Articles
Pelaksanaan Manajemen Mutu Total di Perusahaan Konstruksi
Gatot Nursetyo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 9 No. 13 (2011): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Proyek pembangunan mendapatkan lebih besar beban dan lebih kompleks masalah, klien juga semakin menuntut standar yang lebih tinggi untuk pengiriman mereka. Manajemen mutu Total (TQM) telah diakui sebagai filosofi manajemen sukses di industri manufaktur dan jasa. TQM juga dapat dirangkul dalam industri konstruksi untuk membantu meningkatkan kualitas dan produktivitas. Dua studi kasus konstruksi perusahaan menunjukkan : bagaimana TQM dapat berhasil diterapkan di industri konstruksi. Manfaat mengalami termasuk pengurangan biaya kualitas, baik kepuasan kerja karyawan karena mereka tidak perlu hadir untuk cacat dan keluhan klien, pengakuan oleh klien, pekerjaan yang dilakukan benar-benar dari awal, subkontraktor dengan sistem manajemen mutu yang tepat, dan hubungan dekat dengan subkontraktor dan pemasok. Ukuran kinerja TQM juga tercermin melalui komitmen manajemen puncak, pelanggan/keterlibatan dan kepuasan, keterlibatan karyawan dan pemberdayaan, hubungan pelanggan-pemasok, dan perbaikan proses dan manajemen. Akhirnya, kerangka kerja untuk menerapkan TQM dalam konstruksi dianjurkan. Â
MANAJEMEN KINERJA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI
Gatot Nursetyo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 3 No. 7 (2006): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Banyaknya stakeholder yang terlibat dalam kegiatan industrijasa konstruksi menuntut perusahaan atau organisasi konstruksi sebagai penyedia jasa konstruksi memiliki kinerja yang baik. Manajemen kinerja perusahaan jasa konstruksi menjadi persoaian serius, ketika disadari bahwa sifat hubungan dengan para stakeholder akan menentukan bagaimana dan sejauh apa faktor hubungan kerja akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Makin jelas dan erat hubungan kerja tersebut, makin besar pula pengaruh yang dimiliki oleh pekerja jasa konstruksi terhadap kinerja organisasi / perusahaan jasa konstruksi, dalam rangka memberi kepuasaanpenggunaanjasa konstruksi (konsumen). Kajian ini dimaksudkan untuk menggambarkan adanya berbagai pendekatan dalam memanage hubungan dengan stakeholder sebuah perusahaan jasa konstruksi (konsultan/kontraktor). Pendekatan manajemen kinerja seperti apa yang perlu dijalankan, tergantung dari beberapa hal. Lingkungan yang dihadapi antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, tentu berbeda, tergantung dari domain yang dipilihnya. Kajian ini menelaah pada manajemen kinerja yang berhubungan dengan pihak stakeholder internal perusahaan jasa konstruksi.
SISTEM SHARE PRODUCTION SEBAGAI ALTERNATIF PEMASARAN JASA KONSTRUKSI DI ERA GLOBAL
GATOT NURSETYO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pembangunan jasa konstruksi nasional ke depan, memerlukan tanggung jawab profesionaldari para pelakunya, terutama dalam upaya meningkatkan daya saing. Selain itu, parapelakujasa konstruksi nasional juga harus lebih efisien dalam upaya meningkatkan daya saing dengan dunia Internasional. Karena efisiensi merupakan salah satu kata kunci dalam menghadapi tantangan ke depan. Dalam Hal ini, khususnya tantangan di pasar dalam negeri, seperti peningkatan volume pekerjaan konstruksi yang signifikan. Aspek penting dalam membangun sektor konstruksi di Indonesia yaitu: dengan memperkuat pasar konstruksi dan meningkatkan prqfesionalisme industri konstruksi, agar dapat bersaing di pasar jasa konstruksi domestik dan internasional. Sedangkan iklim yang kondusifjuga harus di\vujudkan, guna menciptakan kompetisi yang sehat. Daya saing akan semakin meningkat, dengan terselenggaranya kompetisi yang sehat. Tulisan ini menelaah sisi pemasaran jasa konstruksi menggunakan system kerja sama produksi (share production) yang merupakan salah satu terobosan dalam strategi dan taktik pemasaran jasa konstruksi. Urgensi pemanfaatan outsourcing perlu dipertimbangkan dalam kerangka untuk memperkuat diri dari sisi efisiensi biaya, kecepatan gerak, dan pemanfaatan sumber daya organisasi proyek. Sedangkan prospek ke depan dan benchmarking merupakan dua Hal penting yang tidak boleh dilewatkan dalam pemasaran jasa konstruksi. Â
MANAJEMEN PEMELIHARAAN RUTIN DAN BERKALA JALAN LINGKAR (RING ROAD) (Studi Kasus : Jalan Lingkar/ring road Utara, Kabupaten Sragen)
GATOT NURSETYO;
M. TAUFIK YUNANTO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9.A (2008): JURNAL TEKNIL SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pelayanan kualitas Jalan Lingkar perlu ditingkatkan dan dipelihara, agar selalu dalam kondisi baik, selama masa pelayanan. Permasalahan yang ada dalam usaha pemeliharaan jalan adalah keterbatasan sumber dana, sehingga diperlukan manajemen pemeliharaan jalan yang baik dan efisien. Agar jalan yang ada tetap berfungsi dengan baik, seperti halnya untuk jalan Lingkar utara Kabupaten Sragen yang kondisi lapis permukaannya mulai ada beberapa kerusakan. Dengan demikian tingkat layannya menurun, maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan dan menetapkan jenis penanganan yang sesuai serta menghitung berapa besar biaya yang diperlukan untuk menangani kerusakan tersebut. Yang digunakan dalam penilaian kerusakan dengan Metode Petunjuk Teknis Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten SK. No. 77/KPTS/Db/1990. Obyek penyusunan penelitian ini adalah studi kasus Jalan lingkar utara, Kabupaten Sragen. Panjang 9600 m, lebar 6,0 m (Sta.0+000 - 9+600) dengan jenis permukaan jalan lapis Hot Rollet Sheet (HRS). pemeriksaan dilakukan secara visual. Dari hasil penilaian diperoleh yaitu; total nilai rata-rata = 10,3 kategori ringan. Jenis kerusakan lubang, legokan, retak-retak dan alur. Cara penanganan pelaksanaannya adalah pemeliharaan rutin dengan biaya total Rp.243.814.786,00 (dua ratus empat puluh tiga juta, delapan ratus empat belas ribu, tujuh ratus delapan puluh enam Rupiah).
KAJIAN MANAJEMEN RISIKO BISNIS JASA KONSTRUKSI
GATOT NURSETYO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 16 No. 20 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Industri konstruksi merupakan salah satu industri terbesar di dunia. Peralatan baru yang muncul dengan disertai hadirnya berbagai software komputer yang canggih semakin mempermudah pekerjaan dalam bidang konstruksi. Saat ini berbagai teknik baru muncul, yang diharapkan dapat mempercepat pekerjaan suatu proyek konstruksi yang sedang dilakukan, serta mempermudah dalam mengevaluasi suatu pekerjaan bangunan. Akan tetapi, dengan segala kemajuan yang ada saat ini, bukan berarti industri jasa konstruksi tidak akan diperhadapkan pada suatu risiko kegagalan. Industri konstruksi juga merupakan suatu bisnis yang sangat kompetitif dengan tingkatan yang tinggi kemungkinannya untuk bangkrut, apabila tidak dikelola secara baik. Pemahaman akan aspek-aspek teknis dari konstruksi sangatlah diperlukan, di sisi lain orang-orang yang bergerak di bidang industri dan jasa konstruksi juga haruslah mempunyai pemahaman yang baik tentang aspek-aspek profesi bisnis dan manajemen risiko. Industri konstruksi seringkali dianggap sebagai suatu industri yang tingkat risikonya tinggi. Risiko yang dihadapi pada suatu proyek konstruksi sudah ada sejak awal proyek berjalan sampai proyek berakhir, bahkan tahapan awal sebelum dimulainya proyek konstruksi sudah berhadapan dengan risiko. Risiko yang melekat pada perusahaan dalam kelompok industri konstruksi tidak terlepas dari karakteristik utama kegiatan perusahaan, yaitu : penyediaan jasa konstruksi. Oleh karena itu, kajian ini mengidentifikasi risiko-risiko yang berpotensi paling besar berdasarkan frekuensi dan bobot risiko pada industri jasa konstruksi. Sekaligus mengkaji upaya bagaimana penerapan manajemen risiko pada jasa konstruksi dalam menghadapi risiko di atas, sehingga perusahaan dapat memenuhi target pekerjaan berdasarkan biaya, mutu, dan waktu pekerjaan.
KAJIAN MANAJEMEN SIRKULASI TERMINAL BUS ( Studi Kasus : Terminal Bus Tirtonadi Surakarta )
GATOT NURSETYO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 18 No. 22 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Terminal merupakan bagian dari jaringan pelayanan transportasi sebagai simpul dari suatu rangkaian jaringan transportasi jalan. Keberadaan terminal sangat vital dalam penyelenggaraan angkutan umum. Karena disitu adalah merupakan tempat bertemunya antara penyedia jasa dan pengguna jasa, tempat menaikkan dan menurunkkan penumpang atau barang, tempat awal dan berakhirnya perjalanan angkutan umum, tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian lalu lintas, serta istirahat awak kendaraan angkutan umum. Terminal adalah fasilitas yang sangat kompleks, banyak kegiatan yang dilakukan di terminal terkadang secara bersamaan dan terkadang secara paralel, yang terkait pada variasi dan volume kedatangan atau waktu yang dibutuhkan untuk memproses kendaraan, penumpang, dan barang. Kinerja operasional Terminal Tirtonadi Surakarta dalam pelayanannya kepada masyarakat pengguna jasa transportasi mengalami perubahan tingkat pelayanan dan kapasitas pada terminal. Aspek pelayanan penumpang di terminal percontohan nasional sudah dipacu secara maksimal dan diklaim setara dengan bandara. Kajian manajemen sirkulasi terminal bus ini menunjukkan adanya permasalahan parkir khusus mobil yang diarahkan ke ruang terbuka di lantai II. Sementara parkir kendaraan roda dua dan sepeda berada di depan pintu drop off penumpang. Pembangunan lahan parkir yang nyaman bagi pengunjung masih berproses beserta pengembangan Terminal Tirtonadi ke depan, terminal bus sebagai pusat perbelanjaan dan hotel baru.
KAJIAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K-3 ) BIDANG KONSTRUKSI
GATOT NURSETYO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 12 No. 16 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Proyek bidang konstruksi adalah merupakan kegiatan yang kompleks dan begitu banyak melibatkan unsur ataupun pihak lain, terutama tenaga kerja, alat dan bahan material berkapasitas besar atau dalam jumlah yang besar baik secara pribadi maupun secara kolektif bersama-sama dapat menjadi sumber potensial terjadinya kecelakaan. Tenaga kerja yang kurang akan mempengaruhi kelancaran pekerjaan dan sangat merugikan semua pihak, dalam hal ini owner, konsultan, kontraktor maupun tenaga kerja beserta keluarganya. Usaha-usaha kontraktor dalam menerapkan progam Keselamatan  dan Kesehatan  Kerja ( K-3 ) pada pelaksanaan proyek konstruksi perlu dianalisis dan dikaji. Latihan praktek tenaga kerja baru menjadi faktor penting dalam menunjang pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja. Sedangkan memiliki tenaga ahli  K-3 benar-benar mempengaruhi pelaksanaan progam keselamatan dan kesehatan kerja. Pelatihan K-3 untuk pekerja/staff dan kegiatan cheking secara rutin merupakan faktor penting dalam pelaksanaan progam keselamatan dan kesehatan kerja.
TINJAUAN MANAJEMEN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
GATOT NURSETYO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 11 No. 15 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Faktor kunci dalam pengembangan jasa pekerjaan konstruksi nasional adalah peningkatan kemampuan usaha, terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, serta peningkatan peran masyarakat secara aktif dan mandiri dalam melaksanakan kedua upaya tersebut. Sedangkan peningkatan kemampuan usaha ditopang oleh peningkatan profesionalisme dan peningkatan efisiensi usaha. Sehingga terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dapat dicapai antara lain melalui pemenuhan hak dan kewajiban, sekaligus adanya kesetaraan kedudukan para pihak terkait. Azas kemitraan yang saling menguntungkanpun dapat diwujudkan secara erat dalam satu kesatuan yang efisien dan efektif antar  penyedia jasa pekerjaan konstruksi.
EVALUASI HARGA PENAWARAN KONTRAKTOR (Studi Kasus: Pekerjaan proyek Bendung Tromo, Wonogiri)
GATOT NURSETYO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 13 No. 17 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pengadaan pekerjaan konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada umumnya berjangka waktu pendek. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatas tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan fungsional dan hubungan kerja. Dengan bnyaknya pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi maka potensi beda pendapat sangat besar sehingga dapat dikatakan bahwa proyek konstruksi mengandung persaingan atau perbedaan pendapat. Meskipun proyek bukanlah sesuatu yang baru, namun mengelola kegiatan dengan menggunakan sistem evaluasi merupakan langkah yang relatif baik. Langkah ini ditandai dengan menerapkan suatu pendekatan, metode dan teknik tertentu pada pemikiran-pemikiran evalusi yang sebelumnya telah dikenal, dengan tujuan meneliti daya guna dan hasil guna sumber daya dalam rangka menghadapi kegiatan yang dinamis dan nonrutin, yaitu kegiatan kegiatan pekerjaan konstruksi/proyek. Untuk mengetahui teknik penawaran pekerjaan konstruksi/proyek maka akan diterapkan sistem evaluasi pada pekerjaan bendung Tromo Semagar di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan kegiatan pekerjaan konstruksi. Pada taraf pertama dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek konstruksi, selanjutnya memiliki fungsi yang amat luas yaitu: mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan maupun waktu. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan pelaksanaan pekerjaan, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan pekerjaan. Analisa biaya adalah suatu cara dasar perhitungan harga satuan pekerjaan, yang dijabarkan dalam perkalian indeks bahan dan upah kerja dengan harga bahan dan standar pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan. Evalusi penawaran biaya yang dibutuhkan dalam pekerjaan bendung Tromo Semagar Sebesar Rp. 273,210,000.00
EVALUASI HARGA PENAWARAN KONTRAKTOR (Studi Kasus: Pekerjaan proyek Bendung Tromo, Wonogiri)
GATOT NURSETYO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 13 No. 17 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pengadaan pekerjaan konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada umumnya berjangka waktu pendek. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatas tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan fungsional dan hubungan kerja. Dengan bnyaknya pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi maka potensi beda pendapat sangat besar sehingga dapat dikatakan bahwa proyek konstruksi mengandung persaingan atau perbedaan pendapat. Meskipun proyek bukanlah sesuatu yang baru, namun mengelola kegiatan dengan menggunakan sistem evaluasi merupakan langkah yang relatif baik. Langkah ini ditandai dengan menerapkan suatu pendekatan, metode dan teknik tertentu pada pemikiran-pemikiran evalusi yang sebelumnya telah dikenal, dengan tujuan meneliti daya guna dan hasil guna sumber daya dalam rangka menghadapi kegiatan yang dinamis dan nonrutin, yaitu kegiatan kegiatan pekerjaan konstruksi/proyek. Untuk mengetahui teknik penawaran pekerjaan konstruksi/proyek maka akan diterapkan sistem evaluasi pada pekerjaan bendung Tromo Semagar di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan kegiatan pekerjaan konstruksi. Pada taraf pertama dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek konstruksi, selanjutnya memiliki fungsi yang amat luas yaitu: mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan maupun waktu. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan pelaksanaan pekerjaan, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan pekerjaan. Analisa biaya adalah suatu cara dasar perhitungan harga satuan pekerjaan, yang dijabarkan dalam perkalian indeks bahan dan upah kerja dengan harga bahan dan standar pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan. Evalusi penawaran biaya yang dibutuhkan dalam pekerjaan bendung Tromo Semagar Sebesar Rp. 273,210,000.00