Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Exploring Challenges Faced By Efl Vocational Students In Speaking And How They Cope With It: A Descriptive Case Study Audry Adiananta; Iwan Ridwan; Evi Karlina Ambarwati
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.3491

Abstract

Kemampuan berbicara merupakan salah satu kemampuan yang sulit dikuasai oleh siswa, terutama bagi siswa EFL (English for Foreign Language) dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi siswa ketika mempelajari kemampuan berbicara dan bagaimana cara mereka menghadapi tantangan yang dihadapi. Desain penelitian case study akan diterapkan dalam penelitian ini dengan melibatkan lima orang siswa kelas 10 SMK di daerah Karawang sebagai partisipan dalam penelitian ini. Open-ended questionnaire dan wawancara akan digunakan sebagai instrumen. Berdasarkan data yang diperoleh, tantangan terbesar yang dihadapi oleh siswa berasal dari kurangnya rasa percaya diri dimana 4 siswa menyatakan bahwa mereka mengalaminya. Sementara itu, strategi yang paling banyak digunakan untuk menghadapi masalah berbicara adalah dengan menggunakan teknologi sebagai alat bantu belajar.
Exploring Efl Teachers’classroom Management During And Post Pandemic Covid-19: A Narrative Inquiry Study Muhammad Fazri Halawany; Nia Pujiawati; Evi Karlina Ambarwati
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.3499

Abstract

Manajemen kelas merupakan salah satu kemampuan atau keterampilan yang harus dikuasai guru dalam mengajar di kelas. Pada tahun 2020, para guru menghadapi kesulitan dalam mengelola kelas mereka. Akibat virus COVID-19, pemerintah Indonesia memberlakukan sistem pembelajaran daring. Saat ini, pandemi COVID-19 telah berakhir. Namun, kurangnya kesiapan pembelajaran di kelas dirasakan oleh guru dan siswa dalam peralihan metode pengajaran daring ke luring pada masa pandemi COVID-19 hingga pascapandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tantangan yang dialami oleh dua guru EFL SMP berdasarkan teori dimensi pengajaran dan strategi mereka dalam menghadapi tantangan tersebut selama dan setelah pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode inkuiri naratif dan menggunakan wawancara dan narasi tertulis untuk mengumpulkan data. Data dianalisis dengan analisis tematik. Studi ini mengungkapkan bahwa tantangan utama selama dan setelah pandemi adalah teknologi dan kurangnya fasilitas sekolah. Oleh karena itu untuk meminimalisir dan menghadapi tantangan dalam mengelola kelas, guru sekolah menengah EFL memiliki strategi agar proses belajar mengajar dapat berjalan efektif.
Exploring The Challenges of Technology Integration in Secondary EFL Classroom: Perspective of TPACK Rossa Ayu Lita; Nina Puspitaloka; Evi Karlina Ambarwati
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.3541

Abstract

Tren dunia pendidikan sudah mulai mengadaptasi teknologi untuk menyesuaikan perkembangan zaman yang semakin maju. Salah satu cara untuk mempromosikan tren pendidikan ini adalah dengan kerangka kerja TPACK. Di Indonesia, mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran bahasa Inggris merupakan ciri dari fleksibilitas kurikulum Merdeka. Oleh karena itu, ada tuntutan bagi guru Bahasa Inggris untuk berinovasi dengan memperluas dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilan mereka dalam memberikan kegiatan pembelajaran yang menarik dan interaktif dengan menggunakan teknologi. Di sisi lain, praktik pengajaran yang berubah di era ke-21 menjadi tantangan baru bagi guru EFL sekunder. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan persepsi guru tentang TPACK dan mengeksplorasi tantangan yang dihadapi guru EFL sekunder saat mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran bahasa Inggris. Penelitian ini melibatkan dua guru EFL sekunder dan menggunakan naratif inkuiri dengan analisis tematik. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya persepsi positif dari guru EFL sekunder tentang TPACK. Kemudian, penelitian ini mengungkapkan bahwa guru EFL sekunder merasa mampu menguasai teknologi, meski masih terkendala pada infrastruktur dan siswa. Oleh karena itu, penelitian ini sesuai dengan tren terkini pada pendidikan bahasa Inggris.
PENDAMPINGAN PENGUATAN KAPABILITAS GURU DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS E-LEARNING Evi Karlina Ambarwati; Agung Susilo Yuda Irawan; Praditya Putri Utami; Sulistia Nurwinda; Anggun Lenteraningati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.19415

Abstract

ABSTRAKUndang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8 mengamanatkan kompetensi profesional yang menuntut guru untuk memiliki kemampuan dan keahlian dalam menjalankan profesinya serta beradaptasi terhadap perubahan. Di era Revolusi Industri 4.0 dan perkembangan Teknologi Informasi dan Komuninasi (TIK), berbagai transformasi di dunia pendidikan perlu dilakukan. Pemerintah Indonesia juga telah menyusun program digitalisasi pendidikan sebagai salah satu program prioritas. Tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk memperkuat kompetensi profesional guru melalui kemampuan menerapkan pembelajaran inovatif melalui e-learning di SMP Negeri 3 Rengasdengklok Karawang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok, Problem Based Learning serta pendampingan integrasi e-learning. Peserta yang dilibatkan adalah 14 orang guru di SMP Negeri 3 Rengasdengklok. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukan adanya peningkatan kompetensi digital guru sebesar 71% dan kesiapan integrasi e-learning sebesar 70%. Kata kunci: E-learning; guru; kompetensi digital; pembelajaran inovatif ABSTRACTLaw Number 14 of 2005 Article 8 about Teachers and Lecturers mandates professional competence which requires teachers to have the expertise to conduct their profession and adapt to dynamic changes. Along with the development of Information and Communication Technology (ICT) and the era of Industrial Revolution 4.0, the world of education also needs to transform. Moreover, the Indonesian government has prioritized the education digitalization program. The aim of this Community Service is to strengthen teachers' professional competence through the capability to implement innovative learning through e-learning in SMP Negeri 3 Rengasdengklok, Karawang. This community service activity was conducted in the form of focused group discussions, Problem Based Learning and e-learning integration. The participants involved were 14 teachers. The results of this activity showed an average increase in teacher’s digital competence by 71% and e-learning readiness by 70%. Keywords: e-learning; teachers; digital competence; innovative learning
Teaching EFL Students’ Speaking Skill Through Digital Storytelling of 9th Grade Students Junior High School: A Case Study Research Karina Fuzi Rahayu; Evi Karlina Ambarwati; Wahyudin Fitriyana Fitriyana
IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Literature Vol. 11 No. 2 (2023): IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Lite
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/ideas.v11i2.4368

Abstract

The study aim to improve students' teaching skills by using digital storytelling in teaching speaking for junior high school students. This research used qualitative methodology and case study research as a research design. The participants of this research are 9th-grade students of a public junior high school in Karawang, West Java, Indonesia. The research used a semi-structured observation and interview as instrument of data collection. There are two main findings that the researcher found that answered the purposed research question: 1)How digital storytelling is applied to teach speaking skills and 2)The perception of students after using digital storytelling towards teaching English speaking EFL. So, In conclusion of the research imply that teaching junior high school EFL students digital storytelling can be an effective and entertaining way to improve them speaking skills. 
PENGUATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM INTEGRASI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Evi Karlina Ambarwati; Indah Purnama Dewi; Nina Puspitaloka; Praditya Putri Utami; Yousef Bani Ahmad
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.17626

Abstract

ABSTRAKKompetensi profesional seperti tertuang dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8 menuntut para guru untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menjalankan profesi sekaligus beradaptasi dengan perubahan, salah satunya adalah adaptasi terhadap perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Namun, para guru diketahui enggan untuk mengembangkan kemampuan terkait penggunaan teknologi pembelajaran dan memiliki kompetensi TIK yang rendah. Permasalahan yang sama dihadapi oleh mitra yaitu rendahnya pengetahuan tentang penggunaan TIK pada proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menguatkan kapasitas profesional guru terkait penggunaan teknologi pembelajaran di SMK Bhinneka Karawang. Kegiatan diselenggarakan dalam bentuk diskusi terpumpun dan melibatkan 25 orang peserta. Topik diskusi terpumpun terdiri dari (1) Pembelajaran Abad ke-21, (2) Teacher Character Development dan (3) Guru profesional di era pendidikan abad ke-21. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan guru tentang pentingnya kemampuan penggunaan TIK dalam pembelajaran berkategori sedang sebesar 0,54. Kata kunci: kompetensi profesional guru; pendidikan abad ke-21; teknologi pendidikan ABSTRACTProfessional competence as stated in Law Number 14 of 2005 article 8 about Teachers and Lecturers states that teachers must own knowledge and skills to carry out the profession and adapt with the changes. The world of education is constantly transforming, especially with the development of Information and Communication Technology (ICT) and the government's priority in the education digitization program. However, teachers are found to be reluctant to develop skills to use educational technology. The same problem occurs in SMK Bhinneka Karawang where teachers lack of knowledge on integrating ICT in the learning process. Therefore, this community service activity was carried out to strengthen the professional capacity of teachers regarding the use of education technology at SMK Bhinneka Karawang. The activity was held in the form of a focus group discussion and involved 25 participants. The topics for the discussion consist of (1) 21st Century Learning, (2) Teacher Character Development and (3) Professional teachers in the 21st century education era. The results of this community service activity showed an average increase in the average teacher's knowledge about the importance of the ability to use ICT in learning by 0.54. Keywords: 21st century education; teacher professional competence; education technology
Secondary Students’ Engagement in Jigsaw Method-Asissted Vocabulary Learning Dayem Dayem; Muhammad Reza Pahlevi; Evi Karlina Ambarwati
INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 10 No. 1 (2023): INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the involvement of students in learning vocabulary using the jigsaw method. This research belongs to the type of descriptive qualitative research. The subjects in this study were students of class VIII A of SMPN 2 Telagasari, totaling 32 students. This study uses observation, interviews, and documentation to collect data. Observations were made for two meetings, then interviews were conducted to determine the involvement of students in learning vocabulary using the jigsaw method. The results of this study indicate that a) group discussion session of jigsaw involves students' to learn vocabulary interactively (Cognitive Engagement). All participants stated that the jigsaw method helped students to learn vocabulary well and discussions with friends helped them in learning, then students are also interested in asking questions during the learning process. b) exchange expert group students' in a team motivate members to do task (Behavior Engagement) it can be seen from the results of observations and interviews that have been carried out that students are motivated to work on vocabulary assignments because they interact more with friends during vocabulary learning. c) jigsaw method attracts students' enthusiasm in vocabulary learning (Emotional Engagement) it can be seen from the results of observations and interviews that have been done that students like to learn vocabulary using the jigsaw method on the grounds that the jigsaw method is fun and easy.