Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

The e-Learning Quality Model to Examine Students’ Behavioral Intention to Use Online Learning Platform in a Higher Education Institution Feby Artwodini Muqtadiroh; Anisah Herdiyanti; Noptrina Puspitasari
Khazanah Informatika Vol. 6 No. 2 October 2020
Publisher : Department of Informatics, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/khif.v6i2.11344

Abstract

This paper aims to understand the behavioral intentions of students in using e-learning in a public university in Indonesia. We apply the e-learning quality model to observe the quality factors that trigger intentions. The quality factors include assurance, empathy, responsiveness, reliability, and website content. Understanding how these quality learning factors may affect a student’s behavior intention to use e-learning is important to bring e-learning implementation success. We collected 502 responses from university students at a public university in Indonesia that implements a Moodle-based e-learning platform – namely ShareITS. Out of 5 (five) quality learning factors, we found only 2 (two) that significantly affect the e-learning quality – i.e., responsiveness and website content. The result shows that the teacher-student engagement in the e-learning platform and also the better visual design of ShareITS can improve the quality of the e-learning platform.
RISK ASSESSMENT AND RISK MITIGATION OF E-LEARNING IMPLEMENTATION IN THE MIDDLE SCHOOL USING FAILURE MODES AND EFFECTS ANALYSIS (FMEA) Feby Artwodini Muqtadiroh; Eko Wahyu Tyas Darmaningrat; Riza Nadia Savira
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2017: SNTIKI 9
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.11 KB)

Abstract

An e-learning implementation is part of software implementation. In Software Development Life Cycle (SDLC), implementation is the phase after software being develoved and tested. Unfortunately, even software has been developed and tested, there has been quite number of failure stories in the implementation of e-learning.E-learning implementation concerns with three main activities: delivery, support, and feedback. To assure the success of e-learning implementation, it requires careful plans and proper and systematic implementation phases since there will a quite degree of possibilities of uncertainties and risks that may hinder successful implementation of e-learning.One of the methods adoptable to prevent failures in e-learning implementation is risk analysis. Due to those purposes, this research contributed to any institutions planning to implement e-learning to be better prepare and identify what kind of risks that may arise in the process of e-learning implementation and proper risk mitigation plan in order to be able to prevent the failure.This research has identified 24 risks that may hinder successful implementation of e-learning. And for those risks there will be choosen the high-risk activity in implementing e-learning using the Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). There are 3-prioritized risks; very high, high, fair. And this research focuses on the very high and high degree of potential RPN are: resistance from the users due to non-involvement in the process of need identification leading to generation of final products that are not in compliance with the users, lack of policies to obligate the adoption of e-learning in learning processes, and unwillingness of the users to change to use e-learning.
Sosialisasi Bahaya dan Upaya Pencegahan Social Engineering untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Keamanan Informasi Eko Wahyu Tyas Darmaningrat; Achmad Holil Noor Ali; Anisah Herdiyanti; Apol Pribadi Subriadi; Feby Artwodini Muqtadiroh; Hanim Maria Astuti; Tony Dwi Susanto
Sewagati Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.479 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i2.92

Abstract

Pada tahun 2018, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 49% dari total penduduk Indonesia yaitu 130 juta dari total 265,4 juta populasi. Perilaku upload foto, video, atau tulisan yang berisikan informasi pribadi dapat menyebabkan pengguna berada dalam posisi yang berbahaya dan berpotensi hilangnya privasi pengguna. Banyak dari kasus kriminal dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pelaku mengambil foto dan informasi nomor seluler korban melalui sosial media dan mengedit foto korban menjadi foto vulgar untuk mengancam dan memeras korban. Kasus penyalahgunaan informasi disebabkan oleh kurangnya kesadaran untuk menjaga privasi informasi di media sosial. Social engineering merupakan salah satu teknik yang perlu diwaspadai dalam menjaga keamanan informasi. Social engineering berfokus pada bagian terlemah pada sistem jaringan komputer, yaitu manusia. Teknik ini berusaha mengambil informasi pribadi dengan melakukan manipulasi psikologis melalui mekanisme interaksi sosial. Selain itu, dalam pelaksanaan social engineering, pelaku meminta langsung apa yang diinginkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, tim pengabdi melakukan sosialisasi mengenai berbagai teknik social engineering, dampak yang ditimbulkan, serta upaya pencegahannya kepada masyarakat. Adanya kebijakan WFH di era pandemi COVID-19 saat ini mengakibatkan penggunaan gadget dan media sosial semakin massif. Sebagian besar peserta berpendapat bahwa materi yang disampaikan menarik. Hal ini membuat peserta sangat antusias dan menyampaikan cukup banyak pertanyaan. Setelah mengikuti sosialisasi, peserta menjadi lebih berhati-hati jika hendak membagikan foto atau informasi yang mungkin mengandung informasi pribadi di media sosial.
Pelatihan Teknik Social Media Marketing sebagai Sarana Pemasaran Produk pada Konveksi Kerudung ‘Al- Kattar’ di Kelurahan Merjosari, Malang Apol Pribadi; Khakim Ghozali; Bekti Cahyo Hidayanto; Irmasari Hafidz; Feby Artwodini Muqtadiroh; Mohammad Al Hafidz; Endah Septa Sintiya; Ari Cahaya Puspitaningrum; Rita Sari
Sewagati Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.007 KB)

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat, terutama masyarakat ekonomi menengah dan ekonomi bawah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan, jumlah UMKM di Indonesia terus mengalami perkembangan dari tahun 2015, 2016 hingga tahun 2017. Semakin meningkatnya jumlah UMKM menjadikan pelaku UMKM dituntut menerapkan berbagai macam strategi bisnis untuk dapat mempertahankan bisnis yang dijalankan. Strategi bisnis yang dilakukan mengarah pada pengembangan usaha dalam mencapai pangsa pasar yang lebih luas dan mendapatkan lebih banyak konsumen. Penerapan teknologi informasi (TI) merupakan salah satu cara yang banyak digunakan oleh UMKM dalam mendukung pengelolaan proses bisnisnya. Pengelolaan pemanfaatan TI dalam suatu bisnis tidak terbatas pada ketersediaan tools yang ada, tetapi memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten dalam penguasaan TI. Namun, sayangnya belum semua UMKM memiliki SDM yang mendukung untuk pengelolaan TI. Keterbatasan SDM yang dimiliki UMKM bisa disebabkan karena ketidakmampuan pengelola UMKM dalam memanfaatkan penggunaan TI. Konveksi kerudung ‘Al- Kattar’ merupakan salah satu bentuk usaha yang bisa disebut dengan UMKM. Permasalahan utama yang selalu dihadapi oleh pemilik konveksi adalah apabila jumlah pesanan kerudung dalam kondisi sepi. Pesanan dalam jumlah sedikit berdampak pada beberapa aspek, diantaranya: aspek perekrutan karyawan dan aspek penggajian. Berdasarkan indentifikasi permasalahan, akar permasalahan tersebut muncul karena pemasaran yang dilakukan oleh pihak konveksi Al- Kattar masih dilakukan secara konvensional. Produk jadi yang ditawarkan masih dari mulut ke mulut. Padahal terdapat potensi SDM masyarakat sekitar Al- Kattar seperti ibu rumah tangga dan remaja pengangguran yang mampu menjahit, memiliki smartphone dan memiliki semangat tinggi untuk bekerja. Namun, memang belum banyak SDM yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk melalui smartphone. Permasalahan terhadap pemasaran dilakukan dengan cara adopsi sosial media yang ada dan saat ini banyak digunakan oleh masyarakat. Pemasaran melalui sosial media, dapat memberikan manfaat pada pengembangan usaha dalam mencapai pangsa pasar yang lebih luas dan mendapatkan lebih banyak konsumen. Hasil proses adopsi yang dilakukan menunjukkan terdapat 5 tahapan, yaitu tahapan pengetahuan, tahapan persuasi, tahapan keputusan, tahapan implementasi, dan tahapan konfirmasi. Dari penerima adopsi juga dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu early adoption, early majority, late majority, dan lagard. Dari hasil pelatihan ini juga menghasilkan berupa: buku modul/materi strategi penjualan secara online melalui social media, akun media pemasaran secara online dan laporan evaluasi dan dokumentasi kegiatan pengabdian masyarakat.
Pendampingan Manajemen Risiko Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Pemerintah Kota XYZ Rizal Risnanda Hutama; Tony Dwi Susanto; Reny Nadlifatin; Apol Pribadi Subriadi; Sholiq Sholiq; Feby Artwodini Muqtadiroh; Achmad Holil Noor Ali
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i2.4181

Abstract

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah menerbitkan peraturan No. 5 Tahun 2020 tentang pedoman manajemen risiko sistem pemerintahan berbasis elektronik. Peraturan tersebut haris diimplementasikan oleh seluruh pemerintah daerah beserta seluruh OPD yang ada didalamnya. Namun, hingga saat ini masih terdapat kendala dalam mengikuti pedoman peraturan tersebut karena keterbatasan OPD dalam memahami. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam implementasi Manajemen Risiko terkait Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di Pemerintah Kota XYZ. Fokus kegiatan ini adalah meningkatkan partisipasi dan pemahaman OPD terkait risiko yang mungkin timbul selama proses implementasi SPBE. Metode pendampingan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu dengan melalui workshop terkait manajemen risiko SPBE dan dilanjutkan dengan meninjau pengisian form manajemen risiko SPBE yang telah dilakukan. Hasil kegiatan menunjukkan kemajuan positif dengan sebagian besar OPD aktif mengisi formulir manajemen risiko. Namun, temuan juga mengidentifikasi beberapa OPD yang masih memerlukan pemahaman lebih mendalam terkait konsep manajemen risiko karena pengisian yang dilakukan belum lengkap untuk seluruh formulir manajemen risiko SPBE. Oleh karena itu, saran yang diajukan melibatkan penguatan pendidikan dan pelatihan khusus, penyusunan materi penyuluhan yang disesuaikan, peningkatan komunikasi, dan pemantauan berkelanjutan. Dengan saran tersebut, diharapkan program pendampingan ini dapat mendukung efektivitas manajemen risiko SPBE di Pemerintah Kota XYZ, menuju tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan transparan
Pendampingan Manajemen Risiko Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Pemerintah Kota XYZ Rizal Risnanda Hutama; Tony Dwi Susanto; Reny Nadlifatin; Apol Pribadi Subriadi; Sholiq Sholiq; Feby Artwodini Muqtadiroh; Achmad Holil Noor Ali
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i2.4181

Abstract

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah menerbitkan peraturan No. 5 Tahun 2020 tentang pedoman manajemen risiko sistem pemerintahan berbasis elektronik. Peraturan tersebut haris diimplementasikan oleh seluruh pemerintah daerah beserta seluruh OPD yang ada didalamnya. Namun, hingga saat ini masih terdapat kendala dalam mengikuti pedoman peraturan tersebut karena keterbatasan OPD dalam memahami. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam implementasi Manajemen Risiko terkait Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di Pemerintah Kota XYZ. Fokus kegiatan ini adalah meningkatkan partisipasi dan pemahaman OPD terkait risiko yang mungkin timbul selama proses implementasi SPBE. Metode pendampingan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu dengan melalui workshop terkait manajemen risiko SPBE dan dilanjutkan dengan meninjau pengisian form manajemen risiko SPBE yang telah dilakukan. Hasil kegiatan menunjukkan kemajuan positif dengan sebagian besar OPD aktif mengisi formulir manajemen risiko. Namun, temuan juga mengidentifikasi beberapa OPD yang masih memerlukan pemahaman lebih mendalam terkait konsep manajemen risiko karena pengisian yang dilakukan belum lengkap untuk seluruh formulir manajemen risiko SPBE. Oleh karena itu, saran yang diajukan melibatkan penguatan pendidikan dan pelatihan khusus, penyusunan materi penyuluhan yang disesuaikan, peningkatan komunikasi, dan pemantauan berkelanjutan. Dengan saran tersebut, diharapkan program pendampingan ini dapat mendukung efektivitas manajemen risiko SPBE di Pemerintah Kota XYZ, menuju tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan transparan
The Significance of Dynamic COVID-19 Dashboard in Formulating School Reopening Strategies Muqtadiroh, Feby Artwodini; Yuniarno, Eko Mulyanto; Nugroho, Supeno Mardi Susiki; Pahlawan, Muhammad Reza; Rachmayanti, Riris Diana; Usagawa, Tsuyoshi; Purnomo, Mauridhi Hery
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI Vol. 13 No. 1 (2024)
Publisher : Prodi Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/janapati.v13i1.76017

Abstract

Experiments conducted with the COVID-19 dataset have predominantly concentrated on predicting cases fluctuating and classifying lung-related diseases. Nevertheless, the consequences of the COVID-19 pandemic have also spread to the education sector. To safeguard educational stability in response to the remote learning policy, we leverage authentic COVID-19 datasets alongside school information across 154 sub-areas in Surabaya City, Indonesia. Our focus is predicting the dynamic within these sub-areas where schools are located. The outcomes of this study, by incorporating the recurrent neural network of long- and short-term memory (RNN-LSTM) architecture and refined hyperparameters, effectively enhanced the predictive model's performance. The findings are showcased on a dashboard, visually representing the transmission of COVID-19 in schools across each sub-area. This information serves as a basis for informed decisions on the safe reopening of schools, aiming to mitigate the decline in education quality during the challenging pandemic.
The growth and trends information technology endangered language revitalization research: Insight from a bibliometric study Hasugian, Leonardi Paris; Fuada, Syifaul; Rahayu, Triana Mugia; Katili, Apridio Edward; Muqtadiroh, Feby Artwodini; Rakhmawati, Nur Aini
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 15, No 4: August 2025
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijece.v15i4.pp3888-3903

Abstract

Since United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) declared endangered languages, researchers have revitalized endangered languages in many fields. This study discusses a bibliometric analysis conducted to investigate research on the topic of revitalization of endangered languages in information technology. The study's aim is to assess research topics by identifying authors, institutions, and countries that influence research collaboration. The Scopus dataset (from 2002-2024) was obtained from journal articles (n=62) and conference papers (n=76) and visualized using VOSviewer 1.6.20. The analysis outcomes reveal a fluctuating trend with an increasing pattern. The United States, Canada, and China were identified as the top three countries in terms of publications. Meanwhile, the University of Alberta, Université du Québec à Montréal, University of Auckland, and University of Hawaiʻi at Mānoa are the most prolific institutions on this topic, with two authors from the Université du Québec à Montréal, Sadat and Le, being the most productive. The dominant research is related to computational linguistics. Meanwhile, topics such as phonetic posteriograms, integrated frameworks, and artificial intelligence are some of the potential research areas that can be explored in the future. Its implications for exposing the extent to which the development of endangered language revitalization can be accommodated in the field of information technology.
An Evaluation of Persuasive Systems on Private Music School Websites Using the Persuasive System Design Model Hasugian, Leonardi Paris; Zeko, Chubo; Ahmadimaldeh, Ashkan; Carolina, Anita; Muqtadiroh, Feby Artwodini; Rakhmawati, Nur Aini
JOIV : International Journal on Informatics Visualization Vol 9, No 5 (2025)
Publisher : Society of Visual Informatics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62527/joiv.9.5.3325

Abstract

Music is one of the business opportunities within the creative industry, and the number of music schools is rapidly increasing in major urban areas. The City of Oulu in Finland has various music school providers that use websites as digital portals of information about their schools. Given the critical role of persuasive websites in marketing, this study aims to evaluate the websites of private music school providers in Oulu, with a persuasive system approach. To achieve this objective, a content analysis was conducted on fifteen websites and studied how they influence their users persuasively. Our method analyzes the website using a checklist-based approach grounded in the Persuasive System Design model, which comprises 28 principles categorized into four groups, namely: Primary Task Support, Dialogue Support, System Credibility Support, and Social Support. The analysis revealed that implementation of persuasive principles was uneven across the website, with the following average application rates per category: 28.57% (Primary Task Support), 28.57% (Dialogue Support), 38.10% (System Credibility Support), and 9.52% (Social Support). Several providers have applied the Persuasive System Design model according to each category, but not optimally. These findings suggest that there is still considerable room for improvement in the websites of private music schools through an optimally persuasive approach to support and motivate users to access information. The implication can encourage providers to optimize their website persuasively, engaging a broader audience and serving users properly.