Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGUJIAN DAN ANALISIS UMUR PAKAI LAMPU LIGHT EMITTING DIODE (LED) SWABALAST UNTUK PENCAHAYAAN UMUM Sudirman Palaloi
Jurnal Energi dan Lingkungan (Enerlink) Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/elk.v11i1.1586

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur pakai lampu LED swabalast yang saat ini banyak digunakan untuk penerangan umum. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 59 unit dengan daya 2 s.d 13 watt dari berbagai merek. Metode pengujian mengacu pada standar SNI IEC 62612:2013. Kuat cahaya awal diukur sebagai titik data pertama dalam menentukan umur pakai lampu. Umur pakai lampu LED  ditentukan dengan cara menyalahkan lampu selama 6000 jam dengan pengukuran  kuat cahaya setiap 1000 jam. Hasil pengukuran kuat cahaya selama 6000 jam dibuat grafik hubungan antara kuat cahaya terhadap umur lampu. Lampu yang memiliki penurunan kuat cahaya maksimum 10% setelah menyala 6000 jam dimasukkan dalam kategori A.  Penurunan kuat cahaya hingga 20% masuk kategori B, dan seterusnya lampu yang kuat cahayanya menurun hingga 50% dimasukkan dalam katerogori E. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ada sekitar 25,4% masuk ke dalam kategori A, sebanyak 40,7% masuk kategori B. Sedangkan kategori C dan D masing-masing  sebanyak 24,7% dan 6,8%. Terdapat  3,4% lampu tidak masuk dalam kategori karena pada saat pengujian 6000 jam, prosentasi kuat cahaya di bawah 50%. Hasil ekstrapolasi secara statistik didapatkan umur pakai lampu tersebut rata-rata pada kisaran  20.500 jam. Kata kunci: lampu LED, kuat cahaya, efikasi, umur pakai
A stacked LSTM model for day-ahead solar irradiance forecasting under tropical seasons in Java-Bali Nugroho, Muhammad Very; Prastawa, Andhika; Mardiansah, Fajril; Rezavidi, Arya; Fudholi, Ahmad; Palaloi, Sudirman
International Journal of Power Electronics and Drive Systems (IJPEDS) Vol 15, No 3: September 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijpeds.v15.i3.pp1878-1891

Abstract

Accurate short-term solar irradiance forecasting is essential for the efficient management and planning of power generation, especially for solar energy, which holds a major role in the Indonesian Government’s energy transition policy. A novel day-ahead solar irradiance forecasting is proposed using a stacked long short-term memory (LSTM) model to support the energy planning in the Java-Bali grid. The proposed model utilizes the first historical solar irradiance data of Java-Bali obtained from direct measurement to forecast the next day’s hourly irradiance. The results are compared with the methods of autoregressive integrated moving average (ARIMA) and recurrent neural network (RNN). This study revealed that the proposed model outperforms ARIMA and RNN, and regarded as a highly accurate forecast since root mean square error (RMSE), mean absolute percentage error (MAPE), and R2 are 25.56 W/m2, 7.27%, and 0.99, respectively. The stacked LSTM produces better forecasting in the dry season than in the wet season. The MAPE indicates that the LSTM's lowest accuracy for the dry season was 13.99%, which is categorized as a good forecast. The LSTM’s highest MAPE in the rainy season is 34.04%, which is categorized as a reasonable forecast. The proposed model shows its superiority and capability as a promising approach for short-term solar irradiance forecasting in Java-Bali.
PEMETAAN EFIKASI LAMPU SWABALAST UNTUK MENDUKUNG PENERAPAN SNI 04-6958-2003 PADA LAMPU HEMAT ENERGI Sudirman Palaloi
JURNAL STANDARDISASI Vol 11, No 3 (2009): Vol. 11(3) 2009
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v11i3.674

Abstract

Penerapan label tingkat hemat energi pada pemanfaat tenaga listrik untuk rumah tangga membantu konsumen memilih peralatan yang lebih efisien. Hal ini akan mendorong produsen untuk memproduksi peralatan yang lebih hemat dalam konsumsi energi. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan standar tingkat efikasi untuk pemberian penandaan tanda bintang pada LHE untuk mendukung penerapan SNI 04-6958-2003. Dari hasil pemetaan didapatkan bahwa penandaan bintang satu [*] diberikan pada LHE yang memiliki efikasi 50 - 60 lumen/watt. Bintang dua [**] untuk efikasi 60 - 65 lumen/watt. Bintang tiga [***] pada efikasi 65 - 70 lumen/watt dan bintang empat [****] diberikan pada lampu yang memiliki efikasi lebih dari 70 lumen/watt.