Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERBANDINGAN PERENCANAAN JEMBATAN TO’KANNA NANGGALA MENGGUNAKAN BOX CULVERT DAN GELAGAR PROFIL BAJA Parea Rusan Rangan; Hernita Matana
Jurnal Dynamic Saint Vol 6 No 1 (2021): Jilid 1 Volume 6
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v6i1.1283

Abstract

Jembatan sebagai salah satu prasarana transportasibagi pergerakan lalu lintas yang sangat strategis.Jembatan adalah suatu konstruksi yang dibangun sebagai jalur transportasi yang digunakan sebagai penghubung karena adanya rintangan sepertisungai, danau, rawa, maupun rintangan lainnya. Jika jembatan berada diatas jalan lalu lintasbiasa maka dinamakan Viaduct.Metode perencanaan yang digunakan dalam Perbandingan Perencanaan Jembatan To’kanna Dengan Menggunakan Box Culvert dan Gelagar Profil Baja adalah sebagai berikut : Metode pembebanan untuk perencanaan jembatan box curvert, Metode luas dan kecepatan untuk menghitung debit aliran sungai, Metode gumbel untuk perhitungan curah hujan maksimun, Metoderasional menghitung debit banjir rencana dan Metode LRFD (Load And Resistance Factor Design) adalah suatu metode dalam perencanaan jembatan yang memperhitungkan faktor beban dan faktor ketahanan material.Dari hasil analisa, dapat disimpulkan perencanaan perbandingan antara box culvert dengan struktur gelagar profil baja adalah untuk box culvert didapatkan nilai hasil pembebanan Tulangan Arah X Rn < Rmax (6,859 < 6,929) dan Tulangan Arah Y Rn < Rmax (6,859<6,929) dikatakan aman karena telah memenuhi syarat sedangkan Perbandingan perencanaan defleksi dari hasil analisa gelagar profil baja didapatkan nilai hasil balok anak = 20.367 mm ?27,778 mm dan nilai hasil balok induk = 5.574 mm ? 27,778 dikatakan aman karena telah memenuhi syarat lendutan
Analisis Perencanaan Rusun Polres Gowa Dengan Metode Sistem Rangka Momen Pemikul Menengah (SRMPM) Jufri Manga; Zwengly Lodi Honta; Hernita Matana; Parea Rusan Rangan; Yulieanti S. Mapaliey; Yohanis B. Lotim; Abdias Tandy Arrang; Hasyim Basri; Zain Patongloan; Gersony Miri; Marinus Linggi; Feri Daud Biang; Yusran Londongsalu; Yohans Sunarno; Agustina Pagatiku; Escher Kalapadang; Rael Rabang Matasik; Jery D. Paridy; Regita O. Runtukahu; Memed Timang; Abraham Ganti
Jurnal Dynamic Saint Vol 6 No 1 (2021): Jilid 1 Volume 6
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) merupakan suatu sistem yang daktilitasnya cukup tinggi serta memiliki persyaratan yang detail dalam perhitungan penulangan komponen struktur. Baik aksial, lentur dan geser untuk elemen balok dan kolom, serta ketentuan mengenai hubungan kolom dengan balok yang akan mempengaruhi kinerja bangunan ketika menerima beban gempa. Dengan enelitian ini dapat diketahui detail persyaratan SRPMM sesuai SNI 2847-2013. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Dari penelitian ini akan dideskripsikan bagaimana perencanaan struktur Rusun Polres Gowa dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM). Data dikumpulkan dari literatur atau kepustakaan, dan simulasi komputasi. Dari simulasi komputasi diperoleh model struktur (space frame) bangunan dan memperoleh gaya geser, gaya aksial, , dan momen yang terjadi. Rusun Polres Gowa merupakan gedung rumah susun yang strukturnya didesain dengan sistem konstruksi beton bertulang biasa.Rusun Polres Gowa terdiri atas 3 lantai, memiliki ukuran panjang sekitar 47 meter, lebar 19.8 meter dan tinggi total bangunan 15.6 meter. Dimensi struktur yang dihasilkan adalah dimesi kolom K1- 40x50, K2-40x50, K3-25x35, S1-25x40. Dimesi balok B1- 30x50, B2-30x50, B3-25x50, B4-20x40, B5-20x30, B6-15x30, RB1-20x30 Plat direncanakan menggunakan smartdek 0.7 mm dengan dimensi plat lantai 12 cm, plat atap 12 cm, plat reservoir 12 cm. Perencanaan fondasi, Fondasi P1 berupa fondasi sumuran dengan dimensi sumuran diameter 80 cm 1 buah dengan setinggi 4 m, dan dimensi Poer 150 cm x 150 cm x 50 cm pada kedalaman 2.0 m. Fondasi P2 berupa fondasi telepak/poer dengan kedalaman 2.0 m, dan dimensi Poer 150 cm x 150 cm x 30 cm
TINJAUAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PARIWISATA MENGGUNAKAN METODE DINDING GESER Parea Rusan Rangan; Zwengly Lodi Honta; Hernita Matana; Harni Tarru; Yohanis B. Lotim; Abdias Tandy Arrang; Hasyim Basri; Zain Patongloan; Gersony Miri; Marinus Linggi; Feri Daud Biang; Yusran Londongsalu; Yohans Sunarno; Agustina Pagatiku; Escher Kalapadang; Rael Rabang Matasik; Jery D. Paridy; Regita O. Runtukahu; Memed Timang; Abraham Ganti; Jufri Manga
Journal Dynamic Saint Vol. 5 No. 2 (2020): Jilid 5 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada bangunan tinggi tahan gempa umumnya gaya – gaya pada kolom cukup besar untuk menahan beban gempa yang terjadi sehingga umumnya perlu menggunakan elemen – elemen struktur kaku berupa dinding geser untuk menahan kombinasi gaya geser, momen dan gaya aksial yang timbul akibat gempa. Dengan adanya dinding geser sebagian besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut. Dinding geser adalah dinding yang dirancang untuk menahan geser atau gaya lateral akibat gempa bumi. Untuk merencanakan dinding geser ini menggunakan acuan SNI 2847:2013, untuk perencanaan gempanya menggunakan SNI 1726:2012 dengan menggunakan metode lateral ekivalen. Untuk perhitungan gaya-gaya yang pada struktur digunakan alat bantu SAP 2000. Dalam Perencanaan Dinding Geser ini diperoleh hasil data pekerjaan yaitu direncanakan dengan lebar. Lebar dinding geser (lw) = 550 cm. Tebal dinding geser, (tw) = 25 cm. Serta tulangan pada Dinding Geser. Tulangan vertikal atau tulangan longitudinal = 60 D 16. Tulangan horizontal atau tulangan transversal (sengkang) = Ø 12 -150. Tulangan horizontal atau tulangan transversal (sengkang) pada sendi plastis dan pada sambungan lewatan tulangan vertikal = Ø 12 -150. Sambungan lewatan, Id = 650 mm. Perbedaan hasil deformasi yang diperoleh yaitu bangunan yang tidak menggunakan dinding geser mengalami deformasi sebesar 0.047 mm dan bangunan yang menggunakan dinding geser mengalami deformasi sebesar 0.026 mm.
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA NOTARIS TERHADAP AKTA OTENTIK YANG DIBUAT TERINDIKASI PEMALSUAN Marchelina Rante; Hernita Matana
Paulus Law Journal Vol 3 No 1 (2021): September 2021
Publisher : Fakultas Hukum Univesitas Kristen Indonesia Paulus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51342/plj.v3i1.305

Abstract

A notary is an authorized public official whose main obligation is to make authentic deeds based on a professional code of ethics, related to the widespread indications of forgery of the authentic deeds, of course this needs to be accounted for by the notary himself. This study aims to identify and explain the criminal liability of a Notary against an authentic deed made and indicated forgery and to find out the legal status of a deed made by a Notary that caused a dispute. The data collection carried out in this research is by interview and literature study as well as the applicable legislation. Data were analyzed descriptively qualitatively. The results of the study indicate that if the notary is proven to have falsified or falsified the authentic deed he made and caused harm to interested parties, the notary can be sentenced to criminal, civil, and administrative sanctions. The legal status of the deed that is proven to be falsified by the Notary who made it, which can be canceled, null and void, has the power of proof as an underhand deed, canceled by the parties themselves and canceled by a court decision that has permanent legal force. However, the status or position of the Notary deed can’t be carried out jointly, but only applies to one, in accordance with a permanent court decision.
Stabilisasi Tanah Dengan Menggunakan Calcium Hidroksida Ca(OH)2 dan Tawas AI2(SO4)3 Parea Rusan Rangan; Ermitha A. R. Dendo; Jufri Manga'; Hernita Matana; Zwengly Lodi Honta; Escher Kalapadang; Yohanis B. Lotim; Yulius Pasarrin; Letty A.R
Journal Dynamic Saint Vol. 6 No. 2 (2021): Jilid 6 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v6i2.1636

Abstract

Penelitian dilakukan pada laboratorium dengan metode uji experimental. Dimana pengujian experimental meliputi pengujian karakteristik tanah, pengujian sifat fisik tanah, yang berpatokan pada SNI 03-1744-1989. Dimana sampel tanah di stabilisasi menggunakan calcium hidroksida Ca(OH)2 dan tawas Al2(SO4)3.Calcium hidroksida Ca(OH)2 dan tawas Al2(SO4)3 dapat sebagai bahan stabilisasi tanah, dimana calcium hidroksida Ca(OH)2 dan tawas Al2(SO4)3 yang dicampur dengan tanah dapat meningkatkan nilai CBR. Nilai CBR pemeraman 1 hari sebesar 5,56% dan pemeraman 3 hari sebesar 3,93%, apabila tanah mengalami pencampuran dengan variasi campuran 0% calcium hidroksida dan 3% tawas dengan pemeraman 1 hari mengalami penurunan sebesar 5,13%, pada pemeraman 3 hari mengalami kenaikan sebesar 5,33% dan mengalami kenaikan pada penambahan 0% tawas dan 3% calcium hidroksida dengan pemeraman 1 hari sebesar 9,83% dan pemeraman 3 hari sebesar 10,333%, kemudian pada tanah campuran 6% tawas dan 3% calcium hidroksida mengalami kenaikan pada pemeraman 1 hari sebesar 8% dan pemeraman 3 hari sebesar 18.22%, kemudian pada tanah campuran 3% tawas dan 6% calcium hidroksida mengalami kenaikan pada pemeraman 1 hari sebesar 30,90% dan pemeraman 3 hari sebesar 56,26%, kemudian pada tanah campuran 9% tawas dan 6% calcium hidroksida juga mengalami kenaikan pada pemeraman 1 hari sebesar 9,61% dan pemeraman 3 hari sebesar 7,22%, dan pada tanah campuran 6% tawas dan 9% calcium hidroksida mengalami kenaikan pada pemeraman 1 hari sebesar 54,59% dan pemeraman 3 hari sebesar 59,50%.
Pengaruh Penambahan Abu Cangkang Keong Bakau Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton Hernita Matana
Journal Dynamic Saint Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v7i2.1897

Abstract

Pengurangan faktor air semen (fas) dan penambahan admixture pozzolanic seperti (silicafume) sering digunakan untuk memodifikasi komposisi beton dan mengurangi pori-pori. Di Indonesia penambahan material tambahan pada campuran beton telah banyak digunakan. Bahan-bahan limbah di sekitar lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambah dalam campuran beton. Salah satu pemanfaatan material alternatif seperti limbah cangkang keong bakau. Keong bakau (Telescopium telescopium) banyak di jumpai di perairan payau dan merupakan hama di tambak. Cangkang keong bakau mengandung kalsium karbonat (CaCO3) dalam kadar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan batu gamping, cangkang telur, keramik, atau bahan lainnya. Penelitian ini menguji kuat tekan dan tarik belah beton dengan menggunakan cangkang keong bakau yang dibakar lalu di tumbuk hingga jadi abu dan di ayak dengan menggunakan saringan no. 200 sebagai bahan tambah dalam dalam pembuatan beton. Pembuatan benda uji ini dilakukan dengan menggunakan silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan variasi penambahan abu cangkang keong bakau 3%, 7% dan 10% dan akan dilakukan pengujian pada hari ke 3,7,14 dan 28 . Berdasarkan analisis data dari hasil pengujian diperoleh kuat tekan pada umur 28 hari sebesar (33,404 MPa) pada variasi 10%, (29,818 MPa) variasi 7%, (27,648 MPa) variasi 3%, dan normal (25,855 MPa). Pada pengujian kuat tarik belah beton diperoleh hasil sebesar (3,090 MPa) variasi 10%, (2,807 MPa) variasi 7%, (2,689 MPa) variasi 3%, dan normal (2,642 MPa), menunjukkan bahwa penambahan abu cangkang keong bakau pada beton dapat menambah kuat tekan dan kuat tarik belah beton.
PERENCANAAN GELAGAR JEMBATAN SUNGAI MINANGA DENGAN BETON PRATEGANG Parea R. Rangan; Bastian A. Ampangallo; Hernita Matana; Abraham Ganti
Journal Dynamic Saint Vol. 8 No. 1 (2023): Journal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v8i1.2136

Abstract

Pembangunan jembatan Sungai Minanga ditujukan untuk menghubungkan jalan poros Sa’dan Minanga yang di belah oleh alur sungai Saddang. Kehadiran jembatan ini sangat dibutuhkan guna memperlancar kegiatan masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu, jembatan yang dibangun harus memenuhi syarat kekakuan, lendutan, dan ketahanan terhadap beban yang bekerja. Beragam material menjadi pertimbangan dalam pembuatan jembatan Maka di ambil langka alternatif dengan menggunakan struktur beton prategang, beton prategang menjadi solusi yang dipilih dikarenakan karakteristiknya kuat terhadap pergeseran dan mengurangi potensi keretakan dengan dimensi yang lebih kecil, serta tahan terhadap karat. Setelah dilakukan analisia dan perhitungan, maka hasil perencanaan jembatan Minanga yaitu, direncanakan dengan gelagar prategang dengan jumlah gelagar 3 buah dengan 2 meter dan panjang jembatan 30 m, konstruksi antara balok gelagar dengan plat lantai jembatan merupakan komposit yang diikat dengan shear connector. dimensi gelagar dengan ukuran lebar bawah 65cm, lebar atas 55cm, dengan tinggi 160cm, menggunakan 4 buah tendon dengan jarak 172,3 mm disetiap gelar dan menggunakan tulangan utama Ø 22 mm dan tulangan geser Ø 8 mm. Gelagar pratengang menguntungkan untuk digunakan pada konstruksi jembatan sungai Minanga baik dari segi biaya maupun dari segi pelaksanaannya.
PERENCANAAN ULANG STRUKTUR DENGAN MENGGUNAKAN PORTAL BAJA (STUDI KASUS : GEDUNG GEREJA GBI NANGGALA) Zain Patongloan; Israel P.; Hernita Matana; Abraham Ganti; Zwengly L. Honta; Jufri Manga
Journal Dynamic Saint Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting untuk menunjang segala aktivitasnya, ketersediaan lahan yang luas pun dibutuhkan untuk mendirikan sebuah bangunan seperti gedung. Untuk itu bangunan gedung bertingkat menjadi solusi untuk mengatasi ketersediaan lahan yang sempit. Perencanaan ini memperhitungkan nilai ekonomis dan efisiensi waktu pelaksanaan pekerjaan dan aksebilitas pada gedung. Namun aspek yang paling penting yaitu ketahanan struktur gedung tersebut terhadap beban statis yang direncanakan ataupun ketahanan struktur terhadap potensi bencana seperti gempa. Struktur baja merupakan suatu alternatif yang menguntungkan dalam pembangunan gedung dan struktur lainnya. Dengan menggunakan portal baja kebutuhan ruang yang luas dengan bentangan yang besar akan dapat dipenuhi. Pada perencanaan ulang gedung Gereja GBI Nanggala menggunakan struktur portal baja dengan tujuan disamping kekuatan dan proses kerja yang praktis sehingga diharapkan waktu yang direncanakan semakin singkat. Adapun metode yang digunakan yaitu metode LRFD dan bantuan program SAP 2000. Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai analisis desain ulang pada gedung tersebut maka didapatkan profil kolom dan balok yang dipakai berdasarkan perhitungan adalah menggunakan kolom profil baja H-Beam 400x400x13x21 dan H-beam 300x300x10x15 dan untuk balok induk menggunakan profil baja IWF 400x200x7x11 dan balok anak menggunakan profil baja IWF 300x200x9x14. Untuk sambungan balok induk dengan kolom menggunakan 16 buah baut, sedangkan Untuk sambungan balok anak ke kolom menggunakan 12 buah dengan masing-masing sambungan mengunakan baut 16mm dengan ketebalan las 10mm.