Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pergerakan Ulama dan Santri Dalam Perang Mempertahankan Kemerdekaan di Ambarawa 1945 Ahmad Hidayatullah; Miftahul Khoiri
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 2 No 1 (2022): Tanjak : Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v2i1.11977

Abstract

The Proclamation of Indonesian Independence on August 17, 1945, is the fruit of a long struggle that has been achieved by the entire Indonesian nation. Everyone who has fought for their independence is still struggling to defend their independence from the Westerners who have re-occupied Indonesia. He has proven the task carried out in defending Indonesia's independence from the ulama and santri circles. This study reveals the movement of ulama and santri in the Battle of Ambarawa in 1945. Ulama who incidentally are religious leaders in this study are also described as war leaders who play a role in moving students or their followers. This research is a historical study, in historical research there are methods, namely: Heuristics are the stages of finding or collecting sources, verifying or criticizing sources, interpreting or interpreting, and historiography or historical writing. The results of this study state that: The Battle of Ambarawa was a series of battles from Semarang and Magelang. Resistance in this battle has involved ulama and santri in various areas around Ambarawa. Crowds of ulama, and santri, cooperated against the Allied alliance. The determination and fighting spirit has flared in the warrior's chest. Ceasefires such as bomb explosions, the fall of torpedoes, cannon fire from tanks, and warplanes colored the course of the battle. The Muslims in this case have made a large contribution in the form of a number of troops, so that the Battle of Ambarawa was won by the Republicans.
ANALISIS KENDALA SISWA DALAM MEMAHAMI STRUKTUR SOAL LITERASI MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XII-9 SMAN 1 KEJAYAN Aghsyannisa, Aghsyannisa; Andika Setyo Budi Lestari; Miftahul Khoiri
Trigonometri: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 5 No. 1 (2024): Trigonometri: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3483/trigonometri.v5i1.7036

Abstract

Literasi matematika didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks seperti melakukan penalaran matematis dan menggunakan konsep, fakta, dan prosedur sebagai alat untuk mendiskripsikan, menjelaskan dan memprediksi sesuatu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala siswa pada penyelesaian soal literasi matematika. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Kejayan dan subjek yang diteliti merupakan siswa kelas XII-9 yang berjumlah siswa. Dari seluruh siswa, dipilih 3 siswa sebagai subjek penelitian yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa soal tes, dan pedoman wawancara. Pemilihan subjek didasarkan pada kriteria kemampuan yang diukur melalui tes dan diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki dua faktor kendala, Faktor yang pertama, kendala bagi siswa dalam menyelesaikan soal literasi adalah kurangnya pengunaan konsep, kemudian faktor yang kedua yaitu kemampuan siswa untuk mengubah soal literasi menjadi kalimat matematika, kalimat matematika membantu memahami proses merubah keadaan nyata dalam bahasa matematika.
Defragmentasi Lubang Konstruksi Proses Berpikir Siswa SMP Negeri 6 Dalam Menyelesaikan Soal Literasi Numerasi : DEFRAGMENTASI LUBANG KONSTRUKSI PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL LITERASI NUMERASI Dewi Nurmalitasari; Miftahul Khoiri
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 12 No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2024v12n2a8

Abstract

Teachers must be aware of and take action regarding students' errors in creating incomplete mathematical concepts, also referred to as construction holes, particularly when it comes to answering numeracy literacy questions. This will help students rebuild their understanding of numeracy literacy questions overall. By using diagrams to depict the answers to numeracy literacy questions both before and after the defragmentation process, this study seeks to identify the places where pupils fall short conceptually. A mixed-methods research methodology was employed for this study, which was conducted in two phases: quantitative analysis was used in the first phase, and qualitative analysis in the second. Based on the research findings, the numeracy component of the statistics curriculum is where the gaps in students' thinking processes are located. Students' thought structures can be strengthened by the use of defragmentation. When answering questions on numeracy and literacy, the defragmentation method utilized is scaffolding at level two, which consists of explaining, reviewing, and restructuring. The mean, mode, and median material in the student results contained construction holes that were later resolved through a scaffolding type that involved three steps: explaining, reviewing, and restructuring. This process helped students avoid making mistakes when answering the questions about the mean, mode, and median.
EKSPLORASI KONSEP MATEMATIKA DALAM AKTIVITAS ETNOMATEMATIKA PETANI PADI Umi Chabibah; Supriyo; Miftahul Khoiri
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 1 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Januari
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i1.1553

Abstract

Penelitian ini berfokus pada eksplorasi konsep matematika dalam aktivitas etnomatematika yang dilakukan oleh petani padi di Desa Patebon. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penerapan konsep matematika dalam kegiatan pertanian, khususnya dalam proses penanaman padi. Subjek penelitian terdiri dari tiga petani di Dusun Belang, Desa Patebon, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, yang memberikan informasi terkait aktivitas etnomatematika dalam pertanian. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis tematik untuk mengidentifikasi pola matematika yang muncul secara sengaja maupun tidak sengaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani menerapkan konsep matematika seperti penghitung, pengukuran, dan perhitungan dalam kegiatan pertanian mereka. Aktivitas yang paling umum adalah menghitung luas sawah dan nilai tempat, serta mengukur ukuran dan luas lahan. Konsep matematika yang ditemukan meliputi perbandingan nilai, operasi aritmetika (perkalian, penjumlahan, pembagian), perbandingan, serta konversi satuan panjang dan berat. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan matematika dalam aktivitas pertanian berkontribusi pada efisiensi dan akurasi pengelolaan lahan pertanian. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai pentingnya etnomatematika dalam meningkatkan praktik pertanian tradisional.
Historiografi Blambangan: Akulturasi Hindu-Islam Dalam Nisan, Babad, Dan Tradisi Abad 19 Masehi Abdur Rahman; Miftahul Khoiri; M. As Sabiq Bis Sunan; Viona Aurillia Putri
Batuthah: Jurnal Sejarah Padaban Islam Vol. 4 No. 2 (2025): Batuthah: Jurnal Sejarah Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam Institut Agama Islam Darullughah Wadda'wah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38073/batuthah.v4i2.3269

Abstract

Blambangan, which is the easternmost region of Java Island, has a long history as the last Hindu stronghold in Java and serves as an important transitional space in the process of Islamization. This research aims to reveal how the process of religious blending occurred, as well as how local historical narratives represent this blending in the form of tombstones, babad (chronicles) texts, and oral traditions. Through a qualitative approach using historical methods divided into Heuristics, Criticism, Interpretation, and Historiography. This study finds that the blending process of Hinduism and Islam was a form of cultural acculturation that took place peacefully and continuously. The political transition from local kingdoms to colonial rule also encouraged the transformation of the local community’s religious and cultural identity. The spread of Islam did not completely erase the Hindu cultural heritage but instead occurred within a harmonious framework of acculturation. This is evident in religious practices, customs, architecture, and social systems that combine Hindu elements with Islamic values. The spatial layout of the city of Banyuwangi, the establishment of the Great Mosque Baiturrahman, as well as the existence of tombstones with Arabic-Pegon inscriptions. Local historiography, such as the Babad Blambangan, along with colonial records and archaeological findings, reinforces the narrative that the Hindu-Islam blending in Blambangan was not merely a process of religious conversion, but rather a complex socio-cultural transformation.
ANALISIS KEBUTUHAN PENGGUNAAN MEDIA “MEMORIZE MATH SQUIDWARD” SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SPTLDV DI SMKN 1 PASURUAN Supriyo; Andika Setyo Budi Lestari; Ani Afifah; Miftahul Khoiri; Amaliyah Mukmilah; Asa Mardliyatim Ni’mah; Anisa Putri
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2042

Abstract

Salah satu masalah krusial dalam dunia pendidikan adalah sulitnya siswa memahami matematika. Banyak siswa yang menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit untuk dipelajari. Salah satu cara untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terutama pada mata pelajaran yang dianggap sulit seperti matematika adalah dengan menggunakan permainan dalam pembelajaran matematika. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X di SMKN 1 Pasuruan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan akan media permainan dalam pembelajaran matematika dan mengimplementasikan media permainan “Memorize Math Squidward”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, kemudian analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada model Miles dan Huberman, yaitu (1) reduksi data; (2) penyajian data; (3) verifikasi/penarikan kesimpulan. Temuan dari penelitian ini adalah 95,7% siswa tertarik untuk menggunakan media permainan dalam pembelajaran matematika, dengan 98,6% siswa setuju jika guru menerapkan media permainan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, serta 98,6% siswa merasa senang jika pembelajaran matematika dibantu dengan media permainan. Salah satu permainan yang dapat diterapkan bersama siswa adalah permainan “Menghafal Matematika Squidward”.
Etnomatematika pada Aktivitas Petani Jagung di Dusun Tegal Arum Nur Laily; Andika Setyo Budi Lestari; Miftahul Khoiri
Algoritma : Jurnal Matematika, Ilmu pengetahuan Alam, Kebumian dan Angkasa Vol. 3 No. 5 (2025): Algoritma : Jurnal Matematika, Ilmu pengetahuan Alam, Kebumian dan Angkasa
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Matematika dan Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/algoritma.v3i5.765

Abstract

This study aims to describe the ethnomathematics activities carried out by corn farmers in Tegal Arum Village. The approach used is qualitative with an ethnographic method, with data collected through observations, in-depth interviews, and documentation from two farmers who are knowledgeable in traditional corn farming practices. The main focus of this study is to identify the application of basic mathematical concepts, such as counting, measuring, and calculating, in their daily farming activities. The results show that the farmers in Tegal Arum Village apply mathematics in a contextual form, derived from experiences and practices passed down through generations. For example, they calculate the seed requirements, estimate the number of laborers and planting time, and measure the harvest using local units like sacks and handfuls. These activities reflect the relevant application of ethnomathematics, which can be integrated into contextual mathematics learning in schools. The findings indicate that mathematics is not only taught in a formal setting in schools but also naturally develops in the community's daily life, especially through farming activities. Therefore, the results of this study are expected to serve as a reference in the development of a local culture-based curriculum that connects mathematics learning to real-life contexts.
Optimalisasi Potensi Wisata Ideologi Desa Tugusari Melalui Pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) Siti Khofidatur Rohmah; Faizah; Ahmad Zakaria; Siti fitriatus Sholikhah4; Hilma Lia Irfani; Amanda Urmilatus Sifana; Farah Ahista Rahma; Ahmad Labib Husain; Miftahul Khoiri; Irlin Safira; Rizky Akhmad Dhani; Salman Farizi
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 11 (2025): Menulis - November
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i11.721

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mengoptimalkan potensi Alun-Alun Desa Tugusari sebagai destinasi wisata ideologi berbasis partisipasi masyarakat melalui pendekatan Asset Based Community Development (ABCD). Program dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UIN KHAS Jember dengan fokus pada tiga kegiatan utama, yaitu penghijauan area alun-alun, pembuatan dan penempatan tempat sampah daur ulang, serta pembangunan taman dan spot foto berbentuk hati. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kebersihan lingkungan, partisipasi warga, dan rasa memiliki terhadap aset desa. Selain itu, kegiatan ini juga berdampak pada peningkatan ekonomi melalui penguatan UMKM di sekitar kawasan wisata. Pendekatan ABCD terbukti efektif dalam memberdayakan masyarakat dengan memanfaatkan aset lokal secara berkelanjutan. Program ini menciptakan kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat sehingga menghasilkan perubahan positif bagi lingkungan dan sosial ekonomi warga.