Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian

Investigasi Perbandingan Posisi Rectangular Flat Plate Vortex Generator dengan Posisi Straight pada Wing Airfoil NACA 43018 Setyo Hariyadi S.P; Wawan Aries Widodo; Bambang Junipitoyo; Wiwid Suryono; Supriadi Supriadi
Jurnal Penelitian 36-43
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.084 KB) | DOI: 10.46491/jp.v3i3.43

Abstract

Pesawat terbang merupakan aplikasi ilmu mekanika fluida yang sangat memperhatikan aspek aerodinamika karena berkaitan dengan performa pada penerbangan. Satu hal penting yang harus diperhatikan dalam pendesainan suatu pesawat yaitu pemilihan airfoil dan modifikasinya. Modifikasi airfoil dilakukan untuk menunda separasi aliran dan meningkatkan performa airfoil, salah satunya dengan vortex generator. Modifikasi pada airfoil dilakukan untuk meningkatkan performansi dari airfoil. Hal ini dapat diindikasikan dengan tertundanya separasi aliran yang melintasi permukaan atas dari airfoil. Dengan tertundanya separasi ini maka gaya lift akan semakin besar dan gaya drag akan semakin kecil. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan vortex generator pada permukaan atas airfoil dapat menunda terjadinya separasi aliran. Hal ini disebabkan aliran lebih tahan melawan gaya gesek dan adverse pressure gradient. Topik yang dikaji dalam penelitian ini adalah aliran melintasi airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator. Airfoil NACA 43018 digunakan pada sayap pesawat terbang ATR 72. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan karakteristik aliran fluida dengan dan tanpa penambahan vortex generator. Profil vortex generator yang digunakan adalah rectangular flat plate vortex generator dengan konfigurasi straight dan ditempatkan pada x/c = 10% dan 20% arah chord line dari leading edge. Variasi yang digunakan adalah bilangan Reynolds (Re) dan sudut serang (α) pada airfoil. Kecepatan freestream yang digunakan yaitu kecepatan 12 m/s atau Re = 7,65 x 105 dan kecepatan 17 m/s atau Re = 9 x 105, dan pada sudut serang (α) 0o, 3o, 6o, 9o, 12o, 15o, 19o, dan 20o. Parameter yang dievaluasi meliputi koefisien tekanan (Cp), profil kecepatan, lift, drag, dan rasio CL/CD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan performansi dari airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator dibandingkan dengan tanpa vortex generator. Adanya vortex generator, dapat menunda terjadinya separasi. Dengan penambahan vortex generator terjadi peningkatan lift sekitar 5% dan menaikkan drag sekitar 1,5%. Rasio CL/CD meningkat sekitar 5 %.
Comparasion Unjuk Kerja Mesin Bensin dengan Bahan Bakar Premium dan Bioethanol [E-15] Bambang Junipitoyo
Jurnal Penelitian 44-48
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.598 KB) | DOI: 10.46491/jp.v3i3.45

Abstract

Bio-Ethanol merupakan bahan bakar yang menghasilkan polutan yang rendah, Bioethanol merupakan bahan bakar yang aman digunakan sebagai bahan bakar, titik nyala etanol tiga kali lebih tinggi dibandingkan bensin, Emisi hidokarbon lebih sedikit. Bioethanol E-15 merupakan campuran premium 85% - Bioethanol 15%. Kinerja mesin tertinggi diperoleh pada campuran premium 85%-bioethanol 15% [E-15] dengan peningkatan torsi, daya output 10,15%, dan konsumsi bahan bakar spesifik meningkat 2,22%. Penelitian ini dilakukan pada mesin Bensin dengan sistem pemasukan bahan bakar port injection dengan variable speed antara 1000-5000 rpm dengan interval 500 rpm, dimana Campuran Bioethanol-Premium [E15] dimasukkan ke dalam ruang bakar melalui injector. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja mesin bensin dengan bahan bakar bensin dan E-15. Hasil yang diharapkan mendapatkan nilai pengaturan rasio kompresi dan waktu pengapian yang maksimal serta nilai unjuk kerja yang dinyatakan dalam: daya, torsi, efisiensi thermal, sfc.
Performa Mesin Bensin Berbahan Bakar Ethanol 50 dengan Pengaturan Kompresi Rasio dan Durasi Injeksi Bambang Junipitoyo; Moch. Rifai
Jurnal Penelitian 249-253
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.692 KB) | DOI: 10.46491/jp.v2i4.57

Abstract

Ethanol merupakan bahan bakar yang menghasilkan polutan yang rendah, bahan bakar yang aman, titik nyala etanol tiga kali lebih tinggi dibandingkan bensin dan emisi hidokarbon lebih sedikit. Ethanol 50 merupakan campuran premium 50% - Bioethanol 50% yang mempunyai nilai kalor lebih rendah dari premium. Pengaruh rasio kompresi pada kinerja mesin Bensin dengan 50% bioethanol gasoline bahan bakar dicampur diselidiki pada dinamometer rem air. Sifat bioetanol diukur berdasarkan pada American Society for Testing Material (ASTM) standar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui unjuk kerja mesin bensin yang menggunakan bahan bakar Ethanol E50 dengan pengaturan kompresi rasio dan durasi injeksi. Penelitian dilakukan pada Mesin Bensin 2 silinder 650 cc pada variable speed 2000 - 5000 rpm, metode yang digunakan adalah dengan mengatur kompresi rasio dan durasi injeksi. Kompresi rasio yang digunakan pada penelitian ini sebesar 9 , 10 dan 11. Sedangkan durasi injeksi dilakukan pada digunakan pada penelitian ini sebesar 6 ms, 6,6 ms dan 7,2 ms. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui pengaturan kompresi rasio dan durasi injeksi pada mesin bensin berbahan bakar Ethanol 50, pada kompresi rasio 11 diperoleh kenaikan torsi, daya mengalami kenaikan sebesar 9 %, 4,08% terhadap E50 standar. dibandingkan dengan menggunakan bensin murni pada kompresi rasio 9,6. Sedangkan pengaruh rasio kompresi dan durasi injeksi dengan pada E50 dapat menaikan konsumsi bsfc 2,1% dari E50 Standar dan meningkatkan thermal efisiensi dengan 9,2%.
Pengaruh Campuran Low Ethanol pada Pertalite terhadap Emisi Gas Buang Piston Engine 1 Silinder Bambang Junipitoyo; Imam Sonhaji
Jurnal Penelitian 40-44
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.881 KB) | DOI: 10.46491/jp.v4i1.285

Abstract

Produksi minyak mentah di Indonesia perlahan-lahan menurun dari tahun ke tahun, sementara konsumsi bahan bakar masih meningkat. Hal yang sebanding dalam konsumsi adalah bahwa hal itu membuat Indonesia terus memaksakan bahan bakar untuk memenuhi kebutuhannya di setiap tahun. Itu karena tidak ada penemuan baru dari pabrik minyak baru. Etanol, adalah salah satu bahan bakar alternatif terbaru yang dapat digunakan sebagai zat tambahan dari penggunaan bahan bakar fosil. Etanol mengandung hingga 35% oksigen sehingga akan menghasilkan pembakaran yang sempurna bahkan jika itu dalam satuan zat yang kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran etanol-pertalite terhadap Emisi gas buang. Penelitian ini menggunakan kendaraan mesin 1 silinder. Metode pengujian menggunakan bukaan throttle spontan dan bukaan throttle per rpm untuk mendapatkan emisi gas buang. Bahan pengujian menggunakan campuran bahan bakar Pertalite – Low Etanol dengan kadar E-10, E-15, E-20, E-25, dan E-30. Hasil penelitian saat engine menggunakan bahan bakar pertalite-low menghasilkan emisi CO 0.39 atau turun 20% dan emisi HC sebesar 70 dan turun 23 % dari bahan bakar pertalite.
Pengaruh Campuran (35%, 40%, 45% dan 50) Medium Bioethanol pada Pertalite Terhadap Emisi Gas Buang Piston Engine 1 Silinder Bambang Junipitoyo
Jurnal Penelitian 28-34
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.927 KB) | DOI: 10.46491/jp.v4i2.293

Abstract

Pada perkembangan teknologi pada era modern ini kebutuhan energi saat ini sangat mengalami peningkatan, Hal ini seiring pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang mengalami. Sedangkan saat ini cadangan energi fosil saat ini mengalami penurunan yang diperkirakan akan habis dalam beberapa tahun lagi. Seiring dengan menipisnya cadangan bahan bakar, maka penggunaan bahan bakar alternatif menjadi solusi yang tepat untuk menggantikan sumber daya energi fosil seperti bioetanol, bioetanol adalah salah satu bahan bakar alternatif yang untuk saat ini memiliki perkembangan yang baik, bioetanol adalah jenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Bioetanol merupakan bahan bakar yang menghasilkan polutan paling rendah, bahan bakar bioetanol adalah bahan bakar yang aman, titik nyala bioetanol lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar fosil dan emisi emisi hidrokarbon yang dihasilkan oleh bioetanol lebih sedikit. Bahan bakar fosil mengalami proses pembakaran yang menghasilkan gas buang CO2, gas buang tersebut dapat menyebabkan polusi udara dan merusak lapisan ozon. Untuk itu dibutuhkan penelitian untuk mendapatkan kinerja engine yang optimal. Penelitian ini menggunakan kendaraan mesin 1 silinder. Metode pengujian menggunakan bukaan throttle spontan dan bukaan throttle per rpm untuk mendapatkan emisi gas buang. Bahan pengujian menggunakan campuran bahan bakar Pertalite – medium biotanol dengan kadar E-35, E-40, E-45, E-50, dan E-55. Hasil penelitian saat engine menggunakan bahan bakar pertalite-medium menghasilkan emisi CO 0.23 atau turun 46% dan emisi HC sebesar 69 dan turun 31 % dari bahan bakar pertalite.
PENGARUH CAMPURAN BIOETHANOL PADA PERTALITE TERHADAP TORSI DAN DAYA PISTON ENGINE 1 SILINDER Bambang Junipitoyo
Jurnal Penelitian 40-48
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.86 KB) | DOI: 10.46491/jp.v4i3.380

Abstract

Pada perkembangan teknologi pada era modern ini kebutuhan energi saat ini sangat mengalami peningkatan, Hal ini seiring pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang mengalami. Sedangkan saat ini cadangan energi fosil saat ini mengalami penurunan yang diperkirakan akan habis dalam beberapa tahun lagi. Bioethanol adalah bahan bakar yang ramah lingkungan dan merupakan salah satu bentuk energi terbaharui yang dapat diproduksi dari tumbuhan. Bioethanol dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum, misalnya tebu, kentang, ubi kayu, ubi jalar, sagu dan jagung. Bioetanol merupakan bahan bakar yang menghasilkan polutan paling rendah, bahan bakar bioetanol adalah bahan bakar yang aman, titik nyala bioetanol lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar fosil dan emisi emisi hidrokarbon yang dihasilkan oleh bioetanol lebih sedikit. Bahan bakar fosil mengalami proses pembakaran yang menghasilkan gas buang CO2, gas buang tersebut dapat menyebabkan polusi udara dan merusak lapisan ozon. Untuk itu dibutuhkan penelitian untuk mendapatkan kinerja engine yang optimal. Penelitian ini menggunakan kendaraan mesin 1 silinder. Metode pengujian menggunakan bukaan throttle spontan dan bukaan throttle per rpm untuk mendapatkan emisi gas buang. Bahan pengujian menggunakan campuran bahan bakar Pertalite – medium bioetanol dengan kadar E-35, E-40, E-45. Hasil penelitian saat engine menggunakan bahan bakar pertalite-bioethanol 45% menghasilkan nilai daya yang didapat seiring dengan penambahan rpm memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan pada etanol 0% disebabkan campuran etanol mengakibatkan daya yang dihasilkan semakin besar dengan nilai daya maksimal 16,7 Hp dimana daya maksimum didaptakan pada rpm 8000 dengan torsi maksimal 15,21 Nm, memiliki nilai lebih baik dari etanol 0%.
DESAIN ANTENA MIKROSTRIP CIRCULAR PATCH MENGGUNAKAN INSERT FEEDING PADA FREKUENSI L-BAND UNTUK APLIKASI PSR Bambang Bagus; Nyaris Pambudiyatno; Pribadi Asih; Bambang Junipitoyo
Jurnal Penelitian 240-249
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v5i4.539

Abstract

Frekuensi L-Band merupakan frekuensi yang berkerja dengan rentan frekuensi 1 sampai 2 GHz, salah satu aplikasi yang digunakan pada L-Band dalam dunia penerbangan adalah PSR (primary surveillance radar). Pada dokumen ICAO 4444 PANS-ATM menjelaskan bahwa PSR merupakan peralatan untuk mendeteksi dan mengetahui posisi dan data target yang ada di sekelilingnya secara pasif, dimana pesawat tidak ikut aktif jika terkena pancaran sinyal RF radar primer. Pada penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah antenna PSR dengan frekuensi 1300 MHz, dengan menggunakan bahan dasar yang murah, ringan dan mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi yakni antenna mikrostrip. Desain rancangan antena dibuat secara simulasi yang berkerja pada frekuensi 1.09 GHz, bahan substrat terbuat dari Fr-4 yang memiliki nilai konstanta dielektrik (εr) sebesar 4.3, sedangkan bahan patch terbuat dari bahan copper dengan patch berbentuk circular. Ukuran antenna mempunyai patch dengan jari-jari sebesar 32.1 mm dan ukuran groundplane sebesar 102.364 x 74.8 mm. Metode feeding yang digunakan yaitu feedline yang mempunyai lebar sebesar 3.11 mm dan panjang mempunyai ukuran sebesar 27.823 mm. Untuk mendapatkan nilai yang akuran pada frekwensi 1300 MHz, metode sweep dilakukan pada patch dengan mengubah ukuran lebar dan panjang patch. Dari hasil simulasi di dapatkan Nilai S-Parameter berada pada -17 dB dan nilai VSWR mempunyai nilai sebesar 1.3. Sehingga mengindikasikan antena mempunyai efisiensi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan unutk membuat sebuah inovasi antena yang berbahan dasar murah serta mempunyai efisiensi yang tingi.
Desain VLAN di Lab Terintegrasi Politeknik Penerbangan Surabaya menggunakan CISCO Packet Tracer Bambang Bagus; Nyaris Pambudiyatno; Ariyono setiawan; Bambang Junipitoyo
Jurnal Penelitian 30-41
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v6i1.552

Abstract

Jaringan komputer saat ini sudah menjadi kebutuhan banyak pihak, mulai dari instansi pendidikan hingga perusahaan. Pengaplikasiannyapun sudah merambah ke berbagai bidang seperti untuk media promosi, media massa, hingga produk-produk kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya kebutuhan tersebut, jaringan komputer yang mumpuni dan mempunyai fasilitas yang lengkap akan sangat diperlukan saat ini. Sayangnya, jaringan komputer dengan fasilitas yang sangat lengkap tidak selalu bisa dipenuhi dengan mudah. Hal itu juga terjadi di kampus Politeknik Penerbangan Surabaya meningkatnya jumlah taruna pada tiap tahun di Politeknik Penerbangan Surabaya harus diimbangi dengan fasilitas untuk menunjang kegiatan keseharian taruna, salah satu fasilitas yang harus diperhatikan yakni jaringan internet. Dalam paper ini akan menyajikan sebuah rancangan jaringan komputer pada tiap ruangan program studi dan laboratorium komputer di Politeknik Penerbangan Surabaya. Penulis membuat rancangan pada tiap ruangan program studi (prodi) yang terdiri dari prodi teknik bangunan dan landasan (tbl), teknik navigasi udara (tnu), teknik listrik bandar udara (tlb), menejemen transportasi udara (mtu), komunikasi penerbangan (kp) dan prodi lalu lintas udara (llu), penulis menyediakan 5 user yang terdiri dari 2 personal computer dan 3 laptop. Penulis juga membuat rancangan jaringan komputer di laboratorium komputer yang terdiri dari 24 user personal computer.
PENGARUH SUDUT TEKUK WINGLET TERHADAP KOEFISIEN LIFT PADA NACA 1410 Bayu Dwi Cahyo; Bambang Junipitoyo; Zulfikar Ilham Febrianto
Jurnal Penelitian 256-269
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v6i4.812

Abstract

Pada kelas Airframe, Piston Engine, Gas Turbine Engine. Pada materi pembelajaran ditemukan beberapa permasalahan dalam pemahaman materi tentang performa aerodinamika penerbangan, yaitu Koefisien Lift dan Koefisien Drag pada sayap menggunakan winglet. Winglet dapat memberikan peningkatan performa dengan moderate cost tanpa violating discated spam limit dengan pengembangan metode untuk desain dan analisi winglet telah menjadi focus dari upaya penelitian yang telah berlangsung beberapa tahun terakhir. Mengenai metode penelitian yang akan digunakan yaitu metode simulasi cofisien lift dan coefisien drag dengan software ANSYS FLUENT. Winglet meningkatkan efisiensi bahan bakar dan meningkatkan koefisien lift dan mengurangi koefisien drag dengan menganalisa pengaruh adanya winglet dan non winglet pada pesawat. Benda uji yang akan digunakan adala Airfoil NACA 1410 dan winglet yang di bending dengan (35,45,90) derajat. Rekayasa ukuran winglet diuji menggunkan aplikasi dengan menggunakan perbandingan skala dengan bentuk aslinya. Pembuatan penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui coefisien lift dan drag yang terjadi terhadap penggunaan winglet.
PENGARUH PENAMBAHAN PROSENTASE ETHANOL DAN MODIFIKASI JENIS PISTON TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SATU SILINDER Bambang Junipitoyo; Moh. Fahmi Almansyah; Rifdian I.S; Bayu Dwi Cahyo
Jurnal Penelitian 66-74
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v8i1.1359

Abstract

In recent years, the world's need for fossil energy such as oil and gas will increase. Meanwhile, fossil energy reserves are decreasing. This is also due to the high number of motorized vehicles. With the growth of motorized vehicles as a mode of transportation and limited fossil fuels, it is necessary to develop renewable energy as an alternative energy. This is a step to reduce the use of fossil fuels. . Ethanol is an alternative fuel source derived from plants or vegetable sources. The high octane contained in ethanol can be used as a fuel mixture or as the fuel itself. This research was carried out experimentally to determine the effect of using ethanol on the power, torque, and efficiency of the engine. In carrying out this research the first steps required are fuel, ethanol, piston variations and a tool to obtain data, namely the Dynotest. The engine will observe changes in the aspects of power, torque and efficiency by using the addition of ethanol to pertalite and piston changes. The percentages used are 25%, 30%, 35%, 40%. The results of this study obtained the best Power, Torque and Fuel Efficiency which were obtained in tests of standard piston engines and piston changes and a mixture of ethanol and pertalite obtained when using piston changes with a compression ratio of 11: 1 with a maximum power of 8.15 HP, torque at 22.96 Nm and the best fuel efficiency is 0.235 ml/s.