Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Implementasi Sistem Kontrol pada Gerbang Parkir dan Spike Barrier Menggunakan Mikrokontroler Afrilio Franseda; Burhanuddin Dirgantoro; Randy Erfa Saputra; Anasri Tanjung
Progresif: Jurnal Ilmiah Komputer Vol 16, No 2: Agustus 2020
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.094 KB) | DOI: 10.35889/progresif.v16i2.510

Abstract

Abstrak. Teknologi dalam sistem parkir telah banyak diterapkan demi menciptakan efisiensi waktu, tenaga dan biaya. Kebutuhan sistem ini banyak diterapkan pada tempat-tempat yang dikelilingi keramaian seperti apartemen atau perkantoran. Namun tiket serta adanya petugas yang masih menjaga gerbang dirasakan belum efisien. Penelitian ini memberikan solusi untuk pengembangan gerbang parkir otomatis yang ditambahkan spike barrier sebagai keamanan parkir. Hasil dari pengujian sensor ultrasonik pada gerbang masuk dan keluar diperoleh akurasi jarak yaitu 0.13 cm dan 1.26 cm. Hasil pengujian proses masuk dan proses keluar yaitu diperoleh rata –rata 16.7 detik dan 17.5 detik. Pengujian spike barrier diperoleh hasil yaitu rata–rata tinggi spike 5 cm dan response time 5.136 detik. Hasil dari pengujian kebutuhan daya gerbang parkir dan spike barrier yaitu 23.5 watt.Kata kunci: Gerbang Parkir, Spike barrier, Microcontroller, Arduino, Sensor UltrasonikAbstract. Technology in parking systems has been widely applied in order to create time, energy and cost efficiency. The need for this system is widely applied in places surrounded by crowds such as apartments or offices. But the ticket and the presence of officers who still guard the gates are felt not efficient yet. This research provides a solution for the development of automatic parking gates that are added to the spike barrier as parking security. The results of ultrasonic sensor testing at the entrance and exit gates obtained distance accuracy of 0.13 cm and 1.26 cm. The results of testing in and out processes are obtained an average of 16.7 seconds and 17.5 seconds. Spike barrier test results obtained are the average spike height of 5 cm and response time of 5.136 seconds. The results of testing the parking gate and spike barrier power requirements are 23.5 watts. Keywords: Parking Gate, Spike barrier, Microcontroller, Arduino, Ultrasonic Sensor
Pembuatan Dodol Jelly dengan Penambahan Agar Strip (Gracilaria sp.) di Kabupaten Karawang Anasri Tanjung; Rahmad Surya Hadi Saputra; Sukma Budi Prasetyawati; Catur Pramono Adi
PELAGICUS Volume 1 Nomor 3 September 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v1i3.8913

Abstract

Kabupaten Karawang merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut jenis Gracilaria sp. Untuk meningkatkan nilai jualnya, rumput laut Gracilaria sp. dapat diolah menjadi agar strip. Agar strip Gracilaria sp. kemudian digunakan sebagai bahan baku pembuatan dodol jelly. Menurut SNI 01-2986- 1992, dodol merupakan sejenis makanan yang terbuat dari tepung beras ketan, santan kelapa, dan gula dengan atau tanpa penambahan bahan lainnya yang diizinkan. Namun dalam perkembangannya, dodol dapat dibuat dari bermacam-macam bahan makanan, misalnya dodol buah Garut atau dodol jelly rumput laut khas Lombok. Tujuan penelitian ini untuk memformulasikan produk dodol yang diolah dari karaginan dan agar strip Gracilaria sp. serta menguji kualitas sensori dodol tersebut. Penambahan agar strip Gracilaria sp. mempengaruhi mutu sensori produk dodol jelly pada parameter tekstur. Formulasi bahan dodol jelly meliputi: agar Gracilaria sp, karaginan, gelatin, sirup glukosa, sukrosa, pewarna makanan dan air. Dodol jelly yang dihasilkan memiliki kenampakan jernih dan tekstur kenyal. Nilai tertinggi 4.15 untuk rata-rata kesukaan panelis terhadap tekstur yakni dodol jelly tanpa penambahan agar strip. Untuk warna rata-rata panelis menyukai produk dengan penambahan agar strip 5 gram. Untuk penilaian terhadap aroma semua panelis menyukai aroma dodol dengan atau tanpa penambahan agar strip. 
Pengaruh Penambahan Arang Aktif Terhadap Mutu Sabun Mandi Cair Rumput Laut (Gracilaria sp.) Anasri Tanjung; Sukma Budi Prasetyati; Ade Kusuma Wardani; Rahmat Surya Hadi Saputra
PELAGICUS Volume 1 Nomor 1 Januari 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.599 KB) | DOI: 10.15578/plgc.v1i1.8651

Abstract

Sabun merupakan molekul organik yang terdiri dari dua gugus yaitu gugus polar dan non polar. Formulasi penambahan arang aktif pada sabun mandi cair dipercaya dapat menyerap dan mengangkat kotoran dari permukaan sampai ke dalam pori-pori. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan pembuatan sabun mandi cair rumput laut dengan penambahan arang aktif, serta melakukan pengujian mutu sabun mandi cair rumput laut yang meliputi pengujian organoleptik, pH, kadar logam merkuri, viskositas dan stabilitas busa. Penelitian dilakukan dari tanggal 11 Maret 2019 sampai dengan 29 Juni 2019 di PT. Rumah Rumput Laut Bogor, dengan bahan baku rumput laut diambil dari Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan perlakuan penambahan dan tanpa penambahan arang aktif. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan statistik untuk mencari nilai rata-rata. Formulasi bahan dalam pembuatan sabun mandi cair rumput laut adalah TEA dan setil alkohol 2.08%, EDTA, sodium klorida dan penoxyetanol 0.98%, gliserin dan VCO 3,47%, esensial oil 0.58%, bubur 23.16%, asam sitrat dan arang aktif 2.32%, aquades 50.96%, KOH 1.97% dan minyak jarak 4.63%. Pengujian mutu yang dilakukan pada sabun mandi cair rumput laut pada laboratorium dengan penambahan arang aktif adalah pH sebesar 9.44, tidak ditemukannya logam merkuri, viskositas sebesar 424 cPs, stabilitas busa sebesar 78.95% dan nilai kesukaan terhadap warna, aroma, kekentalan, jumlah busa, kesan licin, kesan lembut yang ditinggalkan sebesar 6 (suka) dari skala 1 sampai dengan 7.
Pengaruh Penambahan Gracilaria sp. terhadap Mutu Sosis Ikan Bandeng (Chanos chanos) Aef Permadi; Devi Wulansari; Anasri Tanjung; Aripudin Aripudin
PELAGICUS Volume 1 Nomor 2 Mei 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.795 KB) | DOI: 10.15578/plgc.v1i2.8884

Abstract

Sosis ikan mengandung protein tinggi yang dapat bermanfaat bagi pertumbuhan anak. Sosis ikan dapat dikombinasikan dengan sumber gizi lain untuk meningkatkan nilai gizinya. Penambahan Gracilaria sp. dalam pembuatan sosis ikan bandeng dapat meningkatkan nilai gizi dan kandungan serat pangannya (dietary fiber).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan bubur Gracilaria sp. dan daging ikan bandeng yang disukai panelis, dan pengaruh penambahan konsentrasi bubur Gracilaria sp. terhadap kadar proksimat dan zat besi pada sosis ikan bandeng.  Objek penelitian dibagi menjadi 2 (dua) kelompok percobaan yaitu: A0,  kelompok kontrol (sosis ikan bandeng tanpa penambahan bubur Gracilaria sp.) dan A1, kelompok sosis ikan bandeng dengan penambahan bubur Gracilaria sp. Penambahan bubur Gracilaria sp. sebanyak 1 : 8 (70 g : 580 g) dari berat lumatan daging ikan menghasilkan produk yang disukai oleh panelis dengan penambahan bubur Gracilaria sp. dapat meningkatkan nilai tekstur dan gel forming ability, serta dapat meningkatkan kadar serat pada sosis, namun mempengaruhi penurunan kadar protein dan lemak.
Karakteristik Mutu Fisik dan Hedonik Serbuk Ekstrak Ikan Gabus (Channa striata) Devi Wulansari; Sukma Budi Prasetyati; Susi Ratnaningtyas; Anasri Anasri; Nurur Rahmah Holis
PELAGICUS Volume 3 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v3i1.10642

Abstract

Albumin berperan penting mengatur tekanan darah dalam pembuluh darah dan menjaga cairan yang terdapat dalam pembuluh darah tidak bocor ke jaringan tubuh sekitarnya. Ikan gabus mengandung albumin lebih banyak daripada ikan jenis lain. Stabilitas sediaan dalam bentuk cair cenderung kurang baik, tidak efisien, rasa obat yang tidak menyenangkan atau tidak enak dan menyebabkan penurunan mutu yang lebih besar dikarenakan mudahnya perkembangbiakan bakteri sehingga nilai nutrisinya menurun. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan mutu yaitu dengan cara menyerbukan ekstrak ikan gabus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mutu fisik dan hedonik pada serbuk ekstrak ikan gabus dengan bahan pengisi laktosa pada konsentrasi yang berbeda. Ekstrak ikan gabus dikeringkan menggunakan laktosa dengan 2 kelompok konsentrasi A (25%) dan B (20%). Proses pengeringan dengan cara pendinginan dilakukan pada suhu 10˚C hingga kering. Pengujian yang dilakukan antara lain kadar albumin, uji waktu alir, uji sudut diam dan uji hedonik. Kadar albumin tertinggi terdapat pada kelompok A  sebesar 0,207 mg/ml. Hasil uji waktu alir dan sudut diam menunjukan bahwa kelompok B memenuhi syarat granul dengan skor uji waktu alir sebesar 4.64 detik dan uji sudut diam sebesar 39,35˚. Uji hedonik menunjukkan kelompok A lebih disukai oleh panelis. Kelompok dengan konsentrasi ekstrak 25% memiliki karakter mutu yang lebih baik namun perlu perbaikan formulasi untuk meningkatkan kualitas mutu fisik produk.
Laju Eksploitasi Sumberdaya Ikan Layang (Decapterus macrosoma) yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kota Sorong-Papua Barat Misbah Sururi; Mustasim Mustasim; Franklyn Hoek; Anasri Anasri
Jurnal Airaha Vol 6 No 1: Juni 2017
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.897 KB) | DOI: 10.15578/ja.v6i1.16

Abstract

The study related to the size and the exploitation rate of Shortfin scad are important in order to see the development condition of resource, especially on stock availibility for the management of its sustainability. This study was conducted in April - September 2013 at The Fish Landing Base (PPI) of Sorong, West Papua. This study aims to analyze the biology aspects of Shortfin scad based on itss length frequency, length-weight relationship, growth rate, mortality rate and exploitation rate of the catch.The primary data was acquired by the measurement of length and weight of Shortfin scad landed by purse seiner and from interview with the fishermen. The number Shortfin scad measured during reseach was 1.504 individuals which classified by the size of class interval, the data then analyzed to see the length-weight relationship and growth rate parameter analysis (L¥and K) by using the program of FAO-ICLARM stock of the assessment tools II (FiSAT II). The results showed that the frequency and normal distribution of total length, midlength is dominated by class interval of 16,0 - 16,5 cm. The correlation between weight and length of the individual is not significantly differ with the value of b = 3,57 (positive allometriks). The length (Loo) and weight asymptotic (Loo) are 21,83 mm and 105,4 grams respectively, this is allegedly estimated that the age of Shortfin scad is approximately of 40 months or 3.3 years. The result of exploitation rate acquired from the comparison between the mortality rate of catch and total mortality (E = F / Z) is 0,35. This indicating that the exploitation rate of Shortfin scad (Decapterus macrosoma) in purse seine fisheries at the time of research is still small due to smaller value compared to the optimal value when F = M or E = 0,5.
Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Aliran Sungai Melalui Pengembangan Usaha Budaya Ikan Patin (Pangasius sp.) Eny Budi Sri Haryani; Catur Paramono Adi; Aris Kabul Pranoto; Pola S.T. Panjaitan; Anasri Tanjung
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.906 KB) | DOI: 10.15578/ja.v11i01.279

Abstract

The Citarum watershed in Karawang has not been used productively to empower the community. How to use the Citarum watershed for fish cultivation is an important issue. The purpose of this study was to determine: (1) the socio-economic conditions of the community around the Citarum watershed and the level of technology adoption; (2) the potential and utilization of catfish (Pangasius sp.) cultivation ponds around the Citarum watershed; (3) condition of community institutions and policy recommendations for community empowerment. Data was collected through interviews, observations and literature studies with the determination of respondents purposive random sampling. The results of the study: (1) socio-economic conditions and the level of community technology adoption support for catfish cultivation; (2) the potential for catfish culture ponds is open and can be developed; (3) adequate community institutions, but need capital support (soft loans), so that regulations are needed to facilitate permits for land use for catfish farming ponds, continuous institutional building and professional business development.
FORTIFIKASI TEPUNG TULANG IKAN SWANGGI (Priacanthus tayenus) PADA PEMBUATAN MI INSTAN Anasri Anasri; Pola S.T. Panjaitan; Mohammad Sayuti; Akhmad Saeroji
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 2 (2022): JKPT Desember 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i2.10971

Abstract

Limbah tulang ikan swanggi (Priacanthus tayenus) yang melimpah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, oleh karenanya perlu pemanfaatan limbah tulang ikan swanggi agar dapat memberikan nilai tambah (added value). Salah satunya yaitu sebagai tambahan dalam pembuatan mi instan. Dalam pembuatan mi instan tidak ada penambahan zat gizi sehingga kandungan nutrisinya rendah, salah satunya kandungan protein. Penambahan tulang ikan swanggi dapat dimanfaatkan sebagai upaya meningkatkan kandungan gizi protein pada mi instan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan tulang ikan swanggi terhadap tingkat kesukaan konsumen melalui uji hedonik dan mutu mi instan. Proses pembuatan yaitu pencucian tulang, pengukusan tulang, penghalusan tulang, pencampuran adonan, penggilingan, pencetakan, pengukusan, penirisan dan penggorengan. Hasil analisis data uji hedonik menggunakan ANOVA menunjukkan adanya perbedaan antara perlakuan F0, F1, F2 dan F3 pada parameter kenampakan, bau, rasa dan aroma. Nilai rata-rata uji hedonik tertinggi diperoleh pada perlakuan F1 dengan nilai kenampakan 7, 12 yang berarti suka, nilai bau 6,82 yang berarti suka, nilai rasa 6,98 yang berarti suka, dan nilai tekstur 7,12 yang berarti suka. Pada mutu kimia perlakuan F1 dengan perlakuan P0 yang tidak ada penamabahan tulang ikan swanggi menunujukkan adanya kenaikan kadar air dan kadar protein sebesar 0,05% dan 0,75% kenaikan kadar protein pada perlakuan F1.
Utilization of Remote Sensing Images for Compiling The Characteristics Map of Indramayu Beach, West Java Arifah Fadhilah Adjisuci; Roni Sewiko; Sonny Mawardi; Anasri Anasri
PELAGICUS Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v3i3.10120

Abstract

The beach has an important role in the development and economy of a region. Therefore, it is important to understand the condition and characteristics of the coast so that it can be managed and developed wisely. One way to understand the condition of the beach is through making a map of the characteristics of the beach. A coastal characteristic map is a graphical representation of the conditions and characteristics of the geology, geography, and hydrology of a coast. Making a coastal characteristic map with remote sensing requires several steps, namely: 1). satellite data collection: Pre-processing satellite data; 2). classification of satellite data; 3). satellite data analysis; and finally 4). making a coastal characteristic map. The area that is the fabric material is the beach of Indramayu Regency, West Java. Based on the analysis and interpretation of 2015 Landsat 8 (LDCM) image data, 2020 Sentinel 2 Image data, BATNAS, and DEMNAS data, it is known that the characteristics of the Indramayu beach are that it has geo-quaternary building materials which include: (a) coastal bunds, ( b) swamp deposits, (c) shallow marine deposits, (d) sand deposits, (e) flood plains, (f) river deposits, and (g) floodplain deposits. The morphology includes: (a) beach sand plains, (b) concave coastal swamps, (c) old beach bunds, (d) young beach bunds, (e) alluvial plains, (f) flood plains, and (g) fan plains delta. Finally, it has a distribution of surface sediments on the seabed which includes: (a) sand, (b) silt, gravelly sand, (d) slightly gravelly silt, (e) slightly gravelly sandy mud, and (f) gravelly mud.
Using Seawater Reverse Osmosis (SWRO) Technology in Seawater Desalination Processes Larasati Putri Hapsari; Aris Kabul Pranoto; Widi Ayu Rinjani; Anasri Anasri; Ika Anjani; Abdul Rahman
PELAGICUS Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v3i3.11302

Abstract

Water is one of the basic needs for human life, including for people living on the coast. It is difficult to get clean water for consumption because most coastal areas are affected by sea conditions that have high salinity. In order to be consumed, the saline water must be desalinated. Desalination is a process to convert saline water into fresh water. One such desalination technology is using reverse osmosis (RO). The purpose of this study was to determine the process of desalination of seawater into freshwater using the seawater reverse osmosis (SWRO) method. The method used in this research is observation, which is to see directly the stages of the desalination process of seawater into fresh water. The data was obtained in the form of primary data from observations and secondary data from the literature to support primary data. Analysis of the data used in the form of descriptive analysis by describing each stage carried out in the SWRO process. The results showed that the seawater desalination process using SWRO technology had 14 stages. These stages include; intake, raw water pump, raw water reservoir, UF feed pump, Automatic screen, ultrafiltration, UF water reservoir, RO feed pump, HPP & booster, RO membrane, RO water reservoir, permeate pump, chlorine analyzer, product water. In developed and developing countries, SWRO units have been widely used, because by processing seawater into freshwater, there are many benefits for the life cycle and it is environmentally friendly. It also maintains underground fresh water so that it can provide plant life, and trees that provide us with clean oxygen for our lives.