Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KEADILAN ORGANISASI DAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA PERAWAT RAWAT INAP Susilawati, Sinta; Iva Prestiana, Novita Dian
SOUL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol 9 No 2 (2017): SOUL
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14549.443 KB)

Abstract

This study aims to determine the effect of organizational justice and quality of work life on organizational citizenship behavior on nurses at Karya Husada Hospita Cikampekl. This research will use quantitative method with research design using regression analysis. Subjects in this study were nurses inpatient at Karya Husada Hospital Cikampek amounted to 85 people consisting of 29 male and 56 female gender. This research uses organizational fairness scale with Alpha Cronbach value 0,942, work life quality scale with reliability value Aplha Cronbach 0,955 and scale organizational citizenship behavior with value of Aplha Cronbach 0,947. Data analysis technique use regression analysis. This study found that there is an influence between organizational Justice and quality of work life on organizational citizenship behavior
KONFLIK PERAN GANDA, LOCUS OF CONTROL INTERNAL, DAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN WANITA Prestiana, Novita Dian Iva; Marzuki, Abid
SOUL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol 8 No 1 (2015): SOUL
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nowadays wives do not just act as a full housewife, but also helps her husband to make a living. Such conditions often affect the conflicts experienced by working mothers. Perceived conflicts working mothers usually can affect relationships with family and relationship with the company. The purpose of this study is to conduct further study on the relationship between dual role conflict and internal locus of control and job satisfaction of the employee. The population used in this study were all employee. Sampling was done by purposive random sampling. Regression analysis through ANOVA test showed no relationship between internal locus of control, dual role conflict, job satisfaction
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN (GURU) Muzayanah, Aan; Iva Prestiana, Novita Dian
SOUL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol 1 No 2 (2008): SOUL
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.182 KB)

Abstract

Orang yang memiliki kecerdasan interpersonal tinggi biasanya akan merasa puas dalam bekerja, meskipun mendapat berbagai perlakuan (seperti gaji yang kurang, fasilitas kerja yang terbatas, dll), hal ini dapat terjadi karena orang yang memiliki kecerdasan interpersonal biasanya memiliki kemampuan untuk menjalin relasi, mampu berkomunikasi dengan berbagai orang, mudah berempati, suka berteman dan bekerjasama, mempunyai lebih dari dua teman dekat, memberikan nasihat pada teman yang sedang dalam kesulitan, sehingga orang tersebut akan dapat bersosialisi dengan baik. Subjek penelitian berjumlah 11 orang. Alat ukur yang digunakan adalah pertama, skala kecerdasan interpersonal yang menerangkan dimensi utama kecerdasan interpersonal (sosial) sesuai dengan teori Anderson (dalam Safaria, 2005:25). Skala ini terdiri dari 28 butir pernyataan yang dibagi menjadi 3 faktor yaitu; 1) Social Insight, 2) Social Sensitivity, dan 3) Social Communication. Kedua, skala kepuasaan kerja sesuai dengan teori Harold E. Burt (dalam Anoraga, 1992:83 dan As?ad, 2002:112) yang berdasarkan pada 3 faktor yaitu; 1) Hubungan Antar Karyawan (relasi sosial), 2) Faktor Individual (personal), dan 3) Faktor Luar. Skala ini terdiri dari 28 butir pernyataan. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan positif antara kecerdasan interpersonal dengan kepuasan kerja. Hal ini berarti semakin tinggi kecerdasan interpersonal seseorang maka akan semakin tinggi pula kepuasan kerjanya, sebaliknya semakin rendah kecerdasan interpersonal seseorang maka akan semakin rendah pula kepuasan kerjanya.
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN JAMINAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN WANITA DI UNISMA BEKASI Prestiana, Novita Dian Iva; Kuswandi, Aos
SOUL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol 2 No 2 (2009): SOUL
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.378 KB)

Abstract

Karyawan yang mendapatkan jaminan kesehatan dari perusahaan biasanya akan merasa lebih puas dibandingkan dengan karyawan yang kurang mendapatkan perhatian akan jaminan kesehatan. Karyawan yang kurang puas dengan jaminan yang diberikan oleh perusahaan biasaya adanya perasaan tidak adil yang dilakukan oleh perusahaan. Perlakuan yang tidak adil tersebut bisa dikarenakan adanya karyawan yang mendapat uang pengganti jaminan kesehatan dan ada juga karyawan yang tidak mendapatkan ganti dari perusahaan. Padahal terdapat peraturan bahwa karyawan yang sudah dicover oleh suami tidak boleh mendapat ganti uang kesehatan dari perusahaan yang bersangkutan. Reaksi dari perlakuan perusahaan yang tidak adil berdampak pada sikap karyawan yang sering absen, memberikan saran kepada pihak manajemen dalam hal ini HRD, mengabaikan sikap perusahaan.Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara pemberi jaminan kesehatan dengan kepuasan kerja karyawan wanita UNISMA Bekasi, terutama wanita yang melahirkan tetapi tidak mendapatkan ganti dari pihak UNISMA Bekasi. Data yang diperoleh dari hasil wawancara bahwa terdapat karyawan wanita yang mendapatkan ganti dari pihak manajemen meskipun sudah di cover oleh suami. Padahal dari peraturan yang diterapkan oleh pihak UNISMA Bekasi adalah karyawan yang sudah dicover oleh suami tidak akan mendapat ganti dari UNISMA Bekasi.Variabel dalam penelitian yaitu untuk variabel bebas (X) adalah pemberian jaminan kesehatan kerja dan variabel terikat (Y) adalah kepuasan kerja. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan wanita di UNISMA dengan jumlah sampel 91 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 46 subyek dengan karakteristik karyawan wanita tetap UNISMA. Untuk menganalisa data hasil penelitian digunakan teknik korelasi Product Moment untuk menguji hubungan antara pemberian jaminan kesehatan dengan kepuasan kerja. Hasil uji linearitas hubungan antara pemberian jaminan kesehatan dengan kepuasan kerja diperoleh F = 41,471 dengan p= (sig) (0,000) < ? (0,05). dengan Ha diterima. Berdasarkan uji normalitas terdapat Mean 151,15 berarti pada kategorisasi tinggi. Besarnya nilai t (sig<0,05) berarti berpengaruh, jika t (sig > 0,05) berarti tidak ada pengaruh. Berdasarkan hasil perhitungan statistic dapat diketahui bahwa besarnya t tes = 6,440 sedangkan sig 0,000 l < 0,05. Dengan demikian ada pengaruh variabel jaminan kesehatan terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan hasil uji statistic F diperoleh hasil ujinya adalah : Tolak hipotesis nol bila F tes < 0,05 dan Terima hipotesis nol bila F tes > 0,05. Oleh karena nilai F tes sebesar sig 0,00< 0,05, dan F hitung 41,471, maka hipotesis nol ditolak yang berarti bahwa secara keseluruhan variabel Pemberian jaminan kesehatan (X) mempunyai hubungan linier yang signifikan dengan variabel Kepuasan kerja (Y).Koefisien korelasi antara variabel Pemberian Jaminan Kesehatan Kerja dengan Kepuasan Kerja, rxy= 0,697, artinya antara variabel Pemberian Jaminan Kesehatan Kerja dengan Kepuasan Kerja terdapat korelasi yang sedang atau cukup. Dengan demikian kesimpulannya bahwa ada hubungan antara pemberian jaminan kesehatan dengan kepuasan kerja karyawan wanita di UNISMA Bekasi
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI (SELF EFFICACY) DAN STRES KERJA DENGAN KEJENUHAN KERJA (BURNOUT) PADA PERAWAT IGD DAN ICU RSUD KOTA BEKASI Prestiana, Novita Dian Iva; Purbandini, Dewanti
SOUL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol 5 No 2 (2012): SOUL
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.688 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self efficacy, stres kerja, dan burnout pada perawat di ruang ICU dan IGD RSUD Kota Bekasi.Metode dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh atau sensus. Sampel berjumlah 37 orang yang terdiri atas 20 orang perawat di ruang IGD dan 17 orang perawat di ruang ICU. Hasil analisa data menunjukkan bahwa hubungan antara self efficasy dengan burnout menunjukkan hasil koefisien korelasi sebesar r=-0.470 dan tingkat signifikansi 0.003 (p<0.05), artinya semakin tinggi tingkat self efficacy perawat maka semakin rendah burnoutnya. Hubungan antara stres kerja dengan burnout menunjukkan hasil koefisien korelasi sebesar r=0.596 dan tingkat signifikansi 0.000 (p<0.05) artinya semakin tinggi tingkat stres kerja seseorang maka semakin tinggi pula burnoutnya
PENGASUHAN, PEER GROUP, SELF EFFICACY DAN PERILAKU SEKS PADA REMAJA PERILAKU SEKS PADA REMAJA DI KOTA BEKASI Nurhidayah, Siti; Prestiana, Novita Dian Iva; Bayani, Irma
SOUL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol 5 No 2 (2012): SOUL
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.861 KB)

Abstract

Remaja adalah individu yang berada dalam masa peralihan. Masa remaja juga sebagai masa perkembangan psikoseksual. Pada tahap ini, perubahan yang sangat menonjol adalah ketika terjadinya kematangan fungsi seksual yang ditampakkan melalui perubahan perilaku. Adanya minat seksual dan ketertarikan terhadap lawan jenis ini kemudian muncul dalam bentuk pacaran. Pacaran dan Seks memiliki hubungan yang dapat menjadi dekat tetapi dapat pula menjadi jauh. Bila seorang remaja tidak memiliki pertahanan yang kuat untuk menahan gejolak libido seksualnya maka bukan tidak mungkin perilaku seks diantara sepasang remaja akan sangat mudah terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh gaya pengasuhan, peer group, self efficacy terhadap perilaku seks pada remaja. Hasil penilitian ini menemukan bahwa tidak ada hubungan yang nyata antara pendapatan keluarga dan pendidikan orang tua dengan perilaku seks. Faktor religiusitas yang dimiliki remaja tidak berhubungan langsung dengan perilaku seks. Terdapat hubungan yang signifikan antara memiliki pacar dengan perilaku seks. Remaja yang mempersepsikan orang tua memberikan pengasuhan Authoritative, permissive, dan Authotoritarian memiliki hubungan dengan perilaku seks. Gaya pengasuhan yang semakin permissive dan Authotoritarian semakin tinggi pula perilaku seks pada remaja. Peer group dan self efficacy memiliki hubungan dengan perilaku seks remaja. Pengasuhan (authoritarian, permissive dan autoritatif) , peer group, self efficacy mempunyai pengaruh terhadap perilaku seks. Self Efficacy mempunyai pengaruh negatif terhadap perilaku seks. Peer group dan gaya pengasuhan authoritarian berpengaruh positif terhadap perilaku seks
INTERNAL LOCUS OF CONTROL DAN JOB INSECURITY TERHADAP BURNOUT PADA GURU HONORER SEKOLAH DASAR NEGERI DI BEKASI SELATAN Dian Iva Prestiana, Novita; Xandria Andari Putri, Trias
SOUL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol 6 No 1 (2013): SOUL
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.45 KB)

Abstract

Burnout merupakan keadaan lelah atau frustrasi yang disebabkan karena tuntutan pekerjaan dan terhalangnya pencapaian harapan sehingga mengakibatkan menurunnya kondisi fisik, kelelahan emosional dan kelelahan mental yang berkepanjangan. Sementara itu guru honorer juga mengalami ketidakpastian karir sehingga akibatnya stress berkepanjangan yang akan berkembang menjadi burnout. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah kepribadian, yaitu aspek internal locus of control sehingga guru mampu mengevaluasi tindakannya dan dapat meminimalisir tingkat burnout yang dirasakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh internal locus of control dan job insecurity terhadap burnout pada Guru Honorer SD Negeri di Bekasi Selatan.Subjek dalam penelitian ini adalah guru honorer baik laki-laki maupun perempuan yang belum diangkat menjadi guru CPNS/PNS. Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi terdapat 272 guru yang bertugas di kecamatan Bekasi Selatan yang tersebar di 5 kelurahan. 99 guru bertugas di Kelurahan Kayu Ringin yang tersebar di 21 SDN, terdapat 23 guru bertugas di Kelurahan Marga Jaya yang tersebar di 7 SDN, terdapat 44 guru bertugas di Kelurahan Jaka Mulya yang tersebar di 6 SDN, terdapat 40 guru betugas di Kelurahan Jaka Setia yang tersebar di 7 SDN dan terdapat 66 guru bertugas di Kelurahan Pekayon yang tersebar di 10 SDN.Hasil analisis dari penelitian adalah terdapat hubungan yang negative antara internal locus of control dengan burnout pada guru honor SDN Bekasi Selatan dengan koefisien korelasi sebesar r = ? 0,441. Terdapat hubungan yang positif dan memiliki korelasi yang kuat antara job insecurity dengan burnout dengan r = 0,616.Analisis koefisien korelasi determinasi (R2) pada korelasi antara internal locus of control dengan job insecurity menunjukan angka sebesar 0.438, berarti internal locus of control dan job insecurity memiliki sumbangan sebesar 43,8% terhadap burnout dan 56,2% dipengaruhi oleh variabel lain
MODAL PSIKOLOGIS, KONFLIK PERAN GANDA, DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA PADA PEGAWAI WANITA DI KANTOR PEMERINTAH KOTA BEKASI Novita Dian Iva Prestiana; Rony Setiawan
PARADIGMA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN AGAMA, DAN BUDAYA Vol 18 No 1 (2021): PARADIGMA Journal of Science, Religion and Culture Studies
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/paradigma.v18i1.2670

Abstract

This study aims to determine the characteristic of self efficacy, reciliency, optimism, self esteem, work family conflict, family support, and work-life Balance. The type of data used in this study is quantitative design. The sample used in this study were cluster random sampling technique on 300 woman employees at Bekasi Government.. The data collection tool used was self efficacy, reciliency, optimism, self esteem, work family conflict, family support, and worklife Balance. The data analysis technique used correlation and multistage regression. The results showed self efficacy had a positive significant correlation with work-life balance, reciliency had a positive significant correlation with work-life balance, optimism had a positive significant correlation with work-life balance, self esteem had a positive significant correlation with work-life balance, work-family conflict had a negative significant correlation with worklife balance, family support had a positive significant correlation with work-life balance. Multistage regression found that self efficacy, reciliency, optimism, self esteem, work family conflict, and family support had a significant effect on work-life balance.
MODAL PSIKOLOGIS, KONFLIK PERAN GANDA, DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA PADA PEGAWAI WANITA DI KANTOR PEMERINTAH KOTA BEKASI Novita Dian Iva Prestiana; Rony Setiawan
PARADIGMA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN AGAMA, DAN BUDAYA Vol 18 No 1 (2021): PARADIGMA Journal of Science, Religion and Culture Studies
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/paradigma.v18i1.2670

Abstract

This study aims to determine the characteristic of self efficacy, reciliency, optimism, self esteem, work family conflict, family support, and work-life Balance. The type of data used in this study is quantitative design. The sample used in this study were cluster random sampling technique on 300 woman employees at Bekasi Government.. The data collection tool used was self efficacy, reciliency, optimism, self esteem, work family conflict, family support, and worklife Balance. The data analysis technique used correlation and multistage regression. The results showed self efficacy had a positive significant correlation with work-life balance, reciliency had a positive significant correlation with work-life balance, optimism had a positive significant correlation with work-life balance, self esteem had a positive significant correlation with work-life balance, work-family conflict had a negative significant correlation with worklife balance, family support had a positive significant correlation with work-life balance. Multistage regression found that self efficacy, reciliency, optimism, self esteem, work family conflict, and family support had a significant effect on work-life balance.
PSIKOEDUKASI POLA ASUH POSITIF UNTUK MENGURANGI PERILAKU KENAKALAN REMAJA DI DESA KARANGREJA Rahma, Annisa Dwi; Dian Iva Prestiana, Novita; Maysaroh Chairunnisa, Nurlaila
An-Nizam Vol 2 No 3 (2023): An Nizam : Jurnal Bakti Bagi Bangsa
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/an-nizam.v2i3.7599

Abstract

Children and teenagers often engage in delinquent behavior at their age. However, this can still be avoided and even reduced this behavior. Parenting style is the first education that parents give to children, how they can provide positive parenting so as to create a child's character with positive behavior. If children have positive behavior, they will be able to have good social relationships. The parenting style provided focuses on democratic parenting. The aim of this activity is to provide several ways of good parenting to reduce juvenile delinquent behavior. The method used is psychoeducation by presenting material regarding positive parenting patterns and supported by image media and sharing sessions. The results of this activity show that there has been a change in parents' parenting patterns towards their children, parents have started to try to implement democratic parenting patterns, although it is not yet significant.