Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JAS (Jurnal Agri Sains)

ANALISIS EKONOMI USAHA PENGOLAHAN LIMBAH JERAMI PADI MENJADI PAKAN AMONIASI DI DESA BATU KUTA LOMBOK BARAT Abyadul Fitriyah; Ria Harmayani; Aisah Jamili; Yuni Mariani; Ni Made Andry Kartika; Isyaturriyadhah Isyaturriyadhah
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 5, No 1: Juni 2021
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v5i1.560

Abstract

Tujuan dari peneilitian ini adalah untuk menganalisis besarnya biaya dalam mengelola usaha pakan Amoniasi pada kelompok Tani Ternak (KTT) Wiresinge di desa Batu Kuta Lombok Barat, dan untuk mengetahui besarnya pendapatan serta R/C rasio dari usaha tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik survey. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 orang responden yang berasal dari KTT Wiresinge dan dipilih secara simple random sampling. Sedangkan pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Besarnya biaya dalam mengelola usaha pakan Amoniasi pada KTT Wiresinge di desa Batu Kuta Lombok Barat dapat diketahui melalui analisis biaya produksi. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pendapatan dari usaha pakan Amoniasi tersebut telah dilakukan analisis pendapatan dan analisis Return Cost Ratio (R/C Ratio) untuk mengetahui untung ruginya usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan dalam mengelola usaha pakan Amoniasi pada KTT Wiresinge di desa Batu Kuta Lombok Barat sebesar Rp. 1.383.000,- per satu kali masa produksi (dua minggu). Sedangkan pendapatan dalam satu kali masa produksi (dua minggu) yang di peroleh KTT Wiresinge dari usaha pakan Amoniasi adalah rata-rata Rp. 317.000,-. Dapat disimpulkan bahwa secara ekonomis pakan Amoniasi ini menguntungkan sebagai usaha dan menguntungkan jika dikembangkan di desa Batu Kuta Lombok Barat, karna nilai R/C Ratio yang diperoleh sebesar 1.23, jika R/C > 1 artinya usaha ini menguntungkan.Kata Kunci: Analisis ekonomi, Jerami padi, Pakan Amoniasi ABSTRACT            This study aims to determine the running cost of the ammoniation feed business in Wirasinge’s rancher’s group (KTT Wiresinge) at Batu Kuta Lombok Barat, and to determine the income, also R/C ratio of the business. This study used descriptive quantitative analysis method by survey technique. The total samples are forty (40) respondents were taken in simple random sampling. The selection of the research location was conducted by purposive. The running cost of the ammoniation feed business of KTT Wiresinge at Batu Kuta Lombok Barat is carried out by analysis of production costs. To find out the business income of the ammoniation feed business was analyzed using an income analysis, and to find out the gross income of the ammoniation feed business was analyzed using Return Cost Ratio (R/C Ratio)’s formula. The results showed that the running cost of the ammoniation feed business is IDR. 1.383.000,- per production time ( two weeks). While the average net income of the ammoniation feed business per production time ( two weeks) is IDR 317.000,-. It can be concluded that economically the ammoniation feed at Batu Kuta Lombok Barat is feasible to be cultivated and developed because the R/C Ratio value was obtained 1.23, if the value of R/C > 1, that is means the business is profitable.Keywords: Economic analysis, Rice straw, Ammoniation feed
DAMPAK COVID-19 TERHADAP PENDAPATAN PENJUAL DAGING AYAM BROILER DI PASAR SILA KABUPATEN BIMA Ria Harmayani; Ni Made Andry Kartika; M. Nur Aditya
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 5, No 2: Desember 2021
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v5i2.666

Abstract

Penelitian survey bertujuan untuk mengetahui pendapatan penjual daging ayam broiler di Pasar Sila Kabupaten Bima, dilaksanakan selama dua bulan dari bulan Agustus sampai September 2020. Responden sebanyak 10 orang penjual atau semua pedagang daging ayam broiler di Pasar Sila. Analisa data dalam penelitian ini yaitu semua data hasil penelitian dianalisa deskriptif. Variabel yang diamati meliputi variabel independen yaitu biaya tetap, biaya tidak tetap, penjualan, pendapatan dan Break Even Point/BEP dan variabel dependen yaitu usia, pendidikan, tanggungan keluarga, dan pengalaman berdagang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan penjual daging ayam broiler sesudah pandemi di Pasar Sila Kabupaten Bima masih dalam kondisi baik, sehingga dapat dikatakan bahwa usaha penjual daging ayam broiler berada pada posisi yang menguntungkan dan tidak memberikan dampak signifikan. Pendapatan bersih daging ayam broiler sebelum pandemi yaitu sebanyak Rp.7.300.000/bulan dan pendapatan bersih usaha daging ayam broiler sesudah pandemi yaitu sebanyak Rp. 8.915.000/bulan.BEP harga daging ayam broiler sebelum pandemi yaitu sebanyak Rp. 1.076.510/hari, sedangkan BEP harga daging ayam broiler sesudah pandemi yaitu sebanyak Rp. 1.387.793/hari. Diharapkan kepada pemerintah dan dinas terkait dapat melakukan sosialisasi dan pembaharuan informasi secara rutin yang berkaitan dengan penjualan ayam broiler pada saat pandemi Covid-19 serta diharapkan kepada penjual maupun pembeli di Pasar Sila untuk selalu mematuhi penerapan prokes dalam usaha meminimalisir penularan dan terbentuknya kluster baru Covid-19.ABSTRACTThe survey research aims to determine the income of broiler chicken sellers at Sila Market, Bima Regency, carried out for two months from August to September 2020. The respondents were 10 sellers or all broiler meat traders in Sila Market. Analysis of the data in this study, namely all research data were analyzed descriptively. The observed variables include independent variables, namely fixed costs, variable costs, sales, income and Break Even Poin/BEP and the dependent variables are age, education, family dependents, and trading experience. The results showed that the income of broiler meat sellers after the pandemic at Sila Market, Bima Regency was still in good condition, so it can be said that the broiler meat seller's business was in a profitable position and did not have a significant impact. The net income of broiler chicken before the pandemic was Rp. 7,300,000/month and the net income of broiler meat business after the pandemic is Rp. 8,915,000/month. BEP the price of broiler chicken before the pandemic was Rp. 1,076,510/day, while the BEP price of broiler chicken after the pandemic is Rp. 1,387,793/day. It is hoped that the government and related agencie