Claim Missing Document
Check
Articles

Developing the Sixth Level of PISA-Like Mathematics Problems for Secondary School Students Kamaliyah, Kamaliyah; Zulkardi, Zulkardi; Darmawijoyo, Darmawijoyo
Journal on Mathematics Education Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Department of Doctoral Program on Mathematics Education, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jme.4.1.559.9-28

Abstract

Indonesia's involvement in the Programme for International Student Assessment (PISA) is one attempt to see how far the development of educational programs in our country compared to other countries in the world. PISA results show that Indonesia is still at the lower level. This means that the ability of Indonesian students in solving problems that require the ability to review, giving reasons and communicating effectively, and solve and interpret problems in various situations is still lacking. This may be due to government policy in the presence of the National Examination (UN) in which the spread of the UN's questions are still at the lower levels of cognitive aspects that are not in line with government regulations on curriculum which suggests that the fulfillment of cognitive aspects as one of the important aspects of education. To that end, researcher conducted a study that aims to produce valid and practical the sixth level of PISA-like mathematics problems for middle school students. This study is the development research formative evaluation type. The research subjects are ninth grade students SMP Negeri 1 Palembang. Data collection techniques used are walkthrough, documentation, interviews, and tests. From the analysis it can be concluded that this research has resulted a product the sixth level of PISA-like mathematics problems. At the stage of expert review, an expert and two colleagues evaluated the problems from different aspects. Trying out at one-to-one and small group wasperformed on students with different mathematical abilities. Then at the field test stage, 26 students in one class answered the questions that were developed.
Mendesain dan Melaksanakan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Matematika Kamaliyah, Kamaliyah
EDU-MAT Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan saintifik memerlukan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran: (1) mengamati, (2) menanya, (3) mengumpulkan informasi/mencoba, (4) menalar/mengasosiasi, dan (5) mengomunikasikan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu guru menyusun tahapan saintifik dalam pembelajaran di kelas adalah dengan penguatan tata kerja yang bersifat kolaboratif dalam bentuk program pendampingan bagi guru. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di kelas VIII-K SMPN 1 Banjarbaru pada mata pelajaran matematika. Subjek penelitian ini adalah seluruh proses pengembangan kegiatan 5M dalam pembelajaran matematika. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang dilaksanakan dalam tahapan (a) persiapan, (b) pelaksanaan dan observasi, serta (c) rekomendasi dan rencana tindak lanjut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam tahap persiapan, guru perlu mendesain kegiatan 5M dengan rinci dan jelas yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah. Dalam tahap pelaksanaan, guru dituntut untuk sabar dalam menghadapi peserta didik berproses dan ketika peserta didik mengalami kendala, guru perlu menahan diri untuk tidak menggurui peserta didik.
Developing the Sixth Level of PISA-Like Mathematics Problems for Secondary School Students Kamaliyah Kamaliyah; Zulkardi Zulkardi; Darmawijoyo Darmawijoyo
Journal on Mathematics Education Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Department of Doctoral Program on Mathematics Education, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.2 KB) | DOI: 10.22342/jme.4.1.559.9-28

Abstract

Indonesia's involvement in the Programme for International Student Assessment (PISA) is one attempt to see how far the development of educational programs in our country compared to other countries in the world. PISA results show that Indonesia is still at the lower level. This means that the ability of Indonesian students in solving problems that require the ability to review, giving reasons and communicating effectively, and solve and interpret problems in various situations is still lacking. This may be due to government policy in the presence of the National Examination (UN) in which the spread of the UN's questions are still at the lower levels of cognitive aspects that are not in line with government regulations on curriculum which suggests that the fulfillment of cognitive aspects as one of the important aspects of education. To that end, researcher conducted a study that aims to produce valid and practical the sixth level of PISA-like mathematics problems for middle school students. This study is the development research formative evaluation type. The research subjects are ninth grade students SMP Negeri 1 Palembang. Data collection techniques used are walkthrough, documentation, interviews, and tests. From the analysis it can be concluded that this research has resulted a product the sixth level of PISA-like mathematics problems. At the stage of expert review, an expert and two colleagues evaluated the problems from different aspects. Trying out at one-to-one and small group wasperformed on students with different mathematical abilities. Then at the field test stage, 26 students in one class answered the questions that were developed.
Mendesain dan Melaksanakan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Matematika Kamaliyah Kamaliyah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v4i2.2548

Abstract

Pendekatan saintifik memerlukan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran: (1) mengamati, (2) menanya, (3) mengumpulkan informasi/mencoba, (4) menalar/mengasosiasi, dan (5) mengomunikasikan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu guru menyusun tahapan saintifik dalam pembelajaran di kelas adalah dengan penguatan tata kerja yang bersifat kolaboratif dalam bentuk program pendampingan bagi guru. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di kelas VIII-K SMPN 1 Banjarbaru pada mata pelajaran matematika. Subjek penelitian ini adalah seluruh proses pengembangan kegiatan 5M dalam pembelajaran matematika. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang dilaksanakan dalam tahapan (a) persiapan, (b) pelaksanaan dan observasi, serta (c) rekomendasi dan rencana tindak lanjut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam tahap persiapan, guru perlu mendesain kegiatan 5M dengan rinci dan jelas yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah. Dalam tahap pelaksanaan, guru dituntut untuk sabar dalam menghadapi peserta didik berproses dan ketika peserta didik mengalami kendala, guru perlu menahan diri untuk tidak menggurui peserta didik.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble dalam Pembelajaran Matematika untuk Membina Karakter Kreatif dan Tanggung Jawab Siswa Normakiyah Normakiyah; Chairil Faif Pasani; Kamaliyah Kamaliyah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v6i1.5096

Abstract

Pendidikan karakter perlu diterapkan di sekolah khususnya karakter kreatif dan tanggung jawab. Model Pembelajaran kooperatif tipe scramble merupakan salah satu model yang dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk membina karakter kreatif dan tanggung jawab serta mendeskrip­sikan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble. Metode penelitiannya adalah quasi eksperimen dengan desain equivalent time series. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII I SMPN 1 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data menggunakan  observasi dan tes. Sedangkan teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab serta dapat mengubah hasil belajar menjadi lebih baik dan terdapat hubungan antara karakter kreatif dan tanggung jawab dengan hasil belajar.Kata kunci: scramble; kreatif; tanggung jawab
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP ALJABAR SISWA KELAS VII SMPN 1 GAMBUT Aulia Akhwan; Iskandar Zulkarnain; Kamaliyah Kamaliyah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v7i2.7377

Abstract

Matematika berperan penting dalam kehidupan, karenanya perlu mengajarkannya kepada siswa di sekolah. Setiap siswa juga harus dapat memahami pelajaran matematika dengan benar. Pemahaman konsep dapat diartikan sebagai kompetensi dalam memahami dan melakukan prosedur secara efisien dan akurat. Tujuan penelitian ini untuk (1) memperoleh deskripsi kemampuan pemahaman konsep (KPK) aljabar siswa laki-laki kelas VII SMPN 1 Gambut; (2) memperoleh deskripsi kemampuan pemahaman konsep (KPK) aljabar siswa perempuan kelas VII SMPN 1 Gambut. Metode deskriptif digunakan pada penelitian ini dan siswa kelas VII SMPN 1 Gambut sebagai sampel penelitian. Dokumentasi dan tes digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Data dianalisis dengan persentase dan rata-rata. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) skor rata-rata KPK siswa laki-laki kelas VII SMPN 1 Gambut berada pada kategori kurang; dan (2) skor rata-rata KPK siswa perempuan kelas VII SMPN 1 Gambut berada pada kategori kurang. Kata kunci: pemahaman konsep, aljabar, siswa SMP Abstract: Mathematics plays an important role in life, so it is necessary to teach it to students in school. Every student must also be able to understand mathematics. Understanding the concept can be interpreted as competence in understanding and carrying out procedures efficiently and accurately. The aims of this study were to (1) obtain a description about concept comprehension ability (KPK) in algebra of male students in grade VII of SMPN 1 Gambut; (2) obtain a description about concept comprehension ability (KPK) in algebra for female students in grade VII of SMPN 1 Gambut. Descriptive method was used in this study and seventh grade students of SMPN 1 Gambut as a research sample. Documentation and test are used as data collection techniques. Data were analyzed with percentages and averages. The results showed that (1) the average score of the KPK for male students of grade VII in SMPN 1 Gambut was in the poor category; and (2) the average score of the KPK for female students in grade VII of SMPN 1 Gambut is in the poor category. Keywords: conceptual understanding, algebra, junior high school students
PENGEMBANGAN TES FORMATIF MATEMATIKA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) UNTUK SISWA SMP Aliya Ulfah; Chairil Faif Pasani; Kamaliyah Kamaliyah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v9i1.10405

Abstract

Era globalisasi di abad ke-21 menyebabkan timbulnya upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan. Salah satu upaya yang dilakukan guru ialah mengajarkan Higher Order Thinking Skill (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui pemberian tes kepada siswa. Hal tersebut dikarenakan penilaian di abad ke-21 mengharuskan siswa untuk berpikir tingkat tinggi seperti berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan problem solving. Di sisi lain, kebanyakan siswa kurang bisa mengerjakan soal-soal yang mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, padahal kompetensi dasar pada materi yang dirujuk memiliki kata kerja operasional (KKO) HOTS. Salah satu materi yang memiliki kompetensi dasar dengan KKO HOTS ialah persamaan garis lurus. Oleh karena itu, menyediakan tes formatif HOTS merupakan salah satu solusi dari permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah menghasilkan tes formatif matematika materi persamaan garis lurus berbasis HOTS untuk siswa SMP yang valid. Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian pengembangan dengan model formative research yang diadaptasi dari Tessmer. Namun, tahapan pada penelitian ini hanya sampai expert review dikarenakan kondisi Pandemi Covid-19 dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti. Hasil penelitian berupa 20 butir soal tes formatif matematika materi persamaan garis lurus berbasis HOTS berbentuk pilihan ganda yang memenuhi kriteria validitas dengan kategori sangat valid dari segi materi, konstruksi, dan bahasa menurut para ahli dengan rata-rata sebesar 3,73. Kata kunci: tes formatif, persamaan garis lurus, HOTS, siswa SMP Abstract: The era of globalization in the 21st century has led to efforts to improve the quality of human resources through education. One of the efforts made by the teacher is to teach Higher Order Thinking Skills (HOTS) or higher order thinking skills through giving tests to students. This is because assessment in the 21st century requires students to think at higher levels such as thinking critically, creatively, innovatively, and problem solving. On the other hand, most students are less able to work on questions that measure higher-order thinking skills, even though the basic competencies in the material referred to have HOTS operational verbs (KKO). One of the materials that has basic competence with KKO HOTS is straight-line equations. Therefore, providing a HOTS formative test is one solution to this problem. The purpose of this study was to produce a valid formative mathematics test on HOTS-based straight line equations for junior high school students. The research method used is development research with a formative research model adapted from Tessmer. However, the stages in this study were only up to an expert review due to the conditions of the Covid-19 Pandemic and the limited time the researchers had. The results of the study were 20 items formative mathematics test items HOTS-based straight line equations in the form of multiple choices that met the validity criteria with very valid categories in terms of material, construction, and language according to experts with an average of 3.73 Keywords: formative test, straight line equations, HOTS, junior high school students
KEMAMPUAN NUMBER SENSE SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI BANJARMASIN TIMUR BERDASARKAN GAYA BELAJAR Luthfia Niswah; Siti Mawaddah; Kamaliyah Kamaliyah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v6i2.5680

Abstract

Number sense dapat dideskripsikan sebagai kepekaan seseorang terha­dap bilangan. Number sense akan meningkat pada diri seseorang seiring bertam­bahnya pengetahuan dan pengalaman dalam belajar. Belajar akan meningkatkan pengetahuan kita tentang suatu hal, dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Dalam belajar siswa memiliki cara yang berbeda-beda. Ada yang mudah menerima informasi ada juga yang sulit.  Hal ini berkaitan dengan cara belajar siswa yang satu dengan siswa lainnya berbeda. Cara belajar ini yang dimaksud gaya belajar. Gaya belajar ialah satu diantara karakteristik individu. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan kemampuan number sense siswa kelas VII SMPN di Banjarmasin Timur tahun pelajaran 2017/2018, (2) mengetahui adanya perbedaan kemampuan number sense siswa kelas VII SMPN di Banjarmasin Timur berdasarkan gaya belajar tahun pelajaran 2017/2018. Metode deskriptif merupakan metode yang dipilih peneliti. Seluruh siswa kelas VII SMPN di Banjarmasin Timur merupakan populasi penelitian. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, sehingga diambil tiga sekolah yaitu SMPN 14 Banjarmasin, SMPN 22 Banjarmasin, dan SMPN 30 Banjarmasin. Data dikumpulkan dengan cara memberikan tes serta angket. Data dianalisis menggunakan statistika deskriptif serta statistika inferensial. Hasil dari penelitian adalah (1) kemampuan number sense siswa kelas VII SMP Negeri di Banjarmasin Timur tahun pelajaran 2017/2018 berada pada kualifikasi cukup, (2) tidak terdapat perbedaan kemampuan number sense siswa kelas VII SMPN di Banjarmasin Timur yang memiliki gaya belajar visual, auditori dan kinestetik tahun pelajaran 2017/2018. Kata kunci: kemampuan number sense, gaya belajar
PENALARAN KOVARIASIONAL MAHASISWA DALAM MEMODELKAN GRAFIK HUBUNGAN ANTARA WAKTU DAN KECEPATAN Taufiq Hidayanto; Iskandar Zulkarnain; Kamaliyah Kamaliyah; Ismail Ismail
JPPM (Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika) Vol 13, No 2 (2020): JPPM (Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika) Volume 13 Nomor 2 Agustus
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.488 KB) | DOI: 10.30870/jppm.v13i2.8380

Abstract

 Penalaran kovariasional merupakan salah satu bentuk penalarana matematis yang perlu dimiliki seseorang baik untuk memahami konsep maupun menyelesaikan masalah yang berkenaan dengan kehidupan sehari-hari. Realitanya bahwa penalaran kovariasional mahasiswa tergolong rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penalaran kovariasional mahasiswa dalam memodelkan hubungan antara waktu dan kecepatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek sebanyak 87 mahasiswa semester 3. Analisis data yang dilakukan yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penalaran kovariasional mahasiswa terbagi menjadi 5 kategori, yaitu mahasiswa memodelkan grafik namun tidak bermakna, Mahasiswa memodelkan grafik dengan menggeneralisasi masalah, mahasiswa memodelkan grafik yang terus naik sehingga tidak sesuai konteks, mahasiswa memodelkan grafik yang perubahan bentuknya tidak sesuai konteks, dan mahasiswa memodelkan grafik dengan rinci dan sesuai konteks. Kata kunci: penalaran kovariasional, memodelkan grafik, waktu dan kecepatan
Workshop Pembuatan Soal Matematika Berbantukan Google form serta Teknik Analisis Validitas-Reliabilitasnya bagi Guru Peserta MGMP Matematika MTs dan MA Kota Banjarmasin Karim Karim; Taufiq Hidayanto; Kamaliyah Kamaliyah; Maulana Fatiehurrizqie Arrasyid
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v3i3.2518

Abstract

Covid-19 telah menjadi pandemi dan melanda di bebagai negara di dunia. Pandemic ini berdampak pada pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Menjawab tantangan tersebut, kementerian menerbitkan surat edaran terkait kebijakan pembelajaran dan tentang pedoman pembelajaran pada masa pandemi covid-19. Salah satu bentuk kebijakan di dunia pendidikan adalah pelaksanaan program belajar dari rumah dengan memangfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pembelajaran yang memanfaatkan TIK adalah pembelajaran daring. Namun, tidak semua guru mampu melaksanakan evaluasi pembelajaran secara daring dengan memanfaatkan platform yang tersedia. Oleh karena itu, perlu diadakan pelatihan evaluasi Pembelajaran Matematika pada masa Pendemi Covid 19 beserta teknik analisis validitas-reliabilitasnya bagi Guru Peserta MGMP Matematika MTs dan MA di Kota Banjarmasin. Melalui workshop ini, pemahaman peserta terkait google form untuk pembuatan soal evaluasi matematika mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0.931 (dengan rentang skor 0 sampai 10). Berdasarkan hasil tersebut, tim menyarankan perlunya kolaborasi antara dosen perguruan tinggi bersama MGMP Matematika untuk terus bersinergi dalam memajukan kualitas pendidikan.  Covid-19 has become a pandemic and has hit several countries in the world. This pandemic has had an impact on the implementation of education in Indonesia. Responding to these challenges, the ministry issued a circular regarding learning policies and learning guidelines during the Covid-19 pandemic. One form of policy in education is the implementation of a home learning program using information and communication technology. Learning that uses ICT is online learning. However, not all teachers can carry out online learning evaluations by utilizing the available platforms. Therefore, it is necessary to hold a Mathematics Learning evaluation training during the Covid 19 pandemic and validity-reliability analysis techniques for MTs and MA Mathematics MGMP Participants in Banjarmasin City. Through this workshop, the participants' understanding regarding the google form for making math evaluation questions increased by an average of 0.931 (with the score range of 0 to 10). Based on these results, the team suggested the need for collaboration between college lecturers and the Mathematics MGMP to continue working together to advance the quality of education.