Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)

PROTOTYPE KONTROL DAN MONITORING SQFL MENGGUNAKAN WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI POLTEKBANG SURABAYA Idalia Chadrotil; Rifdian Rifdian; Bambang Junipitoyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.609 KB)

Abstract

Letak sequence flashing lighting yang jaraknya jauh dari MPH menyebabkan sulitnya teknisi mengetahui kegagalan yang terjadi pada lampu. Penenlitian ini mempermudah teknisi dalam melakukan kontrol dan monitoring sequence flashing lighting. Dengan menggunakan microcontroller sebagai media kontrol dan wireless sebagai media komunikasi, untuk mendeteksi nilai kegagalan dari lampu tersebut menggunakan sensor arus, metode untuk tampilan hasil monitoring menggunakan Android Studio yang akan ditampilkan di android. Sehingga dengan metode ini kinerja teknisi menjadi lebih cepat dan efisien.
STUDI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN BENTUK VORTEX GENERATOR DENGAN POSISI STRAIGHT PADA WING AIRFOIL NACA 43018 Setyo Hariyadi SP; Wawan Aries Widodo; Bambang Junipitoyo; Wiwid Suryono; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.923 KB)

Abstract

Pesawat terbang merupakan aplikasi ilmu mekanika fluida yang sangat memperhatikan aspek aerodinamika karena berkaitan dengan performa pada penerbangan. Satu hal penting yang harus diperhatikan dalam pendesainan suatu pesawat yaitu pemilihan airfoil dan modifikasinya. Modifikasi airfoil dilakukan untuk menunda separasi aliran dan meningkatkan performa airfoil, salah satunya dengan vortex generator. Hal ini dapat diindikasikan dengan tertundanya separasi aliran yang melintasi permukaan atas dari airfoil. Dengan tertundanya separasi ini maka gaya lift akan semakin besar dan gaya drag akan semakin kecil. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan vortex generator pada permukaan atas airfoil dapat menunda terjadinya separasi aliran. Hal ini disebabkan aliran lebih tahan melawan gaya gesek dan adverse pressure gradient. Topik yang dikaji dalam penelitian ini adalah aliran melintasi airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator. Profil vortex generator yang digunakan adalah flat plate vortex generator dengan konfigurasi straight dan ditempatkan pada x/c = 10% dan 20% arah chord line dari leading edge. Variasi yang digunakan adalah bilangan Reynolds (Re) dan sudut serang (α) pada airfoil. Kecepatan freestream yang digunakan yaitu kecepatan 12 m/s atau Re 7,65 x 105 dan kecepatan 17 m/s atau Re = 9 x 105, dan pada sudut serang (α) 0o, 3o, 6o, 9o, 12o, 15o, 19o, dan 20o. Parameter yang dievaluasi meliputi koefisien tekanan (Cp), profil kecepatan, koefisien lift, koefisien drag, dan rasio CL/CD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan performansi dari airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator dibandingkan dengan tanpa vortex generator. Adanya vortex generator, dapat menunda terjadinya separasi. Dengan penambahan vortex generator terjadi peningkatan koefisien lift sekitar 5% dan menaikkan koefisien drag sekitar 1,5%. Rasio CL/CD meningkat sekitar 5 %.
RANCANGAN ALAT STAND PROPELLER BALANCING PADA CESSNA 150 Bayu Krisna Dinata; Suseno Suseno; Bambang Junipitoyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.237 KB)

Abstract

Propeller unbalance, yang merupakan sumber getaran di pesawat terbang, dapat berupa statis atau dinamis. Propeller unbalance, terjadi ketika pusat gravitasi propeller tidak bertepatan dengan sumbu rotasi. Hasilnya propeller tidak mengikuti dalam bidang rotasi yang sama.Propeller yang diproduksi pada setiap manufacture atau propeller shop pada awalnya seimbang (balance). Namun diperlukan propeller balancing check untuk memastikan bahwa salah satu dari blade propeller tidak lebih berat dari blade satunya. Untuk melakukan pengujian propeller balancing pada Cessna 150 dapat menggunakan knife edge method test. Knife-edge stand harus diletakkan di tempat yang bebas dari gerakan udara (free air motion). Penelitian ini dilatarbelakangi dengan melihat kondisi saat ini belum adanya alat untuk pengujian tersebut, alat yang telah dibuat ditujukan untuk mempermudah pembelajaran praktek saat melakukan pengujian propeller balancing pada Cessna 150 di Politeknik Penerbangan Surabaya.
RANCANGAN SISTEM KONTROL LAMPU CENTERLINE HIGH SPEED TAXIWAY BERBASIS MIKROKONTROLER DI BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA TANGERANG Mohammad Aqif Alfatih; Hartono Hartono; Bambang Junipitoyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.241 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu membantu pesawat dalam pergerakan setelah landing, sehingga dapat mengoptimalisasi pergerakan pesawat di runway dengan bantuan centerline high speed taxiway di Bandar Udara Soekarno-Hatta. Alat akan dikontrol oleh ATC sebagai pemandu dan akan otomatis mati ketika pesawat telah melewati High Speed Taxiway (HST). Sistem kontrol pada alat ini juga dapat membantu pilot ketika Taxi Guidance Sign (TGS) pada exit taxi dalam keadaan mati dan mempersulit pilot menentukan pergerakan pesawat. Dalam penelitian ini, penulis merancang sebuah simulasi kontrol menggunakan Arduino Mega 2560 sebagai media kontrol, dan beberapa alat lain seperti sensor inframerah dan LED. Sistem ini menggunakan PC (Personal Computer) sebagai interface dengan user. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu cara untuk mengurangi runway occupation time (ROT) dan mengoptimalisasi pergerakan pesawat di runway adalah penggunaan HST dengan sistem kontrol pada centerline. Tetapi masih perlu banyak pengembangan agar alat ini dapat bekerja lebih baik lagi.
IMPLEMENTASI INTERNET OF THINGS PADA SISTEM PERINGATAN BAHAYA KEBAKARAN, BANJIR DAN GAS BERACUN DI BANDARA Ragowo Herdy Soelistio; Rifdian Indrianto Sudjoko; Bambang Junipitoyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana kebakaran dapat terjadi dimana saja termasuk di bandara, apabila kebakaran tidak tertangani secara langsung maka akan berakibat fatal seperti menghanguskan seluruh ruangan terminal Bandara. Oleh karena itu, di seluruh terminal bandara yang berada di Indonesia terpasang sistem pengaman apabila terjadi suatu kebakaran, selain kebakaran bahaya yang sering muncul di bandara adalah meluapnya ketinggian air di runway yang melebihi ketentuan batas pada saat kondisi terjadinya hujan deras yang mengakibatkan bencana banjir, hal ini sangat berbahaya jika terdapat pesawat udara yang akan melakukan take off atau landing. Pada penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pendeteksi apabila terjadi kebakaran dan banjir dengan mikrokontroller arduino uno dan wemos D1 R2, yang akan dijalankan dengan sistem IoT (internet of things) serta dioperasikan kedalam aplikasi blynk. Alat ini menggunakan sensor suhu LM35 dan MQ9 yang masing – masing telah di set sekitar 40°C serta 20ppm, diharapkan akan mampu mendeteksi suhu dan kadar gas diatas kisaran 41°C dan 22ppm pada saat terjadi kebakaran, sehingga exhaust fan beserta buzzer akan secara langsung bekerja. Sedangkan ketinggian air pada runway yang melampaui batas 3cm dari water level sensor maka akan langsung dihisap oleh pompa air, dari batas set point water level sensor ini diharapkan akan mampu mendeteksi ketinggian air senilai 4 – 5cm.
RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER DUAL AXIS SEBAGAI MEDIA PENGOPTIMALAN PENYERAPAN ENERGI MATAHARI BERBASIS INTERNET OF THINGS Fahmi Ramadhan; Suhanto Suhanto; Bambang Junipitoyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Solar cell merupakan sebuah pembangkit energi alternatif yang bersumber dari cahaya matahari sebagai sumber utamanya. Diberbagai bandara di Indonesia pemasangan solar cell masih bersifat statis atau hanya menghadap pada sumbu yang sama. Sehingga penyerapan energi di solar cell tersebut masih belum maksimal. Dari permasalahan tersebut maka di dalam penelitian ini akan dibuat sebuah sistem otomatis solar tracker dual axis berbasis internet of thing yang nantinya solar cell tersebut dapat mengikuti arah cahaya matahari dan dapat dikontrol dari jarak jauh baik itu secara automatic atau manual. Didalam penelitian ini Arduino merupakan sebagai kontrol dari pergerakan solar cell. Sensor yang digunakan untuk menangkap cahaya mengunakan sensor LDR yang nantinya akan menangkap arah cahaya yang diterima. Dengan penerapan sistem kontrol ini diharapan gangguan bisa dihindari, sehingga dengan metode ini kinerja teknisi menjadi lebih cepat dan efisien.
RANCANG BANGUN ALAT FLANGING TOOLS TERHADAP SHEET METAL SEBAGAI PENUNJANG PRAKTEK DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Aqillanova Noormalya Alamy; Suseno Suseno; Bambang Junipitoyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sheet Metal umumnya terkenal di industri otomotif dan disebut sheet metal parts atau komponen sheet metal . Namun demikian, part sheet metal tidak hanya terdapat pada produk-produk industri otomotif, tetapi juga tersebar luas di industri lain yang membutuhkan. contohnya seperti di dunia penerbangan. Secara umum, proses pembuatan bagian sheet metal lebih rumit dan seringkali memakan waktu lebih lama daripada bagian lainnya. Ada dua bentuk lembaran logam, yaitu sheet dan coil. Berdasarkan sisi ukuran produk, sheet metal terbagi dalam produk yang besar seperti produk-produk di industri perkapalan sampai produk yang kecilseperti produk-produk di industri elektronik maupun rumah tangga. Produk sheet metal dari berbagai fungsi tersebut memiliki ketelitian berbeda-beda,sesuai dengan tuntutan yang diminta dari fungsi produk itu sendiri yang pada akhirnya akan berakibat kebutuhan akan proses desain press dies yang teliti, hargacetakan dan produk sheet metal menjadi mahal. Untuk memproduksi produk sheet metal dibutuhkan cetakan (press dies) yang berfungsi untuk memotong (cutting) dan membentuk (forming) material sheet metal menggunakan mesin press. Pembuatan rancangan ini menggunakan design yang praktis dan ringan, tentunya membuat kualitas hasil kerja alat lebih baik dengan menggunakan bahan allumunium yang mempunyai kualitas baik untuk dijadikan bahan sehingga membuat suatu Alat produksi yang berhubungan dengan desain alat flare tool. Dapat menjadikan alat untuk kerja progresif melalui kerja keras. Dan juga membantu untuk membuat alat seefisien mungkin dari segi proses dan penggunaan bahan yang dibutuhkan.Hasil yang didapat dari rancang bangun alat Flanging Tool yaitu dapat dimanfaatkan sebagai media penunjang pembelajaran dan praktik Diploma III Teknik Pesawat Udara di Politeknik Penerbangan Surabaya.
RANCANGAN PEMBUATAN SPECIAL TOOL BUSHING PULLER UNTUK PISTON ENGINE LYCOMING IO-360 SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN DI HANGAR POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Afik Anjib Arrozzaq; Suseno; Bambang Junipitoyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bushing sebuah komponen penting dalam sebuah dunia penerbangan, fungsi bushing biasanya untuk peredam getaran yang berasal dari getaran mesin dan sebagai tumpuan antara poros dengan bushing yang berputar agar tidak langsung mengenai permukaan komponen engine. Saat melakukan maintenance bushing harus dilakukan sesuai prosedure dan menggunakan alat yang sesuai. Bushing terbuat dari bahan tahan aus, biasanya kuningan, karena memiliki sifat seperti tahan suhu tinggi dan tahan abrasi. Metode analisis yang digunakan yaitu experimental untuk pembuatan special tool. Ketika sedang melakukan praktek overhoul untuk pembukaan bushing masih menggunakan metode manual dengan hammer dan punch mengakibatkan kerusakan pada bushing. Oleh karena itu, pembuatan special tool bushing untuk praktik sangat dibutuhkan untuk memfasilitasinya.Dalam rancangan ini di buat dari bahan steel atau baja karena pada umum nya tool yang digunakan untuk praktek overhoul dengan bahan ini. Dari experiment ini menghasilkan special tool bushing puller yang bisa digunakan secara efisien dan sesuai dengan kebutuhan maintenance cylinder head pada piston engine lycoming IO-360 di hangar Politeknik Penerbangan Surabaya.
RANCANG BANGUN ALAT BENDING PORTABLE SHEET METAL UNTUK MEMPERMUDAH KERJA PRAKTIK TARUNA TEKNIK PESAWAT UDARA POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Albert Brilian Octavia; Bayu Dwi Cahyo; Bambang Junipitoyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat bending atau tekuk plat merupakan sebuah alat yang digunakan untuk penekukan plat besi dan besi pejal dalam sudut tertentu dengan ditekukkan diantara tiga poros asimetri yang salah satu porosnya di naikkan sehingga dapat membuat benda kerja menjadi menekuk atau bengkok. Alat ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam praktikum taruna untuk membending sheet meta dan juga alat ini bisa diaplikasikan pada saat pratikum bending repair. Metode kuantitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini, dengan mengamati proses bending pada praktikum Taruna Teknik Pesawat Udara Poltekbang Surabaya yang kurang efektif. Dikarenkan memakan waktu yang cukup lama untuk pengoperasian dan memotong jam praktikum selanjutnya. Perancangan alat ini di desaign menggunakan bahan besi dikarenakan bahan besi sudah cukup kuat untuk menekuk sheet metal. Rancangan ini menggunakan teknik welding untuk menyatukan antar bahan, teknik grinding untuk memotong bagian besi sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan, serta teknik pengecatan untuk menghindari korosi dan memperindah hasil perancangan. Hasil dari penelitian ini adalah alat Bending Portable Plat Sheet Metal sangat efisein pada saat praktikum bending, mengasilkan bend allowance 90o bend, dan menghasilkan long radius 90o
PENGARUH ASAM CLORIDA TERHADAP LAJU KOROSI ALUMUNIUM 2024-T3 DENGAN VARIASI PERLAKUAN PANAS Nadia Putri Ramandika; Bambang Junipitoyo; Wasito Utomo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korosi merupakan proses terjadinya kerusakan pada material terutama pada logam di pesawat, akibatnya jika logam bereaksi di lingkungan sekitarnya. Korosiini dapat mengakibatkan kerusakan fatal pada struktur pesawat dan bisa menyebabkan kecelakaan. Pengoperasian pesawat dengan perbedaan suhu maupun cuaca di darat maupun di udara dan berpindah daerah dari kota ke kota lain. Struktur pesawat terbang memiliki material yang rentan terjadinya korosi. Pengujian yang dilakukan dengan cara Aluminum Alloy 2024-T3 di heat treatment pada suhu 200°C dengan waktu tahan 1 jam, 2 jam,dan 3 jam kemudiandiquenching menggunakan air selama 5 menit .Setelah dilakukan heat treatment dan quenching Aluminum Alloy 2024-T3 di rendam selama 24 jam, 48 jam, 96 jam, 144 jam, dan 168 jam pada media korosi asam clorida . Metode yang digunakan adalahmetode weight loss dan elektrokimia. Berdasarkan hasil perhitungan laju korosi untuk material tanpa menggunakan perlakuan panas selama 168 jam sebesar 576,18 mpy. Sedangkan untuk material menggunakan perlakuan panas selama 168 jam pada suhu 200°C selama 3 jam sebesar 492,46 mpy terjai perurunan laju korosi sebesar 14,54%. Didapatkan hasil bahwa semakin lama waktu perendaman semakin cepat laju korosi spesimen dan spesimen yang mendapatkan perlakuan panas hasil laju korosi lebih rendah dibandingkan dengan spesimen yang tidak mendapatkan perlakuan panas.