Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

STUDI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN BENTUK VORTEX GENERATOR DENGAN POSISI STRAIGHT PADA WING AIRFOIL NACA 43018 Setyo Hariyadi S.P.; Wawan Aries Widodo; Bambang Junipitoyo; Wiwid Suryono; Supriadi Supriadi
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 2 No. 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.763 KB)

Abstract

Pesawat terbang merupakan aplikasi ilmu mekanika fluida yang sangat memperhatikan aspek aerodinamika karena berkaitan dengan performa pada penerbangan. Satu hal penting yang harus diperhatikan dalam pendesainan suatu pesawat yaitu pemilihan airfoil dan modifikasinya. Modifikasi airfoil dilakukan untuk menunda separasi aliran dan meningkatkan performa airfoil, salah satunya dengan vortex generator. Hal ini dapat diindikasikan dengan tertundanya separasi aliran yang melintasi permukaan atas dari airfoil. Dengan tertundanya separasi ini maka gaya lift akan semakin besar dan gaya drag akan semakin kecil. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan vortex generator pada permukaan atas airfoil dapat menunda terjadinya separasi aliran. Hal ini disebabkan aliran lebih tahan melawan gaya gesek dan adverse pressure gradient. Topik yang dikaji dalam penelitian ini adalah aliran melintasi airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator. Profil vortex generator yang digunakan adalah flat plate vortex generator dengan konfigurasi straight dan ditempatkan pada x/c = 10% dan 20% arah chord line dari leading edge. Variasi yang digunakan adalah bilangan Reynolds (Re) dan sudut serang (α) pada airfoil. Kecepatan freestream yang digunakan yaitu kecepatan 12 m/s atau Re = 7,65 x 105 dan kecepatan 17 m/s atau Re = 9 x 105, dan pada sudut serang (α) 0o, 3o, 6o, 9o, 12o, 15o, 19o, dan 20o. Parameter yang dievaluasi meliputi koefisien tekanan (Cp), profil kecepatan, koefisien lift, koefisien drag, dan rasio CL/CD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan performansi dari airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator dibandingkan dengan tanpa vortex generator. Adanya vortex generator, dapat menunda terjadinya separasi. Dengan penambahan vortex generator terjadi peningkatan koefisien lift sekitar 5% dan menaikkan koefisien drag sekitar 1,5%. Rasio CL/CD meningkat sekitar 5 %.
KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA UNTUK PENGGUNAAN VORTEX GENERATOR DENGAN POSISI STRAIGHT PADA WING AIRFOIL NACA 0012 Wawan Aries Widodo; Setyo Hariyadi; Bambang Junipitoyo; Gunawan Sakti; Supriadi Supriadi
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 3 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wings on an airplane have a very large effect on the formation of lift in all parts. From the wingtip area to the wingroot section, everything that happens between these parts will have an effect on the amount of lift produced. The use of vortex generators has a big influence with a small form of modification in the upper surface. The separation delay is an indication of the important things that are produced in its use. With this separation delay, the lift force will be greater and the drag force will be smaller. This is because the flow is better able to withstand friction and adverse pressure gradients. This study examines the flow across the NACA 0012 airfoil with the addition of a vortex generator. The vortex generator profile used is a flat plate vortex generator with a straight configuration and placed at x / c = 10% chord line direction from the leading edge. The variations used are the Reynolds (Re) number and the attack angle (α) on the airfoil. The freestream speed used is the speed of 12 m / s, and at the angle of attack (α) 0o, 3o, 6o, 9o, 12o, 15o, 17o, 19o, and 20o. The parameters evaluated included pressure coefficient (Cp), speed profile, lift coefficient, drag coefficient, and CL/CD ratio. The results of this study indicate that there was an increase in performance of the NACA 0012 airfoil with the addition of a vortex generator compared to without the use of a vortex generator. With the vortex generator more separation can be delayed. In this study also shows that the shape and arrangement of vortex generators play an important role in delaying separation.
STUDI NUMERIK PENGURANGAN GAYA DRAG PIPA SILINDER PADA HEAT EXCHANGER DENGAN MENEMPATKAN PIPA SILINDER TIPE I-530 NUMERICAL INVESTIGATION OF DRAG FORCE REDUCTION ON THE HEAT EXCHANGER WITH PLACEMENT OF I-53⁰ TYPE CYLINDER Verdian Kurniawan; Gunawan Sakti; Bambang Junipitoyo
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 3 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study is basic research that focused on reducing drag forces on a cylindrical pipe in a heat exchanger with the placement of a bluff body I-53⁰ type cylinder upstream of the main cylinder. The aerodynamic characteristics of the main cylinder and the cylinder with bluff body I-53⁰ cylinder type are modeled within 2D by using ANSYS Fluent® at the laminar flow.The drag-reducing is made on the geometry within diameter D = 60 mm, where the distance between the center to center of the cylinders is 1.2 ≤ s/D ≤ 1.4 and Reynolds number Re = 5.3 x 104 at free stream velocity =14 m/s. The numerical simulations using variations of the turbulent models k-epsilon (2eq), k-omega (2eq) dan transition k-kl-omega (3eq).The output of this study is expected to gain better aerodynamic performance by comparing some parameters in measure between a single-cylinder and a bluff body. The measured parameters analyzed are the coefficient of pressure, the pressure distribution around the main cylinder wall, the coefficient of lift, the coefficient of drag, and the visualization of the velocity and pressure contours.
INVESTIGASI NUMERIK PENGURANGAN GAYA DRAG PADA PIPA ENGINE OIL COOLER NUMERICAL INVESTIGATION OF DRAG FORCE REDUCTION ON THE ENGINE OIL COOLER TUBE Gunawan Sakti; Surya Cakra; Bambang Junipitoyo
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 3 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The effort to reduce the drag force on a cylinder is a research that is still popularly carried out by many researchers today. This reduction of drag force is very useful and widely used in the design of heat exchanger pipes, offshore construction piles and bridge piles. This drag forces reducing were carried out using Ansys Fluent® numerical simulation with the geometry of the main cylinder being D = 60 mm, the diameter of the cylinder bluff body d = 0.5D, given the variation of the distance between the center points between the two cylinders is 1.2≤s / D≤1.4 and the Reynold number Re = 5.3 x 104 at free stream velocity U ͚ = 14 m / s. This numerical simulation is also given the turbulent variation of the k-epsilon (2eq), k-omega (2eq) transition model and the k-kl-omega (3eq) transition to obtain numerical simulation results that are close to experimental data. The results of this research are expected to show better aerodynamic performance improvements. The analysis is carried out by comparing several measuring parameters between a single cylinder without disturbance and a cylinder with a disturbance. Some of the considerations used in this aerodynamic performance analysis are Cp, pressure distribution on the main cylinder wall, Cd, Cl and visualization of velocity and pressure contours.
STUDI NUMERIK PENGURANGAN GAYA DRAG PIPA SILINDER PADA HEAT EXCHANGER DENGAN MENEMPATKAN PIPA SILINDER TIPE I-530 NUMERICAL INVESTIGATION OF DRAG FORCE REDUCTION ON THE HEAT EXCHANGER WITH PLACEMENT OF I-53⁰ TYPE CYLINDER Verdian Kurniawan; Gunawan Sakti; Bambang Junipitoyo
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 4 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian dasar yang menitik beratkan pada upaya penurunan gaya drag pada sebuah pipa silinder pada sebuah heat exchanger dengan penempatan silinder pengganggu pada area arah aliran datang. Karakteristik aerodinamika daripada silinder utama dan pengganggunya dimodelkan secara 2D dengan menggunakan Ansys Fluent® pada aliran laminar. Upaya penurunan gaya drag dilakukan dengan diameter silinder utama D = 60 mm, dengan tipe silinder pengganggu I-530 dengan jarak antar titik pusat kedua silinder adalah 1.2≤s/D≤1.4 dan Reynold number Re = 5.3 x 104 pada kecepatan U ͚=14 m/s. Simulasi numerik menggunakan variasi turbulent model k-epsilon (2eq), k-omega (2eq) dan transition k-kl-omega (3eq). Hasil dari pelitian ini diharapkan mampu menunjukan performa aerodinamika yang lebih baik, dengan membandingkan beberapa parameter ukur antara silinder tunggal dan silinder dengan pengganggu. Parameter ukur yang dianalisa adalah y3coefficient of pressure, distribution tekanan disekitar dinding silinder utama, coefficient of lift, coefficient of drag dan visualisasi kontur kecepatan dan tekanan.
PENGARUH VARIASI SUHU DAN WAKTU HEAT TREATMENT ALUMINIUM ALLOY TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO DENGAN MEDIA PENDINGINAN OLI THE EFFECT OF TEMPERATURE AND TIME VARIATION HEAT TREATMENT OF ALUMINUM ALLOY TO THE HARDNESS AND MICROSTRUCTURE WITH O Andika Dwi Nugroho; bambang Junipitoyo; Linda Winiasri
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 4 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aluminum alloy banyak digunakan pada industri manufaktur dirgantara sebagai material struktur pesawat terbang karena memiliki sifat yang ringan namun kuat. Aluminum alloy di heat treatment untuk meningkatkan sifat mekanis aluminum alloy tersebut.bPengujian yang dilakukan dengan cara Aluminum Alloy di heat treatment pada suhu 300, 350 dan 400 °C dengan waktu tahan 60 menit, 90 menit dan 120 menit kemudian di quenching menggunakan oli. Setelah dilakukan heat treatment dan quenching Aluminum Alloy di uji kekerasan brinell, dan pengamatan struktur mikro dari Aluminum Alloy. Diharapkan variasi suhu dan waktu heat treatment pada aluminium alloy ini dapat meningkatkan kekerasan, keuletan, dan ketangguhan dari aluminium alloy. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa heat treatment dan quenching pada aluminium, diperoleh nilai kekerasan rata-rata tertinggi pada suhu 350°C dengan waktu tahan 120 menit sebesar 75.70 HBW.
INVESTIGASI NUMERIK PENGURANGAN GAYA DRAG PADA PIPA ENGINE OIL COOLER NUMERICAL INVESTIGATION OF DRAG FORCE REDUCTION ON THE ENGINE OIL COOLER TUBE Surya Cakra; Gunawan Sakti; Bambang Junipitoyo
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 4 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya pengurangan gaya drag pada sebuah silinder adalah penelitian yang masih populer dilaksanakan oleh banyak peneliti hingga saat ini. Pengurangan gaya drag ini sangat bermanfaat dan dan banyak digunakan seperti pada desain pipa-pipa heat exchanger, tiang pancang konstruksi bangunan lepas pantai dan pilar-pilar jembatan. Upaya penurunan gaya drag dilakukan meggunakan simulasi numerik Ansys Fluent® dengan diameter geometri silinder utama adalah D = 60 mm, diameter silinder pengganggu d = 0.5D dengan diberikan variasi jarak antar titik pusat antara kedua silinder adalah 1.2≤s/D≤1.4 dan Reynold number Re = 5.3 x 104 pada kecepatan U ͚=14 m/s. Simulasi numerik ini juga diberikan variasi turbulent model k-epsilon (2eq), k-omega (2eq) dan transition k-kl-omega (3eq) untuk mendapatkan data hasil simulasi numerik yang mendekati eksperimental. Hasil dari pelitian ini diharapkan mampu menunjukan peningkatan performa aerodinamika yang lebih baik. Adapun analisa dilakukan dengan membandingkan beberapa parameter ukur antara silinder tunggal tanpa pengganggu dan silinder dengan pengganggu. Adapun beberapa pertimbangan yang digunakan dalam analisa performa aerodinamika ini adalah Cp, distribution tekanan didinding silinder utama, Cd, Cl dan visualisasi kontur kecepatan dan tekanan.
Investigasi Perbandingan Posisi Rectangular Flat Plate Vortex Generator dengan Posisi Straight pada Wing Airfoil NACA 43018 Setyo Hariyadi S.P; Wawan Aries Widodo; Bambang Junipitoyo; Wiwid Suryono; Supriadi Supriadi
Jurnal Penelitian 36-43
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.084 KB) | DOI: 10.46491/jp.v3i3.43

Abstract

Pesawat terbang merupakan aplikasi ilmu mekanika fluida yang sangat memperhatikan aspek aerodinamika karena berkaitan dengan performa pada penerbangan. Satu hal penting yang harus diperhatikan dalam pendesainan suatu pesawat yaitu pemilihan airfoil dan modifikasinya. Modifikasi airfoil dilakukan untuk menunda separasi aliran dan meningkatkan performa airfoil, salah satunya dengan vortex generator. Modifikasi pada airfoil dilakukan untuk meningkatkan performansi dari airfoil. Hal ini dapat diindikasikan dengan tertundanya separasi aliran yang melintasi permukaan atas dari airfoil. Dengan tertundanya separasi ini maka gaya lift akan semakin besar dan gaya drag akan semakin kecil. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan vortex generator pada permukaan atas airfoil dapat menunda terjadinya separasi aliran. Hal ini disebabkan aliran lebih tahan melawan gaya gesek dan adverse pressure gradient. Topik yang dikaji dalam penelitian ini adalah aliran melintasi airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator. Airfoil NACA 43018 digunakan pada sayap pesawat terbang ATR 72. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan karakteristik aliran fluida dengan dan tanpa penambahan vortex generator. Profil vortex generator yang digunakan adalah rectangular flat plate vortex generator dengan konfigurasi straight dan ditempatkan pada x/c = 10% dan 20% arah chord line dari leading edge. Variasi yang digunakan adalah bilangan Reynolds (Re) dan sudut serang (α) pada airfoil. Kecepatan freestream yang digunakan yaitu kecepatan 12 m/s atau Re = 7,65 x 105 dan kecepatan 17 m/s atau Re = 9 x 105, dan pada sudut serang (α) 0o, 3o, 6o, 9o, 12o, 15o, 19o, dan 20o. Parameter yang dievaluasi meliputi koefisien tekanan (Cp), profil kecepatan, lift, drag, dan rasio CL/CD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan performansi dari airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator dibandingkan dengan tanpa vortex generator. Adanya vortex generator, dapat menunda terjadinya separasi. Dengan penambahan vortex generator terjadi peningkatan lift sekitar 5% dan menaikkan drag sekitar 1,5%. Rasio CL/CD meningkat sekitar 5 %.
Comparasion Unjuk Kerja Mesin Bensin dengan Bahan Bakar Premium dan Bioethanol [E-15] Bambang Junipitoyo
Jurnal Penelitian 44-48
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.598 KB) | DOI: 10.46491/jp.v3i3.45

Abstract

Bio-Ethanol merupakan bahan bakar yang menghasilkan polutan yang rendah, Bioethanol merupakan bahan bakar yang aman digunakan sebagai bahan bakar, titik nyala etanol tiga kali lebih tinggi dibandingkan bensin, Emisi hidokarbon lebih sedikit. Bioethanol E-15 merupakan campuran premium 85% - Bioethanol 15%. Kinerja mesin tertinggi diperoleh pada campuran premium 85%-bioethanol 15% [E-15] dengan peningkatan torsi, daya output 10,15%, dan konsumsi bahan bakar spesifik meningkat 2,22%. Penelitian ini dilakukan pada mesin Bensin dengan sistem pemasukan bahan bakar port injection dengan variable speed antara 1000-5000 rpm dengan interval 500 rpm, dimana Campuran Bioethanol-Premium [E15] dimasukkan ke dalam ruang bakar melalui injector. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja mesin bensin dengan bahan bakar bensin dan E-15. Hasil yang diharapkan mendapatkan nilai pengaturan rasio kompresi dan waktu pengapian yang maksimal serta nilai unjuk kerja yang dinyatakan dalam: daya, torsi, efisiensi thermal, sfc.
Performa Mesin Bensin Berbahan Bakar Ethanol 50 dengan Pengaturan Kompresi Rasio dan Durasi Injeksi Bambang Junipitoyo; Moch. Rifai
Jurnal Penelitian 249-253
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.692 KB) | DOI: 10.46491/jp.v2i4.57

Abstract

Ethanol merupakan bahan bakar yang menghasilkan polutan yang rendah, bahan bakar yang aman, titik nyala etanol tiga kali lebih tinggi dibandingkan bensin dan emisi hidokarbon lebih sedikit. Ethanol 50 merupakan campuran premium 50% - Bioethanol 50% yang mempunyai nilai kalor lebih rendah dari premium. Pengaruh rasio kompresi pada kinerja mesin Bensin dengan 50% bioethanol gasoline bahan bakar dicampur diselidiki pada dinamometer rem air. Sifat bioetanol diukur berdasarkan pada American Society for Testing Material (ASTM) standar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui unjuk kerja mesin bensin yang menggunakan bahan bakar Ethanol E50 dengan pengaturan kompresi rasio dan durasi injeksi. Penelitian dilakukan pada Mesin Bensin 2 silinder 650 cc pada variable speed 2000 - 5000 rpm, metode yang digunakan adalah dengan mengatur kompresi rasio dan durasi injeksi. Kompresi rasio yang digunakan pada penelitian ini sebesar 9 , 10 dan 11. Sedangkan durasi injeksi dilakukan pada digunakan pada penelitian ini sebesar 6 ms, 6,6 ms dan 7,2 ms. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui pengaturan kompresi rasio dan durasi injeksi pada mesin bensin berbahan bakar Ethanol 50, pada kompresi rasio 11 diperoleh kenaikan torsi, daya mengalami kenaikan sebesar 9 %, 4,08% terhadap E50 standar. dibandingkan dengan menggunakan bensin murni pada kompresi rasio 9,6. Sedangkan pengaruh rasio kompresi dan durasi injeksi dengan pada E50 dapat menaikan konsumsi bsfc 2,1% dari E50 Standar dan meningkatkan thermal efisiensi dengan 9,2%.