Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Pengaruh Strategi Pemetaan Pikiran Terhadap Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII SMPN 2 Gunung Toar Iga Herlina; Elmustian Elmustian; Elvrin Septyanti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1362

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya pengaruh Strategi Mind Mapping terhadap kemampuan menulis pantun siswa kelas VII. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian ini adalah True Experimental Design dengan desain pretest-posttest control group design yang terdiri dari tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling (sampel total). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh strategi Mind Mapping terhadap kemampuan menulis teks pantun siswa kelas VII SMPN 2 Gunung Toar. Pada saat pre-test nilai siswa kelas eksperimen berada dibawah KKM yaitu 65 dengan rata-rata 63.60 > 62.12. Penulis juga melakukan analisis statistik parametrik uji t sampel berpasangan (uji paired t test). Hasil uji tersebut menunjukkan angka Asym sig 0,00 < 0,05, secara kriteria menolak H0 yang berarti terdapat pengaruh signifikkan dari implementasi strategi Mind Mapping terhadap kemampuan menulis pantun siswa.
Rumah Lontiok Sebagai Identitas Kebudayaan Masyarakat Ocu Kampar Seppi Yeni; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melville J. Herkovits menyatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang bersifat superorganik, karena kebudayaan diwariskan secara turun-temurun, padahal orang-orang dalam masyarakat selalu berubah karena kematian dan kelahiran. Adanya keterkaitan yang begitu erat antara kebudayaan dengan masyarakat menjadikan kebudayaan sebagai suatu hal yang sangat penting bagi manusia dimana masyarakat tidak bisa meninggalkan kebudayaan yang telah dimilikinya. Secara singkat kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat yang dijadikan milik manusia melalui proses pembelajaran. Dengan demikian, kebudayaan merupakan sesuatu yang melekat dan menyatu dalam setiap pola, tindakan, dan perilaku masyarakat yang diterima secara turun-temurun, yang muncul sebagai akibat dari reinkarnasi kebiasaan leluhur sebagai suatu hal yang kompleks. Setiap kelompok budaya masyarakat mempunyai jenis rumah yang berbeda-beda, seperti rumah Lontiok yang juga merupakan salah satu hasil budaya, seperti halnya yang terjadi pada masyarakat Kabupaten Kampar. Upaya menjaga dan melestarikan Rumah Lontiok sebagai identitas budaya masyarakat Ocu Kampar adalah melalui peran ninik mamak dalam menjaga tradisi yang diwariskan secara turun temurun dari ninik mamak kepada generasi muda, melalui kesadaran pendidikan. Pendidikan budaya di sekolah sangatlah penting terutama bagi adat atau budaya setempat. Peran masyarakat adalah dengan terus memberikan pengabdian kepada generasi muda untuk menjaga dan merawat Rumah Lontiok, agar filosofi dan sejarah Rumah Lontiok tetap terjaga dan dikenal. Serta meningkatkan peran pemerintah yang dituntut untuk peduli terhadap budaya daerah
Nilai-Nilai Yang Terkandung pada Tangga Rumah Lontiok di Desa Pulau Belimbing Diana Sari; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengeksplorasi nilai-nilai yang terkandung dalam rumah Lontiok di Desa Pulau Belimbing. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi lapangan. Melalui analisis mendalam terhadap struktur, desain, dan fungsi rumah tradisional ini, penulis mencoba mengungkap aspek-aspek kultural, filosofis, dan sosial yang tercermin dalam setiap elemen rumah. Konsep kebersamaan, keberlanjutan budaya, serta hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan lokal menjadi sorotan utama dalam penelitian ini. Artikel ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan memahami warisan budaya Desa Pulau Belimbing melalui lensa rumah Lontiok sebagai perwujudan fisik dari nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
Kajian Ekolinguistik : Makanan Tradisional Sate Kuok sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner di Kabupaten Kampar Tina Harianti Chan; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keindahan budaya dan keunikan kuliner Kabupaten Kampar menjadikannya sebagai salah satu daya tarik wisata yang popular. Wisata kuliner makanan tradisional sate kuok sebagai ikon dan simbol kebanggaan warisan budaya Kampar yang unik. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan sate kuok sebagai ikon kuliner dan identitas budaya Kampar dan mendeskripsikan makna kode/simbol pada pembelian sate kuok. Sumber data dalam penelitian ini adalah sate kuok yang berada di Kabupaten Kampar. Sumber data tersebut diperoleh dari observasi, wawancara, dan kajian literatur. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa daya tarik wisata kuliner sate kuok ini terdapat pada penyajian, pengolahan dan pembeliannya yang unik. Pendekatan ekolinguitik dengan kajian semiotika bahwa simbol atau kode yang digunakan masyarakat Kampar dalam memesan sate kuok merupakan kebahasaan yang digunakan atas kesepakatan bersama. Kesepakatan sosial ini yang mengatur sehingga terbentuklah bentuk simbol dan makna ini yang mengatur sehingga terbentuklah bentuk simbol dan makna simbol dari kode tersebut.