Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KARAKTERISTIK MUTU TORTILA DENGAN PENAMBAHAN RUMPUT LAUT (Eucheuma Cottonii) Pola Sabar Panjaitan; Tina FC Panjaitan; Arpan N Siregar; Yuliati Hotmauli Sipahutar
Aurelia Journal Vol 2, No 1 (2020): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v2i1.9406

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu tortila dengan penambahan rumput laut  (Eucheuma Cottonii)..Penelitian dilakukan bulan Juni sampai bulan September 2019 di Workshop Pengolahan Poltek Karawang serta Laboratorium Kimia Sekolah Politeknik AUP  Jakarta. Penelitian dilakukan dengan eksperimen menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 1 perlakuan yaitu konsentrasi  rumput laut yang ditambahkan dengan 4 variabel yaitu konsentrasi A (0%), B (1%), C (1,5%) dan D(2%). dengan ulangan 3 kali. Analisis data dilakukan dengan Anova, apabila hasilnya berbeda nyata dilanjutkan dengan BNJ. Hasil Penelitian menujukkan : Tortilla A: kadar air 3,6%, kadar abu 2,95%, lemak 15,65%, protein 8,4%, dan kadar serat kasar 1,34%. Tortilla B: kadar air 4,4%, kadar abu 3,45%, lemak 19,4%, protein 8,55%, dan kadar serat kasar 1,49%. Tortilla C: kadar air 5,1%, kadar abu 4,15%, lemak 20,7%, protein 8,7%, % dan kadar serat kasar 1,63%. Tortilla D :  kadar air 5,6%, kadar abu 4,55%, lemak 23,15%, protein 9,05%, dan kadar serat kasar 1,75%. Perbedaan penambahan rumput laut berpengaruh nyata terhadap hasil uji kadar abu tortilla dan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter lainnya
Studi Pengolahan Nugget Ikan Tenggiri (Scombridae Commerson) Skala Rumah Tangga Aripudin Aripudin; Pola Sabar Tumohom Panjaitan; Liliek Soeprijadi; Elvi A. Sebayang
PELAGICUS Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v2i3.10391

Abstract

ABSTRAKIkan tenggiri (Scombridae commerson) mengandung omega-3 yang berperan dalam pembentukan sel saraf otak anak-anak. Ikan tenggiri memiliki nilai ekonomis tinggi yang dapat diolah menjadi produk nugget yang disukai oleh berbagai kalangan baik anak-anak dan orang dewasa. Pada proses pengolahan nugget ikan tenggiri dengan penambahan bahan tambahan dapat menjadikan produk nugget yang bertekstur kenyal. Bahan baku yang digunakan dilakukan pengujian organoleptik untuk mengetahui kualitas mutunya agar pada akhirnya dapat dihasilkan produk nugget yang memenuhi standar dan layak dikonsumsi oleh masyarakat. Pada pengujian organoleptik terhadap bahan baku diperoleh nilai rata rata 7,8 sehingga ikan tenggiri yang digunakan dalam pembuatan nugget layak dan memenuhi standar. Pada tahapan proses pembuatan nugget diperoleh rendemen yang berbeda pada setiap perlakuannya mulai dari penerimaan bahan baku sampai dengan pelumuran tepung panir sebagai salah satu bahan tambahan yang digunakan. Terhadap hasil akhir olahan produk nugget ikan tenggiri dilakukan pengujian sensori dengan hasil rata-rata 8 yang artinya layak untuk di konsumsi.ABSTRACT Mackerel (Scombridae commerson) contains omega-3 which plays a role in the formation of children's brain nerve cells. Mackerel has a high economic value that can be processed into nuggets that are favored by various groups, both children and adults. In the process of processing mackerel fish nuggets with the addition of additional ingredients, it can make nugget products that have a chewy texture. The raw materials used are carried out by organoleptic testing to determine the quality so that in the end it can produce nugget products that meet the standards and are suitable for consumption by the public. In organoleptic testing of raw materials, an average value of 7.8 was obtained so that the mackerel used in making nuggets was feasible and met the standards. At the stage of the process of making nuggets, different yields were obtained for each treatment, starting from receiving raw materials to coating breadcrumbs as one of the additional ingredients used. The final result of processed mackerel fish nuggets was carried out by sensory testing with an average result of 8 which means it is suitable for consumption.
Persepsi Wanita Pesisir terhadap Manfaat Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Pola Sabar Tumohom Panjaitan
PELAGICUS Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v2i1.8902

Abstract

ABSTRAKPeranan wanita di pesisir sebagai isteri nelayan, isteri pembudidaya ikan, dan isteri pengolah ikan diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di pesisir dengan mengolah serta memberikan nilai tambah pada hasil produk perikanan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi wanita pesisir terhadap manfaat pelatihan pengolahan hasil perikanan. Pelatihan pengolahan hasil perikanan dilakukan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Medan (BPPP Medan). Pengumpulan data melalui survei dan observasi, dengan pemilihan secara sengaja (purposive sampling) terhadap sample yang akan diuji. Lokasi penelitian di Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Riau/Kepulauan Riau. Populasi penelitian merupakan mantan peserta pelatihan pengolahan hasil perikanan Tahun 2015-2016, sedangkan pemilihan responden dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebanyak 71,2% responden menyatakan bahwa materi pelatihan sangat bermanfaat dan dapat diterapkan dalam usaha pengolahan ikan, sebanyak 69,7% responden sudah memanfaatkan kelembagaan perbankan, sebanyak 78,4% responden memiliki pendapatan di atas rata-rata Upah Minimum Regional (UMR) Provinsi tahun 2017, yaitu; Provinsi Aceh Rp 2.791.000, Provinsi Sumatera Utara Rp 2.152.500, dan Provinsi Riau/Kepulauan Riau Rp 2.825.200. Meningkatnya keterampilan dan pengetahuan wanita pesisir dalam berusaha menunjukkan bahwa keberhasilan kelompok wanita pesisir pasca pelatihan pengolahan hasil perikanan yang dilakukan di BPPP Medan memberikan persepsi yang positip terhadap manfaat pelatihan.ABSTRACTThe role of women on the coast as fishermen's wives, fish cultivators' wives, and fish processing wives is expected to be able to drive the economy on the coast by processing and providing added value to fishery products. The purpose of this study is the perception of women's perceptions of the benefits of fishery product processing management. Fishery product processing training is conducted at the Medan Fisheries Education and Training Center (BPPP Medan). Data collection through and observation, with purposive sampling of the sample to be tested. The research locations were in Aceh Province, North Sumatra Province and Riau / Riau Islands Province. The research population was former participants of fishery product training in 2015-2016, while the selection of respondents was done by using purposive sampling technique. The results of the study were 71.2% of respondents who stated that the training material was very useful and could be applied in the fish processing business, as many as 69.7% of respondents had used banking institutions, as many as 78.4% of respondents who had an income above the average Minimum Wage Provincial Region (UMR) in 2017, namely; Aceh Province Rp 2,791,000, North Sumatra Province Rp 2,152,500, and Riau Province / Riau Islands Rp 2,825,200. The increased skills and knowledge of women who try to show that reports from coastal communities after the fishery product training conducted at BPPP Medan give positive perceptions of the benefits of training.
Kajian Efektifitas Penerapan Berbagai Metode Asesmen Pada Uji Kompetensi Profesi Penyuluh Perikanan (Studi Kasus Uji Kompetensi di Jurusan Penyuluhan Perikanan STP Bogor) Pola Panjaitan; Utami Widiasih; Anthon A. Djari
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 5 (2018): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL V KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.498 KB)

Abstract

Sertifikasi profesi Penyuluh Perikanan merupakan suatu upaya legalitas kompetensi dan profesionalisme profesi Penyuluh Perikanan. Sertifikasi bertujuan untuk membangun keprofesian dibidang penyuluhan perikanan, peningkatan kualitas penyuluhan, Dengan sertifikasi profesi, diharapkan Penyuluh Perikanan tidak hanya kompeten menangani masalah dan materi teknis, akan tetapi juga fungsi dan peran lainnya dalam sistem penyuluhan perikanan. Dalam melaksanakan profesi Penyuluh Perikanan dituntut adanya penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Penyuluh Perikanan yang telah ditetapkan berdasarkan SK Kemenakertrans Nomor 403 Tahun 2014, SKKNI ini merupakan acuan dalam penyusunan Materi Uji Kompetensi (MUK). Penelitian ini bertujuan mengkaji metode asesmen yang paling efektif diterapkan pada pelaksanaan uji kompetensi profesi penyuluh perikanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif dengan analisa data menggunakan statistik sederhana, dengan responden para penyuluh yang melakukan uji kompetensi tahun 2015, 2016, dan 2017 di Jurusan Penyuluh Perikanan Sekolah Tinggi Perikanan di Bogor. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebanyak 213 orang merupakan penyuluh perikanan yang sangat berpengalaman (pengalaman kerja lebih dari 5 tahun), metode asesmen yang efektif adalah menerapkan metode portofolio dan wawancara. Sebanyak 187 orang merupakan penyuluh belum banyak pengalaman, metode asesmen yang efektif adalah menerapkan kombinasi metode portofolio dan demonstrasi serta uji tulis/lisan. Sebanyak 64 orang merupakan penyuluh pemula/calon penyuluh, metode asesmen yang efektif adalah menerapkan metode p demonstrasi dan uji tulis/lisan. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah metode asesmen yang efektif diterapkan pada proses sertifikasi dibagi menjadi 2 kriteria : 1) bagi penyuluh yang berpengalaman metode asesmen nya adalah protofolio untuk mengetahui tingkat keterampilan, dan wawancara untuk mengetahui tingkat pengetahuannya, 2) bagi penyuluh yang belum berpengalaman metode asesmen nya adalah demontrasi untuk mengetahui tingkat keterampilan, dan uji tulis/lisan untuk mengetahui tingkat pengetahuannya, Kata Kunci: Efektifitas, Metode Asesmen, Uji Kompetensi, dan Profesi Penyuluh Perikanan 
Pengaruh Penambahan Edible Coating Kitosan Rajungan (Portunus pelagicus) Terhadap Sensori Dodol Betawi Pola Panjaitan; Reva Fiani; Aripudin Aripudin; Catur Pramono Adi; Liliek Soeprijadi
Jurnal Airaha Vol 9 No 02: December 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.222 KB) | DOI: 10.15578/ja.v9i02.187

Abstract

The research objective was to determine the effect of the edible coating of crab chitosan on the sensory quality of Betawi dodol. The process of making crab chitosan edible coating starts from mixing chitosan, 1% acetic acid, and glycerol, immersing dodol into edible coating solution, and storage. Edible coating with a concentration of 4% chitosan (K3) can maintain appearance and texture values ​​until day 12 and aroma until day 16, longer than K0 and K1 treatments can only maintain appearance and texture values ​​until day 4 and aroma until the 8th day and K2 which can maintain the appearance and texture values ​​until the 8th day and the aroma until the 12th day and there is no difference in the taste values ​​in the three treatments. Based on the Friedman test, the parameters of appearance, aroma, and texture have a sig. <0.05 so that H1 is accepted and H0 is rejected, which means that the difference in chitosan concentration has a significant effect. Meanwhile, the Friedman taste test has a sig.> 0.05 so that H0 is accepted and H1 is rejected, which means that the difference in chitosan concentration does not have a significant effect.
Pembuatan prototipe penentu kesegaran ikan patin Berbasis sensor TCS 230 Catur Pramono Adi; Tina Fransiskha C.P.; Pola Panjaitan; Yuda Herdiansyah
Jurnal Airaha Vol 10 No 01: JUNE 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.089 KB) | DOI: 10.15578/ja.v10i01.242

Abstract

The prototype to determine the freshness of catfish is a test tool to determine the level of freshness of catfish based on the color level of the meat in the form of R, G, B (Red, Green, and Blue) values. Making the prototype requires an Arduino Atmega 2560 which functions as the brain of all components, the TCS 230 sensor which functions to detect colors based on red, green, and blue values, then a 20×4 LCD which functions as a display of detection results. The cube-shaped chassis is made of lightweight iron and the board is water-resistant and easy to clean. This prototype has dimensions of length 28 cm, width 25 cm, and height 18 cm. In the way it works, the catfish is inserted into the cube where the TCS 230 sensor is attached which will then detect the color of the meat which is then converted into R, G, B values. The Arduino clarifies the sensor readings which are then forwarded to the LCD as the output of the test results. Based on the results of data confusion matrix testing, this prototype has a data accuracy value of 80%, a positive precision level of 83%, and a negative precision level of 67%. The results of testing the prototype freshness of catfish resulted in a success percentage of 84.4%.
Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Aliran Sungai Melalui Pengembangan Usaha Budaya Ikan Patin (Pangasius sp.) Eny Budi Sri Haryani; Catur Paramono Adi; Aris Kabul Pranoto; Pola S.T. Panjaitan; Anasri Tanjung
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.906 KB) | DOI: 10.15578/ja.v11i01.279

Abstract

The Citarum watershed in Karawang has not been used productively to empower the community. How to use the Citarum watershed for fish cultivation is an important issue. The purpose of this study was to determine: (1) the socio-economic conditions of the community around the Citarum watershed and the level of technology adoption; (2) the potential and utilization of catfish (Pangasius sp.) cultivation ponds around the Citarum watershed; (3) condition of community institutions and policy recommendations for community empowerment. Data was collected through interviews, observations and literature studies with the determination of respondents purposive random sampling. The results of the study: (1) socio-economic conditions and the level of community technology adoption support for catfish cultivation; (2) the potential for catfish culture ponds is open and can be developed; (3) adequate community institutions, but need capital support (soft loans), so that regulations are needed to facilitate permits for land use for catfish farming ponds, continuous institutional building and professional business development.
FORTIFIKASI TEPUNG TULANG IKAN SWANGGI (Priacanthus tayenus) PADA PEMBUATAN MI INSTAN Anasri Anasri; Pola S.T. Panjaitan; Mohammad Sayuti; Akhmad Saeroji
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 2 (2022): JKPT Desember 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i2.10971

Abstract

Limbah tulang ikan swanggi (Priacanthus tayenus) yang melimpah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, oleh karenanya perlu pemanfaatan limbah tulang ikan swanggi agar dapat memberikan nilai tambah (added value). Salah satunya yaitu sebagai tambahan dalam pembuatan mi instan. Dalam pembuatan mi instan tidak ada penambahan zat gizi sehingga kandungan nutrisinya rendah, salah satunya kandungan protein. Penambahan tulang ikan swanggi dapat dimanfaatkan sebagai upaya meningkatkan kandungan gizi protein pada mi instan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan tulang ikan swanggi terhadap tingkat kesukaan konsumen melalui uji hedonik dan mutu mi instan. Proses pembuatan yaitu pencucian tulang, pengukusan tulang, penghalusan tulang, pencampuran adonan, penggilingan, pencetakan, pengukusan, penirisan dan penggorengan. Hasil analisis data uji hedonik menggunakan ANOVA menunjukkan adanya perbedaan antara perlakuan F0, F1, F2 dan F3 pada parameter kenampakan, bau, rasa dan aroma. Nilai rata-rata uji hedonik tertinggi diperoleh pada perlakuan F1 dengan nilai kenampakan 7, 12 yang berarti suka, nilai bau 6,82 yang berarti suka, nilai rasa 6,98 yang berarti suka, dan nilai tekstur 7,12 yang berarti suka. Pada mutu kimia perlakuan F1 dengan perlakuan P0 yang tidak ada penamabahan tulang ikan swanggi menunujukkan adanya kenaikan kadar air dan kadar protein sebesar 0,05% dan 0,75% kenaikan kadar protein pada perlakuan F1.
Processing of Noodle Sticks with The Addition of Catfish Meat Flour (Clarias Sp.) Catur Pramono Adi; Pola Sabar Tumohom Panjaitan; Aef Permadi; Anis Agustin
PELAGICUS Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v3i2.10942

Abstract

The processing of this stick noodle with the addition of catfish flour aims to provide innovation and fortification of fisheries, increase the nutritional content, especially protein and the utilization of nutritious raw materials from fishery commodities, so that people can enjoy snacks with added nutritional value that is good for the body. The objectives of this study were: 1. Making catfish stick noodles from raw materials to the final product, and 2. Knowing the quality characteristics of catfish sticks with the addition of catfish flour. The results showed that: a. The process of processing stick noodles with the addition of catfish flour (Clarias Sp) with the following process flow: Making catfish meal (Weighing, Washing I, Weeding, Washing II, Separating meat, Leaching or washing in cold water 4˚C ± 5 minutes with water ratio 1:4 (2-3 times until clean from fat and blood), Squeezing, Steaming (80˚C ± 20 minutes), Baking (temperature 60˚C 10 hours), Milling and Filtering (blender until smooth 2-3 times) and preparation of ingredients (wheat flour, sago flour, catfish meat flour, eggs, salt and water), kneading (dough until smooth), dough formation (dough in sheet form using a roller machine until thin and evenly distributed, then in the shape of noodles using noodle printing machine), Drying (using an oven 50˚C ± 20 minutes), Frying (using low heat), b. The best formulation for making stick noodles with the addition of catfish flour with a percentage of flour. The catfish is 5% with an average of 6.6 which means it likes sample A5 quite a bit.
PEMBUATAN RENGGINANG SINGKONG DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG RUMPUT LAUT (Ulva Lactuca) Pola S.T Panjaitan; Catur Pramono Adi; Aripudin Aripudin; Suratna Suratna; Ida Romawati
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 14, No 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i1.125

Abstract

Dalam pembuatan rengginang tidak ada penambahan zat gizi sehingga kandungan nutrisi di rengginang itu rendah, salah satunya kandungan protein. Maka dari itu dengan adanya potensi rumput laut ulva lactuca dapat dimanfaatkan sebagai upaya meningkatkan kandungan gizi protein rengginang singkong. Tujuan pada penelitian ini yaitu:Mengetahui cara pembuatan rengginang singkong dengan penambahan tepungrumput laut ulva lactuca; Mengetahui pengaruh penambahan tepung rumput laut ulva lactuca terhadap mutu hedonik rengginang singkong; dan Mengetahui pengaruh kandungan proksimat pada rengginang singkong dengan penambahan tepung rumput laut ulva lactuca.F1 dengan penambahan tepung rumput laut 10%, F2 dengan penambahan tepung rumput laut 12,5%, dan F3 dengan penambahan tepung rumput laut 15% pada parameter kenampakan, aroma, rasa dan tekstur. Pada mutu kimia perlakuan F1 dengan perlakuan F0 yang tidak ada penamabahan tepung rumput laut ulva lactuca menunujukkan adanya penurunan kadar air sebesar 4,55% berarti pada perlakuan F1 telah memenuhi Standar mutu BSN 1999 yaitu dengan kadar air maksimal 11 g dan 1,47% kenaikan kadar protein pada perlakuan F1. Dengan kadar air 10,14% dan kadar protein 1,47% pada perlakuan F1 yang berarti perlakuan F1 telah memenuhi standar BSN 1999 yaitu dengan kadar protein maksimal 6 g.