive responses was higher than the negative responses regarding the implementation of GBL using domino card media on the circulatory system topic.
Efektivitas Media Video Animasi pada Pembelajaran Tata Surya di SMP Aulina Afrilia Mukti; Elvaretta Ramaniya Syafitri; Ummus Syahda Zakiyah Putri; An Nuril Maulida Fauziah
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 3 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v3i1.5993

Abstract

Studi ini merupakan tinjauan sistematis (Systematic Literature Review/SLR) dengan tujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan media video animasi dalam pengajaran IPA mengenai Bumi dan Tata Surya di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Data diperoleh dari proses seleksi artikel yang diterbitkan pada tahun 2020 hingga 2025 dengan kriteria subjek penelitian berupa siswa SMP, media yang digunakan adalah video animasi (2D atau 3D), dan variabel yang dianalisis adalah hasil belajar atau motivasi siswa. Hasil sintesis menunjukkan bahwa media video animasi secara konsisten mampu meningkatkan hasil belajar kognitif siswa, terlihat dari peningkatan signifikan antara pretest dan posttest di berbagai penelitian. Di samping itu, media ini juga terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi belajar, terutama melalui peningkatan perhatian, rasa percaya diri, dan kepuasan. Aspek validitas dan kepraktisan media juga menjadi faktor penentu keberhasilan implementasinya di ruang kelas. Oleh karena itu, penggunaan media video animasi dapat menjadi pilihan strategis dalam pengajaran IPA, khususnya untuk materi yang bersifat abstrak dan sulit divisualisasikan.
Relationship Between Critical Thinking and Scientific Argumentation in Science Learning An Nuril Maulida Fauziah; Wasis; Ahmad Fauzi Hendratmoko; Mahdiannur, M. A.; Mochammad Zumar Firdaus Ermawan; Suwandi, E.; Ratri, Safitri Yosita
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol. 13 No. 2 (2024): June 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pwqxcp96

Abstract

This study aims to examine the relationship between critical thinking and scientific argumentation in the context of science learning. This research method is a systematic literature review of articles published between 2012 and 2022 and indexed in Scopus at least Quartile 2 (Q2), so the quality of the articles is high. This research found 17,800 articles in the search results for related articles published in the last decade, but only 11 met the criteria. Findings from the literature review indicate an interdependent relationship between critical thinking and scientific argumentation, and both make significant contributions to science learning. Other information obtained from this research is that there are several methods for training and developing critical thinking and scientific argumentation in science learning: argument maps and concept maps, essential reading activities, argumentative texts or discourse, discussion activities, analytical questions, learning technology, and specific learning strategies. Based on the research results, it can be concluded that critical thinking and scientific argumentation are interconnected skills and contribute to learning. The complexity of the relationship between critical thinking and scientific argumentation in science learning can encourage deeper learning and understanding of concepts.