Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : UNEJ e-Proceeding

POLA ALIH GILIR TUTUR DALAM MASYARAKAT PENDALUNGAN MADURA DI JEMBER Bambang Wibisono; Akhmad Haryono; Samuji Samuji; Ali Badrudin
UNEJ e-Proceeding 2020: E-PROSIDING SEMINAR NASIONAL PEKAN CHAIRIL ANWAR
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alih gilir tutur bersifat khas budaya. Menggunakan pendekatan kualitatif, dalam artikel hasil penelitian ini dibahas pola alih gilir tutur yang berlaku pada masyarakat Pendalungan Madura di Jember dalam bertutur. Hasil penelitian menunjukkan minimal ada dua pola alih gilir tutur yang diperagakan oleh masyarakat Pendalungan Madura di Jember, yaitu pola ketika berkomunikasi tidak resmi, dan pola ketika melakukan komunikasi resmi. Dalam komunikasi tidak resmi ditemukan dua pola, yaitu: (1) pola alih gilir tutur tumpang tindih, dan (2) pola alih gilir tutur tanpa tumpang tindih tuturan. Dalam komunikasi resmi, pola alih gilir yang diperagakan selalu tanpa tumpang tindih tuturan. Menyela tuturan orang dalam situasi komunikasi lisan resmi dianggap melanggar kaidah yang berlaku dan mendapat stigma negatif dari masyarakat. Kata kunci: Pendalungan, alih gilir, budaya
PERILAKU BERBAHASA MASYARAKAT PADA ERA DISRUPSI Bambang Wibisono
UNEJ e-Proceeding 2020: E-PROSIDING SEMINAR NASIONAL PEKAN CHAIRIL ANWAR
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku berbahasa berkembang sesuai zaman. Dalam makalah ini dibahas implikasi era disrupsi terhadap perilaku berbahasa, terutama perilaku berbahasa kaum milenial, dan tantangan yang dihadapi oleh para linguis. Pada era disrupsi ini telah terjadi perubahan perilaku berbahasa, dari perilaku berbahasa secara verbal ke perilaku berbahasa secara digital. Generasi gitital tidak lagi bertanya tentang arah, tujuan, tentang jalur, dan tentang ongkos, jika mereka naik taksi dan memesan makanan, secara lisan. Dalam era disrupsi ini, ucapan terima kasih secara lisan cenderung diganti dengan menekan tombol bintang penanda rating. Oleh karena itu, para linguis ditantang untuk memformulaiskan kembali prinsip-prinsip berbahasa, terutama kesantunan berbahasa, dan objek kajian linguistik. Para guru bahasa juga ditantang untuk memformulasikan kembali materi pembelajaran bahasa dan pendekatan yang digunakan. Kata kunci: disrupsi, milenial, perilaku berbahasa