Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pemodelan Sistem Informasi Perustakaan Mengunakan Metode Pengembangan Traditional Waterfall (Studi Kasus Di SMAN 8 Garut) Imam Mustaqim Rubianto; Luthfi Nurwandi; Erwin Gunadhi
Jurnal Algoritma Vol 9 No 2 (2012): Jurnal Algoritma
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/algoritma/v.9-2.294

Abstract

Pada tugas akhir ini akan dilakukan pemodelan sistem informasi Perpustakaan. Latarbelakang dari sistem informasi Perpustakaan adalah sulitnya petugas bagian administrasi dalam mengolah data perpustakaan  yang mengakomodasi peminjaman, buku, pengembalian dan membuat laporan yang membutuhkan banyak waktu. Adapun tujuan dari model sistem ini adalah memodelkan  sebuah sistem informasi Perpustakaan yang berbasis komputer dengan menggunakan metode waterfall  dan sistem informasi perpustakaan ini, untuk membantu petugas dalam menghadapi kendala yang dihadapi dalam melakukan transaksi,  sehingga dengan adanya sistem informasi tersebut diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan Perpustakaan.Dalam pemodelan sistem informasi perpustakaan ini menggunakan metode konvensional yaitu Traditional waterfall, dewitz 19962) yang terdiri dari tahapan-tahapan  Mengidentifikasi Masalah, Peluang dan Tujuan, Menetukan Syarat-Syarat, Menganalisis Kebutuhan Sistem, Merancang Sistem yang direkomendasikan, Mengembangkan dan Mendokumentasikan Perangkat Lunak serta menggunakan Flowmap atau Flowchart, Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk memodelkan kebutuhan sistem.
SIMULASI PERHITUNGAN INTEGRAL NON LINIER MENGGUNAKAN MONTE CARLO (Studi Kasus Ekonomi Total Biaya) Kharisma Wiati Gusti; Rinda Cahyana; Luthfi Nurwandi
Jurnal Algoritma Vol 9 No 2 (2012): Jurnal Algoritma
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/algoritma/v.9-2.406

Abstract

Pada umumnya, pendekatan perhitungan biaya tetap menggunakan pendekatan linier yang memiliki sifat kebergantungan, apabila salah satu variabel naik, maka variabel lainnya juga naik proporsional. Pada dunia nyata, kejadian biaya total lebih banyak memiliki ciri non linier, yangdicirikan dengan naiknya suatu variabel tidak selalu proporsional dengan kenaikan variabel lainnya.Memperhatikan kondisi tersebut, perlu dilakukan suatu pendekatan secara matematika, untuk mendapatkan nilai biaya total. Pendekatan non linier bisa diselesaikan dengan kalkulus, yang memanfaatkan persamaan non linier yang berbentuk kurva untuk mendapatkan nilai total biaya.  Pendekatan non linier dengan Kalkulus memiliki kelemahan dalam melakukan perhitungan area di bawah kurva, pada kejadian biaya, galat yang dihasilkan dimungkinkan memiliki nilai yang besarsecara signifikan. Maka penting diupayakan suatu pendekatan yang lebih teliti, salah satunya dengan menggunakan simulasi. Metode Monte Carlo adalah algoritma komputasi untukmensimulasikan berbagai perilaku sistem fisika dan matematika, sehingga nilai variabel yang bersifat non linier dapat diperkirakan dengan menggunakan bilangan random dengan metode Monte Carlo. Tulisan ini dibahas mengenai pendekatan Monte Carlo untuk penyelesaian perhitungan integral dengan pendekatan perhitungan luas area di bawah kurva untuk studi kasus ekonomi untuk total biaya.
MODEL SIMULASI PERAWATAN SEPEDA MOTOR Ridwan Munawar; Rinda Cahyana; Luthfi Nurwandi
Jurnal Algoritma Vol 9 No 2 (2012): Jurnal Algoritma
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/algoritma/v.9-2.416

Abstract

Sistem antrian merupakan faktor yang penting dalam dunia bisniskarena merupakan salah satu ukuran efisien atau tidaknya kinerja layanan bisnis. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis jenis sistem antrian jalur banyak dan server banyak (multiplechannels – multiplefhase) dimana terdapat tiga fase pelayanan dan setiapa fase pelayanan memilki jumlah operator yang berbeda beda, fase pertama fase pendaftaran memiliki dua operator, fase kedua atau fase perawatan terdapat sembilan operator yang melayani dan yang ketiga fase final cek terdapat dua operator yang melayani. Penelitian dilakukan untuk menghasilkan informasi berapa banyak waktu tunggu konsumen, waktu konsumen pada sistem dan waktu menunggu operator pada sistem. Dikarenakan waktu kedatangan yang tidak dapat diprediksikan, oleh karena itu dipakailah pendekatan metode monte carlo yang didalamnya terdapat bilangan random yang dipakai untuk merandom waktu kedatangan. Hasil simulasi menyatakan bahwa model yang terbentuk ditransformasikan kedalam bentuk algoritmaMacrologic, kemudian algoritmaMacrologictersebutditerapkanpadasimulasi program manual ( pada Microsoft excel)selanjutnyaantaraalgoritmadan program manual di validasikebenaranalirandatanyasertamenghasilkaninformasi yang dibutuhkan.
Implementasi Metode Mamdani untuk Menentukan Faktor yang Berpengaruh pada Pariwisata Muslim Friendly Objek Wisata Gunung Puntang Siti Sarah Fadillah; Rakhmat Ceha; Luthfi Nurwandi
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.987 KB) | DOI: 10.29313/bcsies.v2i1.1580

Abstract

Abstract. Muslim Friendly Tourism is currently the target of domestic and foreign tourists. The State of Indonesia has begun to develop the concept of Muslim Friendly Tourism in order to increase the attractiveness of tourists when visiting. The Puntang Mountain tourist attraction area is one of the leading tourism areas in Bandung Regency, West Java. The purpose of this study is an effort to evaluate the performance of Muslim Friendly Tourism at Mount Puntang tourism objects based on attractions, amenities, and accessibility factors and simulations to see which factors affect Muslim Friendly Tourism in the development of Mount Puntang attractions. The results of respondents' answers that are complex can use the Fuzzy Logic Mamdani method to produce clarity. The test can use MATLAB software to perform simulations. This study conducted three simulations, namely simulation one (current conditions), simulation two (using two sigma) and simulation three (using three sigma). The first analysis using the Kruskal Wallis one way Anova test, then the results obtained with the largest average value are simulation two. The last result uses the Mann Whitney test or the average similarity where the average result is 27.23 from the results of the two simulations. These results indicate the factors that can increase the development of Mount Puntang tourist attraction, namely the accessibility factor. Abstrak. Pariwisata Muslim Friendly saat ini sedang menjadi incaran wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Negara Indonesia mulai mengembangkan konsep Pariwisata Muslim Friendly agar meningkatkan daya tarik wisatawan saat berkunjung. Kawasan objek wisata Gunung Puntang merupakan salah satu pariwisata yang diunggulkan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini yaitu upaya evaluasi terhadap kinerja Pariwisata Muslim Friendly objek wisata Gunung Puntang dengan berdasarkan faktor atraksi, amenitas, serta aksesibilitas dan simulasi untuk melihat faktor mana yang mempengaruhi Pariwisata Muslim Friendly pada pembangunan objek wisata Gunung Puntang. Hasil jawaban responden yang bersifat kompleks dapat menggunakan Fuzzy Logic metode Mamdani agar menghasilkan kejelasan. Pengujian tersebut dapat menggunakan software MATLAB untuk melakukan simulasi. Penelitian ini melakukan tiga simulasi yaitu simulasi satu (kondisi saat ini), simulasi dua (menggunakan dua sigma) dan simulasi tiga (menggunakan tiga sigma). Analisis pertama dengan menggunakan uji kruskal wallis one way Anova, maka hasil yang didapatkan dengan nilai rata – rata terbesar yaitu simulasi dua. Hasil terakhir menggunakan uji mann whitney atau kesamaan rata – rata dimana hasil rata – rata ini yaitu 27,23 dari hasil simulasi dua. Hasil tersebut menunjukan faktor yang dapat meningkatkan pembangunan, objek wisata Gunung Puntang yaitu faktor aksesibilitas.
Perancangan Tata Letak Gudang Berdasarkan Volume Penyimpanan Bahan Baku dengan Metode Corelap (Studi Kasus: CV. Sri Rezeki) Ecep Nurjaman; Luthfi Nurwandi
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v3i1.5832

Abstract

Abstract. The focus of this paper is on the storage of bread raw materials in warehouses. Based on the results of observations and interviews. In the current storage of raw materials, there are gas raw materials that are brought closer to food raw materials, so if it left unchecked without providing a distance, therefore the food raw materials that are produced into bread that is ready to be marketed will contain poison. Based on the phenomena that occur, it is required to design a proposed tata letak using the ABC classification inventory with the CORELAP algorithm approach (Computerized Relationship Tata letak Planning). The aim of the study was originally intended to focus to determine the classification of raw materials using ABC inventory. After determining the classification of raw materials, the data is used as the basis for determining ARC (Activity Relantionship Chart). Because basically the determination of the ABC inventory classification uses costs, but in this study it does not use a cost assessment because it uses the CORELAP algorithm. Based on the processing of the data revealed that, there are several proposed raw material warehouse tata letaks obtained from the results of calculations using the CORELAP algorithm and CORELAP simulation. The layout that pays attention to the production process has a material spacing of 64,6 mm, the layout based on usage volume has a material spacing of 61,6 mm, the layout based on usage frequency has a material spacing of 65,6 mm, and the current layout has a material spacing of 76,6 mm. Therefore, the best distance in the proposed layout design is found in the tata letak design based on the usage volume of 61,6 mm. Keywords: ABC Inventory, Warehouse Layout, CORELAP Algorithm. Abstrak. Penelitian saat ini berfokus pada penyimpanan bahan baku roti di gudang. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara. Penyimpanan bahan baku saat ini terdapat bahan baku gas yang didekatkan dengan bahan baku makanan, sehingga apabila dibiarkan begitu saja tanpa memberikan jarak maka bahan baku makanan yang diproduksi menjadi roti yang siap dipasarkan akan mengandung racun. Berdasarakan fenomena yang terjadi, diperlukan peranacangan tata letak usulan dengan menggunakan klasifikasi ABC inventory dengan pendekatan metode algoritma CORELAP (Computerized Relationship Tata letak Planning). Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Tahap awal dalam merancang tata letak pada penelitian ini adalah menentukan klasifikasi bahan baku dengan ABC inventory. Setelah menentukan klasifikasi bahan baku maka data tersebut dijadikan dasar untuk menentukan ARC (Activity Relantionship Chart). Karena pada dasarnya penentuan klasifikasi ABC inventory ini menggunakan biaya, namun pada penelitian ini tidak menggunakan kajian biaya karena menggunakan algoritma CORELAP. Berdasarkan pengolahan data terdapat beberapa usulan tata letak gudang bahan baku yang didapatkan dari hasil perhitungan menggunakan algoritma CORELAP dan simulasi CORELAP. Tata letak yang memperhatikan berdasarkan proses produksi terdapat jarak material sebesar 64,6 meter. Tata letak berdasarkan volume pemakaian terdapat jarak material sebesar 61,6 meter. Tata letak bedasarakan frekuensi pemakaian terdapat jarak material sebesar 65,6 meter. Tata letak saat ini terdapat jarak material sebesar 76,6 meter. dengan itu jarak terbaik pada perancangan tata letak usulan terdapat pada perancangan tata letak berdasarkan volume pemakaian sebesar 61,6 meter. Kata Kunci: ABC Inventory, Tata Letak Gudang, Algoritma CORELAP.
Perencanaan Pengembangan Pariwisata Kuliner Puncak Parabon dengan Menerapkan Partial Least Squares Structural Equation Modeling Desty Paramudita; Luthfi Nurwandi; Hirawati Oemar
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v3i1.5894

Abstract

Abstract. Puncak Parabon Coffee Tourism is a culinary tourism place that opened in 2019 during the pandemic. The problem with this tourist spot is that information about the existence of this tour is still limited, so it is only known by the people of Samarang-Garut, and the number of tourist visitors is still below the expected number of tourist targets. This study aims to determine the model to be used, the influential variables, and the priority of the development strategy of Puncak Parabon Culinary Tourism by using the Marketing Mix Strategy of Product. The sample used as many as 40 respondents of tourists who had visited Puncak Parabon Tourism. The method used is Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS SEM) to test the fit of the model, test the effect and test the correlation. Keywords: Culinary Tourism, Partial Least Squares Structural Equation Modeling, Importance Performance Map Analysis. Abstrak. Pariwisata Kopi Puncak Parabon merupakan suatu tempat wisata kuliner yang dibuka pada tahun 2019 pada saat pandemi. Permasalahan pada tempat wisata ini adalah informasi mengenai keberadaan wisata ini masih terbatas sehingga hanya dikenal oleh masyarakat Samarang-Garut, serta jumlah pengunjung wisatawan masih dibawah dari jumlah target wisatawan yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model yang akan digunakan, variabel yang berpengaruh dan prioritas strategi pengembangan Pariwisata Kuliner Puncak Parabon dengan menggunakan Strategi Bauran Pemasaran Produk. Sampel yang digunakan sebanyak 40 responden wisatawan yang pernah berkunjung ke Pariwisata Puncak Parabon. Metode yang digunakan adalah Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS SEM) untuk menguji kecocokan model, melakukan uji pengaruh dan melakukan uji korelasi. Kata Kunci: Pariwisata Kuliner, Marketing Mix, Partial Least Squares Structural Equation Modeling.
Usulan Perbaikan Proses Pembuatan Genteng dengan Menggunakan Metode Taguchi pada Home Industri Mahkota Anita Khairunisa; Aviasti; Luthfi Nurwandi
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v3i1.6614

Abstract

Abstract. Home Industry Mahkota is a home industry engaged in the manufacture of ceramic tiles that wants to minimize product defects in the production process. Tiles that crack easily are a type of defect that often occurs in companies. The first stage in an effort to reduce the level of defects is to carry out the experimental planning stage, namely by identifying the factors that influence the quality of ceramic tile products. The quality tool used is a fishbone diagram, followed by the taguchi method to find out the most influential factors and improve product quality so that the level of defects can be reduced. From the results of data processing with a fishbone diagram, there are 8 factors that affect cracked tile defects. Among these 8 factors, the factors with the greatest influence is sought which causes the quality of tile products to deviate from quality standards. From the results obtained, it can be concluded thatb the percentage of defects that occurred in the company initially ranged from 3,7% while the percentage of confirmation experimental results using the taguchi method decreased to 1,77%. A decrease in the percentage of defects means an increase in product quality. The factor that most influences the quality of the product is the material in the form of raw material composition with the largest contribution percentage value of 84,14%. Keywords: Quality Control, Fishbone Diagram, Taguchi Methods. Abstrak. Home Industri Mahkota merupakan salah satu industri rumahan yang bergerak dibidang pembuatan genteng keramik yang ingin meminimasi adanya kecacatan produk dalam proses produksinya. Genteng yang mudah retak merupakan jenis kecacatan yang sering terjadi di perusahaan. Tahapan pertama dalam usaha menurunkan tingkat kecacatan adalah dengan melakukan tahapan perencanaan eksperimen yaitu dengan melakukan identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas produk genteng keramik. Alat kualitas yang digunakan adalah fishbone diagram, kemudian dilanjutkan dengan metode taguchi untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dan meningkatkan kualitas produk sehingga tingkat kecacatan dapat menurun. Dari hasil pengolahan data dengan fishbone diagram terdapat 8 faktor yang berpengaruh terhadap cacat genteng retak. Diantara 8 faktor tersebut dicari faktor dengan pengaruh terbesar yang mengakibatkan kualitas produk genteng menyimpang terhadap standar kualitas. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan besarnya persentase kecacatan yang terjadi pada perusahaan awalnya berkisar 3,7% sedangkan persentase hasil eksperimen konfirmasi dengan menggunakan metode taguchi menurun menjadi 1,77%. Penurunan persentase kecacatan berarti menyatakan adanya peningkatan kualitas produk. Adapun faktor yang paling mempengaruhi kualitas produk tersebut adalah material berupa komposisi bahan baku dengan nilai persen kontribusi terbesar yaitu sebesar 84,14% Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Diagram Fishbone, Metode Taguchi.
Perancangan Tata Letak Gudang Berdasarkan Volume Penyimpanan Bahan Baku dengan Metode Corelap Ecep Ajang Nurjaman; Luthfi Nurwandi
Jurnal Riset Teknik Industri Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Teknik Industri (JRTI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrti.v3i1.1858

Abstract

Abstract. The focus of this paper is on the storage of bread raw materials in warehouses. Based on the results of observations and interviews. In the current storage of raw materials, there are gas raw materials that are brought closer to food raw materials, so if it left unchecked without providing a distance, therefore the food raw materials that are produced into bread that is ready to be marketed will contain poison. Based on the phenomena that occur, it is required to design a proposed tata letak using the ABC classification inventory with the CORELAP algorithm approach (Computerized Relationship Tata letak Planning). The aim of the study was originally intended to focus to determine the classification of raw materials using ABC inventory. After determining the classification of raw materials, the data is used as the basis for determining ARC (Activity Relantionship Chart). Because basically the determination of the ABC inventory classification uses costs, but in this study it does not use a cost assessment because it uses the CORELAP algorithm. Based on the processing of the data revealed that, there are several proposed raw material warehouse tata letaks obtained from the results of calculations using the CORELAP algorithm and CORELAP simulation. The layout that pays attention to the production process has a material spacing of 64,6 mm, the layout based on usage volume has a material spacing of 61,6 mm, the layout based on usage frequency has a material spacing of 65,6 mm, and the current layout has a material spacing of 76,6 mm. Therefore, the best distance in the proposed layout design is found in the tata letak design based on the usage volume of 61,6 mm. Abstrak. Penelitian saat ini berfokus pada penyimpanan bahan baku roti di gudang. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara. Penyimpanan bahan baku saat ini terdapat bahan baku gas yang didekatkan dengan bahan baku makanan, sehingga apabila dibiarkan begitu saja tanpa memberikan jarak maka bahan baku makanan yang diproduksi menjadi roti yang siap dipasarkan akan mengandung racun. Berdasarakan fenomena yang terjadi, diperlukan peranacangan tata letak usulan dengan menggunakan klasifikasi ABC inventory dengan pendekatan metode algoritma CORELAP (Computerized Relationship Tata letak Planning). Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Tahap awal dalam merancang tata letak pada penelitian ini adalah menentukan klasifikasi bahan baku dengan ABC inventory. Setelah menentukan klasifikasi bahan baku maka data tersebut dijadikan dasar untuk menentukan ARC (Activity Relantionship Chart). Karena pada dasarnya penentuan klasifikasi ABC inventory ini menggunakan biaya, namun pada penelitian ini tidak menggunakan kajian biaya karena menggunakan algoritma CORELAP. Berdasarkan pengolahan data terdapat beberapa usulan tata letak gudang bahan baku yang didapatkan dari hasil perhitungan menggunakan algoritma CORELAP dan simulasi CORELAP. Tata letak yang memperhatikan berdasarkan proses produksi terdapat jarak material sebesar 64,6 meter. Tata letak berdasarkan volume pemakaian terdapat jarak material sebesar 61,6 meter. Tata letak bedasarakan frekuensi pemakaian terdapat jarak material sebesar 65,6 meter. Tata letak saat ini terdapat jarak material sebesar 76,6 meter. dengan itu jarak terbaik pada perancangan tata letak usulan terdapat pada perancangan tata letak berdasarkan volume pemakaian sebesar 61,6 meter.
Penerapan Model Supply Chain 4.0 Scorecard di MIKHA Coffee Shop Bandung Ilham Ramadhani Hasibuan; Rakhmat Ceha; Luthfi Nurwandi
Jurnal Riset Teknik Industri Volume 3, No. 2, Desember 2023, Jurnal Riset Teknik Industri (JRTI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrti.v3i2.2851

Abstract

Abstract. The purpose of this study was to measure performance of MIKHA Coffee Shop Bandung using Supply Chain 4.0 Scorecard model. The number of samples taken were two experts, which were the owner and manager, five suppliers and 59 consumers of MIKHA Coffee Shop. Data collection was carried out by distributing questionnaires and interviews. The data from the distribution of expert questionnaires was processed using an analytical hierarchy process (AHP) to determine the performance weight values of each hierarchy, meanwhile the data from the distribution of supplier and consumer’s questionnaires determined the rating values. The weight value generated from the analytical hierarchy process (AHP) was multiplied by the rating value to obtain the score. The score value was compiled into a strengths, weaknesses, opportunities and threats (SWOT) analysis diagram to discover the position of each variable, sub-variable and key performance indicator (KPI). The result of the strengths, weaknesses, opportunities and threats (SWOT) analysis diagram based on the level 1 SWOT analysis map was concluded that the financial variable has the highest score and the customer variable obtained the lowest score. The SWOT analysis map level 2 sub-variable customer satisfaction obtained the highest score, meanwhile the infrastructure adequacy for the new technology level obtained the lowest score. The SWOT analysis map level 3 integrated system of KPI obtained the highest score and new information system integration has the lowest score. Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja di MIKHA Coffee Shop Bandung dengan model Supply Chain 4.0 Scorecard. Jumlah sample yang diambil sebanyak 2 para pakar yaitu owner dan mangaer, 5 supplier dan 59 konsumen MIKHA Coffee Shop, pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara. Data hasil penyebaran kuesioner pakar diolah menggunakan analitycal hierarchy process (AHP) untuk menentukan nilai bobot kinerja masing-masing hirarki sedangkan data hasil penyebaran kuesioner supplier dan konsumen untuk menentukan nilai rating. Nilai bobot yang dihasilkan dari analitycal hierarchy process (AHP) dikalikan nilai rating untuk mendapatkan nilai skor. Nilai skor selanjutnya dibuatkan diagram analisis strengths weaknesses opportunities and threats (SWOT) untuk mengetahui dimana posisi dari pada masing-masing variabel, sub variabel dan key performance indicator (KPI). Hasil diagram analisis strengths weaknesses opportunities and threats (SWOT) berdasarkan peta analisis SWOT level 1 dapat disimpulkan variabel keuangan memiliki skor tertinggi dan variabel pelanggan dengan skor terendah. Peta analisis SWOT level 2 sub variabel kepuasan pelanggan memiliki skor tertinggi dan kecukupan infrastruktur untuk tingkat teknologi baru memiliki skor terendah. Peta analisis SWOT level 3 KPI sistem yang terintegrasi memiliki skor tertinggi dan integrasi sistem informasi baru memiliki skor terendah. Kata Kunci: Supply Chain 4.0 Scorecard, Kinerja, Rantai Pasok, Supplier, Produsen, Konsumen, AHP, SWOT.
Perencanaan Produksi Dodol dengan Pendekatan Metode Heuristik pada PD XYZ Anwar Fauzi; Luthfi Nurwandi
Jurnal Riset Teknik Industri Volume 3, No. 2, Desember 2023, Jurnal Riset Teknik Industri (JRTI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrti.v3i2.2888

Abstract

Abstract. PD Dodol Herma is a micro, small, and medium enterprise engaged in the production of dodol. Early observations showed that despite having a fairly large market and consumers, PD Dodol Herma faced problems in the production planning process. This results in the company's inability to meet market demand optimally, so there is a shortage of stock and business opportunities that are missed. Improvements in the production planning process can be made by applying effective production planning methods. Production planning is an important activity that needs to be considered in producing activities. If a company does not apply a good planning concept, it will have an impact on the use of inappropriate resources . Given that the nature and price of raw materials for products usually vary every year, the company needs to predict the products to be requested by the market, consider the production plan carried out, and schedule product production so that the profit throughout the year can be maximized . The error value is assumed to be a risk that must be borne by the company, so the forecast value to be used is the method with the smallest error value. Production planning carried out with a heuristic approach, with the nature of trial and error, shows the results of costs that must be prepared and other risks. The most relevant strategy to be applied to PD. Abstrak. PD Dodol Herma merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah yang bergerak di bidang produksi dodol. Pengamatan awal menunjukkan bahwa meski memiliki pasar dan konsumen yang cukup besar, PD Dodol Herma menghadapi kendala dalam proses perencanaan produksi. Hal ini mengakibatkan ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar secara optimal, sehingga terjadi kekurangan stok dan peluang bisnis yang terlewatkan. Perbaikan proses perencanaan produksi dapat dilakukan dengan menerapkan metode perencanaan produksi yang efektif. Perencanaan produksi merupakan kegiatan penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan produksi. Jika suatu perusahaan tidak menerapkan konsep perencanaan yang baik, maka akan berdampak pada penggunaan sumber daya yang tidak tepat. Mengingat sifat dan harga bahan baku produk biasanya bervariasi setiap tahunnya, maka perusahaan perlu memprediksi produk yang akan diminta pasar, mempertimbangkan rencana produksi yang dilakukan, dan menjadwalkan produksi produk agar laba sepanjang tahun dapat diperoleh. dimaksimalkan. Nilai error diasumsikan sebagai risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan, sehingga nilai forecast yang akan digunakan adalah metode dengan nilai error terkecil. Perencanaan produksi yang dilakukan dengan pendekatan heuristik, dengan sifat trial and error, menunjukkan hasil biaya yang harus disiapkan dan resiko lainnya. Strategi yang paling relevan untuk diterapkan pada PD.