Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

STUDI KOMPARASI ANTARA PRACETAK MASIF DAN FLY SLAB STUDI KASUS : STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA SURAKARTA Aria Wirawan; Budi Wicaksono; Nuroji Nuroji; Windu Partono
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1455.9 KB)

Abstract

Fly slab is one of the precast concrete slab technological development that has been researched and patented by Ir . Sulistyana in 2011. The concept is how to reduce the mass of precast concrete slab with makes ribs on the concrete slab. To minimize the volume of concrete plate and while maintaining tensile area to makes the style transfer mechanism of concrete to reinforcement or otherwise, are expected to reduce the mass of the structure without reducing strength.Comparative study will be conducted in the final project based on Planning of Building Construction Rusunawa in Surakarta, Central Java 2013. This comparative study is done by compare the results of the structural design Rusunawa existing Surakarta and ready to build using conventional precast concrete massive, with a new structure plan Rusunawa Surakarta with using fly slab as material plate, beam and column structural elements using conventional concrete.Based on the analysis results, showed reduction in the volume of concrete and reinforcement elements beam and coloumn Rusunawa Surakarta structure is 20,25% and 6,3 %. Reduction reaction in the vertical structure of the Rusunawa Building in Surakarta is 16,93%.
ANALISA RESPON SPEKTRA GEMPA DI PERMUKAAN BERDASARKAN PENDEKATAN SITE SPECIFIC ANALYSIS Renata A. Wijaya; Bianca Febriani; Windu Partono; Rudi Yuniarto Adi
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.413 KB)

Abstract

SNI 03-1726-2002 mentions that the seismic requirements for building construction design should be based on 4 accelerograms from 4 different earthquake events. One of them is El Centro (California, 1940). In 2010, Indonesian Earthquake revision team defined a new seismic hazard maps. Those efforts have led to revisalSNI 03-1726-2002, because after 2002, there was earthquakes, whose magnitude was bigger than the estimation before. This study will analyze the spectrum response that will be showed through maps of amplification factor distribution and acceleration spectrum on Semarang city area. From those maps, amplification factor value of El Centro earthquake will be compared to the others (Hector Mine, Kobe, and Loma Prieta). Also the comparison of acceleration spectrum value ( PGA, T=0.2, T=1) that caused by Earthquake El Centro and the others. The last is the comparison of  spectrum response that was the result of this study and the spectrum response from SNI 03-1726-2002.
Komparasi Kekuatan Struktur Gedung Menara Suara Merdeka Semarang berdasarkan RSNI3 03-1726-201x (Gempa 2010) dan SNI 03-1726-2002 (Gempa 2002) Riezky Ibnu Prasetyo; Rizky Novianto Wibowo; Windu Partono; Himawan Indarto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.69 KB)

Abstract

Menara Suara Merdeka Building was built by Suara Merdeka Group through its subsidiary PT. Merdeka Sandi Surya which has 17 floors and worth of 150 billion rupiahs. Menara Suara Merdeka (MSM) was built in Jalan Pandanaran no. 30 Semarang consists of two parts, the main (main building) and the parking (parking building) are quite spacious with the concept of green building. The building occupies an area of 3100 m2 with a capacity of 250 units of parking for cars and 350 motorcycles, including the parking area in the basement and semi-basement. Menara Suara Merdeka Building design based on the “SNI gempa 2002” (SNI 03-1726-2002). With the revision of “SNI gempa 2002” to “SNI gempa 2010” (RSNI3 03-1726-201x), the structure of the building was evaluated using the software SAP2000 v.10 by modeling the structure using standard seismic load of 2010 (RSNI3 03-1726-201x) and compare it with the 2002 earthquake loads (SNI 03-1726-2002). The results for spectrum response acceleration of the 2010 earthquake is 1.23 times greater than the 2002 earthquake, is enlarged due to Earthquake of 2010 and 2002 for Shear Story of 54.325%, 56.354% of Displacement and Story Drift of 56.342%. Based on SNI earthquake 2010 (RSNI3 03-1726-201x),the structure system of building is include to sway special (SRPMK). By using SRPMK, it was found that the beam and column reinforcement in accordance with the project design.
ANALISA EFEKTIFITAS KEDALAMAN PEMASANGAN PVD STUDI KASUS KONSTRUKSI TIMBUNAN APRON BANDARA AHMAD YANI SEMARANG Vemi Widoanindyawati; Sri Prabandiyani Retno Wardani; Windu Partono
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandara Internasional Ahmad Yani berada di Kota Semarang, Jawa Tengah. PemerintahPropinsi Jawa Tengah meningkatkan berbagai fasilistas bandara tersebut, diantaranya membangunapron baru di atas tanah lunak. Perbaikan tanah lunak menggunakan timbunan tanah pilihan.Prefabricated vertical drain (PVD) dan tambahan beban untuk mempercepat konsolidasi. Masalahyang timbul Kedalaman rencana PVD 23 meter tidak dapat dilaksanakan, karena mandrel sudah mulaiterangkat pada kedalaman 21 meter, sehingga kedalaman PVD dilaksanakan 20 meter. Laju penurunantimbunan dimonitor dengan memasang settlement plate (SP). Berdasarkan data pelaksanaan dilakukankajian kedalaman PVD yang efektif. Metode yang dilakukan adalah dengan mengkaji data tanah, datakedalaman PVD, data penurunan SP, dan data urugan. Data penurunan SP untuk menentukan tinggidan lamanya penurunan akhir dengan metode Asaoka (1978). Data tanah, kedalaman PVD dan urugandigunakan sebagai parameter program Plaxis sebagai dasar perhitungan balik. Hasil perhitungan Plaxis dengan waktu 512 hari menghasilkan penurunan 2,53 meter, relatif sama dengan metode Asaoka  (1978). Selanjutnya dilakukan analisis balik tinggi penurunan dengan waktu 512 hari, dengan berbagai kedalaman PVD (23,19,18,17,16,15, dan 10) meter. Hasil perhitungan balik untuk kedalaman PVD 16 meter keatas menghasilkan penurunan yang sama, kedalaman PVD 15 meter kebawah menghasilkan penurunan yang lebih kecil. Kesimpulan kedalaman efektiv pemasangan PVD adalah 16 meter. Kata Kunci : Penurunan, kedalaman PVD, waktu, perhitungan balik.
PENGEMBANGAN MUSHOLA BUSTANUL QUR’AN DESA TURITEMPEL, KECAMATAN GUNTUR, KABUPATEN DEMAK Muhrozi Muhrozi; Yulita Arni Priastiwi; Windu Partono; Sri Prabandiyani Retno Wardani; Undayani Cita Sari
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mushola merupakan salah satu tempat kegiatan masyarakat khususnya untuk umat islam. Tempat beribadah yang layak, representative dan memadai sangatlah dibutuhkan. Demikian juga yang terjadi di Mushola Bustanul Qur’an di Desa Turitempel Kecamatan Guntur Demak. Jumlah penduduk khususnya di daerah pemukiman Desa Turitempel yang semakin bertambah menyebabkan daya tampung Mushola Bustanul Qur’an menjadi kurang memadai sehingga perlu dilakukan pengembangan bangunan Mushola. Bangunan existing Mushola Bustanul Qur’an merupakan bangunan satu lantai dengan luasan yang terbatas dimana kemudian dikembangkan menjadi bangunan dua lantai dengan luasan yang lebih besar. Diharapkan dengan fisik bangunan Mushola yang lebih besar dapat lebih menampung jamaah dan dapat melakukan kegiatan keagamaan dengan lebih nyaman. Berdasarkan hal tersebut maka, Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Teknik Sipil mendampingi kegiatan pengembangan Mushola tersebut. Pengembangan bangunan Mushola Bustanul Qur’an dilakukan dengan menggunakan konstruksi beton bertulang, mulai dari struktur bawah, struktur atas, hingga arsitektur Mushola. Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Teknik Sipil UNDIP terlibat langsung dengan memberikan arahan teknis kepada Pengurus Mushola maupun pelaksana pekerjaan sehingga diperoleh hasil pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi standar bangunan. Pendampingan kegiatan pengembangan Mushola Bustanul Qur’an yang dilakukan secara riil di lapangan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat Departemen Teknik Sipil UNDIP dan masyarakat berjalan dengan baik walaupun di tengah kondisi pandemi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini selain sebagai sarana transfer ilmu kepada masyarakat juga menjadi sinergi yang baik antara Lembaga Pendidikan, dalam hal ini Departemen Tekik Sipil UNDIP dan masyarakat Desa Turitempel, Kecamatan Guntur Demak.Kata kunci : Mushola, pengembangan bangunan, masyarakat, bangunan eksisting
INOVASI PERHITUNGAN FAKTOR AMPLIFIKASI PERCEPATAN GERAKAN GEMPA DI WILAYAH KAMPUS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN RSNI GEMPA TERBARU 2019 Windu Partono; Sri Prabandiyani Retno Sari; Indrastono Indrastono; Bambang Pardoyo; Undayani Cita Sari; Elsimanata Putro; Wahyu Rahmat Ramadhan
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut SNI 1726:2012 spektra percepatan gerakan tanah di permukaan dapat dihitung dengan mengalikan koefisien situs terhadap spektra percepatan di batuan dasar. Koefisien situs yang digunakan pada SNI 1726:2012 diadopsi dari ASCE/SEI 07-10. Pada tahun 2013 dua orang peneliti yang tergabung dalam Pasific Earthquake Engineering Research (PEER) menyampaikan usulan koefisien situs baru yang berbeda dengan ASCE/SEI 07-10. Koefisien situs tersebut kemudian digunakan pada peraturan ASCE/SEI 07-16 dengan sedikit perubahan pada situs tanah lunak (SE). Untuk kelas situs SE jika nilai spektra percepatan 0,2 detik di batuan dasar (Ss) lebih besar dari 1,0 g atau spektra percepatan 1 detik (S1) lebih besar dari 0,2 g maka koefisien situs harus ditentukan dengan metode Site Specific Analysis/SSA. Penerapan metode SSA menyebabkan ASCE/SEI 07-16 sangat sulit diterapkan di Indonesia.  Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menyampaikan sosialisasi perhitungan koefisien situs atau faktor amplifikasi percepatan gerakan gempa atau percepatan gerakan tanah di permukaan dengan menggunakan analisis SSA. Lokasi pengabdian adalah di wilayah kampus Fakultas Teknik Univesitas Islam Sultan Agung karena wilayah ini masuk dalam kategori wilayah dengan lapisan tanah lunak (SE) (SNI 1726:2012). Analisis SSA memerlukan data elevasi batuan dasar (bedrock) dan data lapisan tanah dari elevasi batuan dasar sampai ke permukaan, sehingga diperlukan pengujian mikrotremor. Pengujian ini juga dilakukan dan disampaikan sebagai bagian dari pengabdian masyarakat untuk memberikan gambaran lengkap mengenai pengujian lapangan dan hasil perhitungan factor amplifikasi pada wilayah pengabdian
PERBAIKAN SALURAN DRAINASE SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN BANJIR DI KELURAHAN TLOGOSARI WETAN SEMARANG Undayani Cita Sari; Sri Prabandiyani Retno Wardani; Windu Partono; Muhrozi Muhrozi; Yulita Arni Priastiwi; Andi Retno Ari Setiaji; Muhammad Rizkivano Akbar; Ifan Hasnan Taufiqur Rohman
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saluran drainase yang ada di lingkungan perumahan padat penduduk digunakan untuk mengalirkan air menuju pembuangan akhir baik air dari limbah rumah tangga maupun aliran hujan. Saluran drainase dapat dalam bentuk saluran terbuka dan saluran tertutup. Pemilihan material konstruksi yang digunakan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Pada beberapa perumahan, umumnya merupakan saluran drainase terbuka. Pada saluran drainase di lingkungan RT 4 RW 1 Kelurahan Tlogosari Wetan memiliki saluran drainase lingkungan dari tanah asli dengan talud yang belum baik dan banyaknya tanaman dan rumput liar disekitarnya sehingga dapat mengurangi fungsi dari saluran drainase itu sendiri. Selain itu, dengan kondisi talud pada saluran yang kurang baik tersebut maka dikhawatirkan dapat menimbulkan longsor dan erosi. Berdasarkan permasalahan tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro melakukan perbaikan talud pada saluran drainase di lingkungan RT 4 RW 1 Kelurahan Tlogosari Wetan. Perbaikan saluran dilakukan dengan menempatkan buis beton pada saluran dan perkuatan berupa bata yang diplester sebagai talud. Perbaikan ini diharapkan dapat merehabilitasi saluran sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga mampu mengalirkan laju air yang ada. Hal ini juga sebagai upaya pengendalian banjir terutama di musim hujan.
Pengembangan Peta Percepatan Gerakan Tanah Puncak Kota Semarang Berdasarkan Peraturan Gempa Tahun 2019 Windu Partono; Masyhur Irsyam; Ramli Nazir; Muhammad Asrurifak; Frida Kistiani; Undayani Cita Sari
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 27, Nomor 2, DESEMBER 2021
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (931.596 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v27i2.40714

Abstract

Surface peak ground acceleration (PGAM) needs for seismic forces of basement and retaining structures design.  The PGAM value can be calculated using bedrock peak ground acceleration (MCEG) and multiplied it with site coefficient FPGA. For building design purposes, the MCEG value can be calculated based on the combination of DSHA (Deterministic Seismic Hazard Analysis) and PSHA (Probabilistic Seismic Hazard Analysis). Compared to the previous 2012 website response spectrum design which is displayed the PGAM value, only MCEG value at site position can be obtained from the new 2021 response spectrum design website. This paper describes the development of PGAM distribution of Semarang using Visual Basic programming language software. The distribution of DSHA and PSHA (2500 return periods) combination analysis for developing MCEG value also describes in this paper. The analysis was performed based on the earthquake record data from 1900 to 2016. The PGAM analysis was performed at 203 soil boring investigation positions and using FPGA site coefficients of SNI 1726:2019. The minimum and maximum PGAM distribution values at the study area are in between 0.45 through 0.55 g and the maximum PGAM is distributed at the northern part of the study area.
PEMBUATAN TALUD DINDING PENAHAN TANAH MUSHOLA BAITUSSALAM DUSUN TEGALSALE DESA JEMBRAK KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG Yulita Arni Priastiwi; Sri Prabandiyani Retno Wardani; Windu Partono; Undayani Cita Sari; Hardi Wibowo
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pasopati.2022.15445

Abstract

Kondisi tanah yang berada pada lahan yang miring dan tidak rata berpotensi membahayakan bangunan yang berada di sekitar lahan tanah tersebut, terlebih bilakemiringan lahan cukup curam. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya penanggulangan untuk mengatasipermasalahan tersebut, salah satunya dengan cara membuat talud dinding penahan tanah. Sistemdinding penahan tanah berundak, dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangikecuraman sudut lereng sehinggameminimalisir terjadinya longsor. Kondisi demikian juga dilakukan pada lereng yang terletak di sebelah bangunan Mushola Baitussalam, Dusun Tegalsale Desa Jembrak,Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Talud dinding penahan tanah bangunan MusholaBaitussalam berada pada elevasi tanah yang lebih tinggi dari pada jalan raya. Selain itu, terdapat parit, selokan dengan aliran air yang cukup deras. Oleh karena itu diperlukan dinding penahan tanah tambahan untuk mencegah longsor. Kemungkinan adanya gerusan akibat aliran air paritselokan cukup berbahaya bagi struktur bangunan mushola sehingga memerlukan penanganansegera agar struktur bangunan mushola terhindar dari keruntuhan akibat adanya gerusan air danketidakstabilan lereng tanah.Tim Pengabdian kepada Masyarakat Departemen Teknik Sipil UNDIP membantu masyarakat menanganipermasalahan tersebut dengan memberikan pendampingan pembuatan talud dinding penahantanah yang sesuai dengan kondisi bangunan mushola Baitussalam. Kerjasama dan koordinasiyang baik antara Tim Pengabdian kepada Masyarakat Departemen Teknik Sipil UNDIP bersama-samadengan warga Dusun Tegalsale, Desa Jembrak berjalan dengan baik sehingga permasalahan masyarakat mengenai tanah di bangunan MusholaBaitussalam tersebut dapat tertangani dengan tuntas.Struktur talud dinding penahan tanah dibuat dari pasangan batu kalidengan betondiatasnya sebagai pengikat keseluruhandinding penahan tanah tersebut (capping beam). Dinding talud dibuat berundak-undak dan adanya paritselokan di sisi bangunan mushola Baitussalam dirapikan serta dibuat saluran air agar tidakmenyebabkan erosi/kikisan pada tumit (toe) dinding talud.Kata kunci : talud, longsor, dinding penahan tanah, batu kali, capping beam
Evaluation of the Consolidation Parameters Obtained from Laboratory Tests for Numerical Modeling of Improved Soft Soil Using PVD at Semarang - Demak Toll Road, Indonesia Sari, Undayani Cita; Wardani, Sri Prabandiyani Retno; Muntohar, Agus Setyo; Partono, Windu
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol. 57 No. 2 (2025): Vol. 57 No. 2 (2025): April
Publisher : Directorate for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2025.57.2.5

Abstract

The consolidation analysis becomes complicated when conducted on varying layers of soil. To simplify and solve these problems, designers often employ Finite Element Method (FEM) modeling, a widely used technique for analyzing geotechnical issues. However, many limitations associated with this method can lead to model results that do not accurately reflect actual conditions. Consequently, the consolidation settlement analysis during design may differ from actual conditions in the field. This study examines the influence of consolidation parameters and explores how to analyze consolidation settlement using FEM for practical applications. Specifically, consolidation settlement was assessed on the Semarang-Demak toll road, which utilizes a Preloading-PVD improvement method across nine Stationing (STA) locations with varying soil layers. Numerical modeling was performed using Midas GTS NX 2021 (V.1.1) and was validated against instrumentation observation results, Settlement Plate. An evaluation using the back analysis method was conducted to investigate the impact of consolidation parameters on the accuracy of the final consolidation settlement results. The consolidation parameters reviewed are the compression index (Cc) and recompression index (Cr). The findings indicate that the Cc and Cr significantly influence the final consolidation settlement. By optimizing these consolidation parameter values, the deviation between observed results and numerical modeling for final consolidation settlement is reduced to less than 1%. Additionally, this research derived empirical equations for calculating consolidation parameters based on the Liquid Limit, a fundamental laboratory test. The results of this study can be proposed to analyze consolidation settlement using FEM modeling for soft clay to stiff clay, providing valuable insights for practical applications.