Pemanfaatan kecerdasan buatan untuk proses pengenalan citra telah dilakukan oleh banyak peneliti. Salah satu bidangnya adalah mengenali penyakit pada daun anggur. Telah dilakukan pemodelan menggunakan augmentasi mendahului pengklasifikasian support vector machine dengan kernel cubic, dengan hasil akurasi yang diperoleh adalah 97.6%.  Peningkatan kinerja akurasi prediksi citra melalui pemodelan masih dapat ditingkatkan melalui berbagai cara. Beberapa teknik yang bisa digunakan antara lain adalah menggunakan seleksi fitur, pengolahan awal untuk mencari dan membuang outlier, ataupun pemilihan algoritma pengklasifikasi yang secara khusus mampu menangani dataset dengan karakteristik tertentu. Teknik lainnya adalah melewatkan citra pada proses ekstraksi fitur untuk memperoleh dataset yang berkualitas baik dan mampu dilatih untuk memperoleh model dengan akurasi yang relatif lebih tinggi, dibandingkan penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan meningkatkan perolehan angka akurasi dengan menggunakan bantuan proses ekstraksi fitur, serta membandingkan kinerja beberapa pengklasifikasi yaitu k-Nearest Neighbor, Random Forest, Naïve Bayes, Neural Network dan Support Vector Machine. Metode yang digunakan dimulai dari proses ekstraksi fitur memanfaatkan algoritma SqueezNet untuk mendapatkan dataset dengan komposisi 1000 kolom dan 7222 baris. Selanjutnya dilakukan pembagian data latih dan uji dengan perbandingan 60:40. Pelatihan data menggunakan ragam pengklasifikasi yang di validasi menggunakan 2-fold cross validation. Data yang digunakan adalah dataset sekunder daun anggur, yang terdiri dari 7222 citra daun, terbagi dalam empat kelas yang telah tervalidasi dari penelitian terkait. Hasil yang diperoleh mengungguli penelitian sebelumnya yaitu 98.1% pada pengklasifikasi Support Vector Machine menggunakan kernel linear.